Menikah dengan lelaki yang dia cintai dan juga mencintainya adalah impian seorang Zea Shaqueena.
Namun impian tinggalah impian, lelaki yang dia impikan memutuskan untuk menikahi perempuan lain.
Pergi, menghilang, meninggalkan semua kenangan adalah jalan yang dia ambil
Waktu berlalu begitu cepat, ingatan dari masa lalu masih terus memenuhi pikirannya.
Akankah takdir membawanya pada kebahagiaan lain ataukah justru kembali dengan masa lalu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Destiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali bekerja
Varro terdiam di balik kemudi mobilnya. Dia menatap salinan berkas data zea yang dia minta. Kebenaran yang sangat mengejutkan, varro masih belum percaya dengan pernyataan dokter tadi.
Bukankah sebelumnya dia marah terhadap orang yang sudah berani mencuri sampel sperma nya. Namun apa yang dia rasakan sekarang, dia merasakan hatinya bahagia.
Sudut bibirnya terangkat, varro tersenyum haru.
"Zea" Hanya dengan menyebut nama itu jantungnya terasa berdetak kencang
Varro mengambil handphone nya mencari nomor sahabatnya lalu menekan panggilan
"Segera daftarkan gugatan perceraian ku ke pengadilan, berkasnya akan ku siapkan." Perintahnya pada orang itu
"Kenapa tidak lakukan saja sendiri" gerutu orang diseberang sana
"Apa kau sudah bosa bekerja dengan ku jimmy?" tekan varro
"Ya baiklah. Siapkan saja berkasnya" sahutnya
"Lakukan besok pagi. Aku akan mengurus hal lain" mata tajamnya memandang lurus ke depan
"Kau dimana? cepat kembali sebentar lagi kita meeting, jangan buat aku pusing mendengar pertanyaan mertua dan istrimu nanti"
"Hmm" varro mematikan sambungan telpon nya
Varro melirik berkas yang dia simpan di sampingnya.
"Tunggu aku" Lalu menghidupkan mesin mobilnya dan berlalu dari sana.
.
.
.
London,inggris
Pagi hari, zea baru terbangun dari tidurnya. Membuka layar ponsel nya, sudah hampir jam 9 pagi waktu disana.
Bergegas bangun menuju pintu kamar, dia ingin sarapan terlebih dahulu perutnya sudah berisik minta diisi.
Masuk ke dapur mencari makanan, hanya ada roti dan selai. Dia melupakan hal itu, mungkin nanti dia berbelanja stok bahan makanan.
Zea membawa roti dan susu, dia berniat memakannya di ruang tengah.
derttt derttt
"Hmm" zea menjawab panggilan shanum
"Astaga, kamu baru bangun ze?"
"kenapa?" zea balik bertanya
"Kebiasaan. Gak lupa kan nanti jam 12 siang ada ketemuan sama klien?"
"Ingat. Nanti kita ketemu langsung disana aja"
"Iya. see u" Kemudian mematikan sambungan telponnya
Zea meletakan ponselnya, lalu beranjak kembali ke dapur mencuci alat makan bekasnya.
Dia segera masuk kamar untuk membersihkan diri dan bersiap.
Zea keluar dengan setelan kasual. Rambut curly nya dia gerai. Mengendarai mobilnya sendiri, selain karena nyaman juga karena dia sudah terbiasa.
zea menghentikan mobilnya di depan butik.
Dia mendirikan butiknya di tengah kota london.
Dia datang bersamaan dengan shanum. Mereka masuk berpapasan dengan manager butiknya "Bagaimana keadaan butik selama saya tinggal?" tanya zea pada manager tersebut
"Baik miss, semua berjalan seperti biasanya" sahutnya
"Baiklah, lanjutkan pekerjaanmu" ucapnya kemudian melanjutkan langkahnya menuju ruangan kerja zea dilantai atas.
Tak lama terdengar suara ketukan pintu dari luar, shanum berinisiatif membukakannya.
"Maaf miss, ada yang mau bertemu dengan miss zea" ucap sang manager
"Ya, mari silahkan masuk" shanum mempersilahkan tamunya masuk. Kemudian kembali menutup pintu.
