Layla seorang putri dari keluarga kaya raya yang sangat di sayangi oleh keluarga besar nya. dia sangat cantik dan populer di sekolah nya dulu. Namun siapa sangka wanita cantik itu punya luka dan trauma yang membekas di masa lalu nya.
Banyak hal yang terjadi pada nya. tragedi penculikan dan juga keracunan. penyelidikan mulai di lakukan untuk menemukan dalang penyebab masalah itu terjadi..
siapakah dalang pembunuh sebenar nya? rahasia kelam apa yang di tutupi Layla pada pria yang mencintai nya? penuh ketegangan dan intrik. ikui misteri yang ada di dalam cerita ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makoto Ogawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kencan pertama
Mereka berjalan bersama menaiki lobby apartemen dan menuju lift.
Ting... ( suara pintu lift terbuka )
Kring...kring.. ( suara ponsel Joe )
Ya halo?
Joe sedang sibuk mengangkat telepon nya .
Uhmmm, aneh firasatku tidak enak..
Layla memperhatikan ruangan di sudut lift
Drakkkk! ( suara dari atas lift )
Brak!!!!
Patssss!!! ( tiba tiba mati lampu )
" Tunggu, apa yang terjadi?, kenapa mati lampu? Kenapa lift nya tidak bergerak?
Layla mulai panik trauma nya mulai kambuh seluruh tubuhnya mulai gemetar...
Srukkk..
" Uuhhhhhh ayaaaah, aku takut...
Hiksss ...
" Aku sudah memanggil bantuan Layla jangan khawatir. Sebentar lagi mereka akan sampai.
" Layla kamu kenapaa?
Hikssss ... Ayaaaaah ...
" Aku tidak suka tempat sempit dan gelap seperti ini, situasi ini mengingat kan ku saat kejadian di gang sempit pada malam itu. Setiap kali mereka mencoba menculik ku aku selalu di bawa ketempat gelap dan sempit. Aku takut.. aku ingin keluar dari sini...
" Tolonggg,, aku ingin keluar aaayaaaah... Aku takut sekali..
Seluruh tubuh Layla gemetar dan Layla mulai menangis suara nya mulai terdengar serak..
Deg!!. ( Joe terkejut melihat Layla )
(Ada apa dengan nya? Aku baru kali ini melihat nya gemetar begitu, apa yang harus ku lakukan ? )
Settt... ( Joe meletakkan tangan nya pada wajah Layla untuk menutupi mata nya )
" Pejam kan matamu Layla, sekarang coba tarik nafas mu dalam dalam dan hembuskan..
Joe mencoba menutupi mata Layla untuk menenang kan nya..
Deg! Deg!
Haaaaah, huuuuuh..
" Bayangkan kan kamu ada di pantai Layla, pasir berdesit sinar matahari yang hangat suara ombak yang berdentum di lautan.. pikirkan hal hal yang menyenang kan Layla...
. . . . .
Patsssss.. ( lampu lift menyala )
" Nah sekarang, coba bukalah mata mu Layla
Settt .. ( melepaskan tangan nya )
Layla menuruti perkataan Joe.
Grep... ( tanpa sadar Layla memeluk Joe )
"Aku takut sekali Joe, terima kasih sudah menenang kan aku saat aku panik...
Layla memeluk Joe tanpa dia sadari ..
Sruk...sruk...
Jangan takut lagi, ayo kita keluar Layla.
Joe mengelus kepala Layla dan tersenyum pada nya..
*
" Ayo masuk Layla, kita makan malam bersama . Akan ku buat kan makanan yang enak untuk mu.
" Uhhm, aku tidak ingin merepotkan mu Joe, kita tadi sudah terjebak di lift. Kamu pasti sudah lapar jika memasak untuk ku akan memakan waktu Joe .
" Masuk lah Layla.
"Uhh, baiklah Joe.
Layla mengikuti perkataan Joe, karena Joe menyuruh nya masuk dengan tatapan dingin.
( Uuhh, dia menyeram kan jika marah.)
" Joe aku akan membantu mu.
"Tidak! Biar aku yang memasak. Kamu duduk saja disana dan tunggulah dengan tenang.
Deg!!
" Ahh, iya baiklah chef Joe.
Joe sedang sibuk menyiapkan bahan dan memasak, Layla hanya duduk diam sambil memperhatikan Joe.
( Waaaah, sura seorang head chef memang luar biasa. Aku tidak akan bisa melawan nya.)
Kring....kring... ( ponsel Layla berbunyi )
" Uh, kenapa Taejin menelpon terus sih ? Dia kan sedang di camp militer. Memang nya bisa menelpon? Menyebalkan! Urus saja wanita itu!
Joe yang menyadari sedari tadi tidak bisa melihat saja,
"Angkat saja dulu telepon mu, siapa tau itu penting Layla.
" Bukan telepon penting Joe.
Tak... ( Meletak kan kembali ponsel nya )
( Awal nya aku mengira Joe itu pria yang tidak ramah dan dingin sekali. Tapi setelah di pikir pikir lagi setiap aku kesusahan Joe selalu mengulurkan tangan untuk menolong..)
Tak..
"Makan malam nya sudah jadi..
Joe meletakan masakan yang baru saja di buat nya di hadapan Layla .
"Waah, Joe kelihatan nya enak sekali ini!
"Ayo makan Layla.
" Aku memang sedang ingin memakan ini Joe.
Nyaam....nyam...
