" Max apakah kau menyesal? " Sebuah suara menggema di telinga Maximilian..
Ditengah ajalnya, Max melihat seorang wanita yang selama ini ia siksa sedang merangkak menuju tempatnya berbaring dengan sekarat.
Wanita cantik namun dengan tubuh penuh luka yang dia buat selama ini.
wanita yang tak pernah ia anggap dan tak pernah dia pedulikan, wanita yang selama ini dia siksa mati matian.
wanita itu kini memeluk tubuhnya yang sekarat, memeluknya dengan erat, membiarkan api membakar tubuh wanita itu lebih dahulu sebelum menyentuh tubuh nya.
dapat ia rasakan api mulai membakar pakaian nya dan pakaian wanita itu.
" tenang saja.. aku akan melindungi mu.. "
kata kata lembut yang selalu ia berikan pada nya, bahkan di detik detik terakhir hidupnya.
Aku... aku sangat menyesal..
bisakah aku mendapatkan kesempatan lagi untuk bersama mu...
.
.
.
.
Jantung Max seketika terhenti ketika ia terbangun di kamar yang ia tempati 5 tahun lalu..
kamar ini... apakah aku kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Budiari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Killed People Again?
Hari hari yang dilalui Andini semakin sulit. setiap hari gadis itu di siksa habis habisan oleh Max. terkadang selain di siksa dan di pukuli, Max akan menyuruh pelayan untuk membully Andini.
namun meski Max sudah melakukan menyiksaan terhadap Andini, Andini masih tetap memperdulikan pria itu.
Seperti malam ini, Andini yang tau Max pulang dalam keadaan mabuk diam diam akan datang ke kamar pria itu.
Dengan telaten Andini melepaskan sepatu dan ikat pinggang Max, tak lupa Andini akan menyelimuti pria itu agar tidak kedinginan. meski Max selalu menyakiti nya, namun Andini tidak marah sama sekali.
Andini tau Max hanya salah paham, dan suatu hari nanti pasti Max akan mengetahui kebenaran nya. Max pasti akan kembali menjadi Max yang dulu pernah mencintai nya.
Begitulah Andini yang selalu berharap dari hari ke hari, meski hatinya selalu remuk ketika mendapatkan perlakuan kejam dari Max. tapi Andini berusaha untuk menguatkan jiwa nya.
Pagi hari ketika Max bangun, maka ia akan mendapati dirinya di kamar tidur, dengan semangkuk bubur di nakas dan segelas teh hangat.
tentu Andini yang menyiapkan itu semua, pagi pagi buta Andini akan bangun dan menyiapkan sarapan untuk pria itu, lalu menaruhnya di kamar dan pergi secepat mungkin agar Max tidak melihatnya.
Begitulah Andini, dia akan pergi sejauh mungkin agar tidak di lihat oleh max, agar dia tidak semakin menyakiti hati pria itu.
.
.
.
29 Mei 2021
Mansion Casa De Sel.
Malam ini, seperti malam malam sebelumnya, max lagi lagi akan datang ke gudang belakang untuk menyiksa wanita itu.
Dengan membawa sebuah ikat pinggang yang sudah ia lepaskan, Max mendobrak pintu gudang. memperlihatkan Andini yang sedang terduduk dengan memandang Max dengan wajah kelelahan.
seharian ini Andini sudah membersihkan seluruh mansion, membersihkan kolam renang dan taman belakang, bahkan Andini juga mencuci 5 ember baju baju milik Max dan milik pelayan lain.
baru saja Andini duduk untuk mengistirahatkan tubuhnya, Max tiba tiba sudah datang dengan wajah penuh amarah dan tatapan tajam.
"Jangan menatap Ku sialan!!! tundukkan pandangan mu! " ucap Max dengan nada penuh amarah.
Andini yang memang sudah biasa di bentak pun akhirnya menunduk, gadis itu hanya menuruti apa kata max.
" buka baju mu! " ucap max penuh penekanan
CTASSS!!
Sebuah cambukan di layangkan di tubuh gadis itu, membuat Andini meringis ketika besi yang ada di cambukan tersebut menyentuh lengannya.
