NovelToon NovelToon
Ayah Darurat Untuk Janinku

Ayah Darurat Untuk Janinku

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Nikah Kontrak / Menikah Karena Anak / Ayah Darurat / Tamat
Popularitas:132.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sheninna Shen

Notes : zona dewasaaaaaa!

“Om nikahin temenku ya? Ntar dapet istri sekaligus anak di hari pertama kalian menikah!”

Ide gila yang muncul dari Tari, membuat masa depan Lea yang hancur lebur menjadi indah.

Siapa sangka? Luca, pria yang Lea nikahi sebagai ayah darurat dari janinnya, telah merubah kehidupannya menjadi lebih berwarna dan berarti.

Akankah Luca menutup mata dengan siapa ayah kandung dari janin di perut istrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Keraguan Hati

...“Sepertinya, keraguanmu itu karena kita belum seutuhnya menjadi suami istri.” — Luca Harrison...

“Sudah?”

Luca memastikan sabuk pengaman sudah dikenakan oleh istrinya, baru ia menjalankan mobil, menuju ke apartemen di mana mereka akan tinggal berdua.

“Kamu yakin, kita tinggal di apartemen aja?”

“Iya. Untuk saat ini kita di apartemen aja dulu, Kak. Karena kalo rumah, susah aku naik turunnya ntar. Dua lantai, ‘kan?”

Luca mengangguk setuju. Pasalnya, sebelum mereka menikah, Alex dan Katty memang sudah menyiapkan sebuah rumah untuk anak dan menantunya. Sedangkan apartemen, memang sudah menjadi milik Luca sejak ia masih kuliah dulu.

Tak membutuhkan waktu yang lama, keduanya pun tiba di tempat tujuan. Memarkirkan mobil di basement, kemudian menuju lift untuk tiba di lantai 38.

Setibanya di lantai 38, pintu lift langsung terbuka.

“Loh?”

Mata Lea mengitari sekelilingnya. Ia melihat ada yang aneh. Menatap kebingungan ke arah Luca yang hanya tersenyum dan mengerti.

“Lift-nya langsung nyatu ke unit kita?”

Luca mengangguk mengiyakan.

“Tapi ini ‘kan bukan penthouse, Kak?”

“Memangnya, hanya penthouse yang memiliki private lift?”

Lea beranjak masuk dan melihat-lihat seisi ruangan. Tak terlalu besar, tapi juga tidak kecil. Semua standar dan tidak berlebihan.

“Ini kamar—”

“Ini kamar kita.”

“Oh.” Lea tersenyum. Pikirannya mulai menerawang ke mana-mana, mengingat mulai hari ini, ia dan Luca akan berada di kamar yang sama.

“Nggak mau nyobain kasurnya?” tanya Luca tiba-tiba.

Lea menatap kasur yang dimaksud Luca. Memeriksa setiap sudut kasur menggunakan matanya. Tak ada yang berbeda dari kasur yang lainnya. Semua sama.

“Bedanya apa sama kasur yang lain?” Lea berjalan mendekat ke arah kasur yang dibalut sprei berwarna lavender itu.

“Coba saja dulu.”

Lea pun mendengarkan apa kata suaminya. Ia duduk di sisi ranjang sembari tangannya sibuk menekan-nekan busa di kasur spring bed itu. Mencoba mencari perbedaan dengan kasur yang ada di rumahnya. “Sama aja, Kak.”

“Coba deh kamu rebahan sebentar.”

Lagi-lagi, Luca mengatakan hal yang tak Lea mengerti. Tapi, polosnya gadis itu, ia hanya menuruti kata Luca tanpa bantahan atau pertanyaan. Usai menyuruh Lea rebahan, Luca beranjak ke kamar mandi untuk mencuci kaki dan tangannya.

Sementara itu, Lea merebahkan tubuhnya di atas kasur, sembari kedua tangannya ia lebarkan ke samping. Matanya menatap langit-langit kamar dengan mata yang mulai berat. Tak lama kemudian, ia pun menguap.

Tanpa sadar, dalam hitungan detik, gadis itu tertidur dengan pulas.

“Giman—”

Luca tak melanjutkan pertanyaanya, begitu ia melihat Lea sudah terlelap dengan sangat pulas. Pasalnya, niat ia menyuruh gadis itu mencoba kasur, ya karena ia sudah menyadari, istrinya itu berulang kali menguap saat di mobil tadi.

Pria itu berjalan mendekati kasur, kemudian ia mengangkat tubuh Lea, membetulkan posisi tidur gadis itu, dan menyelimutinya. Tak lupa sebuah kecupan hangat mendarat di kening.

