NovelToon NovelToon
Kumiskinkan Suamiku Dan Selingkuhannya

Kumiskinkan Suamiku Dan Selingkuhannya

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Cintapertama / Balas Dendam / Janda
Popularitas:263.4k
Nilai: 4.5
Nama Author: Diandra Deanova

Kanaya Nadhira.Perempuan berparas cantik berusia 28 tahun.Menikah dengan pria pilihannya,Bayu Bagaskara.Namun pernikahannya harus berakhir,karena hadirnya orang ketiga yang tak lain adalah sekretaris sang suami diperusahaan.Dan mengejutkannya lagi,perempuan tersebut sedang mengandung benihnya.Bayu menceraikannya karena ia belum bisa memberikan keturunan.Namun Bayu melupakan satu hal yang membuatnya harus kehilangan semua asetnya.Bagaimanakah kelanjutan kisah Bayu dan Kanaya?Yuk ikuti terus ceritanya..

Dikarenakan ini karya pertamaku , mohon bimbingannya ya😍

Terima Kasih🍒

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diandra Deanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS 27

Kanaya dan Alex tiba di kafe tempat pertemuan dengan Bayu. Perasaan gugup menggelayuti hatinya, tapi genggaman tangan Alex yang hangat membuatnya sedikit tenang.

“Semuanya akan baik-baik saja,” ujar Alex dengan senyum menenangkan.

Kanaya mengangguk, menarik napas dalam-dalam sebelum melepaskan genggaman tangan Alex.

“Baiklah, aku akan pergi sekarang,” katanya pelan.

Alex menatapnya lembut. “Aku akan menunggu di sini. Jika butuh sesuatu, panggil aku.”

Dengan anggukan kecil, Kanaya melangkah menuju meja tempat Bayu menunggu. Pria itu sudah duduk di sana, dan ketika melihatnya datang, ia tersenyum tipis. Tapi di matanya, Kanaya bisa melihat sesuatu yang berbeda—kesadaran, mungkin juga penyesalan.

“Hai, Kanaya,” sapa Bayu, berdiri untuk menyambutnya.

Kanaya hanya mengangguk sebelum duduk di seberangnya. Ia berusaha menenangkan dirinya sendiri.

---

Sebelum memulai pembicaraan, Kanaya memesan minuman. Matanya menelusuri menu yang terpampang sebelum akhirnya memilih sesuatu yang sederhana.

Bayu, yang sejak tadi diam, hanya menatapnya tanpa ekspresi.

“Aku pesan ini saja. Kamu?” tanya Kanaya tanpa menoleh.

“Samakan saja,” jawab Bayu singkat.

Pelayan mencatat pesanan mereka sebelum pergi. Suasana di antara mereka sempat sunyi, hingga akhirnya Kanaya membuka percakapan.

“Ada apa? Bukankah urusan kita sudah selesai, Bayu?” suaranya datar, tanpa emosi.

Bayu menarik napas panjang sebelum menjawab. “Sejujurnya, aku ingin bertemu untuk memberitahumu sesuatu. Tapi mungkin ini akan membuatmu tidak nyaman.”

Kanaya menatapnya dengan tatapan skeptis.

“Aku dan Siska sudah bercerai,” ungkapnya pelan.

Kanaya terkekeh, tetapi bukan karena terkejut. Lebih kepada bagaimana dunia akhirnya mempermainkan seseorang seperti Bayu.

“Dan untuk apa kau memberitahuku?” tanyanya dengan nada meremehkan. “Aku tidak peduli.”

Bayu menunduk, mengusap tengkuknya dengan gelisah. “Aku... Aku juga ingin meminta maaf, Kanaya.”

Kanaya tersenyum miring, namun matanya tidak menunjukkan kelembutan sama sekali.

Permintaan maaf? Setelah semua luka yang ia derita? Setelah trauma yang masih menempel di setiap sudut hatinya?

Sebelum ia sempat menjawab, seorang pelayan datang, meletakkan pesanan mereka di atas meja.

“Silakan dinikmati,” katanya ramah.

Namun, sebelum Kanaya bisa menyentuh minumannya, sebuah suara yang tak asing menyela.

“N-Naya? Mas Bayu?”

