NovelToon NovelToon
Si Buntung Dan Lengan Bionik Nya

Si Buntung Dan Lengan Bionik Nya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Sistem / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Dokter Ajaib / Pendamping Sakti
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Remake dari karya berjudul Emas yang belum lama di rilis dan karya teman penguasa berlengan satu yang sudah di drop.

Kisah seorang pria yang selalu di hina akibat dia hanya memiliki satu lengan. Dia di khianati istri yang sewaktu smp di tolongnya sampai mengorbankan lengannya. Mertua dan iparnya menganggap dia sampah karena dia sering di pecat karena kondisi nya.

Dia sempat berpikir mengakhiri hidupnya dan di tolong, dia mendapat lengan bionik karena kebetulan dan sempat mau di bunuh oleh selingkuhan istrinya, namun di saat kondisinya sudah kritis, lengan bionik nya malah menolongnya dan memberinya kekuatan untuk mengubah nasib. Bagaimanakah kisah perjalanan hidup baru nya ?

Genre : Fiksi, fantasi, drama, komedi, supranatural, psikologi, menantu terhina, urban.

100 % fiksi, murni karangan author. mohon like dan komen nya ya kalau berkenan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10

Setelah itu, Mark kembali mengajak Amanda untuk berjalan, tiba tiba, “brrrrm,” dua buah motor berhenti menghadang mereka. Amanda langsung bersembunyi di belakang Mark karena yang membonceng salah satu motor itu adalah pria yang menculiknya dan sempat memperkosanya sampai melukai dirinya, Rahmat.

“Woi, jangan kabur lo,” teriak Rahmat seraya turun dari motor dan memegang kepalanya yang berdarah.

“Analyze,”

*************************************************************

Name          : Rahmat Jauhari.

Age             : 56.

Job              : Loan shark, kidnapper, black mailer, rapist.

Gender        : Male.

Status          : Married, 4 wives.

Condition   : Gegar otak ringan dan pendarahan di kepala akibat terbentur dinding.

Mind           : “Gue harus ambil balik barang gue, sial banget nih orang,”

*************************************************************

Dua pengendara motor pun turun dan mendampingi Rahmat, ketiganya nampak garang dan siap melumat Mark yang melindungi Amanda di depan mereka, namun Mark tersenyum,

“Tenang saja Manda,” ujar Mark.

Dia melangkah maju menghampiri Rahmat dan langsung memegang kepalanya dengan tangan bionik nya,

“Mau apa lo ?” teriak Rahmat.

“Diam !” bentak Mark.

Dua orang pria bertubuh besar mendekati Mark, namun tatapan mata Mark membuat mereka berhenti dan tidak berani berbuat macam macam. Cahaya hijau mulai menerangi kepala Rahmat, “aaaaaaah....lo...lo ngapain ?” teriak Rahmat merasakan panas di kepalanya.

“Diam, mau sembuh ga,” ujar Mark.

Mendengar ucapan Mark, dua pria yang semula mau menyelamatkan Rahmat karena dia berteriak langsung terdiam dan tidak bergerak. Rahmat jatuh berlutut dan sakit kepalanya berangsur angsur sembuh, lukanya menutup menyisakan bekas darah yang masih membasahi keningnya. Mark kembali mengangkat tangannya dan membungkuk sedikit, dia langsung menarik kerah Rahmat dan mendekatkan wajahnya ke wajah Rahmat,

“Lo udah sembuh, jangan pernah lagi ganggu Amanda,” ujar Mark.

“Enak aja lo, nyokapnya utang sama gue, 100 juta....enggak, 200 juta, dia harus bayar semuanya sekarang, kalau ga mau bayar sama tubuhnya,” teriak Mark.

“200 juta ? ti...tidak...hutang mama hanya 70 juta...ja...jangan bohong,” ujar Amanda memberanikan diri berbicara.

“Diam lo gelandangan gembel !” teriak Rahmat.

“Ayo bayar, lo boleh bawa dia,” timpal seorang pria bertubuh besar.

“Jangan seenaknya lo ngambil barang orang,” tambah pria sebelahnya.

“Haaah...berapa ? 200 juta ya ? tunggu,” ujar Mark.

“Hah macem lo punya duit aja, dari modelan lo gue tau lo kere,” teriak Rahmat.

Namun Mark tidak memperdulikannya, dia membuka dimensional storage nya diam diam dan memasukkan tangannya ke dalam tas dada nya, setelah menulis jumlah penarikan di layar yang muncul di matanya, Mark menarik keluar dompet, smartphone dan buku tabungannya dari tas dada, kemudian mengantunginya di saku celana, setelah itu Mark melepaskan tas dada yang di pakai nya dan memberikannya pada Rahmat.

Dengan ragu ragu Rahmat mengambil tasnya dan membuka tasnya, ketika melihat isi tasnya, mata Rahmat dan dua pria di belakangnya membulat, karena isi tas itu uang tunai pecahan 100 ribuan, sejumlah 200 juta.

“Wuih...banyak bener bang Rahmat,” ujar salah satu pria bertubuh besar.

Rahmat menutup tasnya dan menatap Mark yang berdiri di depannya sambil melipat dada dengan mata yang menatap tajam dirinya.

“Hitung dan buatkan gue kuitansi, sekarang,” ujar Mark.

“I..iya, sabar,” balas Rahmat.

Rahmat mulai menghitung uang yang berserakan di dalam tas, di bantu oleh dua pria di sebelahnya. Selagi Rahmat menghitung, Mark membuka dimensional storage nya untuk memeriksa isi nya,

************************************************************

Dimensional storage :

1.       800.000.000 R.

