Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota metropolitan, adalah seorang pemuda yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan bullying. Setiap hari di kampusnya, ia menjadi sasaran ejekan teman-teman sekampusnya, terutama karena penampilannya yang sederhana dan latar belakang keluarganya yang kurang mampu. Namun, segalanya berubah ketika sebuah insiden tragis hampir merenggut nyawanya. Dikeroyok oleh seorang mahasiswa kaya yang cemburu pada kedekatannya dengan seorang gadis cantik, Calvin Alfarizi Pratama terpaksa menghadapi kegelapan yang mengancam hidupnya. Dalam keadaan putus asa, Calvin menerima tawaran misterius dari sebuah sistem Cashback yang memberinya kekuatan untuk mengubah hidupnya. Sistem ini memiliki berbagai level, mulai dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi, di mana setiap level memberikan Calvin kemampuan dan kekayaan yang semakin besar. Apakah Calvin akan membalas Dendam pada mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serangan Balik Yang Mengejutkan
Calvin menatap layar ponselnya dengan ekspresi serius setelah panggilan dari Raffael Tan berakhir. Ancaman pria itu bukan sekadar gertakan. Dia tahu bahwa serangan tidak akan datang hanya dari satu arah. Jika ingin menang, dia harus selangkah lebih maju.
Dia segera menghubungi Aldo.
"Aldo, kita harus bergerak cepat. Aku butuh laporan lengkap tentang perusahaan yang kita incar. Termasuk kondisi keuangan, tantangan yang mereka hadapi, dan apa yang bisa kita tawarkan yang tidak bisa diberikan oleh Raffael."
"Siap, Bos. Aku akan segera mengumpulkan semuanya," jawab Aldo sigap.
Calvin mengaktifkan Sistem Cashback dan membuka fitur Analisis Pasar.
[Ding! Laporan khusus tersedia.]
[Analisis mendalam menunjukkan bahwa beberapa perusahaan target memiliki masalah likuiditas, kesulitan pemasaran, dan keterbatasan sumber daya manusia.]
[Rekomendasi Fokus pada solusi finansial yang fleksibel, strategi pemasaran digital, dan penguatan tim internal perusahaan.]
Calvin tersenyum tipis. “Jadi itu kelemahan mereka. Kalau begitu, aku akan menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar uang.”
Namun, sebelum dia sempat menyusun strategi lebih lanjut, ponselnya bergetar. Kali ini, sebuah pesan masuk dari nomor tidak dikenal.
"Kau pikir bisa menyentuh wilayahku tanpa konsekuensi? Besok akan ada kejutan untukmu, Calvin Alfarizi."
Calvin mengerutkan kening. Dia tahu ini pasti dari orang-orang Raffael. Tapi apa yang mereka rencanakan?
Keesokan harinya, saat Calvin bersiap untuk bertemu dengan salah satu pemilik perusahaan target, Aldo tiba dengan wajah tegang.
"Bos, ada masalah besar," katanya sambil menyerahkan tablet ke Calvin.
Calvin membaca berita di layar dengan cepat:
"Serangan Cyber Besar-besaran Menyerang Beberapa Perusahaan Teknologi di Kota! Investor Mulai Panik!"
Calvin mengepalkan tangan. "Ini pasti ulah Raffael."
"Benar, Bos. Beberapa perusahaan yang kita incar terkena serangan. Mereka mengalami kebocoran data pelanggan dan sistem mereka lumpuh. Investor mulai mundur satu per satu."
Calvin menekan pelipisnya. Raffael benar-benar bermain kotor. Jika perusahaan-perusahaan itu kehilangan kepercayaan pasar, maka akan sulit bagi mereka untuk bangkit lagi.
Tapi Calvin tidak akan membiarkan itu terjadi.
"Kita harus segera bertindak. Aku akan menghubungi pemilik perusahaan yang kita incar dan menawarkan bantuan pemulihan sistem mereka."
"Bagaimana caranya, Bos?" tanya Aldo.
Calvin membuka Sistem Cashback dan menukar 200 poin sistem untuk membuka Keahlian Teknologi dan Keamanan Cyber Lv.2.
[Ding! Skill baru diperoleh: Keamanan Cyber Lv.2 – Mampu menganalisis, mencegah, dan memperbaiki serangan siber dengan efisiensi tinggi.]
"Aku akan langsung turun tangan memperbaiki sistem mereka," kata Calvin mantap.
"Jika kita bisa menyelamatkan mereka dari serangan ini, mereka akan melihat kita bukan hanya sebagai investor, tapi juga penyelamat."
Calvin dan Aldo segera mengunjungi perusahaan pertama yang terkena serangan, BudiTech Solutions. Begitu mereka tiba, suasana di sana penuh kepanikan.
"Pak Budi!" panggil Calvin.
Budi berbalik dengan wajah penuh kekhawatiran.
"Calvin! Sistem kami hancur! Kami kehilangan data penting dan klien mulai menarik diri!"
Calvin tersenyum tenang.
"Saya bisa membantu. Izinkan saya mengakses server Anda."
