Karya ini hanya fiksi bukan nyata. Tidak terkait dengan siapa dan apapun.
Elyra Celeste Vesellier, putri bungsu dari Kerajaan Eryndor. Lahir di tengah keretakan hubungan orang tuanya, ia selalu merasa seperti bayangan yang terabaikan.
Suatu hari, pernikahan nya dengan Pangeran dari kerajaan jauh yang miskin ditentukan. Pukulan terbesarnya saat dia mengetahui siapa gadis yang ada dihati suaminya. Namun, Elyra pantang menyerah. Dia akan membuktikan jika dialah yang pantas menjadi Ratu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rose Solace, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Hujan deras mengguyur hutan, menciptakan genangan di antara tanah becek dan akar-akar pohon yang mencuat.
Pangeran Cedric tergeletak tak berdaya di tanah, tubuhnya basah kuyup, dan d*rah terus merembes dari bahu kirinya akibat serangan mendadak yang ia alami. Penyerangnya telah pergi, tapi luka itu hampir membuatnya kehilangan kesadaran.
Di kejauhan, langkah kaki seorang wanita terdengar mendekat. Sierra, seorang gadis sederhana yang bekerja sebagai tabib di desanya, baru saja selesai mencari ramuan obat di tengah hutan.
Mata cokelatnya membulat ketika ia melihat tubuh terluka di antara semak-semak. Sierra berlutut di samping Cedric.
"Tuan, anda terluka parah!", serunya.
Sierra segera merobek bagian mantelnya untuk menghentikan pend*rahan. Tanpa menunggu jawaban, ia menyeret tubuh Cedric dengan susah payah ke gubuk kecilnya di pinggir desa.
Selama beberapa hari, Sierra merawat Cedric tanpa mengetahui siapa pria itu sebenarnya. Ia membersihkan lukanya, mengganti perban, dan menyiapkan makanan sederhana untuknya.
Cedric memperhatikan keanggunan gadis itu dalam diam. Ketekunan nya, ketulusan nya, dan senyum lembut yang membuatnya lupa sejenak pada rasa sakit.
Sierra bukan hanya sekadar tabib. Hidupnya tidak mudah, terutama dia hanya seorang gadis yatim piatu dari kalangan rakyat biasa, yang juga harus menghidupi adik kecilnya seorang diri.
Suatu malam, saat Cedric sudah cukup kuat untuk duduk, ia mendapati Sierra duduk di depan perapian dengan ekspresi murung.
"Kenapa kamu terlihat sedih?", tanya Cedric.
Sierra tersentak kecil, lalu menggeleng.
"Bukan apa-apa".
Namun, di bawah tatapan tajam Cedric, Sierra akhirnya membuka suara.
"Ibu saya dulu seorang tabib juga. Dia mengajarkan segala hal pada saya. Tapi hidupnya berakhir terlalu cepat, dan itu karena... orang-orang seperti anda".
Cedric mengernyit, merasa bingung.
"Maksudmu bangsawan?".
Sierra menatap Cedric dengan dingin.
"Ibu saya mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan Pangeran, seorang bangsawan muda yang terluka di dekat desa kami. Ibu saya merawat Pangeran tanpa pamrih. Tapi karena itu, prajurit kerajaan musuh datang untuk membawa Pangeran".
Cedric menatapnya dengan rasa bersalah.
"Lalu apa yang terjadi?".
"Mereka menjarah harta penduduk desa dan membakar habis desa. Ibu saya mencoba melindungi Pangeran sampai.. saya masih kecil waktu itu, tapi saya ingat semuanya".
Cedric terdiam, tubuhnya menegang mendengar cerita itu. Dia tahu apa yang terjadi pada ibu Sierra. Ia tidak tahu harus berkata apa. Di matanya, Sierra masih terlihat begitu tulus meskipun membawa beban masa lalu yang pahit.
"Saya tidak tahu siapa Pangeran itu. Ada banyak Pangeran di kerajaan ini", lanjut Sierra, "Tapi sejak saat itu, saya belajar satu hal, para bangsawan hanya membawa kehancuran bagi orang-orang kecil seperti kami".
Cedric merasa sangat bersalah. Karena dirinya lah Pangeran itu. Pangeran yang di selamatkan ibu Sierra, hingga mengorbankan segalanya.
Cedric masih mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu. Dimana pertempuran antara prajurit kerajaan nya dan prajurit kerajaan musuh, diiringi teriakan penduduk desa juga nyala api. Dan seorang wanita yang melompat untuk melindunginya.
...****************...
Ethan mengentikan ceritanya. Mencoba menerka apa yang sedang dipikirkan Lyra mengenai kisah tragis dari saudaranya. Namun Ethan tak mendapatkan apapun. Ekspresi Lyra tetapi datar tanpa menunjukkan emosi.
"Beberapa bulan kemudian, Cedric kembali ke desa Sierra. Dia mengatakan siapa dia sebenarnya", ucap Ethan perlahan.
Ethan melanjutkan, "Akhirnya karena rasa bersalah Cedric membawa Sierra dan adik perempuan nya ke ibu kota".
Lyra mengingat kembali seorang gadis kecil yang tadi tiba bersama Sierra. Gadis kecil yang memiliki mata indah sama seperti Sierra.
"Raja, ayahanda, memberi gelar bangsawan kelas rendah pada Sierra sebagai ucapan terimakasih atas pertolongan Sierra dan ibunya", ucap Cedric.
"Tadi saya tidak sengaja mendengar, para wanita bangsawan berbincang mengenai mansion mewah Lady Sierra", ucap Lyra.
Ethan tersenyum tipis, akhirnya Lyra sedikit penasaran mengenai Sierra. Dan akhirnya Cedric mendengar suara lembut Lyra.
"Mansion itu adalah hadiah dari Cedric. Ketika Sierra tiba di ibu kota, Cedric langsung memberikan rumah itu padanya", jelas Ethan.
Lyra mengangguk.
"Saya akan beristirahat sekarang. Tidak baik jika hanya ada kita berdua, dan.. membicarakan orang lain", ucap Lyra.
Lyra tidak terlalu peduli pada masa lalu Cedric dan Sierra. Dia hanya tidak ingin mendengar mengenai mereka lagi. Hatinya terasa sangat perih.
...****************...
pabtes az d buang m kluarganya
hadeeehhh ,, gk ada perlawanan