NovelToon NovelToon
Tawanan Cinta Big Bos

Tawanan Cinta Big Bos

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Mengubah Takdir
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Olla

Luna gadis cantik dan manis, anak dari seorang pria penjaga hewan kesayangannya namun mampu membuat pria yang usianya hampir kepala 4 jatuh cinta terhadap aluna atmaja gadis 22tahun, bagaimanakah perjalanan cinta mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Olla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tatapan tajam

Happy reading

klik.

Ceklek.

Gio melangkah gontai masuk kedalam rumah yang nampak sunyi bahkan lampu masih dalam keadaan padam sebab kedua putrinya meminta ijin untuk membeli keperluan anna yang akan mengadakan camping 2 minggu lagi dan gio mengijinkan mereka sebab kedua putrinya jarang sekali meminta ijin untuk sekedar berjalan-jalan.

Ctek.

Pyar.

Ruangan yang tadinya gelap gulita kini tampak terang, dijatuhkannya tubuh lelahnya di sofa matanya terpejam dengan tangan yang menutup berada diatas dahinya.

Dihembuskannya nafas dengan kasar, sungguh hari ini dia sangat lelah karena hewan yang di rawatnya sedang memberontak mungkin ada sesuatu hingga akhirnya dia kualahan lalu melapor ke bos nya dan hewan tersebut langsung dibawa oleh para pengawal agar dikarantina terlebih dahulu mungkin yang dibutuhkan ada lah dokter hewan.

Seketika sesuatu hal yang dialami beberapa tahun lalu terlintas di fikirannya namun dirinya segera menggelengkan kepalanya agar kejadian masa lalu itu segera pergi.

Namun bukannya pergi justru kejadian itu baru-baru ini teringat lagi saat dia sedang menyendiri seperti saat ini.

"Aku tidak tahu kamu siapa, jadi seandainya saja suatu saat kita bertemu aku akan menebus kesalahanku yang lalu walau mungkin kedua putriku akan sangat membenciku." desahnya.

Gio lantas bangun dari duduknya dan segera menuju kamarnya dan kamar almarhum sang istri.

Bibirnya melengkung keatas saat dia melihat foto sang istri sedang tersenyum lembut persis seperti senyum kedua putrinya.

"Sayang, mas pulang." gumamnya sambil berjalan menuju tempat tidur, diraihnya potret keluarga kecilnya yang ada diatas nakas samping ranjang.

"Semoga kamu bahagia disana dan maaf sudah mengecewakanmu." lirihnya, diusapnya wajah cantik sang istri, wajah teduh yang selalu membuatnya jatuh cinta dulu.

Gio meletakkan kembali bingkai foto tersebut lalu dirinya melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Tak butuh waktu lama gio keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk yang melilit dipinggangnya dengan sebelah tangan memegang handuk kecil untuk mengusap rambutnya yang basah.

Badan kekar gio terpampang indah bahkan jika dibandingkan dengan gio sewaktu muda, badannya lebih atletis dimasa sekarang padahal umur gio sudah tidak lagi muda namun wajah tampannya masih mempesona.

Gio berjalan menuju kotak persegi dengan 3 pintu yang didalamnya terdapat baju-baju kiliknya serta baju peninggalan sang istri tidak pernah gio sentuh sama sekali apalagi dikeluarkan dari dalam almari, baginya itu merupakan kenangan peninggalan sang istri tercinta walau sudah 17 tahun berlalu namun gio tidak merubah apapun didalam mereka.

Diambilnya kaos putih serta celana pendek berwarna hitam menampilkan badannya yang atletis kemudian gio melangkah keluar dari kamar setelah selesai dengan aktifitasnya.

Langkah kakinya menuju lemari pendingin dibukanya dan dia mengambil sebuah mangkuk yang berisi makanan.

"Jam berapa mereka pulang." gumamnya sambil menoleh kearah jam yang tak jauh darinya lalu tangannya membawa mangkuk tersebut untuk dimasukkan ke dalam microwave untuk dipanasi sebab perutnya sudah berdendang.

Ting

Dikeluarkannya mangkuk tersebut dan dia bawa kemeja makan tak lupa mengambil nasi, gio menikmati makanannya dengan santai sembari sebelah tangannya menyecrooll ponsel miliknya.

Dalam sekejap makanan yang ada dipiringnya telah berpindah keperutnya, tak lupa gio membersihkan peralatan makannya lalu menuju ruang keluarga sambil menunggu kedua putrinya itu.

Sedangkan yang ditunggu saat ini mereka sedang menikmati jalan-jalan berdua sangat jarang mereka melakukan hal tersebut.

Tadi sewaktu luna selesai bekerja, anna memintanya untu menemani membeli perlengkapan yang hendak dibutuhkan jadi disinilah mereka berada dipusat perbelanjaan.

"Apa masih ada lagi an?" tanya luna sambil berjalan menengok kesana kemari.

