Di Jodohkan Dengan Polisi

Di Jodohkan Dengan Polisi

Perkenalan tokoh dan visual

Perhatian!! Cerita ini hanyalah fiktif belaka, mohon ma'af jika ada kesamaan nama tokoh dan cerita. Itu hanya kebetulan saja tanpa di sengaja.

Happy reading..

(Devanya Putri Erlangga)

(Niko Pradana)

(Aditya)

Devanya Putri Erlangga adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Bisnis di salah satu Kampus ternama di Jakarta. Anya begitu sapaannya termasuk mahasiswi paling cantik di kampusnya. Tak heran jika banyak mahasiswa yang mengejarnya, bahkan ada salah satu Dosen yang secara terang-terangan menyatakan cinta pada nya. Namun Anya memilih melabuhkan hatinya pada sosok cowok tampan yang sangat populer di Kampus itu, namun sangat dingin dan juga cuek yaitu Niko Pradana, putra tunggal pak Heri Pradana sang pemilik Kampus.

Niko dan Anya sama-sama mahasiswa jurusan Ilmu bisnis semester enam, bahkan mereka juga satu kelas. Tetapi Niko sangat jarang sekali masuk kelas, di saat jam pelajaran biasanya dia akan berdiam di basecamp nya bersama teman-temannya. Kalau pun dia masuk kelas, maka dia tidak akan fokus mendengar ucapan Dosen, karena selalu ada earphone yang menempel di telinganya. Walaupun begitu tak ada satu orang pun Dosen yang berani menegurnya, karena dirinya anak pemilik Kampus.

Pagi ini di saat bu Berta si dosen killer sedang sibuk menerangkan materi pelajaran di depan kelas, tiba-tiba matanya tertuju pada sosok Anya yang sedang tertidur pulas di meja sambil menutup kepalanya dengan buku.

"Devanyaaa..!! "teriak bu Berta dengan suara kerasnya, namun tidak ada reaksi apapun dari gadis itu. Semua mata kini tertuju pada sosok Anya yang berada di bangku paling belakang itu.

"Nyak bangun,, lo di panggil bu Berta.." bisik Meysa yang duduk di bangku depannya.

Namun Vanya tetap tidak bangun juga, hingga bu Berta kembali meneriaki namanya.

"Devanyaaaa...!!"

Kini bu Berta sudah berdiri di samping meja Anya, lalu bu Berta mengambil buku yang menutupi wajah Anya dan melemparnya ke dinding dengan keras.

Plaaaaaaaakkk...

Seketika Vanya pun terbangun dan mengangkat kepalanya.

"Sudah berapa kali saya bilang, anda kalau mengantuk tidak usah masuk di kelas saya. Di sini saya mengajar, bukan mendongeng.." tegas bu Berta.

"Hahahaha....." sontak para mahasiswa di kelas itu tertawa riuh mendengar ucapan bu Berta.

"Ma''af buk.." jawab Anya singkat.

"Ma'af..., ma'af..., bosan saya mendengar permintaan ma'af anda, karena anda selalu mengulanginya. Sekarang juga anda keluar!!! " ucap bu Berta sambil menunjuk pintu keluar.

Tanpa merasa bersalah Anya langsung meraih tasnya yang ada di meja lalu bergegas menuju keluar. Bukan kali ini aja dia di usir dari kelas, namun sudah berkali-kali.

Dulunya Anya merupakan mahasiswi paling rajin dan pintar di kelasnya, namun semua berubah semenjak ibunya meninggal satu tahun lalu. Anya menjadi anak yang susah di atur, jarang masuk kelas dan suka keluyuran nggak jelas. Itu semua karena dia kecewa dengan papinya yang sudah jarang pulang ke rumah dan lebih memilih tinggal di Bandung alasannya karena mengurus Perusahaan di sana. Apalagi Anya mendengar bahwa papinya juga sudah punya istri di sana.

Anya berjalan gontai menuju basecamp tempat di mana biasanya pujaan hatinya berada, namun dia tidak menemukan siapa-siapa di sana. Kemudian dia teringat jika tadi malam mereka pulang jam tiga subuh dari Club malam, jadi mungkin Niko masih tidur di rumahnya. Apalagi Niko bilang kalau papa mamanya sedang berada di luar Negeri, jadi dia bebas sesuka hatinya.

Anya meraih ponselnya dan menekan nomor Niko, namun ponsel Niko tidak bisa di hubungi. Akhirnya Anya pun memilih untuk pulang ke rumah. Lagian dia juga masih ngantuk di tambah lagi Niko juga tidak berada di kampus.

Sesampainya di rumah Anya langsung menuju dapur untuk mengambil minum. Namun langkahnya tiba-tiba terhenti karena mendengar percakapan bik Sumi dengan seseorang. Anya langsung mengintip dari balik dinding untuk melihat siapa yang sedang bersama bik Sumi.

