Aray pemuda 18 tahun yang hanya tinggal dengan nenek nya sejak kecil selalu hidup dalam kemiskinan.
Setelah sang kake meninggal.Dan hanya meninggalkan sebuah kitab yang ber sampul warna emas sehari sebelum meninggal sang kake menitipkan ke sang nenek agar kelak setelah dia meninggal dunia buku tersebut di berikan ke arya.
Simak kelanjutan nya.dan mohon maaf apa bila dalam kata kata masih banyak kekurangan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ijo.lumut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memijat ayah anita
Tiga hari telah berlalu Arya masih belum mempercayai apa yang iya alami tiga hari yang lalu kejutan yang Arya terima itu membuat dia kembali termenung," Setelah Arya kembali dari hutan guna mencari kayu bakar dan membawa empat ekor ayam hutan dan menyerahkan dua pada Dian agar di masak untuk makan malam nanti dan yang dua di biarkan Arya hidup untuk persediaan nanti.
Apakah ini berkaitan dengan kitab peninggalan kake itu ya.!" Gumam nya pada diri nya sendiri dan dia duduk di halaman samping rumah nya." Terdengar suara mesin mobil berhenti di halaman depan rumah kecil nya perlahan derap langkah kaki mendekat ke arah rumah Arya.
Asalamualaikum ." Suara seorang wanita mengucapkan kan salam.!"
Walaikumsalam.
Balas Nenden yang sedang mengerjakan tugas akhir kuliah nya itu dan beranjak membukakan pintu setelah menutup laptop nya."
Cari siapa ya mba.!"
Ucap Nenden setelah membuka pintu dan keluar." Saya Anita mba apakah betul ini rumah nya mas Arya mba.?" Tanya wanita itu setelah memperkenalkan diri nya dan menjabat tangan Nenden.
Betul mba ada keperluan apa ya mba mencari mas arya.?" Tanya nenden menyelidik pada Anita yang berdiri di hadapan nya kening Nenden mengerut dan memicingkan mata nya memandang Anita.
Saya bersama ayah saya datang kesini karena mendengar mas Arya bisa menyembuhkan berbagai penyakit mba." Ucap Anita dan mengutarakan tujuan kedatangan nya pada Nenden." Oh iya itu benar mba kalau begitu silakan masuk mba dan maaf ya tempat nya agak sempit.!" Nenden pun mempersilahkan Anita masuk setelah mendengar penuturan Anita.
Ngga apa-apa mba nen," Oh iya sebentar ya mba saya akan memanggil supir dan membawa ayah saya mba biar di bawa kesini.!" Anita pun beranjak menghampiri mobil sedan Mercedes Benz berwarna silver yang membawa dia bersama ayah nya terlihat sopir pribadi ayah nya telah menunggu berdiri di samping pintu penumpang."
Pak tolong bawa ayah masuk ya Riko bantu pak ino menurunkan ayah.!" Ucap anita meminta tolong pada pak ino dan Riko adek nya untuk segera menurunkan sang ayah dan membawa ke dalam rumah Arya.!"
Sayang ada tamu di depan sayang.!" Ucap Nenden membuyarkan lamunan Arya yang masih tenggelam dalam lamunan nya itu.
Sebaiknya kamu mandi dulu sayang timpal Dian yang keluar dari dapur dan membawa handuk di tangan nya menyerahkan nya pada Arya agar lekas mandi." Terimakasih kasih sayang calon istri istri ku yang cantik cantik.!"
Emmmmuach
Arya mencium kening mereka satu persatu setelah mengucapkan kata-kata nya dan berjalan ke arah kamar mandi.
Gombal.!"
Jawab mereka serempak dengan wajah mereka yang bersemu merah.
"Silakan masuk mba pak mas.!"
Ucap Dian pada Anita yang baru sampai dengan pak ino dan riko mendorong kursi roda yang di duduki ayah nya anita.
Iya mba terimakasih.!" Ucap Anita dan mereka bertiga langsung duduk.
Sebentar ya mba mas Arya nya sedang mandi tadi dia baru kembali dari hutan mba.!" Terang Dian pada Anita selang beberapa saat Nenden datang di tangan nya membawa nampan dan gelas berisi minuman hangat dan cemilan kecil yang tadi pagi Dian dan Nenden beli.
Ini mbak Dian mbak Anita kami berdua ini calon istri nya mas Arya mba Anita.!" Terang Nenden setelah meletakan nampan di tangan nya dan meletakan satu persatu gelas ke hadapan empat orang itu.!"
Maaf kalau lama menunggu.!" Ucap Arya menyela sembari duduk di tengah antara Nenden dan Dian." Iya mas ngga apa-apa," Maksud kedatangan kami kesini untuk mengobati ayah saya mas beliau lumpuh setelah terjatuh dari motor mas.!" Anita langsung mengutarakan maksud kedatangan nya bersama ayah,adik nya dan juga sopir nya.!"
Arya mendengar penuturan Anita tentang ayah nya Arya pun bangun dari duduk nya dan menghampiri ayah Anita yang duduk di kursi roda itu." Apakah bapak setelah terjatuh itu merasakan panas di area pinggang bapak.?" Ucap Arya setelah memindai kondisi ayah Anita itu."
Benar sekali mas tapi waktu itu aku tidak menghiraukan nya karena esok nya rasa panas itu hilang setelah aku mengoleskan krim pereda nyeri di area pinggang itu mas." Ucap ayah Anita pada Arya menerangkan awal mula kelumpuhan yang iya derita sekarang.!" Arya hanya mengangguk kan kepala nya pelan setelah mendengar nya."