Kanaya mengangkat wajah dan menemukan Siska berdiri tak jauh dari mereka. Matanya membelalak, tampak tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Senyum kecil tersungging di bibir Kanaya. Senyum yang penuh sindiran.

“Oh, hai, Sis. Lama tak bertemu,” sapanya ringan. “Ternyata sekarang kerja di sini, ya? Emangnya gadun-mu sudah nggak menafkahimu lagi?”

Siska tersentak. Wajahnya langsung memerah, entah karena marah atau malu.

“Naya, apa maksudmu?!” serunya dengan suara meninggi.

Bayu, yang tidak nyaman dengan situasi ini, segera menyela. “Siska, pelankan suaramu. Kamu sadar kita ada di tempat umum, kan?”

Namun, alih-alih menenangkan, tatapan Bayu justru berubah. Pandangannya turun ke pakaian yang dikenakan Siska.

“Kamu kerja di kafe ini?” tanyanya datar. “Ke mana pria yang dulu kau banggakan?”

Siska menatapnya tajam. Amarah dan kepedihan bercampur di matanya.

“Gara-gara kalian, hidupku jadi begini!” teriaknya, membuat beberapa pengunjung menoleh ke arah mereka.

Kanaya mendesah pelan, lalu menatap mereka dengan penuh kejengkelan.

“Bisa diam sebentar?” katanya dengan nada tajam. “Duduk.”

Meski enggan, Siska akhirnya duduk di kursi yang kosong. Bayu pun menunduk, tahu bahwa pertemuan ini sudah jauh melenceng dari rencananya.

Kanaya menatap mereka bergantian, matanya penuh dengan sesuatu yang selama ini ia pendam—amarah, kepahitan, dan kebencian yang sudah terlalu dalam.

“Tadi kau bilang apa, Bayu?” ia tertawa sinis. “Ingin minta maaf?”

Bayu menelan ludah. “Kanaya, aku benar-benar menyesal. Aku ingin memperbaiki semuanya. Bahkan aku tidak ada hubungan lagi dengan wanita ini.”

Mendengar itu, Siska langsung melotot. “Jadi sekarang kau menyalahkanku, Mas?” katanya dengan suara bergetar. “Bukankah semua ini terjadi karena kita sama-sama mau?”

Bayu menggeleng, suaranya melemah. “Tapi... kamu yang menggoda aku lebih dulu...”

Kanaya tertawa kecil, tetapi kali ini nadanya begitu menyakitkan.

“Kau tahu, Bayu?” katanya, melipat tangannya di dada. “Aku tidak butuh permintaan maafmu. Aku tidak akan pernah memaafkanmu.”

Tatapannya beralih ke Siska, yang kini menggigit bibir, tampak ingin membela diri tetapi tidak menemukan kata-kata yang tepat.

“Kalian pikir aku akan lupa dengan semua yang kalian lakukan?” lanjut Kanaya. “Aku berdoa agar kalian tidak akan pernah bahagia. Dan ketika hidup kalian berantakan, ingatlah bahwa itu adalah balasan atas apa yang telah kalian perbuat padaku.”

Plak!

Plak!

Dua tamparan keras mendarat di pipi Bayu dan Siska. Keduanya tersentak, terdiam dalam keterkejutan.

Bayu mengusap pipinya yang panas, matanya melemah. Kini ia benar-benar sadar—tidak ada lagi harapan untuk dimaafkan oleh Kanaya.

Kanaya berdiri, menatap mereka untuk terakhir kali sebelum berbalik.

“Ingat baik-baik,” katanya dengan nada penuh kepastian. “Aku mendoakan penderitaan untuk kalian, dengan sepenuh hati.”

Tanpa menoleh lagi, ia melangkah pergi.

Di luar kafe, Alex sudah menunggunya. Begitu melihat wajah Kanaya yang masih dipenuhi emosi, pria itu menyambutnya dengan lembut.

“Tamparan saja tidak cukup, Naya,” gumamnya, menatap ke arah dalam kafe.

Kanaya menghela napas panjang, matanya berkaca-kaca. “Itu masih lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa.”

Dan dengan itu, ia berjalan pergi, membiarkan air matanya jatuh tanpa ditahan.