2.       Map berisi berkas berkas identitas baru x1.

3.       Satu set berisi 5 kunci, rumah di komplek Tirtajaya  x1.

4.       Map berisi berkas berkas rumah di komplek Tirtajaya x1.

5.       Motor K-N 500 x 1 unit.

6.       Map berisi berkas berkas pembelian motor dan surat kendaraan x1.

************************************************************

“Huff syukurlah duitnya beneran,” gumam Mark di kepalanya.

[Tentu saja benar tuan.]

“Makasih ya Aisha,” balas Mark.

[Sama sama tuan, sudah tugas saya membantu tuan.]

“Sreek,” Rahmat menutup risleting tasnya dan memakai tas dadanya, kemudian dia menatap Mark di depannya dan menoleh melihat Amanda di belakang Mark yang mematung tidak bergerak.

“Lo bebas, bilang sama nyokap lo, gue ga akan balik lagi,” ujar Rahmat.

“Kaga percaya, mana kuitansinya, atau lo gue laporin ke polisi atas tuduhan merampok gue,” ujar Mark.

“Ok ok bentar (menoleh melihat salah satu pria) Din, lo ke mini market beli buku kuitansi ama materai 10 ribu, cepetan, gue tunggu di sini,” ujar Rahmat.

“Ok bos,” balas sang pria.

Dia langsung berlari ke motor dan pergi ke depan menuju mini market yang plang nya terlihat dari tepi jalan. Mark berjalan ke arah Amanda dan berdiri di depan Amanda sambil terus memperhatikan gerak gerik Rahmat dan pria di sebelahnya. Tak lama kemudian, pria yang pergi ke mini market kembali membawa buku kuitansi dan materai senilai 10 ribu, langsung saja Rahmat menulis kuitansi di jok motor dan menandatangani nya, dia merobek kuitansi dan memberikannya pada Mark.

“Dah ya, gue cabut,” ujar Rahmat.

“Sip, kalo kepala lo masih sakit, ke dokter,” ujar Mark.

“Iya, makasih ya sudah nyembuhin kepala gue,” balas Rahmat.

Rahmat langsung naik membonceng motor kemudian mereka langsung memutar motor mereka dan pergi, “huuuuf,” Mark melepaskan nafas lega, kemudian dia berbalik untuk melihat Amanda di belakangnya dan memberikan kuitansi kepadanya, namun Mark kaget melihat Amanda,

“Hik....hik....hik,”

Amanda berdiri mematung dengan air mata yang sangat deras bercucuran keluar dari matanya sampai membasahi seluruh wajahnya.

“Um...kenapa ?” tanya Mark bingung.

“Te...terima kasih tuan Mark....aku tidak tahu harus bagaimana membalas budi anda....terima kasih...kita sekeluarga tertolong oleh tuan Mark,” ujar Amanda terisak.

Mark tersenyum dan memegang kepala Amanda yang tingginya tidak terlalu jauh dari dirinya, setelah itu, dia mengambil tangan Amanda dan memberikan kuitansi nya ke tangan Amanda,

“Dengar Manda, kalau waktu itu Andika tidak menolong ku, aku tidak akan menjadi seperti ini, aku hanya membalas budi kepada Andika, jadi jangan terlalu di pikirkan ya,” ujar Mark.

Amanda tidak menjawab, namun dia mengangguk sambil menerima kuitansi nya dengan tangan yang gemetar. “Hik....hik....hik,” Amanda tidak berhenti menangis, dia malah menangis semakin kencang, akhirnya Mark maju dan memeluk Amanda,

“Huaaaaaaaaa....huaaaaaaaa,” teriak Amanda meraung raung sambil memeluk Mark dengan kuitansi pelunasan di genggaman tangannya.

Mark mengerti sekali kondisi Amanda karena dia juga merasakan berada di posisi Amanda. Setelah Amanda tenang, mereka meneruskan berjalan kaki, Mark tidak mau mengeluarkan motor barunya agar kemampuan dirinya yang sebenarnya tidak di ketahui oleh Amanda. Dia juga tidak memanggil taksi atau ojek online mengingat pakaian lusuh yang di kenakan nya dan pakaian Amanda yang nampak benar benar lusuh seperti gelandangan. Namun walau berjalan kaki, langkah Mark terasa sangat ringan, matanya menatap ke depan dengan penuh harapan,

“Marlon sudah mati, dengan begini, aku sudah resmi bercerai dari Vania karena kematian, aku sudah tidak lagi jadi menantu keluarga Guntoro, sekarang aku akan menjalani hidup baru sebagai Mark, usia 27 tahun dan berprofesi sebagai seorang dokter,” ujar Mark dalam hati.

1
Syari Andrian
double2 up donh
TUAN AMIR
next
Syari Andrian
Next
Syari Andrian
Nyesal gak kamu vania? Hufh keqnya enggak😑😑😑
Syari Andrian
Keren banget idenya bikin cerita thor…
Syari Andrian: Sama2
Mobs Jinsei: makasih dan makasih support nya kak/Pray/
total 2 replies
Syari Andrian
Next seru
Syari Andrian
Astaga…😬😬😬
Syari Andrian
Akhhhh knapa jadi aku yang nge bayangin….
Syari Andrian
Waaah identitas baru.. berarti lajang dong awokawoak
Syari Andrian
Jangan sulit2 ancamannya ya kasian MC nya
Syari Andrian
Banka kamu akan menyesal di kemudian hari 😪😪
WHITE FIRE
lanjut author aku tunggu updatenya
Mobs Jinsei: Siap kak
total 1 replies
WHITE FIRE
lanjut author aku tunggu
allowble_ranger
lanjut jadi penasaran
Mobs Jinsei: Siap kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!