Mantan Istriku Ternyata Miliarder

Masih seperti mimpi bagi Yasmine. Ia dimanjakan, diperlakukan seperti tuan putri yang berharga untuk pertama kalinya dalam hidupnya.

Yasmine mandi bahkan dibantu oleh para pelayan.

Bahkan Yasmine hanya disuruh duduk diam dan santai, sementara para pelayan melayaninya. Mulai memijat kepalanya bahkan menggosokkan sabun di badannya dengan lembut dan pelan. Apalagi Yasmine belum lama menjalani operasi dan luka bekas sayatannya masih basah.

"Apa semua ini tidak berlebihan? Aku bisa mandi sendiri!" Ucap Yasmine protes.

"Kalau kami tidak melayani anda dengan baik, kami tidak akan bisa bekerja disini dan digaji besar, Nona muda!" Jawab kepala pelayan.

Yasmine menghela nafasnya. "Oh may god!"

Para pelayan tersenyum. Mereka sungguh kagum pada Yasmine yang sederhana. Banyak wanita ingin merasakan diposisi Yasmine.

Selesai mandi dan berpakaian, Yasmine duduk didepan meja rias. Rambutnya mulai dikeringkan dan wajahnya mulai di-make up tipis-tipis.

Yasmine hanya duduk dengan pasrah. Bahkan sepatu pun dipakaikan. Kalau hidup seperti ini terus, Yasmine takut ia hanya bermalas-malasan saja.

Akhirnya Yasmine bisa lepas dari para pelayan-pelayan nya. Wanita itu turun di kawal pelayan melewati lift.

"Yaampun... Bahkan didalam rumah pun ada lift?" Gerutu Yasmine yang tidak habis fikir.

Sebenarnya itu rumah atau istana?

.....

Dimeja makan, banyaknya menu makanan tersaji dimasing-masing piring. Yasmine sampai bingung harus memilih makanan yang mana untuk sarapan.

"Yasmine, makanlah yang banyak sayang. Ayah tau, kamu masih masa pemulihan!" Ucap Alex.

Yasmine menatap Ayahnya lalu mengangguk pelan. Tangannya meraba perutnya yang tidak ada lagi keberadaan anaknya.

"Masa pemulihan? Memangnya Yasmine sakit apa?" Tanya Zoe menyahut. Zoe baru ingat, kalau ia sempat memperhatikan jalan putrinya yang berbeda.

Biar bagaimanapun, Zoe harus tau apa yang dialami Yasmine diluar. "Sayang. Sebenarnya, Yasmine sudah pernah menikah! Beberapa hari yang lalu, Yasmine menjalani operasi karena bayinya meninggal! Yasmine sudah bercerai dari pria brengsek itu!"

Zoe tersentak mendengar penjelasan Alex. Zoe sungguh marah mendengar penjelasan Alex.

Yang membuat Zoe ikutkan terluka, karena Yasmine harus mengalami kehidupan pahit seperti itu di luaran. Seharusnya ia dan Alex lebih cepat menemukan Yasmine, atau bahkan mereka seharusnya tidak lalai menjaga Yasmine dulu.

Mungkin Yasmine tidak akan mengalami hidup pahit dan menderita.

"Siapa pria yang sudah menyakiti putri keluarga Kaylor?" Zoe mengepalkan tangannya.

"Keturunan Christophe!" Sahut Alex.

Zoe seketika menatap suaminya. Wanita itu mendecakkan lidah setelah tau siapa pria yang membuat Yasmine menderita.

Zoe meraih tangan Yasmine. Zoe tidak akan lagi membiarkan Yasmine ditindas dan disakiti. Tidak ada yang boleh menyakiti putri keluarga Kaylor.

"Yasmine! Mulai sekarang, kamu harus menjadi wanita yang kuat. Jangan biarkan siapapun menindas kita! Kamu adalah tuan putri Kaylor yang terhormat! Bahkan keluarga Christophe tidak ada apa-apanya dibandingkan keluarga Kaylor!" Ucap Zoe.

Yasmine menarik nafasnya. Ya, sudah saatnya ia bangkit dan menyembuhkan lukanya sendiri.

"Ayah akan mengajarimu berbisnis! Kamu harus menjadi pemimpin dan penguasa! Sekarang, Nama Kamu Yasmine Kaylor! Yasmine Kaylor!"

Yasmine tersenyum dan menganggukkan kepala.

