"Kaluna, putri mahkota yang terhukum penggal karena kesalahan dan dosa yang tidak pernah dia lakukan. Fitnah dan kebencian telah menghancurkan hidupnya, tetapi Kaluna tidak akan menyerah. Sebelum ajalnya tiba, dia berdoa kepada dewa untuk diberikan kesempatan kedua. Dia berjanji untuk tidak menjadi putri mahkota lagi, tetapi untuk membalas dendam kepada mereka yang telah menghancurkan hidupnya.
Apakah Kaluna akan berhasil kembali ke masa lalu dan membalas dendamnya? Ataukah dia akan terjebak dalam lingkaran kebencian dan dendam yang tidak pernah berakhir? Ikuti perjalanan Kaluna dalam cerita ini, dan temukan jawabannya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady_Xiyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali ke Masa Lalu
Di tengah-tengah kerumunan rakyat yang meminta hukuman mati, Kaluna of Blackwood berdiri tegak dan tenang. Matanya terpejam, menunggu algojo yang akan mengakhiri hidupnya. Namun, di dalam hatinya, dia berdoa kepada dewa, berharap ada keajaiban yang akan menyelamatkannya dari kematian.
"Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh! Bunuh!" teriak kerumunan rakyat.
Algojo mengangkat pedangnya, siap untuk mengakhiri hidup Kaluna of Blackwood. Rakyat yang menonton eksekusi itu bersorak-sorak, meminta agar Kaluna segera dihukum mati.
Kaluna menutup matanya, menunggu pedang algojo mengenai lehernya. Dia berpikir bahwa ini adalah akhir dari segalanya. Dia tidak akan bisa membalas dendam kepada mereka yang telah mengkhianatinya.
Tiba-tiba, pedang algojo turun, mengenai leher Kaluna. Darahnya memancar keluar, dan tubuhnya terjatuh ke tanah. Rakyat yang menonton eksekusi itu bersorak-sorak, merayakan kematian Kaluna.
Namun, saat tubuh Kaluna terjatuh ke tanah, ada sesuatu yang aneh terjadi. Cahaya putih muncul dari tubuhnya, dan udara di sekitarnya terasa menjadi lebih dingin.
Apakah ini tanda bahwa Kaluna tidak benar-benar mati? Ataukah ini hanya ilusi yang terjadi karena kejutan yang terlalu besar?
...****************...
Rumah Duke of Blackwood
Ruangan kamar yang sangat megah dan besar, seperti kamar yang ada di istana. Di dalamnya, ada seorang wanita yang masih tertidur di atas ranjangnya.
Wanita itu mulai membuka mata, yang masih terasa sangat berat. Dia memandang langit-langit kamar. Berbagai macam ukiran dan barang mewah yang sangat indah terpampang di sekitarnya. Cahaya matahari yang menyinari ruangan kamar membuat semuanya terlihat lebih cerah.
Ada seorang maid yang memasuki kamarnya, terkejut karena nonanya telah sadar. Dia segera mendekati ranjang yang ditempati nonanya.
"Akhirnya, nona sadar juga setelah seminggu terbaring koma," kata maid itu.
Wanita itu memandang wajah maidnya dengan kerutan dalam wajahnya. "Apakah ini surga dan kamu masihlah hidup, Rina?"
Maid itu terlihat terkejut. "Nona bicara apa ini? Ini di kediaman Duke of Blackwood."
Wanita itu terkejut dan berusaha bangun dari ranjangnya. "Apa yang terjadi? Bagaimana aku bisa ada di sini?"
Rina memandang wajah nona Kaluna dengan kebingungan. Dia segera bangkit dari duduknya dan berlari keluar untuk memanggil tabib dan anggota keluarga lainnya.
Kaluna kebingungan dengan apa yang terjadi. Seingatnya, dia tadi ada di altar hukuman, tetapi kenapa dia berada di sini?
Semua keluarga memasuki kamar Kaluna, diikuti tabib. Wanita parubaya segera menuju ke tempat tidur yang ditempati Kaluna. Segera saja, pria parubaya itu menarik wanita itu menyingkir dan membiarkan seorang tabib memeriksa keadaan putrinya.
