NovelToon NovelToon
Gelora Cinta Sang Berandal

Gelora Cinta Sang Berandal

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.4
Nama Author: Lindra Ifana

Hidup di jalan sebenarnya bukanlah pilihannya , tapi nyatanya kekayaan tak membuatnya cukup nyaman . Dan inilah sebuah kisah tentang seorang pria bernama Bramatyo Yudo Sadewo , pria muda dengan segala ambisinya ! Yang tanpa dia tahu jika suatu saat seorang wanita biasa bisa membuatnya bertekuk lutut ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

Sorenya Sofi dan Vina benar benar langsung kembali ke rumah mereka , Gibran mengatakan jika sudah mendapat pesan jika Gista sudah pergi dari rumah mereka .

Langkah mereka terasa sangat ringan dengan hati yang sangat membuncah ketika merasa terbebas dari seorang Gista . Akhirnya tidak ada aturan aturan yang membuat mereka tidak nyaman di rumah mereka sendiri . Dan Sofilah yang akhirnya akan menjadi pemegang keuangan dirumah itu .

" Sejak kapan perempuan itu minggat dari sini Nem !? Dia bawa apa saja ? Jangan jangan banyak barang barang di rumah dia angkut , " tanya Sofi sambil mengamati setiap sudut rumah , mungkin memastikan tidak ada barang hilang di rumah mereka .

" Nyonya hanya bawa satu koper baju ,satu tas ransel dan satu tas jinjing .... "

" Jangan panggil dia nyonya lagi Nem !! Dia hanya orang asing dirumah ini. "

lnem hanya melihat sinis dua wanita yang masih berkeliling rumah mengamati rumah mereka . Sudah pergi pun sang nyonya masih saja dihina oleh mereka .

Sebentar kemudian terdengar teriakan Vina memanggil ibunya , gadis itu sedang menggedor kamar utama yaitu kamar Gibran dan Gista . Pintu kamar itu ternyata terkunci rapat .

" Wanita sialan , pakai di kunci segala kamarnya !! Sudah minggat masih saja menyusahkan . Ibu pintu kamar Mas Gibran kok di kunci sih !?? "

Sofi terlihat mendekat , tangannya kemudian mendorong pintu kamar Gibran . Dia baru ingat jika hanya ada dua kunci kamar itu yang di bawa Gista dan Gibran sendiri .

" Nem !! Perempuan itu kasih kunci kamar ke kamu apa enggak !!?? "

" Mboten Ibu Nyonya !! Saya hanya dititipi pesan agar bekerja baik baik disini. " jawab Inem apa adanya , jika dititipi kunci pun akan ia serahkan langsung pada tuannya .

" Perempuan itu pasti sedang mencoba menarik perhatian Mas Gibran lagi Bu ! Sok sokan tidak mau mengambil mobil yang di bawa Pak Kris . Vina yakin dia pasti ambil barang yang lebih berharga . Surat surat rumah dan tanah kan disimpan sama Mas Gibran di kamar . Takutnya rumah ini di gadai sama dia ! "

Inem hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan dua majikannya , jauh di lubuk hatinya ia bersyukur jika wanita sebaik Gista sudah keluar dari kandang macan ini .

" Tenang saja , kita telpon Gibran biar pulang . Kita minta untuk meneliti siapa tahu ada barang berharga di dalam kamar yang hilang , sekarang dia pasti lebih menurut sama lbu, "

Sofi dan Vina tidak tahu jika sebenarnya Gibran memang dalam perjalanan pulang karena baru saja membaca pesan Gista pagi tadi yang mengingatkan keberangkatannya ke Jogja .

Vina mengambil ponsel dan mencoba menelpon kakaknya , sudah tersambung tapi belum juga diangkat oleh Gibran .

" Bu belum diangkat sama Mas .... Lhohh kok Mas Gibran pulang !!?? " Vina terkejut ketika melihat kakaknya masuk ke rumah dengan keadaan terburu buru .

" Aku lupa jika sore ini harus ke Jogja , tolong bantu Gibran menyiapkan baju gantinya Bu !! " seru Gibran yang terlihat sangat terburu buru .

lnem yang melihat tuannya sudah pulang langsung mendekat , ia ingat dengan pesan Gista tadi pagi .

" Tuan kopernya sudah disiapkan nyonya Gista di ruang tamu . Tadi Nyonya berpesan agar di cek lagi siapa tahu ada barang yang belum tuan bawa "

Gibran terpaku , bahkan semua keperluannya pun masih sangat diingat oleh mantan istrinya . Gista selalu bisa mengurus semua keperluannya tanpa terkecuali .

