NovelToon NovelToon
Pendekar Dari Alam Dewa

Pendekar Dari Alam Dewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:19.8k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Update rutin 1-5 Bab ... Selamat membaca.
Jangan lupa tinggalkan jejak di komentar...


Long Tian, seorang pendekar jenius yang lahir di Alam Dewa, membawa bakat dan kekuatan yang melampaui batas. Namun, kehebatannya justru menjadi kutukan. Dibenci dan ditakuti oleh para pendekar lainnya, ia dianggap ancaman yang tak bisa dibiarkan. Suatu hari, empat pendekar terkuat dari ranah yang sama bersatu untuk menghancurkannya. Dalam pertarungan epik, Long Tian harus menghadapi kekuatan gabungan yang mengancam nyawanya—apakah ia mampu bertahan, ataukah takdir Alam Dewa akan berubah selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Di Kota Shengguang

Pagi yang biasanya dipenuhi hiruk-pikuk aktivitas pasar kini berubah menjadi pemandangan penuh ketegangan. Kabar tentang pergerakan Sekte Pedang Langit menuju Sekte Api Emas telah menyebar seperti api yang tak terkendali. Pedagang yang sebelumnya sibuk menjajakan dagangan mereka kini mulai membungkus barang-barangnya dengan tergesa-gesa.

Seorang pedagang kain yang terkenal di kota ini berkata dengan panik kepada seorang pelanggan, "Ini bukan rumor lagi! Sekte Pedang Langit sedang dalam perjalanan! Aku tak mau mati di tengah perang sekte! Ambil kainmu, aku akan menutup tokoku hari ini juga!"

Di sudut lain, seorang ibu memeluk anak kecilnya erat-erat, air mata menetes di pipinya. "Kita harus pergi, Nak. Kota ini tidak aman lagi. Dua sekte terbesar akan bertarung. Kita harus keluar dari sini secepat mungkin!"

Jalanan yang tadinya penuh dengan suara tawar-menawar kini berubah menjadi hiruk-pikuk orang-orang yang berlari, kereta kuda yang saling berebut jalan, dan teriakan para warga yang panik.

Di Balai Kota Shengguang

Sejumlah pejabat kota berkumpul dengan wajah cemas. Walikota Shengguang, seorang pria tua dengan rambut putih, berdiri di depan mereka dengan wajah penuh tekanan. "Kita tak bisa menghentikan mereka. Ini adalah urusan sekte, dan kekaisaran sudah jelas tidak akan ikut campur. Kita hanya bisa memastikan warga kita selamat."

Seorang pejabat muda mengangguk sambil berkata, "Tapi bagaimana dengan bangunan kota? Bagaimana dengan pasar dan rumah warga? Jika perang ini meledak, seluruh kota ini bisa hancur!"

Brakk!!

Walikota membanting meja dengan keras, suaranya tegas meski penuh tekanan. "Kirim pasukan kota untuk membantu evakuasi warga! Semua orang harus pergi setidaknya ke radius 10 mil dari kota! Kita tak bisa menyelamatkan bangunan, tapi kita harus menyelamatkan nyawa!"

Para pejabat segera keluar dengan tergesa-gesa, menyampaikan perintah evakuasi kepada seluruh pasukan kota.

Di Jalan Utama Kota Shengguang

Pasukan kota yang berpakaian seragam biru mulai berpatroli dengan suara lantang, "Evakuasi! Semua warga harus meninggalkan kota sekarang! Bawa barang seperlunya saja, tinggalkan semua yang tidak penting! Ini adalah perintah langsung dari walikota!"

Seorang lelaki tua dengan tubuh kurus memprotes sambil memegang tongkatnya, "Aku sudah tinggal di sini selama lima puluh tahun! Aku tak akan meninggalkan rumahku!"

Seorang prajurit mendekatinya dengan wajah serius. "Paman, ini demi keselamatan Anda. Perang sekte bukan main-main. Jika Anda tetap tinggal, nyawa Anda dalam bahaya. Kami akan membantu Anda ke tempat aman."

Di tempat lain, keluarga-keluarga terlihat saling berpelukan sebelum pergi meninggalkan rumah mereka. Seorang anak kecil menangis sambil memegang bonekanya, "Aku tidak mau pergi! Aku tidak mau meninggalkan rumah!"

Ibunya memeluknya erat sambil berkata, "Kita akan kembali, Sayang. Ibu janji. Tapi sekarang, kita harus pergi agar kita semua aman."

Dari Kejauhan

Dua bendera besar terlihat berkibar di kaki bukit, satu dengan simbol pedang yang membelah langit, dan satu lagi dengan simbol api yang menyala-nyala. Pasukan Sekte Pedang Langit bergerak dengan disiplin seperti gelombang besar yang perlahan mendekati kota Shengguang.