"Bagaimana, tabib? Apakah putriku baik-baik saja?" tanya Duke Arin of Blackwood. "Kenapa dia seperti orang linglung dan terlihat aneh begitu?"
Tabib menjelaskan, "Nona Kaluna sudah baik-baik saja, Yang Mulia. Mungkin karena koma selama seminggu membuatnya kebingungan. Tapi nona bisa istirahat yang cukup sementara ini."
Semua orang lega atas keterangan yang diberikan oleh tabib. Setelah itu, mereka segera meninggalkan kamar Kaluna dan hanya menyisakan pelayan pribadinya.
...****************...
Kaluna memandang Rina dengan mata yang penuh pertanyaan. "Rina, apa yang sebenarnya terjadi denganku? Aku tidak ingat apa pun."
Rina menunduk, tidak berani memandang wajah Kaluna. "Nona Kaluna, kamu... kamu kecelakaan kereta kuda. Kamu jatuh dari kereta dan terluka parah."
Kaluna terkejut. "Kecelakaan kereta kuda? Aku tidak mengingat kejadian tersebut sama sekali."
Rina menjelaskan, "Kamu koma selama seminggu, nona. Kami semua sangat khawatir tentang kamu."
Kaluna memandang Rina dengan mata yang penuh keraguan. "Apa yang terjadi dengan eksekusi itu? Aku ingat aku dihukum mati."
Rina terkejut dan bingung. "Nona tidak dihukum mati. Apakah Anda sedang berhalusinasi karena kecelakaan tersebut?"
Kaluna memandang Rina dengan mata yang penuh pertanyaan. "Rina, apa yang terjadi? Apakah aku benar-benar dihukum mati?"
Rina memandang nona Kaluna aneh karena dari tadi mengatakan masalah hukuman mati. Apakah karena koma dan membuat nonanya menjadi aneh.
Rina memandang heran nonanya. "Sekarang tanggal 20 tahun Ayam, nona."
Kaluna memandang Rina dengan mata yang penuh emosi. Dia ingat betapa Rina telah mengorbankan dirinya untuk menyelamatkannya. Dia juga ingat bagaimana keluarganya dan semua orang yang dia cintai telah musnah.
"Aku tidak akan membiarkan semuanya terjadi lagi," kata Kaluna dengan suara yang penuh tekad. "Aku akan memulai balas dendamku."
Rina memandang Kaluna dengan mata yang penuh khawatir. "Nona, apa yang akan kamu lakukan?" tanyanya dengan suara yang lembut.
Kaluna memandang Rina dengan mata yang penuh dendam. "Aku akan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut."
Rina memandang Kaluna dengan rasa heran. Mungkin nona Kaluna membutuhkan istirahat, pikirnya. Dan segera pergi dari kamar Kaluna, meninggalkannya sendiri.
...****************...
Kaluna of blackwood dia anak ketiga atau bungsu dari duke Arin of blackwood dan duchess Lirien of blackwood.
Keluarga blackwood seorang bangsawan yang kuat dan berwibawa sedangkan duchess Lirien of blackwood adalah seorang wanita yang cantik dan bijaksana.
Lalu kakak pertama Kaiden of blackwood seorang yang tampan, kuat, berwibawa, percaya diri dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
Sebagai putra pertama duke Arin of blackwood. Kaiden di besarkan dengan nilai - nilai kehormatan dan tanggung jawab. Ia di latih sebagai seorang ksatria sejak usia muda dan memiliki kemampuan tempur yang sangat baik.
Lalu kakak kedua Kyrien of blackwood seorang yang tampan, cerdas, berani, dan memiliki selera humor yang baik.
Sebagai putra kedua duke Arin of blackwood, Kyrien di besarkan dengan tanggung jawab yang sama seperti putra pertama.
Memiliki kemampuan intelektual yang sangat baik serta kemampuan sihir dan ilmu pengetahuan.
Dan begitulah Kaluna sangat di manja dan di sayangi oleh keluarganya di Kerajaan Everwood dia kategorikan wanita tercantik.
