NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Sambung Sahabatku

Menjadi Ibu Sambung Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Ibu Pengganti / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Seorang gadis yang terpaksa menikah dengan ayah dari sahabatnya sendiri karena sebuah kesalahpahaman. Apakah dirinya dapat menjalani kehidupannya seperti biasanya atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih sabar

Karena ini hari pertama di kampus. Azalea dan Dina menunggu informasi untuk kegiatan besok. Kalau menurut informasi yang mereka dapatkan dari ketiga seniornya tadi, kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru akan dilakukan besok. Sembari menunggu informasi yang jelas tetang kegiatan besok dan apa saja yang perlu mereka persiapkan, mereka memutuskan menuju ke kantin untuk sekedar menongkrong. Mereka sudah tidak bingung lagi setelah mereka iseng mengelilingi sekitar gedung yang nantinya akan menjadi kegiatan menimba ilmu.

Dilihatnya suasana kantin sangatlah ramai. Mereka berdua memindai tempat tersebut guna mencari bangku yang masih kosong. Disaat mereka sudah menemukan bangku kosong, Azalea gegas menempatinya sebelum keduluan orang lain. Sementara Dina memesan minuman dan makanan ringan untuk mereka nikmati.

Baru juga Azalea mau memakan makanan yang dibawa oleh Dina. Tiba-tiba ada yang menyiram kepalanya menggunakan jus. Azalea pun kaget.

"Gimana, seger kan jusnya? Makanya jadi orang gak usah belagu, loe kira loe udah yang paling cantik dan oke di sini. Haha" Ucap Amel yang merasa Azalea ini adalah saingannya saat ini.

"Apa-apaan kamu?" Teriak Dina

"Sstt, diam aja Din, aku gak papa." Ucap Azalea

"Tapi, Zaa, --"

"Percayalah." Ucap Azalea yang langsung memotong ucapan Dina

"Berani juga nih anak baru, Mel." Ucap Rara salah satu teman Amel dan Lusi.

Amel mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Loe, di sini kalau mau aman, kudu nurut sama gue." Ucap Amel

Ciih,,

Azalea tersenyum meledek.

"Loe bener-bener ya. Gak takut loe sama gue. Nyali loe gede juga. Siap-siap aja loe, gue depak." Ucap Amel yang tersulut emosi.

"Emangnya kamu siapa? Kenapa aku harus takut sama kamu?" Ucap Azalea santai.

"Gue tunangan Alex, loe udah berani deket-deket sama dia. Loe kira loe siapa, haa???  Loe tau kan Alex itu siapa? Dia anak yang punya kampus ini. Dan, mama Alex itu deket banget sama gue, kalau loe masih mau aman di sini, loe kudu hormat sama gue." Jelas Amel.

Sungguh Amel cari masalah sama anak dari keluarga Atmadja.

"Oh, gitu, ya ya ya." Jawab singgat Azalea sambil mangguk-mangguk.

Namun, karena abainya Azalea, Amel semakin tersulut emosi. Bukan ini yang diinginkan Amel. Amel mau siapapun itu takut dan tunduk dengannya.

Karena kantin sedang ramai. Jadi, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka.

*Wah, Amel kali ini bagai orang kentut baunya dihirup sendiri.*

*Itu gak salah anak baru nglawan Amel?*

*Cari masalah itu anak baru.*

*Amel sepertinya bakal dapat lawan yang seimbang.*

*Sepertinya bakal ada korban baru lagi.*

Banyak lagi yang mereka bicarakan.

Amel yang mendengar kasak kusuk mereka pun semakin emosi.

"Diam kalian semua."

Sedang Azalea pun hanya diam saja. Dia terlihat begitu santai.

"Awas loe, gue buat perhitungan sama loe. Camkan itu." Amel si genk pun beranjak pergi meninggalkan Azalea dan Dina.

"Zaa, kamu tidak apa-apa kan? Kamu basah Zaa." Ucap Dina yang khawatir dengan mamanya itu.

