bercerita tentang seorang ceo kaya raya dan sukses bernama Sagara, dia mencintai seorang gadis bernama Nayla, yang ternyata gadis itu adalah anak dari pria yang membu*nuh ibu kandung Saga.
Bagaimana kisah selanjutnya apakah dia akan terus mempertahankan cinta atau membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tuan bawa aku bersamamu
Pintu ruangan terbuka, lalu seseorang datang untuk bertemu dengannya.
" kamu.. "
" hai Nay... apa kabar ?? "
" hai Fin, kabar baik " ucap Nayla lesu, karena orang yang dia harapkan untuk datang bukanlah Fino melainkan Saga.
" sorry Nay aku baru datang, aku baru mendengar kabar tentang mu tadi malam, dan aku langsung terbang kesini "
" makasih Fino kamu udah datang, maaf udah ngerepotin "
" loh.. ngerepotin apa?? Aku nggak repot kok, kamu jangan berbicara seperti itu lagi ya.. "
" hmm.... " Nayla tampak lesu dan hal itu pun disadari oleh Fino, sakit rasanya mengakui kalau gadis yang dicintainya lebih mencintai orang lain, dan orang itu adalah sahabat sekaligus orang yang sudah dianggap sebagai saudara sendiri. Perlahan Fino pun mulai berfikir, apakah dia harus menyerah saja, tapi hanya Nayla gadis satu satu nya yang membuat hatinya bergetar saat ini.
Tak lama Rina dan Galang pun datang dan akhirnya mereka pun berbincang, tertawa bersama, sementara Saga dia hanya bisa melihat gadis itu dibalik jendela pintu kecil.
Setelah beberapa hari terlewati Saga tak juga terlihat batang hidungnya oleh Nayla, entah kemana bos yang dibenci sekaligus dirindui nya tersebut. Nayla merasakan sesak didada seperti ada sesuatu yang hilang sesuatu yang hampa. Malam pun tiba Nayla lebih memilih untuk ber istirahat lebih cepat, karena rencana esok hari dia sudah boleh keluar dari rumah sakit dan akan langsung pulang ke rumah nya. Setelah Nayla tidur dengan terlelap, pintu ruangan dimana Nayla dirawat pun terbuka dari arah luar secara perlahan, seorang pria berjalan menghampiri Nayla yang tertidur pulas, dia membelai rambut Nayla dengan lembut dan memberikan kecupan di kening gadis itu dengan penuh kasih dan sayang.
Pria itu menyingkap selimut yang Nayla pakai, dan dia pun naik keatas ranjang, mengangkat kepala Nayla dan meletakkan nya di lengannya sebagai bantalan gadis itu, hingga beberapa menit kemudian pria itupun terlelap disamping Nayla sambil memeluk gadis itu sepanjang malam memberikan kehangatan dan juga ketenangan bagi Nayla.
Pagi hari tiba secara perlahan Nayla membuka matanya, namun pagi ini terasa ada yang berbeda dia seperti merasa ada suatu benda berat yang menimpa perut, dia juga merasakan seperti ada hembusan nafas halus yang menerpa sisi wajahnya, Nayla langsung menoleh kearah sumber hembusan nafas itu dan dia terkejut saat mendapati bos nya tidur di sisi nya.
Entah kenapa dia merasa senang akan hal itu, dia juga tidak tega untuk membangunkan Saga, dia terlihat seperti benar benar kelelahan. Perlahan Nayla mengulurkan tangannya, menyentuh kening Saga dengan ujung telunjuknya dengan perlahan, sentuhan itu turun dan mengenai alisnya yang tebal, memijitnya secara perlahan ketika Nayla menyadari bahwa alis Saga seperti mengerut, sentuhan itu pun turun lagi memutar diarea mata, hidung pipi dan terakhir adalah bibirnya.
Sejenak Nayla terpana melihat bibir Saga yang sedikit tebal, mengundang keinginan dirinya untuk mencium bibir itu.