Uhmmm, bibimbap buatan mu memang paling enak Joe! Buatan Kim tidak seenak buatan mu.. jika Kim tau dia pasti akan marah padaku karena membanding kan masakan nya dengan mu...
"Bagus kah jika kamu menyukai nya Layla.
Joe tersenyum melihat Layla memakan nya dengan lahap.
Deg!!!
Waaah Joe tersenyum. Tampan sekali dia.
Joe kamu sering" lah tersenyum! Kamu cukup tampan. Hihihi
Deg!!!
Uhukkk....uhukkk!!
Joe tersedak saat sedang minum setelah mendengar perkataan Layla.
Pfffftt, senang sekali bisa menggoda si bule ini! Hahaha dasar menyebalkan.
Layla terus menahan tawa nya melihat reaksi Joe.
"Joe apa ada bumbu rahasia nya? Aku tidak pernah bisa membuat bibimbap yang seenak ini...
Hemmmmm, cinta?
Deg!!!!
Uhukkkk.uhuuuk...!!.
Bukk!!.buk!!..
( Haaah sekarang aku yang tersedak! Karma datang nya secepat ini.)
" Haaah bumbu cinta? Memang ada Joe? Kamu lagi bercanda kan Joe?
"Tidak! Ibu ku selalu bilang , masak lah dengan penuh cinta. Saat memasak suasana hati akan menentukan rasa masakan mu.
"Ooh, begitu ya. Aku mengerti sekarang.
" Terima kasih banyak ya Joe untuk hari ini dan juga untuk makan malam nya.
( Layla tersenyum pada Joe, aku sudah kenyang.. rasa nya selama ini aku banyak merepotkan mu dan selalu kamu selalu saja menolong ku.)
"Jangan berlebihan, pulang dan istirahat lah Layla.
"Baiklah aku pamit dulu ya Joe, good night Joe.
"Ya, good night too Layla.
Brak...
*
Tring....tring...
Haaaaah? Dia lagi?
"Halo Taejin, kenapa lagi?
"( Layla aku akan terbang ke Sydney besok. Aku merindukan mu?)
Deg!deg!
" Taejin kumohon jangan ganggu aku! Aku sibuk kuliah disini! Dan aku juga ada kencang dengan pacar ku besok! Jangan cari aku lagi Taejin.
"( Kencan dengan siapa Layla? Dengan si bule koki itu?)
"Haaaaah, iya dengan bule koki itu.
Tuttt!!
Layla berteriak dan mematikan telepon dari Taejin.
Tap...tap..
Uhhh, aku kesal sekali dengan nya! Kenapa dia tidak mengurusi saja wanita nya itu!
Brukkk..
" Uhhh, aku lelah sekali, besok kemana ya? Besok hari libur kerja dan kuliahku. Aku ingin pergi ke suatu tempat... Apa aku pergi ke galeri saja ya?
*
Ting...
Layak selamat berkencan. Jangan lupa berikan bukti foto kencan mu pada ku. Tapi kalau tidak ada foto nya, itu arti nya kamu berbohong dan aku akan segera datang ke Sydney menggunakan pesawat militer..
Pesan yang dikirim kan Taejin di ponsel Layla.
Deg!!!
" Haaa, sial! Taejin ini tidak akan mudah percaya!
" Uhhh, kalau begitu, mau tidak mau... Apa dia akan menolong ku ya? Apa dia ada dirumah nya? Atau dia sudah ada d restoran.
Layla berdiri cukup lama di depan pintu apartemen Joe.
Tokk.tokk..
Srettt .
" Wah ada! Hemmm pagi Joe. Kamu hari ini libur juga ya? Apa kamu ada rencana hari ini Joe?
Layla mentapa Joe dengan tatapan lekat dan penuh harap.
Deg!???
( Ada apa dengan wanita aneh ini lagi? Ini bahkan masih pagi pagi sekali? )
" Hemm, tidak ada. Mungkin aku akan pergi nge gym.. kenapa?
"Hemmm, begini Joe hari ini aku mau pergi ke galeri seni. Tapi aku tidak tau jalan mau kesana. Aku takut naik taksi juga. Kalau kamu tidak keberatan kamu mau menemani ku tidak? Soal nya uhm... Itu soal nya .
"Oke. Aku ganti baju dulu.
Deg?!
" Waaah benarkah Joe? Terima kasih ya Joe. Hehhe
Sett..... ( Joe melihat ke arah Layla )
" Sepertinya kamu juga harus ganti baju mu Layla. Aku akan membawa motor. Lebih baik pakai celana biar nyaman.
"Uhmm, oke Joe.
"Aku akan menunggu mu di bawah Layla.
( Maaf Joe sebenernya aku tidak ingin merepotkan mu. Ini gara gara Taejin! Aku bingung sekali memberika alasan pada Joe. Aneh sekali kan, masa aku ingin di temani oleh nya. Taejin aku akan memukul wajah mu itu lain kali! Haaaaah, aku suka sekali pakai dress, tapi kenapa Joe menyuruh ku harus ganti dengan celana sih..)
Tap....tap..
( WaAh, Joe tampan sekali! )
Sett....
" Ini helm nya, ayo naik!
" Haaaaah ternyata memang repot kalau harus memakai dress ya haha.
"Alamat nya sudah ku kirim di ponsel mu Joe.
"Oke. Pegangan yang kuat, kita akan jalan sekarang.
" Hah?? Pegangan? Tapi dimana aku harus berpegangangan?