Di sisi lain, Sekte Api Emas bersiaga penuh di dalam sekte mereka. Suara formasi pelindung yang bergetar terus terdengar, menggetarkan tanah di sekitar kota.

Penduduk kota Shengguang yang belum sempat pergi hanya bisa melihat ke arah sekte-sekte tersebut dengan ketakutan. Mereka tahu, apa yang akan terjadi bukanlah pertempuran biasa. Kota Shengguang, tempat yang damai selama puluhan tahun, kini berubah menjadi bom waktu yang hanya menunggu untuk meledak.

...

Malam Hari di Kota Shengguang

Kegelapan malam menyelimuti Kota Shengguang yang kini sunyi senyap. Jalan-jalan yang biasanya dipenuhi aktivitas penduduk kini kosong melompong. Bangunan-bangunan kini hening. Hanya suara angin malam yang sesekali terdengar, membawa hawa dingin yang menusuk.

Di gerbang utama kota, formasi pelindung Perisai Emas Abadi yang melindungi seluruh wilayah Sekte Api Emas berpendar lembut dengan cahaya keemasan. Aura spiritual yang memancar dari formasi itu memberikan kesan megah sekaligus menegangkan.

Namun, suasana itu segera berubah ketika suara langkah berat mulai terdengar. Ribuan pasang kaki bergerak dengan ritme teratur, seperti detak jantung raksasa yang mendekat. Pasukan Sekte Pedang Langit tiba di gerbang utama Kota Shengguang.

Dari kejauhan, terlihat ribuan murid Sekte Pedang Langit berdiri dengan rapi dalam barisan yang sempurna. Mereka mengenakan jubah biru yang berkilau di bawah cahaya bulan, simbol pedang langit terukir jelas di dada mereka. Pasukan itu membawa berbagai jenis senjata spiritual yang memancarkan aura tajam, menandakan kekuatan mereka yang tak bisa diremehkan.

Di barisan depan, lima tetua Sekte Pedang Langit berdiri dengan aura yang mengintimidasi. Wajah mereka penuh dengan kepercayaan diri, sementara mata mereka memancarkan keyakinan penuh bahwa kemenangan berada di tangan mereka.

Di tengah-tengah mereka, seorang pria dengan jubah emas berdiri tegap. Dialah Patriark Sekte Pedang Langit, sosok yang menjadi pusat perhatian seluruh pasukan. Dengan tubuh tinggi dan tatapan dingin, ia memandang gerbang utama kota dengan senyuman tipis. Di tangannya tergenggam sebuah pedang yang memancarkan cahaya biru kehijauan, dikenal sebagai Pedang Langit Abadi, senjata spiritual tingkat tinggi yang menjadi lambang kekuatan sekte mereka.

Patriark itu melangkah maju, suaranya menggelegar seperti petir, "Sekte Api Emas! Kami telah tiba! Berhentilah bersembunyi di balik formasi kalian! Hadapi kami seperti pendekar sejati, atau kota ini akan kami kuasai dengan paksa!"

Dari dalam formasi pelindung, para murid Sekte Api Emas yang berjaga di dinding kota merasakan tekanan luar biasa dari pasukan lawan. Wajah mereka tegang, namun mereka tetap berdiri tegap. Di tengah suasana itu, Tetua Yan berdiri di salah satu menara pengawas, matanya mengamati gerakan pasukan lawan dengan cermat.

Ia berbicara pelan kepada seorang murid yang berdiri di sisinya, "Beritahu para tetua dan patriark. Mereka sudah tiba. Malam ini, kita akan bertempur. Dan kita harus bersiap dengan kekuatan penuh."

Murid itu segera mengangguk dan berlari menuju aula utama sekte.

Tetua Yan menatap pasukan lawan dengan tatapan tajam. Dalam hatinya, ia tahu bahwa ini akan menjadi pertarungan besar. Dengan suara pelan namun penuh ketegasan, ia bergumam, "Kalian boleh datang dengan ribuan pasukan. Tapi Sekte Api Emas tidak akan jatuh dengan mudah."

Setelah seluruh pasukan Sekte Pedang Langit berhasil memasuki Kota Shengguang, suasana menjadi semakin tegang. Para murid Sekte Api Emas yang berjaga di sekitar formasi pelindung dapat merasakan tekanan yang semakin besar dari aura musuh yang berkumpul di luar formasi mereka.

Di bawah langit malam yang dihiasi bulan pucat, Patriark Sekte Pedang Langit berdiri di tengah pasukannya. Ia mengangkat tangannya tinggi, sinar pedangnya yang biru kehijauan berpendar tajam seperti kilat. Dengan suara menggelegar, ia memberi perintah, "Hancurkan formasi mereka! Tunjukkan kekuatan kita yang sebenarnya!"