Namun meski terasa perih, Andini tetap menuruti perintah Max untuk membuka pakaian nya. dengan tangan gemetar Andini membuka pakaiannya hingga kini dirinya telanjang bulat.
max tanpa aba aba segera menghampiri Andini dan menyetubuhi gadis itu dengan kasar seperti malam malam sebelumnya.
setelah 2 jam an, max akhirnya selesai dengan aktivitas nya. pria itu memandangi Andini yang sedang tertidur dengan wajah kelelahan.
max mengusap wajahnya dengan kasar, pandangan max terlihat tertuju pada alas tempat tidur yang ia duduki. terlihat kardus lusu itu di kotori dengan bercak darah.
Tentu saja itu adalah darah milik Andini, luka luka di tubuh gadis mungil itu yang masih belum sembuh, kembali berdarah dan mengotori tempat itu.
max menghela nafasnya dengan sangat kasar, dengan cepat max memakai kembali pakaian nya dan meninggalkan gadis itu dalam kondisi pingsan.
" kenapa? kenapa aku masih belum bisa melupakan dia!! ini benar benar akan membunuh ku perlahan. " batin max dengan dada bergemuruh.
.
.
.
30 Mei 2021.
Madrid, Spanyol.
mansion Casa De Sel.
Maximilian POV.
hari ini aku sudah memutuskan nya!
aku akan meninggalkan Spanyol, aku akan pergi ke tempat yang sangat jauh dari wanita sialan itu.
hati ku benar benar gelisah ketika melihat wajah nya, aku tidak bisa berada di tempat ini lebih lama lagi.
Aku tidak bisa membunuh nya, tapi mungkin dengan menjauhinya, aku bisa melupakan sedikit rasa sakit di hati ku.
tanpa memandang ke belakang, ku putuskan untuk langsung memasuki mobil ku. aku tak ingin melihat wajah wanita itu, meski aku tau dia melihat ku secara diam diam.
" tuan, kami akan menjaga mansion ini dengan sangat baik. " ucap Pedro, seorang penjaga tua yang sudah bekerja dengan keluarga ku selama 20 tahun.
" Mm.. " aku hanya Berdehem untuk menjawab ucapan Pedro. hati ku ini benar benar sangat gelisah.
Aku begitu ingin memandang dan melihat wanita pembunuh itu untuk terakhir kalinya, namun ego ku memutuskan untuk tidak melakukan itu.
" Kurung wanita itu kembali ke ruang bawah tanah, jangan biarkan dia keluar dari tempat busuk itu sebelum aku yang memerintahkan untuk mengeluarkan dia. " ucap ku dengan hati yang begitu sesak.
" Baik tuan.. segala perintah mu akan kami laksanakan. " ucap Pedro dengan hormat.
tanpa mau berlama lama lagi, ku putus kan untuk segera pergi dari kediaman ini. mata ku hanya memandang ke arah depan.
tiba tiba saja entah kenapa mata ku melirik ke arah spion, jantung ku berdetak begitu kencang ketika melihat Andini kini mengejar mobil ku.
Para pelayan dan penjaga terlihat memegangi dan menyeret gadis itu untuk masuk, namun pandangan mata ku dan Andini sempat bertemu walau hanya beberapa detik.
Deg! Deg! Deg!
" sial!! " aku mengumpat.
aku benci mata polos itu! aku benci tatapan polos Wanita itu! sangat! aku sangat membenci nya!
Maximilian POV Off
.
.
Sementara di waktu yang sama Andini hanya bisa memandang mobil max dengan tatapan sedih.
gadis itu berusaha untuk mengejar max, namun pelayan dan penjaga memegangi wanita itu dengan erat.
" hiks.. hiks.. le-lepas kan aku! Aku.. hiks.. aku harus menjelaskan semua nya pada max.. " ucap Andini berusaha memberontak dengan tenaganya yang lemah.
" menjelaskan apa lagi?? kau adalah pembunuh! cepat kurung pembunuh ini ke ruang bawah tanah seperti perintah Tuan Max! " ucap Pedro yang di laksanakan oleh mereka semua.
Andini yang lemah di seret dengan kasar oleh beberapa pelayan, kulitnya yang penuh luka kembali bergesekan dengan tanah yang kasar.
