Tulisan kesekian ku semoga kalian suka..
Cerita ini adalah fiktif belaka jika ada kesamaan tempat, nama dan cerita itu bukan kesengajaan.
Dalila Sena Garwita menjadi pengantin pengganti saudara angkatnya yang di jodohkan oleh keluarganya dengan seorang Billioniare yang kejam dan pemain wanita yaitu Gilbert Ray Abraham.
Bagaimana kisah mereka, apakah Lila bisa mengubah suaminya yang terkenal kejam dan Cassanova?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Bawa Hani pulang
Lila dengan setia menemani Hani dan juga membuat Brownis kesukaan Hani, untuk jaga-jaga kalau dia nanti lapar.
Saat sedang asik menikmati Brownis yan baru matang ternyata Galang pulang.
" Assalamualaikum.. " salam Galang melangkah masuk kerumah.
" Wa'alaikumsalam" jawab Lila juga Hani.
" Lila.. kamu masih disini? tanya Galang merasa kaget dengan keberadaan Lila yang masih di rumahnya.
" Kenapa kak, kaget..? kan tadi kakak yang nyuruh aku kesini ketemu Hani, maksudnya apa coba? mendingan kakak jujur kalau Kakak nggak sanggup buat Hani bahagia atau setidaknya dapat apa yang harusnya dia dapatkan dari kakak ,biar dia pulang kerumah ayah dari pada disini disiksa batinnya. " ucapan Lila sontak membuat Galang kelimpungan
" Maksud kamu apa Lila? aku...
" Galang.. ada apa ini? kenapa ribut-ribut,suara kalian terdengar sampe depan rumah. " ucap Seorang wanita yang ternyata Lila ketahui mama dari Galang.
" Jadi begini keluarga terhormat Dokter Galang yang terhormat, yang perlu tante tau pernikahan mereka bukan karena Hani menggoda anak tante tapi, anak tante yang brengs*k ini sudah memaksa kakak saya.. dan perlu kak Galang tau Lila sangat kecewa sama kakak, dulu kakak pernah obral janji sama Lila tapi apa, kakak malah membuat saudara ku jatuh kekubangan lumpur yang kakak ciptakan " ungkap Lila dengan lantang
sedangkan Hani hanya bisa menangis, karena dari awal dia menikah dengan Galang, sikap Galang sangat dingin dan juga selalu mementingkan sang ibu, semua keuangan Galang sang ibulah yang mengatur.
" Kamu jangan sembarangan yaa.. anak saya sudah bertanggung jawab atas anak yang Hani kandung" ucap Ibu Galang tak mau kalah.
" Sekarang kalian sebagai orang tua bayangkan jika anak kalian ada di posisi kakak saya, apa yang akan kalian lakukan? dan tante adalah seorang ibu, apa pantas jika anda membiarkan menantu anda yang mengandung cucu anda kelaparan, dimana hati nurani tante.. kalau kalian nggak bisa bersikap baik pada kakak saya lebih baik saya akan bawa pulang kami masih sanggup untuk merawat anak yang ada di dalam kandungan kakak saya."ungkap Lila dengan tak merasa gentar.
" Kamu itu nggak tau apa-apa, saya sudah memberikan stock bahan makanan di kulkas, trus ada bibi yang masakin dia..,dimana salahnya? tanya mama Galang.
" Sekarang saya mau tanya, nafkah lahir batin kakak saya di berikan nggak? nggak kan, uang Galang juga tante yang atur, trus apa gunanya kakak saya disini, dia bukan patung Kak.. dia istri...!! ucap Lila memandang nyalang pada Galang.
" Aku tau aku salah La, tapi.. jangan pernah kamu bawa Hani pulang itu akan...
" Apa, kakak takut sama Ayah.. kalau kakak nggak berbuat semestinya biar Hani tetap di rumah ayah, kakak bisa kesana sendiri trus pikirkan untuk rumah tangga kalian, jangan seenak nya saja.. dia itu butuh kasih sayang apalagi dia sedang hamil, kakak tau kan resikonya... anda dokter yang hebat, jadi jangan cuma teori yang anda hafal tapi praktek kerja nyata lah yang paling benar. " ucap Lila dan tetap kekeh dengan pendiriannya.
Dan mengajak Hani keluar dari rumah Galang, jika ingin mengambil Hani kembali, syaratnya Galang harus bisa mengambil sikap untuk ibunya dan pergi dari rumah itu.
Hani hanya bisa menangis tak bisa melawan keputusan Lila sedang Galang tak bisa menahan Hani karena Lila membawanya dan sang ibu yang menghalangi Galang mencegah Lila membawa Hani.
.
.
.
.
Satu jam mereka sampai di rumah kediaman keluarga Hartawan,Hani tetap ikut apa kata Lila karena dia sudah lelah dengan kehidupan di rumah Galang.
