Kanaya Nadhira.Perempuan berparas cantik berusia 28 tahun.Menikah dengan pria pilihannya,Bayu Bagaskara.Namun pernikahannya harus berakhir,karena hadirnya orang ketiga yang tak lain adalah sekretaris sang suami diperusahaan.Dan mengejutkannya lagi,perempuan tersebut sedang mengandung benihnya.Bayu menceraikannya karena ia belum bisa memberikan keturunan.Namun Bayu melupakan satu hal yang membuatnya harus kehilangan semua asetnya.Bagaimanakah kelanjutan kisah Bayu dan Kanaya?Yuk ikuti terus ceritanya..
Dikarenakan ini karya pertamaku , mohon bimbingannya ya😍
Terima Kasih🍒
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diandra Deanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 27
Kanaya dan Alex tiba di kafe yang telah ditentukan sebagai tempat pertemuan dengan Bayu. Kanaya merasa sedikit gugup, tapi Alex memegang tangannya dan memberikan senyum yang menenangkan.
"Semuanya akan baik-baik saja," kata Alex.
Kanaya mengangguk dan mengambil napas dalam-dalam. Ia melihat Bayu sudah duduk di meja, menunggu mereka.
"Baiklah , aku akan pergi sekarang," kata Kanaya, melepaskan tangan Alex.
Alex mengangguk dan memberikan senyum yang menenangkan. "Aku akan menunggu di sini. Jangan ragu untuk memanggil aku jika kamu membutuhkan aku."
Kanaya mengangguk dan berjalan menuju meja Bayu. Bayu melihatnya dan tersenyum, tapi Kanaya bisa melihat kesadaran di matanya.
"Hai Kanaya," kata Bayu, berdiri untuk menyambutnya.
Kanaya mengangguk dan duduk di seberang Bayu. ia mencoba untuk tenang.
***
Sebelum mereka memulai pembicaraan,Kanaya terlebih dahulu memesan minuman.
Ia membaca satu persatu menu yang terpampang lalu memilih apa yang akan dipesannya.
Begitu juga dengan Bayu yang sedari tadi diam saja sambil menatap Kanaya.
"Saya pesan minuman ini saja.Kamu?"tanya nya pada Bayu.
"Samakan saja"jawab Bayu.Pelayan pun kembali ke tempatnya untuk memberikan catatan pesanan.
"Ada apa?Bukankah urusan kita selesai Yu?"Kanaya mengawali pembicaraan.
"Sejujurnya aku meminta bertemu , untuk memberitahukan satu hal.Tapi mungkin ini akan membuatmu tidak nyaman"
"Aku dan Siska sudah bercerai."
"Lantas untuk apa kau memberitahuku untuk hal yang tak perlu ku ketahui?"
"A-aku , aku juga ingin minta maaf , Kanaya."
Kanaya terkekeh.Entahlah.Rasa sakitnya sudah di ujung tanduk.Ingin menerima permintaan maafnya,namun bagaimana dengan trauma yang diterimanya selama ini?
Percakapan mereka berhenti sejenak karena pelayan mengantarkan pesanan mereka.
"Silahkan dinikmati."Suara sang waiters sembari meletakkan dua gelas minuman.
"N-Naya?Mas Bayu?Kalian...?"Siska terkejut.Suara itu membuat mereka berdua sontak berdiri dari tempat duduknya.
Kanaya tersenyum kecil."Oh Hai Sis.Lama nggak ketemu ternyata kerja lain.Emangnya gadun mu itu sudah nggak menafkahimu lagi?"ucapnya sambil tersenyum mengejek.
Siska terlihat terkejut dan sedikit marah dengan kata-kata Kanaya. "Naya, apa yang kau bicarakan?!" tanyanya dengan suara yang sedikit tinggi.
Bayu, yang merasa tidak nyaman dengan suasana yang terjadi memutuskan untuk campur tangan. "Siska pelankan suaramu.Kamu tidak sadar sekarang berada dimana?".
Bayu menatap pakaian yang dikenakan Siska."Kamu sekarang kerja di cafe ini?Kemana pria yang kau bangga-banggakan dulu?"
Siska memandang Bayu dengan mata yang sedikit tajam. "Gara-gara kalian hidupku jadi seperti ini!" ucapnya dengan suara keras.Sampai-sampai pengunjung yang juga berada di kafe menoleh satu per satu.
"Kalian berdua bisa diam?Sekarang duduklah."potong Kanaya.Ia duduk kembali ke kursinya.
Niat Bayu untuk meminta maaf pada kanaya hancur sudah dengan kehadiran siska.Kini entah apa yang akan dilakukan kanaya pada mereka berdua.
"Kenapa mulut kalian diam saja?Bukankah tadi kalian sangat heboh sendiri?"
"Dan kamu Bayu.Apa tadi kamu bilang?Minta maaf..hah"kanaya terkekeh.
"Setelah apa yang kamu lakukan padaku,dengan mudahnya kamu meminta maaf?"
"Tapi Nay , aku benar-benar ingin minta maaf denganmu.Aku ingin berteman denganmu.Bahkan sekarang aku tidak ada hubungan lagi wanita ini"ucapnya sambil menoleh ke arah siska.Siska melotot lebar.
"Kenapa kamu hanya menyalahkanku mas.Bukankah kita melakukan suka sama suka?!!"Ucap siska membela diri.
"Itu karena kamu menggodaku!"balas bayu berteriak lirih.
"Kenapa aku harus berteman dengan pengkhianat?"
"Dengarkan Mas.Aku akan mengatakan ini."ucap Kanaya melingkarkan lengannya di dada.
"Aku tidak bisa memaafkanmu."
"Aku , tidak akan pernah memaafkan kalian".
"Aku berdoa , kalian tidak akan pernah bahagia."
"Dan saat kalian tidak bahagia , kalian harus mengingat perbuatan kalian kepadaku".
Plakk..
Plakk..
Dua tamparan keras mendarat di pipi Bayu dan Siska.Amarahnya membuncah.Sudah begitu lama ia pendam sakitnya.
Deg..
Bayu lemas.Kini sudah tak ada harapan ia akan mendapatkan kata maaf dari mantan istrinya.Semua karena pertemuannya dengan Siska ditempat itu.
"Kalian harus ingat , betapa besar penderitaan dan kemarahanku.Ingat , bahwa aku mendoakan kalian tidak bahagia dan semoga hidupmu menderita"
"Aku mendoakan itu , dengan sepenuh hatiku".
Kanaya pergi meninggalkan dua manusia yang kini masih terpaku sambil memengangi pipinya.Kaget karena tidak terpikirkan akan mendapatkan tamparan dari Kanaya.
"Tamparan wajah saja tidak cukup , Kanaya"ucap Alex ketika ia berjalan keluar restoran dengan Kanaya.
"Itu masih lebih baik , daripada tidak melakukan apa-apa"jawab Naya.Air matanya terus membasahi wajah cantiknya.
Bersambung....