NovelToon NovelToon
Aku Mau Anakku Hidup Lagi

Aku Mau Anakku Hidup Lagi

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Pasangan rumah tangga Kisman dan Mawar kehilangan anak satu-satunya karena sakit. Mereka tidak bisa menerima kenyataan pahit dan menginginkan putri mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Janggal

Tidak ada yang bertahan selamanya di dunia ini.

              Orang yang diberi kelapangan pasti pernah terjebak di dalam sebuah situasi yang pelik.

Orang yang sehat sebelumnya juga pernah merasakan sakit.

              Tidak ada yang bisa ditutup-tutupi jika memang sudah takdirnya harus terungkap.

              Begitu lah yang terjadi dengan perubahan hidup Kisman dan Mawar. Apalagi alasan dan cara mereka mendapatkannya melalui jalan yang tidak sepatutnya dilakukan.

              Setelah merasakan manisnya yang begitu legit di awal kembalinya Seroja. Kisman dan Mawar perlahan mulai merasakan getir pahitnya.

              Seroja anak mereka yang berhasil dihidupkan lagi mulai berubah. Dan berulah membuat masalah yang menyusahkan kedua orang tuanya.

              Warga pada umumnya dan para pengunjung warung angkringan Kisman setiap malam pada khususnya mulai merasakan hal-hal janggal.

              Kejadian-kejadian tidak lazim dan menakutkan yang berasal dari rumah Kisman. Orang-orang mulai membicarakannya.

              Tentang sosok anak perempuan yang sering diakui oleh Kisman dan Mawar sebagai keponakan mereka yang sedang menginap di rumah.

*

              Kisah pertama datang dari seorang pemuda jahil yang kalau makan dan minum di tempat Kisman suka mengurangi hitungan agar bayarnya lebih murah. Padahal yang dimakan lebih banyak.

              Makan nasi kucing tiga bungkus mengaku satu bungkus. Makan gorengan lima bilangnya dua. Minum susu jahe bayarnya air putih.

              Seroja tidak suka dengan pemuda satu ini yang perilakunya tidak jujur dan bicaranya kasar kepada orang yang lebih tua. Tidak punya sopan santun.

              Pada suatu malam saat pemuda ini sedang makan di angkringan Kisman, Seroja mengintip dari balik pintu rumah yang selalu terbuka saat bapaknya berjualan.

              Seroja memperlihatkan kepala dan wajahnya kepada pemuda pembohong ini. Mereka cukup lama bertatap muka.

              Hasilnya pemuda itu tidak pernah datang lagi ke warung angkringan Kisman. Dan menurut kabar yang beredar pemuda arogan itu menderita sakit selama dua bulan sampai harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

              Pemuda itu bercerita kepada orang tuanya. Bahwa saat terakhir kali ia makan di tempat Kisman, ia melihat ada seorang anak kecil yang mengintip dari balik pintu rumah lalu menatapnya.

              Sosok anak kecil itu begitu menakutkan. Karena wajahnya adalah rupa nenek-nenek keriput yang matanya putih semua.

*

              Bimo kawan baik dari pasangan suami istri itu juga mengalaminya sendiri,

              Pada suatu minggu pagi. Bimo yang sedang libur main ke rumah Kisman.

Selain ingin berjumpa dengan teman baiknya yang sekarang sudah menjadi orang sukses. Bimo juga membawakan ikan-ikan yang masih segar. Ikan-ikan besar yang sudah disembelih dan juga sudah dibersihkan.

Bimo baru saja menuai hasil panen ternak ikan peliharaannya. Sebagian besar hasilnya dijual. Tidak lupa pula berbagi kepada tetangga dekat dan sahabat.

              “Permisi”,

“Assalamualaikum”,

              Bimo sampai di depan rumah Kisman. Pintu rumah mereka masih tertutup rapat dan tidak ada satu orang pun yang menjawab.

              Warung angkringan Kisman juga sudah tutup. Tadi malam pasti ramai pikir Bimo.

