MY HOT AND SEXY HUBBY

MY HOT AND SEXY HUBBY

Bab 1 : kecurigaan yang terbukti

Hari ini Jingga ingin menangkap basah kekasihnya, yang tega berselingkuh di belakangnya dengan orang terdekatnya. Dengan alasan sakit kepala, Randy kekasihnya absen dari pekerjaannya. Mereka memang bekerja dalam satu tim pemasaran, di perusahaan yang sama milik Bara Aditya.

Karena pekerjaannya tidak terlalu sibuk hari ini, Jingga memilih pergi ke kost-an Randy. Di jam istirahat yang harusnya dia pergunakan untuk mengisi perutnya, malah menengok lelaki yang sudah setahun jadi pacarnya.

Bukan tanpa sebab Jingga nekat pergi, tetapi ada sebuah pesan nyasar yang masuk ke dalam nomornya. Rasa penasaran yang membuatnya harus membuktikan kebenaran, dari pesan WhatsApp tersebut. Sambil menunggu ojol yang dia pesan, Jingga duduk di lobi perusahaan.

Santi sang resepsionis, terlihat sibuk dengan pekerjaannya. Dia hanya melambaikan tangannya, ketika Jingga menyapa. Tanpa perlu berbasa-basi, Jingga memilih menjatuhkan bokongnya di kursi ruang tunggu.

Ada beberapa tamu yang hendak bertemu dengan Bara Aditya, tapi mereka harus sabar menunggu sang bos. Seperti di ketahui perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan apartemen dan hunian mewah itu, memang memiliki reputasi yang baik.

Ojek online pesanan Jingga sudah tiba, dia gegas berlari menghampiri. Sang security kantor tersenyum, menerima sapaan dari karyawati perusahaan yang berkepribadian jutek. Memang Jingga terkenal di kalangan karyawan pria, sebagai wanita yang sulit di dekati. Apalagi dia statusnya sebagai kekasih Randy, seorang manager pemasaran yang cukup di segani di perusahaan.

Terik matahari yang menyengat kulit, tak menyurutkan semangat Jingga untuk membuktikan kecurigaannya. Laju sepeda motor terasa lambat, membuatnya sedikit naik darah.

"Bang, bisa gak agak ngebut sedikit!" ucap Jingga keras.

"Wah, gak bisa non" balas kang ojek tegas.

"Saya tambahin ongkosnya, deh" lanjut Jingga.

"Beneran non!?"

"Iyalah, masa bohong sih. Wanita secantik saya, gak ada tampang penipu" ujar Jingga narsis.

"Oke non!" kata kang ojol, langsung semangat. Dia segera memacu kendaraan roda duanya, dengan cepat dan gesit. Meliuk-liuk diantara kendaraan, yang silih berganti saling menyalip. Sehingga tak terasa, sudah tiba di tempat tujuan. Jingga segera turun dari boncengan motor, serta menyerahkan helm yang di pakainya. Kemudian mengeluarkan gawainya, dan mengetikkan sejumlah nominal uang serta mentransfernya ke nomor rekening kang ojol.

"Bang, udah saya tambahin ongkosnya" ucap Jingga, sambil memasukkan kembali hapenya.

"Makasih non, sering-sering aja pesan ojek saya" ucapnya sumringah, ketika melihat sejumlah rupiah mampir di rekeningnya.

"Yeay, maunya situ! Saya yang jebol duitnya" kata Jingga dengan wajah judes.

"Tapi kan bukan salah saya, non yang menjanjikannya" sangkal kang ojol senewen.

Jingga malas membalas ocehan yang gak penting itu, dia berbalik dan berjalan menuju gerbang kost-an milik kekasihnya. Kost-kostan elit yang di huni Randy terlihat sepi, mungkin karena penghuninya sebagian besar adalah karyawan. Jadi di jam-jam sibuk seperti ini, tentunya mereka tengah mengais rejeki.

Kamar Randy terletak di lantai dua, pintu paling ujung. Semua kamar tertutup rapat, hanya satu yang terbuka dan penghuninya sedang merokok sambil melamun. Jingga menatap sesaat, pria yang duduk menikmati kepulan asap rokoknya. Dia hanya mengangguk, diiringi senyum kecil di bibirnya. Sedangkan si pria dewasa itu tampak agak terkejut, melihat kemunculan Jingga. Namun dia kembali pada kegiatan semula, menghisap dan mengepulkan asap rokoknya ke udara membentuk lingkaran-lingkaran kecil.

Begitu tiba di depan kamar Randy, terlihat sepatu kerjanya berada di atas rak penyimpanan sepatu dan sandal. Tetapi ada sebuah wedges nyasar, diantara benda-benda milik kekasihnya. Apa mungkin? ada saudara perempuannya yang sedang berkunjung ke tempat kost Randy. Karena setahu dia, kekasihnya itu memiliki adik perempuan yang kuliah di kota yang sama.

