NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Lana

Cinta Untuk Lana

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lidya Riani

Lana, seorang gadis yang tumbuh dalam pengabaian orangtua dan terluka oleh cinta, harus berjuang bangkit dari kepedihan, belajar memaafkan dan menemukan kembali kepercayaan pada cinta sejati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lidya Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 15 Study Tour Part 2

"Kau baik-baik saja?" Sakha menatap cemas Lana yang duduk di sampingnya, matanya menelisik wajah pucat gadis itu. Sejujurnya, sejak awal keberangkatan, Lana sudah terlihat kurang sehat. Dan kini, setelah setengah perjalanan berlalu, wajahnya semakin pucat pasi, keringat dingin membasahi kening dan pelipisnya, pertanda rasa sakit yang tak tertahankan.

Lana tidak menjawab, hanya bergumam lemah, matanya terpejam. Ia bersandar lesu ke sisi jendela, tangannya melingkar erat di area perutnya, seolah berusaha meredam rasa nyeri yang menggerogoti.

"Kamu sakit perut?" tanya Sakha, suaranya penuh kekhawatiran, tangannya terulur menyentuh bahu Lana.

Lana mengangguk lemah, bibirnya bergetar menahan sakit.

"Aku minta obat dulu ke guru, ya?" ucap Sakha, hendak bangkit dari duduknya.

"Jangan," cegah Lana, suaranya tertahan, tangannya menahan lengan Sakha. "Ini... bukan sakit perut itu," jelasnya terbata-bata, wajahnya semakin pucat.

"Hah? Maksudnya?" Sakha mengerutkan kening, bingung dengan ucapan Lana.

Lana menarik napas dalam-dalam, berusaha mengurangi nyeri yang menyiksa perutnya. "Aku nggak apa-apa. Nanti di rest area, aku bakal beli obat," ujarnya, suaranya bergetar namun penuh keyakinan.

Sakha akhirnya mengangguk, mengalah pada keras kepala Lana. Diambilnya tisu dari saku celananya, disekanya peluh yang membasahi kening Lana. Permukaan kulit gadis itu terasa dingin saat disentuhnya, membuat Sakha semakin khawatir. Ia merasa tak berdaya, tak tahu apa yang harus diperbuat untuk meringankan penderitaan Lana.

...-----------...

Saat bus mereka berhenti di rest area, Lana bergegas turun, tas selempangnya tersampir di bahu. Sakha, dengan sigap, mengikuti Lana yang berjalan tertatih, tangannya memegangi perut yang nyeri. Lana memasuki minimarket terdekat, sementara Sakha setia di sisinya, siap siaga jika sesuatu yang buruk terjadi.

Lana merasa canggung dengan Sakha yang terus mengikutinya, tapi rasa sakit di perutnya terlalu kuat untuk berdebat. Saat Sakha melihat apa yang dibeli Lana, barulah ia mengerti mengapa gadis itu terlihat menjaga jarak dan menyembunyikan sesuatu. Ternyata, Lana sedang mengalami PMS.

Lana membeli obat pereda nyeri dan pembalut. Setelah itu, ia bergegas menuju toilet. Ia menyuruh Sakha menunggu di bus, tapi pemuda itu bergeming, tetap di sisinya. Lana menghabiskan waktu di toilet, lalu kembali ke bus dengan bantuan Sakha.

"Kamu turun saja, aku sudah mendingan kok," kata Lana, menyandarkan tubuhnya di kursi, mencari posisi nyaman untuk meredakan nyeri di perutnya.

"Mau aku belikan makanan?" tanya Sakha, membuka botol air mineral dan menyodorkannya pada Lana.

Lana menerima botol itu dan segera meneguknya, lalu membuka obat yang baru dibelinya.

"Kamu belum makan. Makan nasi dulu sebelum minum obat," cegah Sakha, suaranya khawatir.

"Kan tadi sudah makan cokelat," jawab Lana, berusaha meyakinkan Sakha.

"Ya Tuhan," keluh Sakha, mengusap wajahnya cemas. Tanpa menghiraukan larangan Sakha, Lana menelan obatnya.