"Nanti juga kering, Din. Aku gak papa kok ini. Kita lanjutkan yuk. Abaikan saja tatapan mereka." Ucap Azalea.

Azalea dan Dina tidak tahu saja. Jika, semua yang terjadi barusan sudah ada yang mengabadikannya.

Ya, sudah hal biasa setiap ada yang menarik mereka merekam dan menyebarkan videonya.

Rekaman tadi sudah sampai ditangan Aldo.

"Eh, bro bro, lihat nih. Gila nih nenek lampir, suka sekali cari masalah. Mana selalu ngaku-ngaku jadi tunangan loe, bro." Ucap Aldo yang memperlihatkan rekaman video.

Video tadi langsung viral di grup anak kampus.

"Kena mental kayaknya nih cewek. Emosi dengan tingkah dirinya sendiri. haha." Ucap Gery.

"Sepertinya sih si nenek lampir makin gak waras aja. haha" Ledek Aldo

"Bikin malu aja." Batin Alex.

Waktu pun berlalu. Kini Azalea dan Dina sudah berada di rumah. Mereka tadi pulang dengan memesan taxi online. Mereka langsung menghempaskan tubuh ke sofa empuk di ruang tamu.

"Huh, gak habis pikir deh Zaa, baru masuk hari pertama aja kamu sudah apes begini. Sepertinya itu wanita mau cari-cari masalah sama kamu." Ucap Dina.

"Biarlah Din, selama masih diatas kewajaran bakal aku diemin." Jawab Azalea.

"Tapi, dengan dia menumpahkan jus di kepalamu itu sudah termasuk kelewatan, Zaa." Ucap Dina yang geram sekali dengan tingkah Amel tadi.

"Pokoknya kalau sampai hal ini terulang kembali, aku nanti akan langsung bilang ke papa." Sambung Dina.

Haahhh,,

Azalea membuang nafas.

Azalea langsung tersenyum.

"Ah rupanya anak mama ini sangat menghawatirkan mamanya. Ihh sayang deh." Azalea langsung memeluk Dina yang terlihat kesal.

"Udah yuk, sebaiknya kita sekarang mempersiapkan segala keperluan untuk besok." Ucap Azalea lagi. Dina pun mengangguk.

Malam pun tiba. Kini jam menunjukkan pukul 21.00 WIB. Azalea kini berada di kamar bersama suaminya.

"Sayang, tadi mas sampai lupa tak menanyakan ini. Gimana kuliah hari pertama tadi?" Seru papa Damian.

"Emb, baik kok mas, belum ada kegiatan apapun. Besok baru dimulai." Ucap Azalea yang tidak menceritakan kejadian tadi pada suaminya.

Azalea tak mau suaminya mengetahui hal ini sekarang, "Siapa tahu besok wanita tadi sudah tak seperti tadi." Pikir Azalea.

....

Keesokan harinya, mereka sudah berkumpul di meja makan. Seperti biasa mereka menikmati sarapan dengan keheningan. Setelah selesai makan, papa Damian membuka suara.

"Dek, hari ini kamu dan Dina bisa bawa mobil sendiri kan? Mas hari ini ada meeting jadinya sedikit buru-buru jadi, gak bisa mengantar kalian kuliah. Kalau begitu mas berangkat sekarang ya." Ucap Papa Damian.

"Iya Mas, gak papa. Mas hati-hati ya." Azalea menyalami dan mencium punggung tangan suaminya dan juga diikuti dengan Dina.

"Hati-hati ya pa. Kerja yang rajin biar bisa jajanin aku. hihi." Canda Dina, papa Damian tersenyum dengan kelakuan anaknya.

Setelah dirasa mobil papa Damian sudah tak terlihat dari sejauh mata memandang. Azalea dan Dina pun gegas berangkat ke kampus. Karena baru pertama kalinya Azalea menyetir mobil ke kampus. Dia melajukan mobilnya dengan sangat santai, juga karena masih pagi jadinya keadaan pun mendukung. Sesampainya di parkiran kampus, mereka melihat Amel berjalan sendiri di sana.