Kaluna sering kali mendapatkan perlakuan istimewa dari keluarganya. Ia selalu diizinkan untuk melakukan apa yang ia inginkan, dan selalu mendapatkan apa yang ia minta. Namun, hal ini tidak membuat Kaluna menjadi manja atau tidak bertanggung jawab. Ia tetap menjadi seorang wanita yang cantik, lembut, dan bijaksana.
Berarti Kaluna belum bertemu putra mahkota dia akan merencanakan balas dendam dengan matang.
...****************...
Kerajaan Everwood memiliki sistem monarki dan nama raja Everard III dia memiliki ratu Calantha dan permaisuri Lyra.
Anak ratu pangeran Alaric of Everwood putra kedua. Dan putra permaisuri Kael putra pertama menjadi putra mahkota.
Anak - anak ratu Calantha :
Pangeran Agung Alaric of Everwood \= putra kedua
Putri Agung Sophia of Everwood \= putri kelima
Pangeran Agung Christian of Everwood \= putra ketiga
Anak - anak permaisuri Lyra :
Putra mahkota Kael of Everwood \= putra pertama
Putri Helena of Everwood \= putri keempat
Itulah nama keluarga kerajaan dan juga harus di hindari Kaluna.
"Sebentar lagi ulang tahun kerajaan dan aku akan bertemu mereka yang membuatku menderita selama ini."
...****************...
Kaluna membuka pintu kamarnya dan keluar ke koridor yang sederhana namun elegan. Ia menghela napas dalam-dalam, merasa lega setelah berdiam diri di kamar selama berjam-jam.
Saat itu, Kyrien, kakak keduanya, keluar dari kamarnya dan bertemu dengan Kaluna di koridor. "Halo, adik Kaluna," katanya dengan senyum. "Apa kabar?"
"Aku baik-baik saja kak," jawab Kaluna. "Cuma sedikit bosan di rumah."
Kyrien tersenyum. "Aku juga merasa bosan. Bagaimana kalau kita pergi ke kota bersama?"
Kaluna tersenyum. "Aku mau! Tapi kita harus meminta izin kepada ayah dulu."
Kyrien mengangguk. "Aku setuju. Mari kita pergi ke ruang ayah dan meminta izinnya."
Mereka berdua berjalan ke ruang ayah dan meminta izin untuk pergi ke kota. Ayah mereka, Duke Arin, memandang mereka dengan senyum dan mengangguk. "Baiklah, kalian boleh pergi. Tapi jangan lupa untuk berhati-hati dan kembali sebelum malam."
Kaluna dan Kyrien tersenyum dan berterima kasih kepada ayah mereka. Mereka berdua keluar dari kediaman dan menuju ke kota, siap untuk menghadapi petualangan baru.
Mereka berdua berjalan melewati jalan yang berliku-liku dan penuh dengan orang-orang yang sibuk. Kaluna dan Kyrien menikmati pemandangan kota yang hidup dan berwarna-warni.
Saat mereka berjalan, mereka bertemu dengan Ryker, teman masa kecil Kyrien. Ryker tersenyum dan menghampiri mereka. "Halo, Kaluna! Halo, Kyrien! Apa kabar?"
Kaluna tersenyum. "Aku baik-baik saja, Ryker. Cuma sedikit bosan di rumah."
Ryker mengangguk. "Aku tahu rasanya. Aku ingin mengajak kalian ke sebuah tempat yang baru saja aku temukan baru ini. Apakah kalian mau?"
Kyrien tersenyum. "Aku mau! Apa itu?"
Ryker tersenyum misterius. "Aku tidak akan memberitahu sekarang. Kalian harus menunggu dan melihat sendiri."
Kaluna dan Kyrien saling menatap dan tersenyum. Mereka berdua penasaran dengan tempat baru yang Ryker temukan.
"Ayo, kita pergi!" kata Kaluna.
Mereka berdua mengikuti Ryker melewati jalan yang berliku-liku dan akhirnya tiba di sebuah bangunan yang terlihat seperti sebuah gudang tua.