"Aku turun beli makan, ya. Kamu mau apa?" tanya Sakha, matanya menatap Lana penuh perhatian.

"Nggak mau," jawab Lana lemah, menggelengkan kepala.

Sakha mengusap kepala Lana perlahan, lalu melepas jaketnya dan menyelimuti gadis itu. 

"Aku turun sebentar, ya. Kamu tidur saja, kalau ada apa-apa, hubungi aku," ucapnya lembut.

Lana mengangguk, matanya mulai terpejam. 

Beberapa menit kemudian, Sakha kembali, membawa paper bag di tangannya. 

"Aku beli bubur, roti, dan nasi goreng. Kamu mau yang mana?" tanyanya, senyum tipis menghiasi wajahnya.

Lana terkejut, tak menyangka Sakha akan repot-repot membelikannya makanan. Hatinya tersentuh, ia tak pernah mendapat perhatian seperti ini sebelumnya.

"Lana?" Sakha mendekatkan wajahnya, melihat Lana yang termenung.

"Kenapa kamu repot-repot melakukan ini?" tanya Lana, mendongak menatap Sakha, matanya berkaca-kaca. 

Mungkin karena sedang datang bulan, ia jadi sangat sensitif. Air mata menggenang dan tiba-tiba jatuh ke pipinya.

Sakha panik melihat Lana menangis. 

"Kenapa kamu nangis? Ya Tuhan, perut kamu makin sakit, ya?" tanyanya khawatir.

Lana menggeleng pelan. 

Sakha menyentuh wajah Lana, menyeka air mata gadis itu dengan jemarinya.

"Te..." ucap Lana, suaranya bergetar.

"Hmm?" jawab Sakha, matanya menatap Lana lembut.

"Terimakasih, sudah baik sama aku," ucap Lana di sela tangisnya, hatinya dipenuhi rasa haru.

1
Rita Riau
tuh Shaka dengerin betapa baiknya Lana,dan kamu hanya seorang pecundang
Rita Riau
bagus Lana,jgn lemah bikin hidup di Shaka dalam penyesalan seumur hidup
Rita Riau
terlalu bego kamu Lana kalo mau di bodohi oleh manusia seperti si Gani
Rita Riau
hadeeh,,, mampus aja sekalian Sofia ga simpati aq
Rita Riau
udah mau mati baru ingat anak yang rak di inginkan. basi
Rita Riau
takdir benar benar kejam mempermain hidup Alana,,, kasihan Lana,,
Rita Riau
Lana,ga salah kha,,, kamu salah besar kalo membenci Alana,,, yg salah itu bapak nya.
Rita Riau
berarti yg nabrak ayah Shaka sampai meninggal itu si putra ayah Alana. rumit
Rita Riau
kasian Alana, punya ayah tapi seorang pecundang dan memiliki seorang ibu namun lebih bagus ibu ayam,,
Rita Riau
Lana,kamu bersama Shaka aja biar waktu yang membalas semua perbuatan orang tua mu,,
tak bapak tak ibu sama aja dua duanya jahat sama anak sendiri
Rita Riau
ga apa" Sofia terus aja dgn sikap mu yang tak menganggap ada anak mu, akan ada hari balasan karena hukum alam itu berlaku tabur tuai juga nyata
Rita Riau
kasian banget Lana, nanti kalo kedua orang tua datang dgn penyesalan ga usah dipedulikan juga.abai kan
Rita Riau
bahagia kan diri mu Lana walaupun tanpa kasih sayang orang tua mu.
Rita Riau
nyesek banget dgn nasib Lana,,, punya orang tua tapi seperti yatim piatu. bapak ibunya cuma pandai bikin setelah hadir di sia sia kan,,, bener bener orang tua egois,,
Rita Riau
izin mampir ya Thor,,, 🙏
CantStopWontstop
Aku udah jatuh cinta sama cerita ini, semoga thor terus update terussss!
Abadon007
Nggak sia-sia baca ini. 💪
Coralfanartkpopoaf
Cerita yang menghanyutkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!