Zara Salsabila, seorang gadis cantik dan juga pekerja keras. Diusianya yang menginjak dua puluh lima tahun dirinya sudah menjabat sebagai sekretaris CEO. Dia begitu dikagumi oleh banyak pria dan juga wanita yang menjadikan dia sebagai sosok idola. Prestasi yang begitu membanggakan tetapi tidak dengan perjalanan cintanya.
Justru dirinya dikhianati oleh sahabat baiknya dan juga kekasihnya sendiri.
Lalu bagaimana kelanjutan kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niken Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33
Ting
Aven yang sedang lembur di kantor tampak tersenyum saat membaca pesan chat dari sang kekasih. Dia sudah tidak sabar untuk segera terbang ke kota pahlawan tersebut. Bahkan dia sudah mendapatkan tiket penerbangan pertama ke kota Surabaya demi bisa segera bertemu sang kekasih.
Brak!
"Maaf pak, saya sudah berusaha menghentikannya," ucap asisten Dion yang berada di belakang seorang wanita.
"Ven, aku ingin berbicara denganmu, please, berikan aku kesempatan. Kita butuh berbicara," pinta Jessica dengan raut wajah memohonnya.
Dia benar-benar ingin bertemu dengan Aven sepanjang hari dia berusaha menembus pertahanan di perusahaan mantan suaminya tersebut. Tetapi begitu sulit dia untuk bisa masuk ke perusahaan MH. Dan hari ini dia mendapatkan kesempatan berkat bantuan adik tirinya yang menceritakan struktur bangunan di sana. Jadinya dia bisa tahu cara menuju ke ruangan CEO perusahaan.
"Tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi, Jessica. Semuanya sudah selesai antara kamu dan aku," ujar Aven dengan santainya.
Jessica hendak membalas ucapan Aven namun dia melirik sekilas ke arah asisten Dion.
"Apakah anda ingin mendengarkan obrolan kami di sini?" pertanyaan Jessica membuat Dion menatap ke arah sang atasan.
"Dia anak buahnya, dan aku yang lebih berhak menentukan kapan dia pergi ataupun harus berada di sini. Kalau kamu tidak suka dengan keberadaannya. Silakan pergi dari sini," usir Aven dengan terang-terangan. Dia sudah tidak suka dengan tingkah dan perilaku sang mantan istri yang masih saja sama bar-bar nya seperti dulu.
Jessica mendengus kesal karena dia justru diusir secara langsung oleh mantan suaminya di depan orang lain. Jessica tidak mau kehilangan muka berada di sana.
"Aku ingin kita kembali seperti dulu lagi, ven. Apakah kamu tidak merindukan saat-saat kita bersama? Aku tidak pernah tidak merindukan kamu selama ini, Ven. Kamu sudah meninggalkan aku begitu saja. Aku begitu menderita dengan kepergianmu tanpa kabar berita seperti itu, hiks...hiks... hiks," akting drama yang mulai dimainkan oleh Jessica membuat Aven hanya ingin muntah rasanya.
Wanita di hadapannya ini benar-benar sudah tidak memiliki urat malu kembali. Apa dia sudah lupa apa yang dia perbuat sampai dirinya di gugat cerai waktu itu? Rupanya dia telah amnesia dan memposisikan bahwa dirinya adalah korban. Sungguh drama murahan yang dia mainkan saat ini.
"Dion, bawa dia keluar sekarang juga. Aku sibuk hanya untuk mendengarkan drama murahannya ini," perintah Aven kepada asistennya.
Grep.
"Lepaskan aku!" teriak Jessica saat lengannya dipegang oleh asisten Dion.
Jessica pun mendekati Aven dan hendak memegang lengan sang mantan. Akan tetapi Aven menghempaskan tangan Jessica dan menghentikan pergerakan wanita itu untuk menyentuhnya.
"Dion, bawa dia pergi," perintah Aven kembali.
Asisten Dion dengan sigap kali ini mencekal Jessica dan menarik paksa wanita itu keluar dari ruangan sang atasan.
"Aven! Kita harus bicara! Aku masih mencintaimu sayang. Aku masih mencintaimu, Ven. Aku serius sayang, aku masih mencintaimu!"
Teriakan Jessica semakin menghilang itu tandanya bahwa asisten Dion sudah berhasil membawa wanita murahan itu pergi jauh dari ruangannya. Aven menghela napasnya panjang. Dulu apa yang dia lihat dari seorang Jessica. Bahkan dia sampai rela menentang kedua orang tuanya demi wanita layaknya Jessica. Kini Aven menyesali perbuatannya kepada kedua orang tuanya.
"Aku akan membuat papa dan mama bahagia sekarang. Aku tidak akan mengecewakan kalian kembali," janji Aven penuh tekat.
Dia kembali melanjutkan mengecek berkas-berkas penting sebelum besok dia akan meninggalkan semua itu untuk sang asisten. Paling tidak selama dia berada di Surabaya. Asisten Dion tidak begitu kerepotan mengurus perusahaan MH.
......................
Bruk!
"Aduh..." rintihan kesakitan terdengar dari bibir Jessica karena asisten Dion mendorong tubuhnya hingga terjatuh ke aspal depan lobby perusahaan.
"Lihat dia dengan seksama. Dan jangan pernah ijinkan dia masuk perusahaan ini. Kalian paham!" tekam asisten Dion kepada kedua security yang berjaga di depan.
"Baik pak," jawab keduanya kompak.
"Hei! kau! hei...tunggu!" Jessica hendak mengejar langkah asisten Dion yang sudah lebih dulu berjalan masuk kembali ke dalam perusahaan.
Sedangkan Jessica kini semakin kesulitan karena tubuhnya ditahan oleh dua security perusahaan MH. Dirinya ditahan langkahnya untuk masuk ke dalam perusahaan.
"Lepaskan aku, jangan sentuh-sentuh tubuhku. Biaya perawatannya tidak cukup setahun gaji kalian, mengerti!" bentak Jessica kesal karena sudah gagal mendapatkan perhatian dari Aven.
Jadi dia melampiaskan kekesalannya kepada kedua security perusahaan MH.
"Aku tidak akan pernah menyerah, Ven. Kamu harus kembali dalam pelukanku lagi. Kalau memang cara seperti ini tidak mampu membuatmu kembali padaku. Aku akan gunakan cara halus untuk menjerat mu bersama denganku lagi," ucap Jessica menyunggingkan senyumannya.
❤️❤️❤️
TBC