'Karena kamu sudah menjadi istriku, kamu bisa memakai marga Christophe. Yasmine Christophe!'.

Yasmine teringat ucapan Evand. Ia tersenyum kecut.

"Evand, mulai sekarang, Yasmine Christophe sudah tidak ada! Aku Yasmine Kaylor!" Gumam Yasmine dalam hatinya.

Sekarang tidak ada lagi Yasmine Christophe, tidak ada lagi Yasmine yang dulu selalu mengalah dan diam saja ketika ditindas.

.....

Hari terus berlalu. Waktu begitu cepat berganti. Tidak terasa, sudah tiga bulan Yasmine kembali kerumah keluarga Kaylor.

Yasmine belajar banyak hal bersama Zoe dan Alex. Alex juga mendatangkan guru privat yang merupakan orang kepercayaannya untuk mengajari Yasmine berbisnis. Supaya Yasmine makin cepat menguasai ilmu bisnis.

Meskipun Yasmine lulus S1 dan pernah bekerja digrup Christophe, tetap saja Alex masih merasa ragu dengan kemampuan putrinya.

Bahkan tak tanggung-tanggung, beberapa hari lagi, Alex mengirim Yasmine pergi keluar negeri untuk melanjutkan S2. Yasmine ditemani Zoe, karena wanita itu tidak ingin berpisah dari putrinya.

Sementara disisi lain, Evand selalu dikejar-kejar oleh para wartawan yang haus berita.

Mereka mempertanyakan hubungan Evand dan juga Shovia yang hingga kini belum meresmikan pernikahan mereka.

"Henry, bagaimana bisa para wartawan terus berjaga? Shovia benar-benar membuat hidupku tidak tenang!" Gerutu Evand sembari berjalan ditengah para wartawan yang mencecar nya pertanyaan.

"Tuan, sepertinya anda harus segera mengambil tindakan!" Jawab Henry.

Didalam perusahaan, ada Madeline dan juga Yoshi yang menunggu Evand selesai meeting.

Madeline sungguh tidak sabar melihat Evand dan Shovia menikah. Namun putranya selalu mengatakan nanti dan nanti, hingga lewat tiga bulan lebih.

"Evand! Mama sudah tentukan tanggal yang baik untuk kamu dan Shovia menikah!" Ucap Madeline.

Pria itu menatap ibunya dengan dingin. "Pernikahanku dengan Shovia hanyalah bisnis! Mama jangan ikut turun tangan urusan kami! Sebaiknya kalian pulang saja!"

Pria itu berlalu pergi. Setelah Evand dan Henry tidak terlihat lagi, Madeline menghentakkan satu kakinya dengan kesal.

"Anak itu sungguh keras kepala! Dia sudah melepaskan wanita miskin itu, tapi masih saja tidak mau menikahi Shovia!" Gerutu Yoshi.

Madeline nampak berfikir. "Sepertinya kita harus menyusun rencana. Mama punya ide!" Madeline nampak tersenyum licik.

.....

Drrttt drrttt drtttt!!!

Ponsel Evand berdering. Pria itu langsung melihatnya. Tertera nama Yoshi dilayar.

'Kakak, sudah dua hari kamu tidak pulang. Mama sakit dan tidak mau makan, dia ingin kamu segera pulang!'. Ucap Yoshi ditelepon.

Evand membelalakkan matanya. "Aku akan segera pulang!" Jawab pria itu sembari menutup laptopnya lalu mematikan sambungan telepon.

Lima belas menit kemudian, pria itu sampai di mansion Christophe. Evand berjalan cepat masuk kedalam rumah, lalu masuk ke kamar ibunya.

"Ma!" Evand berjalan masuk. Didalam ada Yoshi dan seorang dokter. Pria itu duduk ditepi ranjang sebelah Madeline.

"Evand, kamu sudah pulang!" Ucap Madeline pelan. Wajahnya terlihat pucat, terbaring diatas ranjang dengan lemah.

"Bagaimana kondisi ibuku?" Tanya Evand.

"Nyonya Madeline seharusnya dibawa kerumah sakit! Dua hari yang lalu saya sudah memberinya obat, tapi beliau tidak meminumnya!"

Evand seketika menatap ibunya.

"Bagaimana mama bisa makan? Mama merasa, umur mama sudah pendek! Mama hanya takut, tidak bisa melihat kamu menikah Evand!"

*****

Jangan lupa like, komen, dan Vote🥰🥰🥰