NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Ratu Mafia

Reinkarnasi Ratu Mafia

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Mafia / Reinkarnasi
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Di dunia bawah, Aurora De Luca adalah nama yang ditakuti. Sebagai pemimpin organisasi mafia terbesar di Eropa, ia dikenal sebagai wanita tanpa rasa takut, dingin, dan kejam. Namun, dalam sebuah pengkhianatan brutal, ia dibunuh oleh orang kepercayaannya sendiri.

Saat membuka mata, Aurora menyadari dirinya berada dalam tubuh seorang gadis SMA berusia 17 tahun bernama Elena Zhao, seorang gadis lemah yang selalu menjadi korban penyiksaan. Elena berasal dari keluarga kaya, tetapi ia diperlakukan seperti sampah oleh ayahnya yang hanya menginginkan anak laki-laki, ibu tirinya yang kejam, serta saudara tirinya yang penuh kebencian. Di sekolah, ia terus-menerus dirundung oleh teman-temannya, sementara tunangannya, yang seharusnya melindunginya, justru mempermalukannya di depan umum.

Namun, Elena bukan lagi gadis lemah yang mudah diinjak-injak. Dengan jiwa Ratu Mafia dalam tubuhnya, ia bersumpah untuk membalas dendam pada semua orang yang telah menyaki

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 9 Mengendalikan Rasa Takut

Shen Yue berlari menyusuri koridor sekolah dengan napas tersengal, wajahnya pucat pasi. Bisikan dan tawa ejekan masih terdengar di sekelilingnya, semakin menusuk harga dirinya yang selama ini dia banggakan.

Dalam semalam, dia yang dulu dielu-elukan sebagai ratu sekolah kini berubah menjadi bahan olokan.

Sesuatu yang selama ini hanya dialami Elena Zhao.

Namun bedanya, Elena yang sekarang bukanlah Elena yang dulu.

Aurora berdiri di sudut lorong, menyaksikan Shen Yue yang berusaha melarikan diri dari pandangan orang-orang.

Tatapan matanya dingin, tetapi di dalam hatinya ada sedikit kepuasan.

Ini baru langkah pertama.

Shen Yue bukan hanya sekadar musuh. Dia adalah simbol dari semua orang yang telah menyakiti tubuh ini.

Tapi Aurora tahu, membalas dendam saja tidak cukup.

Dia harus lebih dari itu.

Dia harus mengendalikan rasa takut—baik miliknya maupun milik orang lain.

Menghadapi Hantu Masa Lalu

Malam itu, Aurora kembali ke rumah Zhao dengan langkah santai. Dia melewati ruang tamu, di mana Liu Mei dan Zhao Ren sedang duduk.

Seperti yang diduga, keduanya masih belum bisa menerima perubahan dirinya.

“Elena,” suara Liu Mei terdengar tajam. “Duduk.”

Aurora menoleh, alisnya sedikit terangkat.

“Ada apa?”

Liu Mei menatapnya penuh penghinaan. “Apa kau tidak sadar bahwa sikapmu beberapa hari ini sangat tidak sopan?”

Aurora tertawa kecil. “Sopan?” Dia berjalan mendekat, menatap ibu tirinya dengan mata dingin. “Sejak kapan aku menerima kesopanan dari kalian?”

Liu Mei terdiam, tetapi ekspresi wajahnya menunjukkan kemarahan yang ditahan.

Zhao Ren berdiri, wajahnya dipenuhi kesombongan. “Hei, kau pikir karena bisa melawan sekali, kau jadi lebih kuat? Kau tetap sampah.”

Aurora mendekatinya perlahan.

Langkahnya tenang, tetapi setiap gerakannya membuat Zhao Ren secara naluriah mundur satu langkah.

Dan itu cukup untuk membuat Aurora tersenyum dingin.

“Apa kau takut padaku?” tanyanya dengan nada rendah.

Zhao Ren mendengus. “Aku? Takut padamu? Jangan bercanda!”

Aurora mencondongkan tubuhnya sedikit, suaranya berbisik tepat di telinganya.

“Kalau begitu, pukul aku.”

Zhao Ren mengernyit. “Apa?”