Setelah itu, Luca pergi memeriksa semua pekerjaan sekretarisnya. Karena, beberapa hari sebelum ia menikah, ia sudah menyuruh Sherly untuk membereskan apartemennya. Semua pakaian dan perlengkapan wanita sudah ada di sana. Begitu juga dengan makanan-makanan yang bergizi, sudah rapi di lemari dapur dan kulkas.

“Nice job, Sherly.”

Ting!

^^^“Lo nggak penasaran, waktu mabuk, kita berdua ngapain?”^^^

Pesan singkat yang dikirimkan oleh Gerry, lagi-lagi membuat Luca kesal. Selain karena ia tak ingin mengingat kejadian lampau di Black Moon, ia juga tak ingin melepaskan Lea, walaupun gadis itu sedang mengandung benih sahabatnya.

Toh, semua itu hanya masa lalu?

Luca mengambil langkah bungkam dan tidak merespon pesan singkat sahabatnya itu.

Hari demi hari telah berlalu. Tanpa terasa, hari ini sudah saatnya Luca kembali ke kantor. Padahal, Alex dan Noah sudah menyuruhnya untuk memperpanjang cuti dan menikmati bulan madu. Tapi, ia tak ingin Lea kelelahan, sehingga bulan madu akan dilakukan setelah Lea melahirkan.

Pagi itu, sinar mentari masuk menerangi setiap ruangan yang memiliki jendela. Pintu balkon yang sengaja di buka, sesekali membuat angin meliuk-liukkan tirai yang berwarna coklat tua itu.

Lea yang selama ini belum pernah memasak, ia berdiri sambil bertolak pinggang di dapur. Menatap isi kulkas dengan tatapan bingung dan penuh rasa bersalah.

“Sungguh istri yang tak berguna,” umpat Lea pada dirinya sendiri.

Cup!

Luca mencium pipi Lea dari belakang. Membuat gadis itu terkejut setengah mati. “Nggak berguna gimana?”

“Aku nggak bisa masak, nggak bisa bersih-bersih dan ….”

“Kan tugas istri hanya melayani suami? Kenapa harus memasak? Bersih-bersih?”

Lea memutar badannya menghadap Luca. Dengan sigap, Luca mengangkat tubuh gadis itu ke atas meja dapur. Kini, posisi mereka sedang berhadap-hadapan.

“Apa aku ikut kursus masak, Kak?”

“Jangan, nanti kamu kecapean.” Luca mengunci Lea diantara kedua tangan yang ia tekankan di meja dapur. “Nanti saya pesankan kamu makanan ya.”

“Karena Bi Sari belum bisa datang. Mungkin besok dia mulai bekerja.”

Lea tak menjawab. Ia menatap wajah Luca dengan seksama. Setelah hampir seminggu ia tinggal bersama pria itu, ini pertama kalinya ia memperhatikan wajah suaminya.

Bulu mata yang lentik, bola mata coklat, alis tebal, hidung mancung dan bibir yang sedikit tebal. Apa yang ada dipikiran pria sempurna ini menjadikan dirinya sebagai seorang istri? Lagi pula, belum genap sebulan mereka kenal, tapi pria itu sudah mengatakan cinta?

Memangnya … cinta bisa hadir semudah itu?

“Kak ….”

“Hm?”

“Kakak, beneran belum pernah pacaran?” Lea menatap mata coklat suaminya. Tatapan yang penuh harap akan kejujuran dari suaminya.

“Belum.”

“Kenapa aku nggak bisa terima, ya?” Lea memegang kedua pipi suaminya. “Feeling aku kayak bisikin sesuatu, kalau Kakak itu pernah—”

Luca bergegas menyambar bibir istrinya. Tak tahan sejak tadi melihat bibir mungil itu terus bergerak. Kedua tangannya kini memegang tengkuk Lea, menekan wajah itu kedepan agar tak bisa lari dari santapannya. Sementara kedua tangan Lea melingkar di leher lebar suaminya.

Cukup lihai lidah Luca dalam memimpin permainan bibir itu. Membuat Lea sulit bernafas dengan mata yang terpejam.

Beberapa detik kemudian, Luca melepaskan bibirnya dengan kedua dahi mereka yang menyatu. Mata mereka bertemu dengan deruan nafas yang tak teratur.

“Kalau saya pernah pacaran dan tidur dengan perempuan lain, kamu nggak terima?”

Lea terdiam. Pertanyaan yang membalik itu membuat ia terkejut. Padahal, ia sendiri yang penasaran dan terus bertanya-tanya, apakah pria itu sudah pernah berhubungan intim dengan wanita lain atau belum?