Perlahan di ketuknya pintu berwarna coklat itu, tetapi tidak ada jawaban dari dalam. Jingga takut terjadi sesuatu dengan kekasihnya itu, hingga dia mengeluarkan kunci duplikat. Segera Jingga memasukkan anak kunci dan memutarnya, lalu mendorong pintu dengan hati-hati. Ruang tamu dalam keadaan berantakan, minuman kaleng juga beberapa bungkus makanan bekas berada di atas meja. Jingga mengabaikannya, ia malah berjalan kearah kamar tidur yang tertutup rapat. Dengan hati-hati di bukanya pintu tersebut, tampaklah sepasang pria dan wanita tengah tidur saling berpelukan.

Seketika hati Jingga memanas, menyaksikan pemandangan yang membuat matanya ternoda. Dengan penuh amarah, ia menarik paksa selimut yang menutupi keduanya. Sampai sepasang manusia laknat itu terbangun, dan buru-buru mencari sesuatu yang bisa menutupi tubuh telanjang mereka.

Mungkin wanita lain akan syok dan mencaci maki kekasihnya, yang kedapatan tidur dengan perempuan lain. Tetapi Jingga mencoba menguatkan hati, walaupun isi dalam dadanya ingin keluar dan mengobrak-abrik apapun yang ada di dekatnya. Namun dengan dagu terangkat dan langkah kaki yang hampir saja ambruk, ia malah dengan santainya memaki pasangan laknat itu. Mendudukkan bokongnya di sofa yang ada di kamar Randy, sambil menyilangkan kakinya

"Bagus Randy! Jadi, ini yang di sebut sakit kepala! ternyata kepala bawah yang sakit, dan butuh pelampiasan" ucap Jingga menggebu. "Dan kamu Putri, tega banget nusuk gue dari belakang" lanjutnya lagi. "Segitu gak lakunya lo, sampai pacar sahabat sendiri diembat!"

"Sayang, jangan ngomong gitu" bujuk Randy, setelah memakai celana boksernya. Ia segera menghampiri Jingga, yang tengah duduk dengan tenang sambil melipat kedua tangannya.

"Tolong, jauhkan tangan kotor mu dari tubuh ku!" ujar Jingga, menepis tangan yang hendak meraih telapak kakinya. Karena lelaki itu dengan tidak tau malunya, bersimpuh di bawah kakinya. "Aku jijik menerima sentuhan dari mu, yang pernah bertukar peluh dengan perempuan lain." lanjutnya, sembari bangkit dari duduknya.

"Maafkan aku, Jingga" dengan tertunduk Randy, mengucapkan permohonan maaf. "Aku menyesal mengkhianati mu, tapi Putri lah yang pertama kali mengajak ku berselingkuh."

"Bohong!" teriak Putri emosi. "Randy yang memohon-mohon sama gue, untuk diam-diam menduakan lo." ucap Putri, turun dari ranjang dengan tubuh tertutup selimut yang tadi di campakkan Jingga.

"Jangan dengarkan ucapan dia, Jingga. Perempuan itu iri pada mu, karena berhasil merebut perhatian ku" ujar Randy, tak kalah emosi.

"Stop! Kalian berdua sama bejatnya, aku gak pernah mempercayai ucapan para penghianat" pekik Jingga. "Dan lo Putri, gimana rasanya tidur dengan pacar orang?" tanyanya, dengan jari telunjuk teracung. "Apakah merasakan sensasi yang luar biasa? Ataukah, hanya biasa-biasa aja? Seperti cowok lainnya, yang biasa tidur sama lo."

Mata Putri membelalak sempurna mendengar penuturan Jingga, ia lantas menatap wajah Randy terlihat yang syok. Raut mukanya berubah masam dan tak bersahabat, lalu dengan langkah lebar menyingkir dari kamar.

"Jangan percaya omongan Jingga, Ran. Gue cuman tidur sama lo, bukan dengan cowok lain" ujar Putri mengejar Randy, yang keluar dari dalam kamar.

Jingga tersenyum smirk, menyaksikan pasangan selingkuh itu saling beradu kata. Ia puas menampar wajah Putri, dengan kelakuan buruk perempuan yang jadi sahabatnya itu. Sambil melenggang keluar dari kamar, Jingga melirik sekilas Randy yang berdiri membelakangi Putri. Mantan sahabatnya itu, memeluk punggung kekasihnya yang kini akan menjadi mantan.

"Mulai detik ini kita putus, Ran" ujar Jingga, sebelum keluar dari kamar kost Randy.

"Enggak bisa, Jingga" tolak Randy, sembari melepaskan diri dari belitan tangan Putri. "Beri aku kesempatan sekali lagi, untuk memperbaiki hubungan kita."

"In your dream!"

...     ****...