Pak boleh bantu mengangkat beliau kita pindahkan beliau ke bale pak.!" Pinta Arya pada sopir Anita.!" Baik mas." Pak ino begitu sigap dan cekatan nya mengakat ayahanda Anita ke atas bale yang beralaskan tikar di bantu Riko adik dari Anita setelah berada di atas bale ayahanda Anita berbaring karena tak mampu duduk.
Bapak bisa buka baju nya.?" Tanya arya pada ayah Anita yang telah meletakan kepala nya di bantal." Bisa mas tapi tolong bantu aku duduk ya karena aku tak mampu duduk sendri.!" Jawab dan pinta ayah Anita pada Arya," Dengan sigapnya pak ino kembali langsung membantu sang majikan nya itu tanpa menunggu instruksi dari sang tuan.
Pak ino tolong balikan beliau agar tengkurap pak.!" Ucap Arya pada pak ino setelah ayah Anita membuka semua nya menyisakan celana kolor Arya meminta pada pak ino agar membalikan ayah Anita itu supaya tengkurap." Arya pun kembali mempertajam penglihatan nya dengan merapal mantra tebus pandang nya dan memindai setiap inci tubuh ayah Anita itu dari kepala sampai kaki Arya banyak menemukan urat urat kecil yang terjepit di area punggung.
Setelah memindai semua nya Arya mulai memijat punggung ayah Anita perlahan-lahan sembari menyalurkan energi nya terlihat untaian energi seperti benang emas masuk ke tubuh ayah Anita dan melilit satu persatu urat urat kecil dan mulai memperbaiki nya.
Krrrrteeek Krrrrteeek Krrrrteeek.
"Uhhhg Arrrrrrrghaaaaaaaah.!" Ayah anita melenguh saat merasakan tulang punggung nya ditekan dan berbunyi nyaring dari tulang dan persendian yang Arya tekan pelan," Sampai yang menyaksikan dan mendengar nya pun melongo merasa ngeri.
Masss.!"
Pekik Anita khawatir pada sang ayah dan mendekati sang ayah namun sebelum anita mengucapkan satu kalimat namun urung iya ucapkan saat melihat sang ayah mengakat tangan nya.
Tidak apa-apa Anita punggung ayah terasa sangat nyaman setelah berbunyi tadi!." Ucap ayah Anita menghentikan Anita yang akan berbicara.
Arya kembali melanjutkan nya sampai ke kedua kaki ayah anita setelah selesai memijat nya arya kembali menyalurkan energi nya guna mendorong racun racun yang bersarang dalam darah ayah anita itu dari dalam semua otot-otot itu." Terlihat ayah Anita mulai berkeringat namun keringat itu berwarna kehitaman dan berlendir dan berbau busuk menyengat hidung semua orang di ruangan itu saat tubuh ayah Anita semakin banyak mengeluarkan keringat berlendir kehitaman.
Alhamdulilah selesai pak.!" Ucap Arya sembari mengelap keringatnya dengan ujung lengan baju nya." Arya berjalan ke arah dapur dimana posisi kamar mandi nya berada di sana dan mencuci tangan nya yang tadi banyak lendir dari tubuh ayah Anita.
Coba bapak balik badan.!" Ucap Arya setelah dia mencuci tangan nya.!"
Biarkan beliau mencoba nya sendiri pak ino.!" Arya menahan pak ino yang akan membantu sang majikan nya itu," Anita riko dan pak ino dengan wajah yang tegang melihat ayah Anita mulai berbalik perlahan dan setelah membalikan badan tak sadar ayah anita langsung duduk dengan tegak dan menggerakkan kedua kaki nya turun dari atas bale.
Ayah.!" Tuan..l!"
Ucap Anita,Riko dan juga pak ino serempak saat menyaksikan bagai mana ayah nya bergerak dengan ringan tanpa merasakan rasa sakit.!"
Ihik Ihik Ihik
Isak tangis bahagia Anita pun pecah dan dia langsung menghambur memeluk Arya yang berdiri tak jauh dari nya menyaksikan ayah Anita bangun itu.
Terimakasih banyak mas Arya berkat kamu ayah ku yang selama hampir dua tahun ini selalu di temani kursi roda kini beliau bisa duduk dengan sempurna.!" Ucap Anita di tengah isak tangis bahagia nya berterima kasih pada Arya dan memeluk nya begitu erat.
Ehemmmmm Ehemmmm
Terdengar Dian dan juga Nenden berdehem agar Anita melepaskan pelukan nya pada Arya.!"
Setelah ayah Anita membersihkan diri dia kembali menghampiri Arya dan yang lain nya dibantu oleh riko dan pak ino saat berjalan karena masih belum terbiasa berjalan.
Terimakasih banyak mas arya bapak tak tahu harus dengan apa membalas kebaikan mas arya ini.!" Ayah anita mengucapkan terimakasih dengan tulus pada Arya dan air mata nya tak terasa menetes karena merasakan kegembiraan yang begitu luar biasa karena dia kembali bisa berjalan. Tidak pak semua ini berkait sang maha kuasa pak," Saya hanya perantara sebagai jembatan membantu sesama pak." Dan juga saya hanya menjalankan amanat kake saya pak.!"
Ucap Arya merendah pada ayah Anita dan yang lain nya.