“Aku hanya mau kejujuran. Sama seperti aku yang udah jujur sama Kakak.”

“No,” bisik Luca sambil menatap mata Lea. “You will be the first.”

Usai mengatakan bahwa Lea yang akan menjadi yang pertama, Luca kembali mendaratkan bibirnya ke bibir Lea. Memimpin permainan dengan penuh hasrat dan tanpa ampun.

Sembari kedua bibir mereka menyatu, Luca menggendong gadis itu dan berjalan menuju kamar. Setibanya di kamar, ia merebahkan tubuh Lea ke atas kasur dan membuat gadis itu berada di bawah kungkungannya.

Dasi yang sudah rapi menggantung di leher, kini ia longgarkan lagi.

“Sepertinya, keraguanmu itu karena kita belum seutuhnya menjadi suami istri.”

...🌸...

...🌸...

...🌸...

...Bersambung …....

1
Rina Tejawati
iya pasti anak nya luca itu gerry dah ngasih kode terus dr kemarin
Nursina
semangat berkarya
Nilovar Beik
bagus idemu Thor, udah bikin jantungan
Nilovar Beik
kayaknya memang anak luca
Nilovar Beik
ceritanya bagus
Wayan Sucani
Oh... sabar Ger... author nsh memainkan nasibmu
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel berjudul Poppen deh
Dah gt aja, terimakasih /Joyful/
total 1 replies
Wayan Sucani
Masih stay.. dgn air mata
Wayan Sucani
Nah... malah ketemu Bapaknya beneran
Wayan Sucani
Penasaran...
Wayan Sucani
Waduh...
Wayan Sucani
Bpknya Gery
Shifa Burhan
petuah untuk wanita
*carilah suami yang hanya memikirkan mu saja dan dia sama sekali tidak peduli perasaan wanita,
*dan jangan pertahan kan suami yang merasa bersalah pada wanita lain tapi sama sekali tidak pernah merasa bersalah padamu

petuah untuk lelaki
*carilah istri yang hanya memikirkan mu saja dan dia sama sekali tidak peduli perasaan pria lain,
*dan jangan pertahan kan istri yang merasa bersalah pada pria lain tapi sama sekali tidak pernah merasa bersalah padamu

*ini fakta
Shifa Burhan: ni orang baca lewat anus kali ya, saya bahas apa dia balas apa???

kalau baca pake mata lalu di simak pake otak, itu pun kalau loe punya otak

wong jelas2 aku hanya beri petuah2 kok dibilang berkata sadis, dimana sadis nya coba

kasian banget hidup loe ya, di beri fakta malah merasa dihakimi, atau jangan2 loe tipe perempuan lebih mementingkan perasaan lelaki dari pada perasaan suami loe sendiri jadi loe merasa tersinggung dengan fakta ini, miris banget hidup loe yang kebaperan dengan pria lain, maka jadi wanita punya harga diri Sedikit saja jadi tidak mengharapkan belaian lelaki lain, alias jablay
You Bitch: Sebelum Anda berkata sadis, ada baiknya anda segera MERENUNG. Kasihan saya melihat anda, ingat. Tuhan lebih suka pendosa yang bertaubat ketimbang Golongan Munafik sok bersih seperti anda.
total 2 replies
Shifa Burhan
kebodohan pola pikir wanita dan aku berani mengatakan kebodohan pola pikir mu thor

*Lea begitu merasa bersalah kepada gerry karena suami datang jadi dia tidak bisa menikah dengan Garry
*tapi Lea tidak pernah merasa bersalah sama sekali kepada suaminya karena suami belum lama dinyatakan meninggal bahkan masih dalam keadaan hamil dia sudah membuka hatinya pada pria lain, berhubungan dengan pria lain , bahkan mau menikahi dengan pria lain, dia banyak melakukan hal2 romantis dan bersenang dengan pria lain, tidak sedikitpun Lea merasa bersalah pada suami, saat fakta sudah terungkap suaminya koma melawan mau dia malah roamntis2an, bersenang2 bahkan memadu kasih, sampai mau menikah dengan pria lain, tidak sedikitpun ada rasa bersalah Lea pada suaminya

thor mau otak sedikit saja biar bisa membedakan salah dan benar
Rut Sigarlaki
h
Rut Sigarlaki
/Ok/
Rut Sigarlaki
bgs
Rut Sigarlaki
m
Rut Sigarlaki
b
Rut Sigarlaki
t
Susi Akbarini
maksi..
ada cerita gerry..

❤❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!