1
Sunaryati
Jangan mudah memberikan maaf pada Andrian Hand suami dan ayah apa yang hidup mewah bergelimang harta tega membiarkan hidup istri dan aak menderita dan berjuang keras serta menutup mata dan telinga dari hinaan walau kau membantu tapi saat Alex sudah dewasa. Jadi bantuanmu tak sebanding dengan kesalahanmu, kamu harus dapat karna dulu.
Murni Bpn
lanjut...
Lee Mba Young
Laki pengecut ya bgitu, trus sekarang dng enteng nya minta maaf. gk banget. laki gk punya power anak mama kok coba coba menghamili perempuan dan cm di nikah siri.
ini peringatan buat kaum wanita agar tak bernasib sprti Alex dan Ratna.
jng menjalin hub dng lelaki yg penakut dan pengecut sprti ayah Alex apalagi di bawah kendali ibunya.
Sunaryati: Benar, lagian jika ia suami dan ayah yang bertanggung jawab, bisa kan melalui orang-orangnya memberi bantuan, katanya selalu memantau. Bantuan bisa tsk langsung bisa atas nama biasiswa atau modal usaha, dasar Andrian yang bego, saja untuk apa menempatkan orang untuk memantau jika hanya mengetahui saja.
total 1 replies
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
ini semua ulah neneknya Alex ya 🤔😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Reza temn Ter the best 👍👏😘
Fauziah
menikah untk menyatukan kelurga nya jg
Sunaryati
Bapakmu goblog apa selama 2 dekade itu ibunya masih bisa mengawasinya? Dan selama itu bapakmu membiarkan ibumu berjuang sendiri menghidupimu dengan keringat dan air mata, sedangkan ayahmu hidup enak bergelimang harta, sampai kau punya anak, bapakmu tak mendapatkan balasan apapun, walau terpaksa, apa selama tak ada celah untuk menemuimu, dan ibumu. Tak masuk akal jika tak ada kesempatan, atau mungkin punya keluarga baru, maka jangan mudah memaafkan, jika seperti pantas diabaikan.
Siti Maimunah
reza oh reza ..ttp yaa konyol yg di pikirin makanan ajjah🤣🤣🤣🤣 gas or rem..semangat thor
Lee Mba Young
Bpk mu lo masih hidup enak bos bergelimang harta, hidup tanpa karma dan balasan.
aku yakin dah nikah lagi tu orang dan bhgia dng kluarga barunya.
gk yakin tu laki blm nikah lagi mn betah puluhan tahun lo. kl blm nikah pasti lbih nyariin Alex dan ibunya, dia gk nyariin krn dah punya family baru yg sederajad pasti nnti alasannya di jodohkan. klasik bnget, di jodohkan tp mnikmati.
Lee Mba Young
Tertekan tp mnikmati. buktinya smp sekarang dia ttp big bos. gk pernh hidup mnderita dan di cemooh orang lain kayak alex kan.
Dan yg penting Ayah nya Alex dan kluarganya gk dpt KARMA kan.
ttp hidup bhgia dan bergelimang harta.
trus tertekan dan menderitanya dimana di bandingin hidup Alex dan ibunya ya gk ada apa apa nya lah aneh.
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
absurd nya Reza dan Alex 😅😅
Raksanagara
Saya ucapkan beribu-ribu terima kasih Kak Tanti Kirana , selalu memberikan support untuk novel ini 🥰
Soraya
Kanaya tau gak klo alex mantan tunangannya Siska
Soraya
jdi sebelum pacaran sama Siska Alex pacaran sama Kanaya
Soraya
Covernya berhijab itu sapa thor
Raksanagara: Hai Kak Soraya..
Untuk cover , itu karakter Kanaya ya..
Memang sebelum bertemu dengan Alexander,Kanaya belum berhijab..
Namun setelah bercerai dan menikah dengan Alexander,Kanaya memutuskan untuk berhijab..
Terima Kasih 🥰
total 1 replies
Soraya
mampir thor
Murni Bpn
mantap Reza memng dirimu jenius🤭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Reza bnyk solusinya 👍👍👏👏
Fauziah
sudah salah mengancam,ah wanita tangguh
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
blm bisa komen soal ayahnya Alex karna blm th apa sebabnya dia meninggalkan Alex dan mamanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!