" Assalamualaikum.. ayahh... bundaa..!! " seru Lila memanggil kedua orangtuanya
" Wa'alaikumsalam, kamu kenapa Lila...?? Hani, kamu..? ada apa ini Lila? Ayaaahhh... Hani yah...!! " Bunda Maya kaget mepihat Hani ada di rumah dan seperti dalam kacau.
" Ada apa sih bun teriak teriak? tanya Danu melangkah menuju sang istri.
" Ini..Hani yah..!! " ucap bunda Maya.
" Hani... kamu kenapa nak? Lila.. bisa jelaskan apa yang terjadi sama kakak kamu? tanya Ayah Danu menatap anaknya.
" Aku ambil minum dulu kali yah.. kasian Hani dari tadi nangis" ucap Lila melangkah menuju dapur mengambil dua botol air mineral dan menyerahkan ke Hani.
" Sekarang ceritakan apa yang terjadi sama Hani,La? tanya Ayah Danu tak sabaran.
" Begini Yah.. bun............... " Akhirnya Lila mencetitakan semuanya yang terjadi pada Hani, mendengar penuturan Lila bunda Maya langsung memeluk anaknya dengan erat dan menumpahkan air matanya.
Mereka tak habis pikir tentang pemikiran orang tua Galang, dan juga Galang yang terlalu tunduk dengan orang tuanya terutama ibu, nggak salah berbakti, nurut sama orang tua, tapi.. kenapa harus menelantarkan istri dan anak yang ada di kandungan sang istri.
" Ya.. Allah nak.. sementara kamu disini, biar suamimu sekarang berpikir, dan doakan semoga dia berubah jadi lebih baik" ucao Bunda Maya
Namun ayah Danu terlihat tak terima dengan perilaku sang besan juga menantunya, Hani belum juga dua bulan tinggal di rumah mertuanya sudah terlihat kurus. Itu menambah miris nasib nya.
.
.
.
Keesokan harinya saat Lila jalan untuk melakukan visit dengan salah satu dokter tiba-tiba Galang menghadang Lila dan menariknya kasar.
" Lepas...!! apa apaan kamu..!! benta km Lila pada Galang yang menurutnya kelewatan
" Lila.. aku ingin Hani kembali kerumahku" ucap Galang to the point
" Yah.. sudah, datang kerumah.. ketemu ayah dan bicaralah..buktikan jika kamu itu berani bertanggung jawab bukan pecun*ang..!!" ucap Lila dan beranjak pergi meninggalkan Galang yang masih memandang kepergian Lila.
Galang tak menyangka akan seperti ini jadinya, karena kecewanya pada Lila yang sedari dulu Galang menghadap Lila lah yang menjadi istrinya namun Lila tak pernah mau berpacaran dan dia mengenal Hani dati Lila, karena sering ketemu Hani dan mengutarakan keluhannya tentang Lila membawa mereka ke malam dimana mala petaka itu terjadi, sedangkan mereka sama sama tahu jika Hani yang sebentar lagi menikah dengan Ray.
Saat bersamaan Hani yang kurang berkenan dengan pernikahannya dengan Ray, menumpahkan keluh kesahnya pada Galang, apalagi Hani tak ingin mempunyai suami yang Kejam dan Cassanova seperti Ray.
.
.
.
Hari ini di mana pemilik Global Hospital tempat dimana Lila bekerja akan mengadakan kunjungan.Untuk memperkenalkan dirinya pada seluruh pekerja di Global Hospital.
Semua persiapan dibuat terlihat sempurna, para dokter dan tenaga medis sudah bersiap menyambut kedatangan sang pemilik RS Global.
" Gimana yah, tampangnya seorang pemilik RS ini? " ucap Dewi di berdiri di samping Lila.
" Semoga saja beliau seorang yang baik dan jangan kejam kayak management yang lama " ucap Vina seraya berbisik
" Sudah jangan berisik yang ada nanti kita dapet masalah" ucap Lila.
Terlihat sebuah mobil mewah berhenti di depan Lobby RS dan nampak rombongan pria ber jas Hitam dan berbadan tegap keluar dan membuka pintu mobil yang tepat berhenti di pintu lobby RS.
Rombongan tersebut disambut baik oleh Direktur Pelaksana RS tersebut dan mempersilahkan tamu agungnya masuk ke dalam area RS. Terasa sekali aura kewibawaan dan juga aura tegas nya, Orang orang tersebut mengikuti kemana arah sang Presdir melangkah. Dan tak jauh dari Lila berdiri beliau sedang meninjau ruangan Apotik RS.
Lila menatap pria paru baya yang berjalan mendekat kearahnya dengan aura berbeda, terlihat senyuman terbit disana,walaupun sudah tak lagi muda namun guratan-guratan sisa ketampanannnya masih terlihat.
" Papa... " gumam Lila melihat sang Presdir menatap Lila dengan lembut dan senyuman merekah.
Bersambung
mampir juga yuk ke novel aku☺❤
kasihan Lila dapat yg bekas