Dalam sekejap, ribuan murid Sekte Pedang Langit mulai menyalurkan Qi mereka ke senjata masing-masing. Lima tetua sekte berdiri di barisan depan, memimpin serangan dengan mengaktifkan formasi serangan "Langit Membelah Bumi". Sebuah lingkaran besar yang terbentuk dari energi spiritual biru pekat muncul di langit, melayang di atas Sekte Api Emas.

DUAR!

Dalam ledakan pertama, energi formasi itu terpecah menjadi beberapa cahaya pedang besar yang melesat ke arah formasi Perisai Emas Abadi. Tiap pedang bercahaya itu membawa kekuatan yang mampu menghancurkan gunung, bergerak dengan kecepatan tinggi, menyasar titik-titik kelemahan formasi pelindung.

"Pertahanan mereka tidak akan bertahan lama!" seru salah satu tetua Sekte Pedang Langit dengan keyakinan tinggi.

Dari dalam formasi, para murid dan tetua Sekte Api Emas sudah siap menghadapi serangan besar ini. Tetua Li memimpin pertahanan dengan menginstruksikan para murid untuk menyalurkan Qi mereka ke formasi pelindung. Cahaya emas terang muncul dari tanah, memancar dan memperkuat formasi.

Ketika serangan dari Sekte Pedang Langit menghantam pelindung, ledakan besar pun terjadi.

DUAR! DUAR!

Guncangan yang ditimbulkan menggema di seluruh wilayah. Tanah berguncang hebat, udara terasa berat oleh energi yang berseliweran. Di luar, area sekitar Sekte Api Emas hancur lebur. Pohon-pohon tumbang, tanah terbelah, dan bangunan-bangunan kecil di pinggiran kota runtuh akibat efek ledakan.

Namun, Perisai Emas Abadi tetap berdiri tegak, meskipun retakan kecil mulai muncul di beberapa titik.

Di atas menara utama sekte, Patriark Sekte Api Emas berdiri dengan tenang. Tangannya bersedekap, namun aura kuatnya terpancar jelas. Dengan suara yang terdengar hingga seluruh sekte, ia berkata, "Jangan pernah berhenti menyalurkan Qi! Pertahankan formasi ini! Mereka tidak akan bisa menembusnya malam ini!"

Tetua Yan, yang berada di dekatnya, mengangguk dengan penuh keyakinan. Ia melihat ke arah para murid yang sudah kelelahan namun terus menyalurkan Qi tanpa ragu. "Bertahanlah, ini baru awal dari serangan mereka. Kita tidak boleh kalah di sini," katanya tegas.

Malam itu menjadi saksi dari ledakan dahsyat dan kekuatan yang melampaui batas. Langit malam berubah menjadi lautan cahaya akibat benturan energi antara kedua sekte. Bahkan penduduk yang telah dievakuasi ke luar kota dapat melihat kilatan cahaya dan mendengar gemuruh dari jauh.

Sekte Api Emas berhasil bertahan dari serangan pertama. Namun, di balik ketenangan sesaat itu, mereka tahu bahwa ini hanya awal dari pertempuran panjang melawan Sekte Pedang Langit. "Malam ini kita bertahan, tapi besok... medan perang akan menuntut lebih dari sekadar pertahanan," bisik Tetua Yan dalam hatinya.

1
Daman Hori
Luar biasa
Bai Xiaojiu
katanya Thor sehari update 5. tapi kenapa 3 hari updatenya cuma 2
Dante-kun: Kepengen sih gitu. Tapi lagi puasa susah mikir. Jadi lagi gak produktif /Frown//Frown/
total 1 replies
Ismaeni
ceritanya semakin menarik saja nih,awalnya aku cuma baca-baca biasa aja jadi suka ngikutin ...semangat thor
Muchtar Albantani
Luar biasa
Saipul Bachri
vote meluncur
ughiex
menarik/Casual/
anggoro yuniarso
kekayaan sekte besar cuma 10.000 keping emass .???
🤭🤭🤭🤭
Iwan Duan
Mantaaaaap Thor lanjoooootken ceritamu
Aman 2016
mantab Thor lanjut updatenya 💪💪
Bai Xiaojiu
mantap.lanjut thor
Aman 2016
lanjut terus Thor tambah lagi updatenya
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat semangat
Aman 2016
lanjut Thor
yos helmi
Luar biasa
sadi rimba sikuburan stress
/Facepalm/
yos helmi
jadilah yg komit dgn karya anda.. sampe tuntas !!
Bai Xiaojiu
mantap thor.di tunggu updatenya.semoga sehat selalu thor
Aman 2016
lanjut terus Thor
Bai Xiaojiu
terima Thor kerana updatenya
Aman 2016
mantab Thor 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!