Cup.. Nayla pun mencium bibir Saga secara perlahan dan sangat tipis, dia takut ciuman nya tersebut membangunkan Saga, jika hal itu sampai terjadi maka dia akan sangat malu sekali mau taruh dimana muka dia. Setelah dia mencium bibir Saga, seketika dia pun sadar dan langsung menutup mulutnya dengan telapak tangannya sendiri, kemudian dia bergeser dan perlahan bangun dari tempat tidur dan langsung turun berlari tanpa suara menuju kamar mandi.
Didalam kamar mandi Nayla terengah rengah seperti orang yang sudah berlari sangat jauh, dada nya berdegup kencang, entah setan mana yang merasuki nya hingga dia bisa nekad berbuat seperti itu, Nayla segera membasuh muka nya menggunakan air dingin agar dia segera sadar dari lamunan nya.
Sementara Saga semenjak pagi tiba bahkan sebelum Nayla bangun, pria itu sudah bangun dan menatap wajah cantik gadisnya tersebut, betapa dia merindukan gadis itu, merindukan segala tingkah laku gadis yang polos, kekanakan, tawanya bahkan gigitan nya ketika dia marah besar terhadapnya, ya.. Nayla sering kali mengigit Saga ketika dia marah jika Saga menjahilinya, meskipun sakit tapi Saga menikmati semua itu, baginya apapun itu asalkan bisa membuat gadisnya bahagia dia akan lakukan.
Ketika dia sedang menatap wajah cantik gadisnya tersebut, tiba tiba gadis itu bergerak dan dengan cepat Saga menutup matanya kembali seolah olah dia masih tidur, selama beberap hari ini dia memang sengaja menghindari pertemuan dengan Nayla, ketika malam hari tiba saat Nayla sudah tidur terlelap maka dia akan datang menemaninya tidur, namun sebelum Nayla bangun maka dia akan segera pergi dari sisi Nayla, namun pagi ini entah kenapa dia enggan untuk menjauh dari gadis itu, dia ingin terus bersama denagn gadis itu, apalagi dia tahu hari ini Nayla akan keluar dari rumah sakit dan pulang kerumahnya.
Saat jari Nayla menyentuh bagian bagian wajahnya, Saga merasakan getaran hebat dalam dirinya, dia merasa senang dan bahagia yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, apalagi saat Nayla mengecup bibirnya, jantung Saga serasa ingin melompat, ingin rasanya dia merengkuh pundak gadis itu dan membalas ciuman nya, namun dia tahan dia tidak ingin membuat Nayla malu karena ketahuan mencium dirinya secara diam-diam.
" ahhh sayang aku sangat merindukanmu, jangan seperti ini " ucap Saga dengan pelan dan nada manja nya sambil berguling guling di ranjang dan mengigit kecil selimut yang dia pakai saat ini, Saga benar benar nampak seperti orang bodoh yang kehilangan akal nya.
Ceklek... pintu kamar mandi pun dibuka Nayla keluar dari pintu tersebut, wajahnya sudah lebih segar sekarang, namun sejenak dia tertegun melihat Saga yang dalam posisi miring menghadapnya dan mengigit selimut.
" tuan anda kenapa? Apa anda sakit ? " tanya Nayla dengan sedikit cemas, pasalnya dia mengira kalau Saga tengah menahan sakit hingga mengigit selimut.
" em.. tidak apa apa, aku... aku hanya lapar " ucap nya berbohong.
" ohh.. kalau begitu pergilah ke kantin dan makan lah "
" ya... aku akan pergi untuk makan, apa.. kamu ingin sesuatu Nay?? " ucap Saga dengan raut wajah datar dan dingin.
" mm.. tidak terima kasih " ucapnya canggung, sebenarnya Nayla merasa malu teringat akan perbuatannya yang sudah mencium Saga secara diam diam, dia seperti seorang pencuri saja.
