NovelToon NovelToon
War Of Chaos Enigma

War Of Chaos Enigma

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Iblis / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:690
Nilai: 5
Nama Author: DenEmma

Dunia bernama Gaia, di penuhi hewan iblis yang di sebut sebagai Enigma. Manusia harus berjuang antara hidup dan mati untuk melawan kelompok Enigma yang melakukan Genosida. Tidak ada yang tau, sampai kapan kehancuran ini akan berakhir, dan sampai kapan manusia bisa bertahan hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DenEmma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09 - Antrian

Di rumah sakit.

Anna dan Edo masih duduk di tempat kursi sambil menginterogasi orang-orang yang membawa anak kecil kesana.

"Tidak, saya sudah berada disini dua hari yang lalu."

"Em, baiklah terimakasih pak." sahut Anna

"Selanjutnya."

...

Norman hanya melihat mereka berdua yang sedang menginterogasi orang-orang disana.

"Apa ini baik-baik saja pak.? " tanya perawat

"Mereka bilang ini adalah hal yang sangat penting. seperti yang mereka ceritakan, serangan Enigma yang baru saja terjadi, sudah di hentikan sepenuhnya. Mungkin ada hubungannya dengan orang yang sedang mereka cari." kata Norman

"Baiklah pak, kalau begitu saya lanjut bekerja." kata perawat itu. dan Norman hanya terdiam disana.

Lalu, Dion pun sampai di sana.

"Huh huh. sialan. Andai saja aku pernah kesini, aku bisa langsung ber teleportasi dalam sekejap. Ternyata tempat ini sangat jauh sekali dari tempat pengungsian." kata Dion dalam hati sambil terengah-engah.

Ia pun langsung masuk kedalam rumah sakit dan meminta beberapa perawat untuk memeriksa Lisa.

"Tolong bu, Adik saya mengalami luka yang sangat serius. Tolong selamatkan dia." kata Dion.

"Tenang dulu. Kami akan memeriksanya sebentar, sebaiknya Anda mendaftarkan pasien di tempat administrasi disana. Kami akan menangani adik anda selanjutnya."

"Maaf, apa saya harus membayar uang dimuka.? " sahut Dion dengan panik.

"Untuk urusan tagihan, anda bisa bertanya di loket. Tugas kami hanya merawat pasien."

Dion pun langsung terdiam sejenak disana.

"Jika kakak keberatan, sebaiknya kita kembali saja kak. aku sudah lebih baik dari sebelumnya." sahut Lisa.

"Tidak boleh adik kecil. Luka ini harus di rawat dengan baik. jika tidak, luka ini bisa menginfeksi jaringan tubuh." kata perawat disana.

"Kami tidak punya uang untuk periksa disini suster." sahut Lisa.

Perawat itu pun langsung terdiam seketika.

"Bisakah saya membayar tagihan besok.? Aku akan mencari uang sebisa mungkin, tapi tolong rawat adikku disini." kata Dion sambil memohon.

Perawat itu pun tersenyum

"Seperti yang saya katakan, sebaiknya anda membicarakan hal ini dengan petugas loket. Aku akan melakukan yang terbaik meskipun anda tidak membayar ku disini. Semua orang sedang mengalami hal yang sama karena serangan Enigma. Jadi anda tidak perlu khawatir." kata perawat itu.

"Ah, terimakasih banyak." sahut Dion dengan lega.

Lalu, ia pun langsung pergi ke loket.

....

Dalam perjalanannya, Dion melihat banyak orang yang sedang mengantri di suatu tempat. Dan ia pikir tempat itu adalah loket pembayaran.

Lalu ada petugas yang bertanya padanya.

"Maaf, apa anda di suruh mengantri disini.? " tanya petugas itu.

"Ah, saya tidak tau. Bukankah tempat ini loket pembayaran.?" jawab Dion sambil menunjuk papan yang ada di sana.

Papan itu bertuliskan [Loket 3 Pembayaran]

"Anda benar, tapi baru saja pemilik rumah sakit menghentikan aktifitas pembayaran. Jadi yang mengantri disini sedang mengambil uang yang sudah di bayarkan sebelumnya."

"Jadi tidak ada pembayaran selama di rawat disini.? " sahut Dion.

"Benar, tapi anda harus ke loket satu dulu untuk mendaftarkan pasien."

"Begitu ya, baiklah terimakasih."

Dion pun langsung menuju ke loket pendaftaran dan mengantri disana.

...

Beberapa saat kemudian, Dion pun sampai di depan petugas loket pendaftaran. Disana, Dion di berikan sebuah formulir untuk diisi.

"Jika sudah selesai mengisinya, Anda bisa langsung ke loket 2 bagian Administrasi. Anda tinggal meletakkan formulir itu di atas meja petugas, dan tunggu bagian anda untuk di panggil."

"Baik, terimakasih arahannya."

Setelah mengisi semua formulir, Dion pun menumpuk berkas itu di meja loket dua. Lalu ia duduk dan menunggu gilirannya.

Disaat itu, ia melihat Anna dan Edo yang sedang melakukan interogasi kepada pengunjung. Bahkan antriannya cukup panjang disana.

"Hmm, ribet juga pengurusan administrasi disini. Harus mengantri dan bergantian dengan yang lain. Tapi itu sudah cukup jika pasien langsung di tangani." kata Dion dalam hati.

Lalu, giliran Dion pun tiba, Nama pasien Lisa pun di panggil. Dan Dion langsung menghampiri loket dua.

