Talak Di Hari Pertama

"Zafran.....buka pintu nya" pekik Dena "Aku tau kamu ada di dalam Zafran buka pintu nya" ulang Dena sambil terus menggedor pintu apartment Zafran.

"Clek"

"Brengsek kamu! lelaki brengsek,kamu sudah memalsukan hasil test kesuburan Baskara,kamu sudah memanfaatkan aku Zafran" maki Dena sambil mendorong tubuh Zafran dan memukul nya.

"Cukup Dena! aku sudah muak dengan mu, pergi dari apartemen ku"usir Zafran

"Kamu jebak aku, lelaki bangsat kamu Zafran"

"Sayang ada apa?" tanya perempuan yang baru keluar mengenakan handuk membuat Dena terkejut.

"Lelaki bejat kamu Zafran"

"Siapa yang bejat kamu atau aku?" tanya Zafran emosi

"Kamu sudah menjebak ku dan sekarang kamu lepas tangan begitu saja"

"Apa maksud nya sayang?" tanya perempuan itu lagi

"Perempuan ini gila sayang,aku sudah memutuskan nya tapi dia tidak terima dan sekarang seperti nya dia gila" jawab Zafran membuat Dena mengepalkan tangannya geram

"Kamu yang gila! kamu sudah menjebak ku dan menguras uang ku, hati-hati dengan lelaki ini dia hanya mengandalkan ketampanan nya setelah kamu miskin pasti akan di buang nya" tunjuk Dena menatap perempuan berhanduk itu.

"Sudah lah Dena terima nasib mu karena sudah di campakkan Baskara,aku tidak pernah mencintai mu Dena semua ku lakukan karena dendam jadi sekarang kamu keluar dari apartemen ku atau aku panggil security" ancam Zafran membuat Dena harus pergi.

"Brengsek kamu Zafran.......!"pekik Dena kesal,dia menyesal berselingkuh dengan Zafran hingga hidup nya berakhir miskin.

****

"Seperti nya yang ini bagus sayang,apa kamu suka?" tanya Baskara saat mereka tengah mendiskusikan gaun pengantin yang akan di kenakan Nayla

"Mas kita akad saja dulu nanti setelah anak kita lahir baru resepsi nya"

"Apa tidak terlalu lama?" tanya mama Winda

"Tidak apa-apa ma yang penting aku dan Nayla sudah sah menikah" potong Baskara yang memang tau kalau Nayla tidak ingin pernikahan mereka di umbar terlebih dahulu.

"Terserah kalian saja mama ikut yang jelas mama tidak mau kalau terjadi sesuatu pada Nayla atau pun calon cucu mama"tegas mama Winda dan diangguki Baskara

Nayla tersenyum kecil sambil menggenggam tangan Baskara, akhir-akhir ini Nayla sudah mulai nyaman dengan Baskara tapi dia belum terlalu yakin dengan kehidupan nya saat ini,Nayla takut jika semua nya hanya mimpi.

"Kamu pilih mau gaun yang mana?"tanya Baskara lagi

"Simpel saja mas yang penting pernikahan nya"jawab Nayla

"Kalau yang warna ini gimana?"tunjuk Baskara pada kebaya berwarna putih memberikan kesan sakral pada pernikahan mereka.

"Boleh" sahut Nayla

"Kapan orang tua kamu datang Nay?" tanya mama Winda

"Belum ada kabar ma tapi aku sudah memberikan alamat lengkap pada mereka"

"Uang?" tanya Mama Winda lagi dan diangguki Nayla pelan.

Mama Winda meminta Nayla untuk mengirimkan uang transportasi pada ibu nya agar mereka bisa datang tanpa memikirkan biaya lagi.

"Bas mama pikir mulai sekarang kamu harus berikan kartu untuk Nayla agar dia bisa membeli apapun yang dia mau"

"Tidak usah ma,aku bekerja" jawab Nayla cepat

"Nay,itu sudah kewajiban Baskara, meskipun kamu bekerja dan gaji mu ratusan juta Baskara tetap harus menafkahi mu karena memang tanggung jawab nya"

"Iya sayang nanti aku akan buat kan ATM untuk kamu"

"Tapi mas-"

"Jangan menolak kamu dan anak kita sudah jadi tanggung jawab ku" potong Baskara dan di anggukki Nayla pelan.

"Terimakasih mas"