Aurora menepuk dadanya pelan. “Kau bilang aku tetap sampah, bukan? Kalau begitu, buktikan. Pukul aku.”

Zhao Ren mengepalkan tangan, rahangnya mengeras. Tapi matanya… tidak bisa menyembunyikan ketakutan.

Aurora menatapnya tanpa berkedip.

Dulu, Elena Zhao akan menggigil ketakutan jika menghadapi kakak tirinya.

Tapi sekarang, Zhao Renlah yang merasa tidak nyaman.

Dan Aurora menyukai itu.

Setelah beberapa detik, Zhao Ren membuang muka. “Aku tidak punya waktu untuk berurusan dengan orang gila.”

Dia berbalik dan pergi, meninggalkan Liu Mei yang terlihat bingung.

Aurora hanya tersenyum.

Ketakutan adalah alat yang sangat efektif jika digunakan dengan benar.

---

Keesokan paginya, suasana sekolah masih dipenuhi rumor tentang Shen Yue.

Aurora berjalan melewati gerombolan siswa dengan santai, seperti seorang ratu yang tidak tersentuh.

Saat dia masuk ke kelas, semua orang secara otomatis memberi jalan untuknya.

Menarik.

Dulu, orang-orang akan sengaja menabraknya atau menertawainya.

Tapi sekarang? Mereka ragu.

Aurora bisa melihat bayangan ketakutan di mata mereka.

Bukan hanya karena rumor Shen Yue—tetapi karena cara dia membawa dirinya.

Dia duduk di bangkunya dengan tenang.

Tak lama kemudian, beberapa gadis dari kelompok Shen Yue mendekatinya.

Salah satunya, gadis yang mengejeknya kemarin, mencoba tersenyum ramah. “Elena, kau baik-baik saja?”

Aurora menatapnya dingin. “Kenapa peduli?”

Gadis itu tersentak. “A-aku hanya ingin tahu… mungkin kita bisa berteman?”

Aurora menyeringai.

Begitu cepat mereka berbalik arah.

Kemarin mereka menghinanya, dan sekarang mereka mencoba mendekatinya.

“Aku tidak butuh teman seperti kalian,” katanya dingin, sebelum melirik langsung ke mata gadis itu. “Kau tahu, bukan? Apa yang bisa kulakukan pada seseorang yang mengkhianatiku.”

Gadis itu pucat dan segera mundur.

Aurora tersenyum tipis.

Ketakutan adalah senjata yang kuat.

Dan kini, dia memegang kendali.

---

Saat jam istirahat, Aurora berjalan keluar menuju halaman belakang sekolah, di mana dia sudah tahu seseorang sedang menunggunya.

Jiang Han berdiri di sana, tangannya disilangkan di dada.

Begitu melihat Aurora, dia langsung berkata, “Apa yang kau lakukan pada Shen Yue?”

Aurora tersenyum kecil. “Aku?” Dia menoleh seolah berpikir. “Aku tidak melakukan apa pun.”

Jiang Han mendengus. “Jangan bohong. Aku tahu ini perbuatanmu.”

Aurora berjalan mendekat. “Dan jika iya?”

Jiang Han menatapnya tajam. “Kau pikir kau bisa melawanku?”

Aurora mengangkat alis. “Kau pikir aku perlu melawanmu?”

Mata Jiang Han berkedut. Dia jelas tidak menyangka Aurora yang dulu penurut dan lemah bisa berbicara seperti ini.

“Aku akan memastikan kau menyesal,” katanya akhirnya.

Aurora tersenyum tipis, tetapi tatapannya tidak menunjukkan rasa takut sama sekali.

“Oh, Jiang Han.” Dia mendekat, menatap matanya dalam-dalam.

“Aku tidak pernah menyesali apa pun.”

Jiang Han terdiam.

Aurora berbalik dan pergi, meninggalkannya dengan perasaan tidak nyaman yang tidak bisa dia jelaskan.

Dulu, Elena Zhao takut pada Jiang Han.

Tapi sekarang?

Dialah yang akan menjadi mimpi buruknya.

1
kanaikocho
Menyentuh banget.
Abadon007
Mengejutkan sekali!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!