"Apa ini?" tanya Kyrien.
Ryker tersenyum. "Ini adalah tempat yang aku temukan. Kalian harus melihat sendiri apa yang ada di dalam."
Kaluna dan Kyrien saling menatap dan tersenyum. Mereka berdua penasaran dengan apa yang ada di dalam gudang tua itu.
Kaluna dan Kyrien saling menatap dan tersenyum, penasaran dengan apa yang ada di dalam gudang tua itu. Ryker membuka pintu gudang dan mempersilakan mereka masuk.
Di dalam gudang tersebut, mereka menemukan sebuah ruangan yang luas dan kosong, kecuali untuk beberapa kotak dan peti yang terlihat tua dan berdebu. Ryker tersenyum dan menghampiri salah satu kotak.
"Aku menemukan tempat ini beberapa hari yang lalu," kata Ryker. "Aku tidak tahu apa yang ada di dalamnya, tapi aku pikir kalian akan sangat tertarik."
Ryker membuka kotak dan menemukan sebuah peta tua yang terlihat seperti peta kota. Kaluna dan Kyrien saling menatap dan tersenyum, penasaran dengan apa yang ada di dalam peta itu.
"Apa ini?" tanya Kaluna.
Ryker tersenyum. "Aku tidak tahu, tapi aku pikir ini mungkin peta kota yang selama ini telah hilang."
Kyrien mengambil peta dan mempelajarinya dengan teliti. "Ini memang peta kota yang tua," kata Kyrien. "Tapi ada sesuatu yang aneh di sini."
Kaluna dan Ryker mendekati Kyrien dan mempelajari peta bersamanya. Mereka menemukan sebuah simbol yang terlihat seperti simbol rahasia.
"Apakah benda ini?" tanya Kaluna.
Kyrien tersenyum. "Aku tidak tahu, tapi aku pikir ini mungkin simbol dari sebuah organisasi rahasia."
Ryker mengangguk. "Aku juga pikir begitu. Aku ingin tahu lebih banyak tentang organisasi ini."
Kaluna dan Kyrien saling menatap dan tersenyum, penasaran dengan apa yang akan mereka temukan selanjutnya.
Mereka berdua terus mempelajari peta dan simbol rahasia itu, berusaha untuk memahami apa yang ada di baliknya. Ryker mengambil sebuah buku tua dari dalam kotak dan membukanya.
"Aku pikir aku tahu apa yang ini," kata Ryker, menunjukkan sebuah halaman yang berisi tulisan tua. "Ini adalah catatan tentang sebuah organisasi rahasia yang pernah ada di kota ini."
Kaluna dan Kyrien mendekati Ryker dan mempelajari catatan itu bersamanya. Mereka menemukan bahwa organisasi itu bernama "Ordo Phoenix" dan bahwa mereka memiliki tujuan untuk melindungi kota dari kekuatan jahat.
"Apa yang terjadi dengan mereka?" tanya Kaluna.
Ryker mengangguk. "Aku tidak tahu, tapi aku pikir mereka mungkin masih ada di kota ini, bekerja di balik layar."
Kyrien tersenyum. "Aku ingin tahu lebih banyak tentang mereka. Bagaimana kita bisa menemukan mereka?"
Ryker tersenyum misterius. "Aku memiliki rencana. Mari kita pergi ke tempat lain dan aku akan memberitahu kalian lebih banyak tentang Ordo Phoenix."
Kaluna dan Kyrien saling menatap dan tersenyum, penasaran dengan apa yang akan mereka temukan selanjutnya. Mereka berdua mengikuti Ryker keluar dari gudang tua itu, siap untuk menghadapi petualangan baru.
Kyrien segera mengajak mereka pergi dari sana dan juga berpamitan dengan Ryker untuk kembali kediaman blackwood.
...****************...
Kaluna duduk di atas tempat tidurnya, memandang ke luar jendela dengan pikiran yang terganggu. Penemuan peta tua dan simbol rahasia di gudang tua itu masih terus berputar di dalam kepalanya.