Budi ragu sejenak, tetapi akhirnya mengangguk.
"Baiklah, jika kau bisa melakukan sesuatu, lakukanlah."
Calvin langsung bekerja. Dengan skill Keamanan Cyber Lv.2, dia mulai menganalisis jejak serangan. Tak butuh waktu lama untuk menemukan pola serangan yang digunakan.
[Ding! Serangan berasal dari jaringan anonim yang terkait dengan organisasi kriminal.]
[Ding! Sistem mendeteksi cara untuk mengembalikan data yang hilang.]
Calvin mengetik cepat. Dalam waktu kurang dari satu jam, dia berhasil memulihkan sistem dan mengembalikan sebagian besar data yang hilang.
"Selesai," katanya.
Budi melihat layar komputer dengan mata membelalak. "Bagaimana kau melakukannya?!"
"Itu tidak penting sekarang, Pak Budi. Yang penting, perusahaan Anda kembali beroperasi."
Budi menatap Calvin dengan kagum. "Kalau begitu, aku tidak ragu lagi. Aku akan menerima tawaran investasimu!"
Calvin tersenyum puas. "Keputusan yang tepat, Pak Budi."
Di tempat lain, Raffael Tan duduk di kantornya dengan ekspresi dingin. Seorang pria berbadan besar berdiri di depannya.
"Bos, Calvin berhasil memulihkan perusahaan yang kita serang."
Raffael menyipitkan mata. "Anak itu ternyata lebih pintar dari yang kuduga."
Pria di depannya menelan ludah. "Apa langkah kita selanjutnya, Bos?"
Raffael tersenyum sinis. "Kalau kita tidak bisa mengalahkannya di bisnis, kita akan menjatuhkannya secara langsung."
Dia mengambil ponselnya dan menelepon seseorang.
"Siapkan orang-orang kita. Aku ingin Calvin Alfarizi menghilang sebelum dia bisa menggangguku lebih jauh."
Sebuah suara dari seberang menjawab, "Dimengerti, Bos. Kami akan menangani masalah ini malam ini."
Malam itu, Calvin sedang dalam perjalanan pulang setelah memastikan beberapa perusahaan lainnya dalam kondisi aman. Aldo menyetir mobilnya dengan kecepatan stabil.
Namun, saat mereka melewati jalan sepi, tiba-tiba sebuah mobil SUV hitam melaju dari belakang dan memotong jalan mereka.
"Aldo, hati-hati!" seru Calvin.
SUV itu berhenti, dan beberapa pria bertopeng keluar dengan membawa senjata.
"Sial! Ini bukan perampokan biasa!" ujar Aldo.
Calvin membuka Sistem Cashback dan segera mengaktifkan Skill Bela Diri Lv.3 serta,Refleksi Cepat.
"Siap bertarung, Aldo?" tanya Calvin dengan mata tajam.
Aldo mengeluarkan pisau lipatnya dan mengangguk. "Selalu, Bos!"
Pria bertopeng itu maju dengan agresif, namun Calvin sudah siap. Dengan gerakan cepat, dia menghindari serangan pertama dan langsung melumpuhkan salah satu lawan dengan pukulan keras ke perut.
Aldo juga tidak tinggal diam, bertarung melawan dua orang sekaligus dengan gesit.
Namun, salah satu pria bertopeng tiba-tiba mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke Calvin.
"Bos, awas!" teriak Aldo.
Calvin melihat moncong pistol mengarah ke dadanya, tetapi sebelum pria itu sempat menekan pelatuk, Calvin menggunakan Refleksi Cepat untuk menghindar ke samping dan menendang senjata itu hingga terlempar.
Dengan satu pukulan kuat ke rahang, Calvin membuat pria itu pingsan.
Sisa penyerang melihat situasi berubah dan segera melarikan diri ke dalam SUV mereka.
Calvin menghela napas. "Sepertinya Raffael benar-benar ingin menyingkirkanku."
Aldo menyeka keringatnya. "Kita tidak bisa membiarkan ini terus terjadi, Bos. Kita harus menyerang balik."
Calvin menatap langit malam dengan mata penuh tekad.
"Ya, Aldo. Sekarang saatnya kita membawa perang ini ke wilayah Raffael."
Setelah sampai rumah nya,Calvin memanggil Arman seorang pengawal yang dia tugaskan untuk menjaga ibunya.
"Arman,aku mau kamu perteketat penjagaan ibuku,kerahkan lebih banyak orang untuk menjaga ibuku" katanya dengan nada serius
"Siap bos!"
"Dan kalau bisa,carilah beberapa orang teman mu yang sudah pensiun dari tentara bayaran untuk bergabung denganmu,aku rasa sudah waktunya untuk membangun kekuatan juga"
"Saya akan laksanakan bos!"
Setelah memberi arahan pada Arman,Calvin pun masuk kedalam kamarnya untuk beristirahat.
Dia harus segera menghentikan Raffael sebelum Raffael menyerang orang terdekatnya,Calvin yakin Raffael pasti akan menggunakan cara licik untuk membuatnya Kalah.