Sofia yang kini sudah menjadi teman Andini tidak tega akan hal tersebut, dengan keberanian yang tersisa, Sofia berlari menghampiri Andini dan berusaha untuk menolong gadis itu.
" lepaskan dia! lepas! dia itu nyonya rumah ini!! jangan memperlakukan nya begitu!! " Sofia dengan segala usahanya berusaha untuk membebaskan Andini.
" berani sekali kamu menentang perintah tuan max hah?!! kamu sekarang membela pembunuh!!! " hardik salah satu pelayan sembari menghempas tubuh Sofia.
SRETTT!!!
" kau membela pembunuh? kau mau mati?!! " terlihat seorang penjaga berbadan besar kini mencengkram rambut Sofia.
" a-aku hanya membela nyonya rumah--Aakhhhhh!!! "
Sofia menjerit begitu keras ketika prajurit itu malah menyeret tubuh nya dengan kasar.
Andini yang melihat itu seketika menjadi panik dan sangat khawatir pada Sofia.
" tuan Pedro, lihatlah, dia membangkang dan membela pembunuh. Dia berkhianat pada tuan max. " adu pelayan itu pada Pedro yang baru saja sampai di tempat tersebut.
" Tidak!! aku tidak mengenal nya sama sekali! lepaskan dia, dia tidak membela ku! " ucap Andini memberontak ketika Pedro mengeluarkan pistol dari saku nya.
" oh ya? " Pedro terlihat tersenyum dengan mengerikan.
DOR!!!
" TIDAKKKK!!! SOFIAAAA!!! " Di depan mata Andini, tubuh Sofia jatuh lemas dengan keadaan kepala penuh darah.
Tepas ketika jatuh, Wajah Sofia yang sedang melotot memandang tepat pada mata gadis itu. kaki Andini seketika menjadi lemas.
gadis itu tak kuasa memberontak, dia hanya bisa termenung dengan keadaan syok.
" see? you Killed people Again. ck. ck. ck. coba saja dia tidak membela mu, pasti dia masih hidup kan? kau itu pembunuh. " ucap Pedro santai sembari mengelap pistolnya yang kecipratan darah.
" kenapa bengong? ayo bawa pembunuh itu ke ruang bawah tanah. " ucap Pedro sembari berjalan meninggalkan ruangan tersebut.
para pelayan pun akhirnya kembali menyeret Andini menuju ruang bawah tanah. kali ini tidak ada perlawanan apapun dari Andini. gadis itu begitu lemas dan syok, kejadian tersebut sangat berdampak pada mental gadis malang itu.
.... ...
.... ...
.......
.... ...
.... ...
...Bersambung...
..
Ayo Guys, Komen, like, Dan Vote!!
Biar author bisa semangat!!!
jalan² k' Banjarmasin
jangan lupa mampir k'rmh'Ku
klo Otor berkenan main
akan Ku jamu d'tempatKu
semangat berkarya 💪
semangat up 🥰
dasarrrr maniakkk....
🤦🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
sama beli ragi
ayolah thor..
update lagi....
wkwwkk ikut berpantun ya thor..semngtt kaka
Andini olahraga lari
Max pergi k' Jakarta
melihat Andini slalu berseri
membuat Max semakin Cinta
suwiwitttttt😍😍😍
🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🏃
Aku mo ikutan mungut...
🤭🤭🤭🤭🤣🤣✌️✌️✌️✌️✌️✌️
hhmmm....
klo sampai Max tidak memecat ulat bulu...
tinggal kan saja dia Andin...
itu berarti Aku wanita spesial yg istimewa yg memiliki pancaran sinar yg meneduhkan" balas Andini dgn elegan
hidup Andini... hiduppp...
hempas ulat bulu....
lnjutkan karyamu
semangat up lg ya😍
jalan berlubang sudah beraspal
sampai d'rumah siang hari
s' Max walaupun lagi kesal
klo liat Andini muka'y brseri
🤭🤭🤭 Aku belajar pantun jg Thor 🤗
up lagi lee...
🤭🤣🤣
ada ulat bulu yg menempeli laki'mu..
🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