" emm.. baiklah aku akan ke kamar mandi dulu, setelah itu aku akan ke kantin " Saga turun dari tempat tidur kemudian dia berjalan menuju kamar mandi.
Nayla merasa ada yang berubah dari diri Saga, dia seperti dingin dan menjauh darinya, entah apa kesalahan nya sehingga Saga menjauhinya, atau mungkin hanya perasaan Nayla saja.
Setelah selesai dari kamar mandi Saga pun keluar dari kamar tersebut namun dia tidak pergi ke kantin, melainkan pergi ke tempat lain.
Hari semakin siang Nayla ,Rina, Galang dan juga Fino tengah bersiap menuju bandara, siang ini mereka akan berencana pulang, menggunakan pesawat pribadi milik Fino, saat dibandar khusus untuk pesawat pribadi, pandangan Nayla berpencar seolah mencari seseorang, dan hal itu tentu saja disadari oleh Fino.
" Nay apa kamu mencari Saga?? Dia tidak akan pulang bersama kita sekarang "
" loh.. kenapa ?? "
" dia takut bikin kamu nggak nyaman selama di pesawat jadi, dia lebih memilih memakai pesawat umum " Nayla sedikit terkejut mendengarnya, dia tidak menyangka Saga akan berfikir seperti itu, apa ini semua karena perlakuannya tempo hari?? Nayla sadar setiap kali kebencian dan kemarahannya terhadap Saga muncul secara tiba tiba, maka dia tidak dapat mengontrol dirinya, dia akan mengamuk, berteriak seperti orang gi la dan memukul mukul Saga jika dia berada disisi nya dan disaat kemarahan dan kebenciannya reda maka dia akan menyesal dan merindukan Saga, tapi dia tahu dia tidak berhak untuk rindu pada pria itu karena dia hanyalah mantan asisten dan Saga adalah seorang bos besar.
Pesawat akan berangkat beberpa saat lagi namun Saga masih belum menunjukan dirinya, membuat Nayla sedih, namun disaat dia berjalan menuju pesawat, di kejauhan dia seperti melihat Saga yang hendak menuju pesawat lainnya, dan Saga pun melihat kearah Nayla, sejenak mereka saling pandang seolah ada kerinduan yang belum mereka tuntaskan.
" Nay... ayo sebentar lagi pesawatnya akan lepas landasan " ucap Rina membuyarkan pandangan Nayla pada Saga.
" a..ahh.. I.. iya ayo.. " Nayla pun berjalan mendekati tangga pesawat bersama Rina, namun baru beberapa langkah Nayla menaikan kaki nya, dia melihat lagi kearah Saga yang masih berdiri ditempat yang sama melihat kearahnya. Entah apa yang dirasakan Nayla saat ini, yang dia tahu hanyalah satu dia harus mendatangi Saga dan memeluknya, bersamanya dan menuntaskan rindu yang belum selesai.
" eh.. Nay...Nay lu mau kemana Nay.. " teriak Rina yang sontak membuat Fino dan juga Galang menoleh kearah Rina lalu beberap detik kemudian mereka pun melihat kearah Nayla yang berlari mendekati Saga.
Saga yang menyadari jika Nayla akan berlari kepadanya dengan rasa haru dan bahagia dia pun berlari mendekati Nayla dengan kedua tangan yang terbuka seolah menyambut kedatangan gadis tersebut.
Saat mereka berdekatan mereka pun berpelukan dengan erat, Saga menyusupkan wajahnya dileher Nayla dengan mata yang merah seperti hendak menangis.
" kenapa kamu pergi sendiri?? Kenapa tidak pergi denganku, apa kamu tahu aku begitu merindukanmu " ucap Nayla sambil terisak dan masih memeluk Saga dengan erat.
" maaf sayang .. maafkan aku "
" kamu tidak salah.. aku lah yang salah karena sudah berbuat jahat terhadapmu, maafkan aku.. " ucap Nayla penuh sesak.
