NovelToon NovelToon
Hidden Baby

Hidden Baby

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Patahhati / Hamil di luar nikah / Romansa
Popularitas:2.3M
Nilai: 5
Nama Author: teh ijo

Akibat dari cinta satu malam, membuat Vie harus merelakan masa mudanya. Setelah dikeluarkan dari kampus, ternyata Vie juga diusir oleh ayahnya sendiri karena Vie telah mencoreng nama baik keluarga.

Lima tahun berlalu, kehidupan pahit Vie kini telah terobati dengan hadirnya sosok Arga, bocah kecil tampan yang sedang aktif berbicara meskipun kini tak tahu dimana keberadaan ayahnya.


Namun, siapa yang menyangka jika selama ini Vie bekerja di perusahaan milik keluarga kekasihnya. Hal itu baru Vie ketahui saat kekasihnya mulai mengambil alih perusahaan.

Masih adakah rasa yang tertinggal untuk sepasang kekasih di masa lalu ini? Mari kita ikuti kisahnya 😊



IG : teh_hijaau
FB : Teh Hijau

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teh ijo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hidden Baby 19

Mungkin ini adalah hari tersial untuk Kai. Karena hanya mengatakan Arga jelek dirinya harus menjaga bocah itu hingga waktu pulang kantor. Beruntung saja Arga tidak bandel sehingga Kai tidak kewalahan saat menjaganya.

Satu pesan diterima oleh Dirga. Hanya membaca namanya saja Dirga sudah berbunga. Wanita yang telah mengunci hatinya ternyata masih menyimpan rasa cintanya. Dirga sudah tidak sabar lagi untuk segera menikahi Vie

[ Ga, jangan lupa Arga harus bobok

siang ]

Sebuah pesan singkat dari membuat Dirga baru tersadar bahwa anaknya sedang ia serahkan kepada Kai untuk membawanya ke mall untuk bermain.

Dirga segera menelpon Kai, untuk menyuruhnya segera kembali ke kantor, karena Arga harus tidur siang.

"Sial," umpat Dirga saat teleponnya tak terjawab.

"Kai kemana sih," gerutu Dirga.

Dirga merasa tidak tenang dalam memeriksa laporan di laptopnya. Bagaimana kalau Vie tau jika Dirga menyuruh anaknya keluar bermain.

Bisa-bisa Dirga di lalap mentah oleh Vie.

Dua jam sudah berlalu. Kai memasuki kantor dengan wajah lelah sedangkan Arga terlihat sangat sumringah. Ia bahagia karena bisa bermain dengan puas dan memainkan hampir semua permainan yang ada di mall. Lalu mengapa Kai yang lelah? Itu karena Kau juga harus ikut bermain, karena pesan Dirga yang menyuruhnya untuk menemani Arga.

Arga yang terlalu pintar pun menyuruh Kai untuk menemani mencoba segala wahana yang ada.

Baru saja membuka pintu ruang kerja bosnya, Dirga sudah bertolak pinggang menunggu kedatangan Kai. Dirga mengetahui hal itu dari CCTV yang tersambung langsung di laptopnya.

"Darimana saja kenapa baru kembali?" todong Dirga cepat.

"Ayah jangan malah-malah sama om Kai. Dia udah baik mau ngajakin Alga main. Gak kayak Ayah yang sibuk duduk," celoteh Arga.

Niat hati ingin memarahi Kai, malah dirinya sendiri yang kena marah anaknya.

Dirga yang belum ada pengalaman untuk mengurus anak merasa sangat kerepotan saat harus menjaga Arga di ruangan. Arga sedari tadi merengek ingin tidur tetapi tidak nyaman dengan sofa yang ada. Susu yang diseduh oleh Dirga juga terlalu panas membuat Arga semakin menangis. Dirga benar-benar merasa kewalahan saat semua permintaan Arga yang tidak sesuai.

"Udah dong Ga, jangan nangis. Ayah jadi bingung," keluh Dirga.

"Alga mau susu, tapi gak panas, Yah," rengek Arga yang sudah mengantuk. Dia tidak bisa tidur kalau belum minum susu.

"Iya, ayah buatin ya."

Arga menggeleng pelan. "Gak mau."

Dirga menghela nafasnya. Seperti Arga sedang menguji kesabarannya. Seketika Dirga membayangkan bagaimana repotnya Vie saat menghadapi Arga yang sedang merengek seperti ini. Melewati harinya selama hampir empat tahun sendiri tanpa ada seseorang di sampingnya. Dirga merasa sangat bersalah kepada Vie saat menatap wajah Dirga.

"Ayah, gendong." Arga merentangkan tangannya agar segera diangkat oleh Dirga.

"Sini."

Belum ada dua menit Arga dalam dekapan Dirga, bocah itu telah terlelap. Mungkin saja Arga terlalu kelelahan dan sangat mengantuk berat.

*

*

*

Saat ini Arga sudah terlihat lebih segar meskipun belum mandi.

"Yah, kita mau pelgi kemana lagi?" tanya Arga.

"Pulang dong, Sayang," jawab Dirga.

"Oh."

Ingatan Arga yang sangat tajam, ia sudah menebak jika saat ini yang sedang dituju oleh ayahnya bukanlah jalan pulang ke rumahnya melainkan jalan menuju rumah Oma Anggi.

"Kita mau kelumah Oma?" tanya Arga.