"Apa artinya semua ini?" Kaluna berbicara kepada dirinya sendiri, mencoba untuk memahami apa yang telah mereka temukan. Ia memikirkan tentang Ordo Phoenix, organisasi rahasia yang pernah ada di kota itu. Apa yang mereka lakukan? Apa yang membuat mereka menghilang?
Tiba-tiba, terdengar suara ketukan di pintu kamarnya. Kaluna berpaling dan melihat Kyrien berdiri di ambang pintu dengan senyum.
"Apa kabar, adik?" tanya Kyrien. "Aku melihat kamu sedang sedikit berfikir keras. Apa yang terjadi?"
Kaluna memandang Kyrien dengan senyum yang lebar. "Aku sedang memikirkan tentang penemuan tadi," kata Kaluna. "Apa yang kamu pikir tentang semua ini?"
Kyrien duduk di atas tempat tidur dan memandang Kaluna dengan serius. "Aku pikir ini adalah awal dari sesuatu yang besar," kata Kyrien. "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi aku yakin bahwa kita akan menemukan jawaban."
"Kita harus berhati-hati," kata Kyrien. "Kita tidak tahu apa yang akan terjadi jika kita terus menyelidiki hal ini."
"Aku tahu," jawab Kaluna. "Tapi aku tidak bisa meninggalkan hal ini begitu saja. Aku harus tahu apa yang terjadi dengan Ordo Phoenix."
Kyrien mengangguk. "Aku paham. Kita akan menyelidiki hal ini bersama-sama."
Kaluna tersenyum, merasa lega karena Kyrien mendukungnya. Mereka berdua keluar dari kamar Kaluna dan menuju ke ruang makan.
Saat mereka tiba, ayahnya, Duke Arin, sudah duduk di kepala meja, bersama dengan ibunya, Duchess Lirien.
"Apa kabar, anak-anak?" tanya Duchess Lirien dengan senyum.
"Aku baik-baik saja, ibu," jawab Kaluna, sambil memandang ayahnya yang sedang memotong daging.
Duke Arin memandang mereka dengan senyum. "Aku senang melihat kalian berdua kembali. Bagaimana perjalanan kalian ke kota?"
Kyrien mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Kami sangat senang, ayah. Kami bertemu dengan teman lama dan menemukan beberapa hal yang menarik."
Duchess Lirien mengangkat alisnya. "Wah, benarkah? Apa yang kalian temukan?"
Kaluna dan Kyrien saling menatap, tidak ingin membicarakan tentang penemuan mereka di depan orang tua mereka.
"Tidak apa-apa, ibu," kata Kaluna. "Kami hanya menemukan beberapa hal yang biasa."
Duchess Lirien tersenyum. "Baiklah, anak-anak. Aku senang kalian baik-baik saja."
Duchess Lirien tersenyum dan memandang Kaluna dengan hangat. "Kaluna, aku ingin mengajakmu ke butik esok hari. Aku ingin kamu memilih gaun yang cantik untuk ulang tahun istana."
Kaluna tersenyum dan mengangguk dengan antusias. "Aku senang, ibu! Aku ingin melihat butik baru itu."
Duchess Lirien tersenyum dan memandang Kaluna dengan bangga. "Aku senang kamu senang, sayang. Besok kita akan pergi ke butik dan memilih gaun yang cantik untuk ulang tahun istana."
Kyrien mengangguk dan tersenyum. "Aku senang kamu bisa pergi ke butik, adik. Aku yakin kamu akan menemukan gaun yang cantik."
Duke Arin memandang mereka dengan senyum. "Aku senang melihat kalian semua senang. Ulang tahun istana akan menjadi acara yang sangat penting, dan aku ingin kita semua siap dan cantik untuknya."
Setelah makan malam, Kaluna dan keluarganya berpisah dan pergi ke kamar masing-masing. Kaluna merasa lelah tapi senang karena hari ini telah menjadi hari yang sangat menyenangkan.
Ia tidak sabar untuk melihat apa yang akan terjadi besok.
...To Be Continued...
Note :
Tolong kasih like, saran dan kritik 😍😊. semoga suka dengan ceritaini