Episodes
1 Bab 1 : kecurigaan yang terbukti
2 Bab 2 : Hati yang terkoyak
3 Bab 3 : Menolak kerjasama
4 Bab 4 Dilema
5 Bab 5 : Ancaman Putri
6 Bab 6 : Curhatan Mela
7 Bab 7 : Teguran Bara
8 Bab 8 : Bujukan Bara
9 Bab 9 : Penyesalan Randy
10 Bab 10 : Menikahi Bos
11 Bab 11 : Malam pertama yang gagal
12 Bab 12 : Mela berulah
13 Bab 13 : Gosip panas di kantor
14 Bab 14 : Di pecat
15 Bab 15 : Rumah baru
16 Bab 16 : Pesan di hp Bara
17 Bab 17 : Kecewa
18 Bab 18 : Ketahuan
19 Bab 19 : Bertemu ibu mertua
20 Bab 20 : Menjadi miliknya
21 Bab 21 : Pesan nyasar
22 Bab 22 : Curiga
23 Bab 23 : Menyelidiki
24 Bab 24 : Pengakuan Bara
25 Bab 25 : Bertemu Mela
26 Bab 26 : Sakit
27 Bab 27 : Sang penolong
28 Bab 28 : Marahnya Bara
29 Bab 29 : Hukuman Bara
30 Bab 30 : Nyaris ternoda
31 Bab 31 : Malu
32 Bab 32 : Keributan di club
33 Bab 33 : Terluka
34 Bab 34 : Bahagia berselimut duka
35 Bab 35 : Kedatangan Tante Dilla
36 Bab 36 : Disidang kakek
37 Bab 37 : Perundingan yang alot
38 Bab 38 : Menghindar
39 Bab 39 : Nasehat mantan
40 Bab 40 : Penolakan Jingga
41 Bab 41 : Pertolongan Tante Soraya
42 Bab 42 : Seperti Tom and Jerry
43 Bab 43 : Kabar gembira
44 Bab 44 : Ngidamnya bumil
45 Bab 45 : Berburu mangga muda
46 Bab 46 : Bumil lebih menggoda
47 Bab 47 : Tragedi mangga muda
48 Bab 48 : Kekesalan Bara
49 Bab 49 : Bara vs Henry
50 Bab 50 : Tamu yang tidak di harapkan
51 Bab 51 : Obsesi
52 Bab 52 : Back to office
53 Bab 53 : Karenina Iskandar
54 Bab 54 : Gagal bercinta
55 Bab 55 : Serba serbi di kantor
56 Bab 56 : Cemburu
57 Bab 57 : Family gathering
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 : kecurigaan yang terbukti
2
Bab 2 : Hati yang terkoyak
3
Bab 3 : Menolak kerjasama
4
Bab 4 Dilema
5
Bab 5 : Ancaman Putri
6
Bab 6 : Curhatan Mela
7
Bab 7 : Teguran Bara
8
Bab 8 : Bujukan Bara
9
Bab 9 : Penyesalan Randy
10
Bab 10 : Menikahi Bos
11
Bab 11 : Malam pertama yang gagal
12
Bab 12 : Mela berulah
13
Bab 13 : Gosip panas di kantor
14
Bab 14 : Di pecat
15
Bab 15 : Rumah baru
16
Bab 16 : Pesan di hp Bara
17
Bab 17 : Kecewa
18
Bab 18 : Ketahuan
19
Bab 19 : Bertemu ibu mertua
20
Bab 20 : Menjadi miliknya
21
Bab 21 : Pesan nyasar
22
Bab 22 : Curiga
23
Bab 23 : Menyelidiki
24
Bab 24 : Pengakuan Bara
25
Bab 25 : Bertemu Mela
26
Bab 26 : Sakit
27
Bab 27 : Sang penolong
28
Bab 28 : Marahnya Bara
29
Bab 29 : Hukuman Bara
30
Bab 30 : Nyaris ternoda
31
Bab 31 : Malu
32
Bab 32 : Keributan di club
33
Bab 33 : Terluka
34
Bab 34 : Bahagia berselimut duka
35
Bab 35 : Kedatangan Tante Dilla
36
Bab 36 : Disidang kakek
37
Bab 37 : Perundingan yang alot
38
Bab 38 : Menghindar
39
Bab 39 : Nasehat mantan
40
Bab 40 : Penolakan Jingga
41
Bab 41 : Pertolongan Tante Soraya
42
Bab 42 : Seperti Tom and Jerry
43
Bab 43 : Kabar gembira
44
Bab 44 : Ngidamnya bumil
45
Bab 45 : Berburu mangga muda
46
Bab 46 : Bumil lebih menggoda
47
Bab 47 : Tragedi mangga muda
48
Bab 48 : Kekesalan Bara
49
Bab 49 : Bara vs Henry
50
Bab 50 : Tamu yang tidak di harapkan
51
Bab 51 : Obsesi
52
Bab 52 : Back to office
53
Bab 53 : Karenina Iskandar
54
Bab 54 : Gagal bercinta
55
Bab 55 : Serba serbi di kantor
56
Bab 56 : Cemburu
57
Bab 57 : Family gathering

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!