"Bu.., sekarang aku sudah kembali ke Jakarta, jadi aku mohon ibu juga pulang ke rumah ya bersamaku. Aku tidak ingin ibu terus-terusan bekerja di rumah ini sementara aku sudah cukup mampu untuk membiayai hidup ibu.." lirih Adit.

Bu Sumi kemudian menatap mata putranya, "Nak..., ibu bukannya tidak mau ikut kamu pulang ke rumah, tapi ibu masih ingin tinggal di sini bersama non Anya. Ibu kasian sama non Anya yang hanya tinggal sendiri di rumah ini. Nggak ada yang masakin, nggak ada yang jagain, non Anya itu kesepian nak. Apalagi pak Danu jarang pulang..."

"Mereka kan orang kaya bu, mereka bisa memperkerjakan berapapun yang mereka butuhkan di sini.."

"Nak..., kamu nggak boleh ngomong gitu, pak Danu itu sudah baik sama kita. Kamu ingat kan saat kita susah dulu? siapa yang nolong kita kalau bukan pak Danu dan ibu Aini. Jika saja waktu itu pak Danu tidak menolong kita, mungkin sekarang kamu tidak bisa menjadi polisi seperti ini.." ucap bik Sumi sambil memegang bahu anaknya itu.

"Tapi mau sampai kapan bu??"

"Sampai non Anya tidak membutuhkan ibu lagi, atau ketika non Anya sudah menikah.."

Braaaaakkkk..! Tiba-tiba terdengar suara guci yang pecah karena tersenggol tas nya Anya.

Bik Sumi dan Aditya pun langsung menoleh ke arah suara itu "non Anya???" ucap bik Sumi terkejut.

"Iya bik..." ucap Anya tanpa merasa bersalah.

"Non Anya kok sudah pulang??"

"Lagi nggak enak badan bik.. Ya udah kalau gitu aku ke atas dulu bik.." ucap Anya sambil berlalu meninggalkan Bik Sumi dan Anaknya.

'Nggak sopan banget tu orang, berani-beraninya dia menguping pembicaraan orang lain'

"Tuh kan bu, nggak ada sopan-sopannya tu orang. Maksudnya apa menguping pembicaraan kita..?"

"Nak...non Anya itu tidak menguping pembicaraan kita, mungkin dia cuma kebetulan lewat.." ujar bik Sumi sambil membersihkan pecahan guci yang berserakan di lantai.

"Ya udah bu, kalau gitu aku pamit dulu.." ujar Adit dengan muka kesal. Dia tidak habis pikir kenapa ibunya masih membela gadis itu.

Sementara di kamar Anya langsung membaringkan tubuhnya di kasur sambil mengingat kejadian di bawah tadi.

"Ooohh.., jadi itu anaknya bik Sumi?? tampan sih.." gumamnya.

Sebelumnya Anya memang belum pernah bertemu anak bik Sumi secara langsung. Karna dia tidak pernah melihat laki-laki itu datang ke rumahnya. Bik Sumi dulu pernah cerita jika anaknya sudah menjadi polisi dan bertugas di daerah lain. Dan anaknya itu hanya sekali-sekali pulang ke Jakarta untuk mengurus bisnisnya, dan itu pun hanya sebentar. Bahkan bik Sumi pun sangat jarang bertemu anaknya tersebut.

Namanya adalah Aditya, dari kecil dia sudah hidup mandiri dan pekerja keras. Dia tidak pernah malu melakukan pekerjaan apa saja yang penting halal, demi membantu ibunya. Sepulang sekolah dia bekerja paruh waktu di sebuah restoran. Dari situlah dia bertekad ingin menjadi orang sukses dan bisa membuka restoran sendiri.

Setelah tamat SMA, Adit langsung ikut tes polisi dan di terima. Dari situlah dia mulai membuka restoran kecil-kecilan yang di kelola oleh tantenya. Kemudian dia juga memanfa'atkan tanah pekarangan rumahnya yang lumayan luas untuk di jadikan kontrakan. Lama kelamaan bisnis Adit pun semakin sukses, dan dia sudah cukup mapan sekarang. Karna itulah dia meminta ibunya berhenti menjadi pembantu.

******

Hai Guys, karya terbaru author sudah terbit ya. Judulnya "Lelaki pilihan papa" jangan lupa mampir ya, dan mohon dukungannya😊🙏🙏

Terpopuler

Comments

Novha Puspitha Shary

Novha Puspitha Shary

seruh bangett lah cerita ny kk,aku udah berulang ulang aku baca ny,gak bosan kak.😂😂💪🥰🥰

2024-05-12

0

Lisa aulia

Lisa aulia

baru baca...mudahan seru cerita nya

2024-04-17

0

Herlina Lina

Herlina Lina

lanjut thor

2024-05-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!