"Emm sepertinya sudah kak, bagaimana kalau kita makan, anna lapar." melasnya terhadap sang kakak sambil menggelendot manja dilengan luna padahal dia dan luna masih tinggian dia sedikit.

Luna tertawa kecil lantas menganggukkan kepalanya dan anna tersenyum lebar lalu mencari tempat makan yang diinginkan.

"Disana saja kak." tunjuk anna di restoran yang menarik untuknya dan luna pun mengikuti keinginan adiknya.

Mereka lalu memilih tempat duduk dan pelayan segera datang menuju kearah mereka lantas keduanya memilih menu yang diinginkan, sembari menunggu luna mengambil ponsel miliknya saat merasakan sebuah getaran.

"Sedang apa hon?"

Bibir luna tertarik keatas membentuk senyuman saat membuka pesan dari seseorang yang akhir-akhir ini dekat dengannya, tak banyak yang mengetahui hanya asistennya serta sopir pribadi alex yamg mengetahui kedekatan mereka.

Jika dibilang cinta, entahlah luna belum dapat memastikan dengan jelas namun selama ini dia merasa nyaman dekat dengan pria tersebut bahkan jantungnya berdebar kencang bila berada didekatnya.

"Sedang makan bersama anna." jawabnya sambil menekan tombol send.

"Jam berapa sampai rumah?" pesan alex masuk kembali.

"Kami belum sampai dirumah, masih berada di mall xx." jawab luna.

Namun ternyata pesannya tidak mendapat balasan hingga akhirnya luna memilih memasukkan kembali ponselnya kedalam tas dan bertepatan dengan pesanan mereka datang.

Keduanya lalu menikmati semangkuk mie yang penuh dengan toping sambil sesekali diselingi obrolan ringan.

"Hai..permisi bolehkah kami bergabung, soalnya tidak ada meja lagi." ucap seseorang membuat atensi keduanya menoleh kearah sumber suara dan mendapati dua orang pemuda sedang tersenyum kearahnya.

Lantas pandangan luna mengedar dan benar saja restorannya semakin ramai pengunjung hingga dia menoleh kearah anna seolah meminta pendapat sedangkan anna mengangkat kedua bahunya tanda terserah.

"Silahkan." luna tersenyum tipis mempersilahkan keduanya untuk bergabung dimeja mereka toh mereka juga tidak lama pikirnya karena makanan miliknya tinggal setengah.

"Terima kasih nona." keduanya lalu menarik kursi yang ada disebelah luna dan anna.

"Oh ya kalau boleh tahu nama kalian siapa? Perkenalkan nama ku jason dan ini temanku namanya rico." ucap seorang pria yang mengenakan kemeja berwarna biru.

"Luna dan ini adik saya namanya anna." mereka lantas berkenalan singkat.

Sesekali jason bertanya dan dijawab seadanya oleh luna dan anna lalu mereka menikmati makan malam, jika orang yang tidak mengenal mereka pasti mereka pada berfikir jika keempat orang itu sedang melakukan double date padahal kenyataannya tidak demikian.

Sedangkan ditempat lain, alex sedang memerintahkan edwin untuk menuju kelokasi yang luna sebutkan tadi kebetulan mereka sedang dalam perjalanan menuju kastil namun begitu luna masih berada diluar rumah alex akhirnya memutuskan untuk menyusul sang gadis tanpa memberitahu kebetulan lokasi yang luna sebutkan sudah terlewati alhasil edwin memutar mobil yang dikendarainya.

Tak butuh waktu lama, alex sudah sampai di baseman mall tersebut, lalu dia keluar dari mobil diikuti oleh billy sedangkan edwin menunggu sang bos didalam mobil.

Begitu memasuki kawasan mall tersebut banyak pasang mata yang memandang kearahnya dengan tatapan kagum, tapi alex hanya menatap datar dan terus berjalan mencari gadisnya itu.

Tak butuh waktu lama netranya menangkap sosok luna yang memang duduk menghadap kearah luar sedangkan anna membelakangi dinding kaca.

Namun matanya menyipit saat luna tak hanya berdua melainkan ada dua orang asing disana membuat hatinya panas hingga mempercepat langkah lebarnya sehingga billy pun menyesuaikan langkah bosnya.

Sedangkan luna meletakkan alat makannya dan mengambil tisu untuk mengelap mulutnya namun saat pandangannya mengarah keluar matanya terbelalak saat melihat sosok pria yang kini sedang menatapnya dengan tajam.

Glek

"Mati aku."

Selamat malam semua, selamat beraktifitas

Jangan lupa like, komen and gift😘😘

1
Desy Tri Astuti
ya Allah kemana aja thorr baru nongol lagi. Btw yg Second wedding donk dilanjutin, penasaran alur cerita'y 🤭🤭✌
Mom Olla: hiatus sejenak🤭🤭🤭
siap, ditunggu ya untuk penggemar noni ehh salah nino🤣🤣🤣🤣 siap ongoing😘😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!