Dirga melirik sambil mengusap kepala Arga dengan lembut. "Pintar sekali anak ayah," seru Dirga.

"Ga, kita mau ngapain ke rumahmu?"

"Mau ambil hadiah dari mama. Udah kamu gak usah banyak tanya."

Mobil Dirga melaju lebih cepat, karena setelah ini dirinya harus pergi ke tempat lain lagi.

Kadang kadang Arga suka heboh saat melihat truk yang di bak belakangnya digandeng bak kereta api.

Lima belas menit perjalanan yang ditempuh Dirga. Kini mereka bertiga telah memasuki rumah bak istana namun, sangat sepi, mengingat Dirga adalah anak tunggal.

"Kalian sudah sampai?" Mama Anggi menyambut kedatangan calon menantu dan cucunya.

"Arga," panggil Oma Anggi.

Setelah menyalami omanya, Arga berganti menyalami opanya.

"Pinter cucu opa," ucap pak Wira.

Begitu juga dengan Vie yang melakukan hal serupa seperti Arga.

"Kamu kok tambah kurus, Vie? Apakah Dirga memberikan banyak pekerjaan di kantor?" Pak Wira terlalu jeli melihat perubahan tubuh Vie.

"Iya, Pak. Dirga selalu memberikan tugas banyak sehingga saya tidak punya waktu untuk beristirahat," adu Vie.

Wira segara menatap tajam ke arah anaknya yang dianggap sudah keterlaluan. Seharusnya Vie tak harus bekerja lagi karena sudah ada dirinya, tapi mengapa Vie masih juga bekerja. Wira menggelengkan kepalanya.

"Kamu benar-bener ya, Ga. Harusnya Vie itu sudah tidak bekerja lagi. Kamu ini gimana sih, Ga?" protes papanya.

Dirga tidak terima jika ia dituduh memberikan tugas banyak kepada Vie.

"Pa … itu tidak benar. Aku tidak pernah memberikan tugas banyak kepada Vie." Dirga membela diri.

"Ayah bohong, Opa. Bunda Alga kemalen pulang malam-malam," timpal Arga.

Dirga kalah telak. Dasar Arga anak durhakim, kenapa kamu pojokin ayah, Nak? Bisa-bisa ayah dipecat jadi penerus keluarga Wiraguna.

Arga dan Vie terpaksa harus menuruti saran mama Anggi, mandi dulu sebelum pulang. Mama Anggi juga telah menyiapkan baju ganti untuk calon menantunya dan juga cucunya.

Sementara Dirga masih menikmati secangkir kopi bersama dengan papanya di ruang keluarga.

"Pa, papa setuju kan kalau aku menikahi Vie?" yang Dirga.

"Percuma kamu menjadi anak papa hampir 25 tahun, tapi kamu gak bisa menebak sifat papamu ini."

"Berarti jawaban papa iyes, dong? Pa, makasih ya." Dirga begitu heboh saat mengetahui papanya menyetujui hubungannya dengan Vie.

Sejauh ini Dirga tidak mengetahui perjuangan orang tuanya yang diam-diam membantu Vie untuk tetap bisa membesar Arga dengan baik. Untuk apa semua itu ia lakukan jika mereka tidak setuju.

"Kamu jangan bangga dulu, Ga karena kamu harus berjuang untuk mendapatkan restu dari ayahnya Vie," ucap papanya.

Dirga terdiam sejenak. Ia berpikir apakah ayahnya Vie mau memberikan restunya, mengingat Vie yang diusir dari rumahnya.

Setelah berbincang dengan papanya beberapa menit, kini Vie dan Arga sudah keluar dari kamar dengan pakaian yang dianggapnya mahal.

Arga tak hentinya berceloteh saat duduk di samping opanya, menceritakan semua kejadian yang ia lalui di sekolahnya.

"Jadi kapan rencana kalian menikah?" tanya mama Anggi.

Vie sangatlah terkejut saat mendengar pertanyaan dari mamanya Dirga yang langsung menanyakan kapan nikah.

"Dirga maunya secepatnya, Ma. Tapi-" Dirga menjeda ucapnya.

"Tapi apa?"

🌼 Bersambung 🌼

Assalamualaikum, selamat pagi.

Cuma mau mengingatkan kalau sekarang adalah hari Senin waktunya vote.

Jangan lupa Vote, taburi kembang dan kopi, biar othor semakin bersemangat lagi.

Bab ini belum di revisi, mohon di maaf jika ada typo dimana-mana. 😊😊

1
Ds Phone
anak nya terlampau bijak
Ds Phone
bagus bawak kelurga kamu sekali
Ds Phone
semua tak kesambaian
Ds Phone
jahat sunguh dia
Ds Phone
apa akan hadi
Ds Phone
tak sabar dah
Ds Phone
apa neraka cakap kan tak faham
Ds Phone
kenapa bodoh sangat
Ds Phone
kenapa bodoh siasat dulu perumpuan betul ketidak
Ds Phone
cari bala ni
Ds Phone
dia ada hati dekat jenis tapi tak sedar
Ds Phone
habis lah kau
Ds Phone
macam mahu berlumba
Ds Phone
apa kah dia akan selamat
Ds Phone
apa yang jadi
Ds Phone
pandai buat helah
Ds Phone
apa tu
Ds Phone
harus macam mana lagi dah anak kamu macam tu
Ds Phone
memang kenapa tak tepis tangan perumpuan tu
Ds Phone
di mana mana pun bolih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!