"Liat tuh Zaa, ondel-ondel berjalan. haha." Ucap Dina meledek Amel karena make up nya terlalu menor.

"Bukan ondel-ondel sayang, tapi dia mau nglenong." Azalea tak kalah meledek Amel. Tapi, yang jelas tanpa sepengetahuan Amel. Kalau Amel tahu, Amel bisa darting dan teriak-teriak seperti orang kesetanan karena emosi.

Setelah mereka puas tertawa, mereka langsung turun dari mobil. Baru juga mau melangkahkan kaki, seseorang memanggil nama mereka.

"Heii,, Dina, Zaazaa, tunggu." Ternyata Gery yang menanggil mereka berdua. Azalea dan Dina pun kompak menengok ke arah suara berasal.

Hah hah hah

Gery sedikit terpongah-pongah karena berlari saat menghampiri Azalea dan Dina.

"Tarik nafas hembuskan tarik nafas tahan." Ucap Azalea

"Haduh, abang ganteng lama-lama bisa mati dong neng, kalau suruh nahan napas." Seru Gery.

"Lagian kakak ngapain sih pakai lari-lari segala? Lomba estafet ya?" Ucap Dina.

"Hehe, gak papa sih, biar ada temen jalan aja." Ucao Gery nyengir.

Bugh..!!

"Aduh, kok abang dipukul sih neng?" Ucap Gery sambil ngelus-elus lengan yang ditinju Dina.

"Abang ringkih amat sih, gitu aja udah meringis. Coba Zaazaa smackdown gimana, bang?" Ledek Azalea.

"Kalian ini, masak ada cowok ganteng begini malah mau disakiti sih, nanti bisa masuk undang-undang penganiayaan loh." Ucap Gery.

"Gak papa, asal sini abang, aku smackdown dulu." Ucap Azalea.

"Eitss,, jangan-jangan, ampun dah. Apa kata dunia seorang Gery bonyok karena cewek. Bisa malu tujuh turunan gue." Ucap Gery.

Azalea memutar bola matanya malas. Azalea berjalan dan menggandeng Dina. Alhasil Gery ditinggal mereka berdua karena masih sedikit menggerutu tak jelas.

"Eh buset, gue ditinggal. Woi tunggu." Gery pun mengejar Azalea dan Dina. Sedang yang dikejar hanya abai sambil cekikikan.

Acara ospek maba pun dimulai. Singkatnya senior melakukan perkenalan dan memberikan nama untuk para mahasiswa baru menggunakan nama tanaman. Jadi, mereka akan dipanggil menurut nama tanaman yang mereka pakai.

Ternyata Amel termasuk senior yang ikut dalam ospek maba tersebut. Amel di sana akan memanfaatkan kaeadaan nantinya. Gara-gara laki-laki doang bisa sebegitunya ya?

Singkat waktu kini jam menunjukkan jam istirahat.

Azalea yang sedari tadi menahan buang air kecil pun mengajak Dina untuk menemaninya ke toilet. Dina pun mengikuti Azalea. Tapi, disaat mereka mau keluar dari toilet tiba-tiba Amel the geng pun datang.

"Haih, ondel-ondel datang." Batin Dina, sedang Azalea hanya menatap kedatangan mereka dengan datar.

"Ehh,, ada duo cunguk di sini. Lihatlah cewek kampungan ini, ternyata kalian ini cuma anak beasiswa tapi, lagaknya sok mampu. " Ucap Amel pada kedua temannya.

Azalea memberi kode pada Dina agar tetap diam saja. Dan, Dina pun mengangguk.

"Heh, kalian ini bud*g ya? Gak punya mulut juga? Asal kalian tau ya, gue bisa cabut beasiswa kalian. Dan itu hal kecil. Gue mau lihat gimana reaksi kalian nanti!! Pasti nangis-nangis. Haha." Ucap Amel mengancam.

Azalea masih bisa menahan amarahnya, stok sabarnya masih tebal, beda dengan Dina. Namun, karena Azalea memberi kode akhirnya mereka tak meladeni Amel dan langsung beranjak pergi tanpa menghiraukannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!