              Makanya sekarang Kisman masih tidur. Apalagi cuaca sedang dingin dan mendung. Pasti Mawar juga enggan untuk buru-buru bangun.

              Diam-diam pintu rumah Kisman terbuka.

Tidak ada suara pemilik rumah yang menjawab salam dari Bimo yang masih menunggu di depan pintu.

              “Kamu siapa?”,

              “Jadi kamu keponakan Kisman yang sering menginap di sini?”,

              Bimo mendapati seorang anak perempuan yang membukakan pintu untuknya. Ia menebak pasti anak kecil ini yang sering dilihat oleh para pembeli di warung Kisman.

              Seroja yang sebenarnya sudah tidur di pagi itu rela untuk bangun dan membukakan pintu. Karena Seroja mencium bau ikan yang masih segar dan berdarah.

              Seroja hanya mengangguk ketika Bimo mengajaknya bicara.

              “Kamu mirip anaknya Kisman”, ucap Bimo.

              “Ini aku bawakan ikan”,

              “Sudah aku bersihkan, bisa langsung dimasak”,

              “Kalau ditanya bilang saja dari om Bimo”, pesan Bimo.

              Lagi-lagi Seroja hanya menjawab dengan mengangguk.

              “Aku pulang dulu”,

              “Jangan lupa pintunya dikunci lagi”,

              “Sekarang di desa ini sedang rawan maling”, Bimo pamit pulang meninggalkan rumah Kisman dan gadis kecil itu.

              Tapi baru beberapa langkah berjalan Bimo harus balik lagi ke rumah Kisman.

Bimo yang pendengarannya tajam mendengar pintu rumah Kisman tidak ditutup dengan benar dan tidak dikunci.

              Ketika Bimo datang lagi. Benar saja pintu rumah Kisman tidak tertutup dengan sempurna. Ada celah yang menganga.

              Ini sangat berbahaya. Belakangan ini sering terjadi kasus pencurian di tempat mereka tinggal.

Sebagai warga yang baik Bimo kembali ke rumah Kisman untuk menutup pintu rumah itu rapat-rapat dari luar.

              Namun apa yang didapati oleh Bimo justru membuat bulu kuduknya berdiri. Bimo yang gagah itu keberaniannya luntur.

              Saat menutup pintu rumah Kisman,

Dari celah pintu yang menganga itu Bimo melihat anak perempuan yang tadi membukakan pintu untuknya sedang memakan ikan-ikan segar yang tadi dibawa olehnya mentah-mentah. Dengan beringas.

Bimo yang ketakutan pulang dengan berlari.

             Sesampainya di rumah, Bimo yang terlihat terengah-engah mendapatkan cecaran pertanyaan dari istrinya.

              “Sudah pulang?”

              “Katanya mau ke rumah Kisman”, tanya istri Bimo.

              “Pintunya masih tutup”, jawab Bimo.

              “Sudah aku bilang kalau mau ke sana siang hari”,

              “Jam segini mereka belum pada bangun”, kata istri Bimo yang cerewet.

              “Kenapa pulangnya lari-lari?”, tanya istri Bimo.

              “Aku kebelet”,

              Bimo meninggalkan istrinya ke kamar mandi karena tidak tahan.

              Bukan tidak tahan karena ingin buang hajat. Tapi tidak tahan karena di hari libur yang seharusnya untuk waktu beristirahat dan kumpul bersama keluarga ia malah mendapat omelan.

              Di lain pihak tentu saja istrinya Bimo meradang.

Seharusnya Bimo hari itu pergi ke rumah Kisman yang sekarang sudah jadi orang kaya sekaligus untuk menagih hutang.

Kisman yang sudah bergelimang harta itu sengaja tidak mau membayar utang-utangnya. Meski sudah ditagih berkali-kali.

Tentu saja bukan karena alasan lupa utang-utangnya sengaja belum dibayar. Tapi karena memang wataknya yang tidak punya budi.

1
Vermeer
luar biasa
Vermeer
penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!