"Selamat malam, dengan wakil pasien bernama Lisa.? " tanya petugas itu

"Benar"

"Apa Lisa masih berumur 7 tahun.? "

"Iya benar."

"Baik, data sudah kami konfirmasi dan sudah tercatat dalam data kami. Apa anda bernama Dion Siga sebagai keluarga pasien.? " Kata petugas itu sambil melihat komputer.

"Iya benar."

Petugas itu pun memberikan sebuah kertas.

"Anda bisa mengkonfirmasikan lebih lanjut disana. Untuk biaya pasien akan di tanggung rumah sakit."

"Hm? apa saya harus mengantri lagi disana.? " tanya Dion sambil menunjuk tempat interogasi.

"Benar, pasien yang membawa anak di bawah umur 10 tahun harus melaporkannya lebih dulu disana."

"Em, baiklah."

Dion pun langsung pergi dan mengantri di tempat interogasi.

...

Dan beberapa saat kemudian, giliran Dion di interogasi oleh Anna dan Edo. Ia berdiri tepat di depan Anna yang sedang membereskan beberapa dokumen.

"Sampai detik ini, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan orang itu." kata Anna

"Ini sudah hampir semuanya, dan orang ini yang terakhir." kata Edo sambil melihat Dion

"Maaf, saya tidak tau prosedur disini. Saya hanya di suruh mengantri dan melapor kesini dulu." kata Dion.

"Diamlah, aku belum memulai interogasi nya." sahut Anna dengan kesal.

Dion pun langsung diam seketika. Dan Anna pun melihat Dion dengan serius.

"Sepertinya jawaban orang ini sama dengan yang lainnya. Hmm, buang-buang waktu saja." kata Anna sambil berdiri dari sana.

Dion pun kebingungan dengan sikap Anna yang begitu dingin. Lalu, ia mendengar bisikan orang-orang di sekitarnya.

"Ya aku yakin itu adalah Nona Anna yang sering muncul di TV."

"Pantas saja aku pernah melihatnya, tapi dimana."

"Ternyata Nona Anna lebih cantik dari aslinya ya."

"Ah, dia perempuan yang sempurna, Cantik, cerdas, pintar dan kuat. Apalagi statusnya sebagai pemimpin Lance."

...

Bisikan-bisikan itu sampai terdengar oleh Anna. Dalam sekejap, Clak, ia pun mematahkan sebuah pensil dari tangannya.

"Semua orang sama saja. Membicarakan hal yang tidak perlu." kata Anna dengan kesal.

"Yaa memang itulah kenyataannya." sahut Edo.

"Ternyata mereka berdua adalah anggota Lance. Apa mereka sedang mencari ku, karena saat perjalanan kemari aku sudah membunuh ratusan Enigma. Aku rasa mereka melihatku saat menggendong Lisa kemari. Jadi inilah alasannya, semua pengunjung yang membawa anak di bawah umur 10 tahun untuk di mintai keterangan." kata Dion dalam hati.

Lalu, Anna pun kembali duduk dengan kesal.

"Hm, baiklah kita selesaikan saja satu orang ini. Aku merasa sudah sia-sia disini." sahut Anna.

Edo pun langsung memberikan pertanyaan kepada Dion.

"Nama.? "

"Dion Siga."

"Dimana tempat tinggal mu sekarang."

"Tempat pengungsian Blok M nomor 23." jawab Dion yang berbohong.

"kenapa kau bisa kemari.? Bukankah tempat pengungsian itu sangat jauh dari sini." sahut Edo yang mulai curiga.

"Sialan, aku terjebak."

"Jadi, kau dari pengungsian dan membawa anak kecil kemari.? Apa kau tau situasi di luar seperti apa.? dan apakah kau tidak menghiraukan peringatan darurat.? " sahut Anna yang memberikan pertanyaan bertubi-tubi.

"Saya sudah pergi ke tenda medis, dan disana sangat rami sekali. Tentu saja saya tidak bisa menunggu, karena adik saya sedang kritis. jadi saya memberanikan diri untuk pergi kesini."

"Hm, jawaban yang sangat standar. Demi keluarga apapun dilakukan. Sudahlah." sahut Anna yang sudah kecewa.

"Baiklah, dari sekian banyaknya pasien disini, hanya kau saja yang datang dari tempat pengungsian. Apa kau tidak bertemu dengan Enigma atau bahaya lainnya.? " tanya Edo

"Dia langsung to the point saja."

"Saya sudah menerima peringatan darurat militer, saat itu saya sedang di jalan dan tidak melewati wilayah dari datangnya Enigma. Karena saya dari desa, jadi saya tidak tau jalan untuk kemari."

"Kapan kau sampai disini.? "

"Baru saja."

"Apa kau melewati pusat kebugaran.? "

"Ah, itu sepertinya benar. saya sempat tersesat kesana." sahut Dion dengan ragu

"Sepertinya kau orangnya." kata Edo dengan tatap serius.

Dan Anna pun langsung melihat Dion dengan serius.

...

1
panggil aja “ber”
mantap gan
VagaBond
Ngasih feel yang berbeda, mantap!
DenEmma: Terimakasih atas dukungannya kak
total 1 replies
El Aki 7u7
Gak bisa berhenti baca deh! 🔥
Ververr
Buat yang suka cerita, wajib baca
DenEmma: Terimakasih atas dukungannya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!