" jangan berkata seperti itu sayang, kamu tidak salah apapun " Saga mencium pucuk kepala Nayla beberapa kali mereka masih berpelukan, hingga salah satu pramugari memanggil Saga untuk segera masuk dalam pesawat. Saga melepaskan pelukannya dan mengusap air mata yang masih mengalir di pipi Nayla, sejujurnya dia ingin terus bersama gadis itu, tapi dokter mengatakan agar sementara waktu Saga menghindari Nayla, karena bisa saja ketika Nayla bersama Saga maka kejadian dia mengamuk akan ter ulang kembali, dan bukan hanya itu jika Nayla mengamuk maka sesudah nya ingatan akan lebih banyak menghilang, sisi otak Nayla akan bekerja lebih keras lagi untuk melupakan Saga demi mengurangi rasa sakit hati nya.
" sayang pergilah ke pesawat mu, sebentar nya lagi pesawat yang kamu tumpangi akan lepas landas, dan pesawat yang aku tumpangi juga akan lepas landas sekarang " Saga melepaskan Nayla dan membalikkan tubuh Nayla agar membelakanginya dan mendorong punggung Nayla perlahan agar berjalan menuju pesawat milik Fino.
Setelah beberapa langkah Nayla berbalik kembali dan mendekati Saga yang masih berdiri melihatnya.
" tuan... bolehkah aku ikut denganmu tuan?? " Saga terdiam mendengar permintaan Nayla, disatu sisi saat ini dia masih menjalankan rencana yang dibuat sang dokter, tapi disisi lain dia pun menginginkan berada disisi gadis ini.
Ahhh... persetan dengan rencana dokter, tidak peduli dengan apa yang akan terjadi kedepannya, saat ini dia hanya ingin bersama dengan gadis yang dicintai nya.
Tanpa banyak kata Saga pun menggandeng tangan Nayla dan masuk ke pesawat umum, dan tentu saja Saga menggunakan kelas vip.
Selama Dalam perjalanan Nayla tertidur di bahu Saga, mereka berdua begitu dekat, seolah tidak ada beban apapun dari mereka.
Setelah terbang selama lima jam akhir nya pesawat pun turun landas, Saga membangunkan Nayla dengan perlahan, namun ketika Nayla bangun dia melihat Saga penuh dengan kemarahan dan kebencian, dan Saga pun menyadari akan hal itu melalui tatapan yang diberikan Nayla padanya.
" dasar kamu bajingan.. pergi kamu dari sini pergiiii... " Nayla memberontak dan berteriak didalam pesawat, untung saja para penumpang lain sudah pada turun, hanya beberapa pramugari dan juga pilot yang masih didalam, mereka pun hanya diam tak berani ikut campur, apalagi mereka juga mengenal dengan baik siapa Saga sebenar nya, tidak ada yang berani mengusik nya.
" sayang tolong maafkan aku.. maafkan aku sayang.. aku memang jahat hukum lah aku sayang " ucap Saga dengan memelas dan mengiba, dia juga berusaha untuk menangkap Nayla yang sedari tadi melempar barang barang kearah nya, Saga takut jika seandai nya Nayla melukai diri nya sendiri, maka dengan sedikit memaksa Saga mendekap Nayla dan langsung menggedong Nayla ala bridal, walaupun Nayla berontak terus, namun hal itu tidak membuat Saga kewalahan saat menggendong Nayla, hanya saja dia takut saat turun dari tangga pesawat Nayla terjatuh karena dia tak hentinya berontak.
Dari ke jauhan Saga melihat ada dua orang yang berdiri diantara pintu keluar masuk landasan pesawat, seorang pria paru baya dan seorang wanita cantik, dia adalah tuan Adrian ayah dari Saga dan Priska mantan tunangan Saga.
" jadi perempuan gila ini yang ingin kamu perjuangkan, kamu rela meninggalkan priska hanya demi perempuan gila ini "
aminn