Dibukanya koper , seperti biasanya Gista tak pernah melewatkan satu hal kecil pun kebutuhannya . Berkali kali ia menghela nafasnya , sejak semalam ia tak bisa tidur akibat keputusan besar yang sudah ia buat tentang rumah tangganya .

Gibran masih berusaha meyakinkan dirinya sendiri jika keputusannya untuk berpisah adalah tepat . Mungkin karena kebersamaan mereka yang cukup lama membuat hatinya tak juga yakin . Pagi tadi hatinya seperti tercubit ketika Gista mengirimkan pesan jika wanita itu tidak akan mempersulit proses perpisahan mereka . Gista akan datang jika pengacara yang mengurus perceraian mereka memang membutuhkan kehadirannya .

" Gibran berangkat dulu Bu .... "

Akhirnya Gibran bangkit setelah menutup kembali kopernya . pria itu masih belum sanggup jika berada lama di rumah yang banyak menyimpan kenangannya dengan mantan istrinya . Semakin di ingat semakin berat untuk mengikhlaskan perpisahan mereka .

" Lhohh nggak mandi dulu ?? " tanya Sofi yang sebenarnya ingin sekalian meminta kunci kamar utama .

" Gibran sudah membersihkan diri di hotel tadi, "

Gibran bahkan lupa untuk salam takzim pada ibunya sendiri , yang ia inginkan adalah segera keluar dari rumah penuh kenangan itu . Tapi sampai di teras depan ia dikejutkan dengan Pak Kris yang sedang mencuci mobil SUV warna hitam yang seharusnya di bawa oleh Gista .

" Pak Kris !! Sudah saya katakan jika mobil itu akan di bawa Nyonya kan ?? Kenapa masih ada di sini !? "

" Tuan Gibran , tadi Nyonya tidak berkenan membawa mobil ini . Beliau di jemput sama angkot tadi , saya dan satpam jaga yang membantu Nyonya angkat koper dan tasnya " tutur Pak Kris , dia tidak mengatakan jika yang menjemput adalah suami lnem karena Gista sudah berpesan untuk menutup hal ini .

" Dasar masih keras kepala , masih saja sok tidak butuh !! Kenapa kamu selalu menjadi pembangkang !? " lirih Gibran sambil memandang mobil warna hitamnya .

Kembali ia di ingatkan semua momen dengan sang istri bersama mobil itu . Mobil yang pertama kali ia beli dengan uang hasil jerih payahnya sendiri , bukan mobil mobil mewah warisan sang ayah yang berjejer di garasinya .

Sesaat kemudian Gibran menyeret kopernya menuju mobilnya , semakin lama mengingat semua kenangannya hatinya terasa sangat nyeri . Yang Gibran inginkan hanyalah pergi untuk sementara waktu untuk menenangkan pikirannya .

1
Anonymous
keren
Armah Maulana
DTG LG si pengacau...
Wati Untung
Kecewa
Wati Untung
Buruk
Intan Frazana Wulandari
suka... ❤️❤️❤️
Dewi Chusnual
😂😆😆😆korban drama romantis
Dewi Chusnual
iya kan gista habis sholat pas nolong..masih pake mukenah😂😂
Dewi Chusnual
bukankah diawal ibunya bram sartika ya thor. sofi mertuanya gista
Hasnah Siti
bagus juga storynya Thor....aku suka❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️👍❤️❤️❤️❤️❤️
Hasnah Siti
rasaiinnnnn tuh🤣🤣🤣🤣🤣
Ma'e Tinok
emang enak lo beram jdi kk /Grin//Grin/
Aurora
Luar biasa
ristiana maharani
ke langit ke tuju takutnya kepentok pesawat bram🤭🤭
Nur Bahagia
wohoo dia di tolak di mana2 sekarang 🤣
Nur Bahagia
ini orang kepedean banget.. ngeyel, batu, stupid.. wes pengen gw getok dah pala nya 🤨
Nur Bahagia
pasti pesan nya ceklis satu.. wong hape nya Bram udah di banting 🤣
Nur Bahagia
tingginya konyol banget 🤭 ga ada jaim2 nya di depan calon mertua 😅
Nur Bahagia
gw suka gayanya Bram yg ceplas-ceplos, praktis ga bertele2 kayak sinetron 😁
Nur Bahagia
siapkan jantung mu Bram 🤭
Nur Bahagia
ketemu Rachel ntar.. cocoklah 😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!