FYI (anggap saja mereka bicara menggunakan bahasa inggris ya. Kalo zea hanya berbicara dengan shanum pakai bahasa indonesia)
"Selamat siang miss zea" Sap tamu tersebut
"Ya, siang."
"Saya Jesica, sebelumnya kami sudah membuat janji untuk bertemu siang ini" ucapnya memperkenalkan diri
"Saya zea. Silahkan duduk" zea tersenyum ramah mempersilahkan
"Terima kasih"
"Jadi bagaimana?" tanya zea pada pasangan di hadapannya
"Begini, kami akan menggelar pesta pernikahan dua bulan lagi. Untuk itu saya ingin memesan gaun dan setelan jas untuk calon suami saya pada miss zea, saya sudah melihat rancangan-rancangan hasil tangan anda dan saya sangat menyukainya" ucap wanita itu
"Terima kasih, saya senang anda menyukai karya saya"
"Apa waktu kurang dari dua bulan cukup untuk membuatnya?"
"Akan saya usahakan. Silahkan bisa di lihat dulu barang kali ada design yang anda sukai" zea memperlihatkan hasil gambar-gambar rancangannya.
"Atau mungkin ingin membuat design baru?" lanjut zea bertanya
"Iya saya ingin anda men-design gaun impian saya" pintanya
"Baiklah. Bisa tolong jelaskan secara rinci design yang anda inginkan" ucap zea kemudian mendengarkan dengan seksama dan mencatat penjelasan klien nya
"Baiklah, dua hari lagi saya hubungi kembali untuk menunjukan designnya sekaligus pengukuran"
"Ya saya tunggu. Terima kasih miss, kalau begitu kami permisi"
Setelah kliennya keluar shanum bertanya pada zea
"Dua hari apa gak terlalu cepat ze?" tanya nya menatap zea
"Penjelasannya sudah sangat rinci jadi aku tidak membutuhkan waktu lama" sahutnya enteng
"Yasudah, jangan terlalu lelah ze ingat sama kandungan kamu" ucap shanum mengingatkan zea
Zea tersenyum mengusap perutnya "tentu saja, jangan khawatir"
"Aku ke bawah dulu"
"Tolong sekalian cek gaun yang di pesan bulan lalu, besok orangnya akan datang menjemput" pinta zea shanum hanya mengangguk mengerti kemudian berbalik arah dan berlalu keluar dari sana.
Zea mengusap perutnya yang sudah sedikit terlihat membuncit "Mama kerja dulu, kalian jangan rewel oke" ucapnya pada si jabang bayi
Zea mulai memfokuskan dirinya, mulai menggoreskan tinta pada kertas kosong, membuat rancangan-rancangan sesuai permintaan kliennya.
.
.
.
Tiba di ruangannya, disana sudah ada sela menunggu kedatangannya. Melihat varro masuk sela berdiri menghampiri "Kamu dari mana?" tanya nya menyelidik
"Makan siang" sahut varro singkat
"Sama siapa? "
"Apa penting untukmu?" tanya varro menatap dingin pada sela
"Tentu saja, aku istrimu asal kau ingat varro" sahutnya kesal
Varro hanya berdecih lalu melenggang pergi meninggalkan sela. Sela yang tidak terima di acuhkan mengepalkan tangannya marah.
Tiba di ruang rapat, semua sudah berada disana termasuk mertuanya. Rapat kali ini untuk mendiskusikan kembali tentang acara ulang tahun perusahaan.
"Maaf pa aku terlambat"
"Tidak apa, ayo kita mulai." rapat dimulai, semua mengajukan pendapatnya masing-masing
"Apa kita mengundang pemilik K.A Group?" tanya salah seorang anggota rapat
"Tentu saja, walaupun masih terbilang perusahaan baru tapi perusahaan itu sudah cukup besar bahkan melebihi perusahaan ini" sahut handoko
Mendengar itu varro tidak menunjukan reaksi apapun. Hanya memperhatikan dan menunggu putusan akhir.
"Baiklah segera persiapkan semuanya, jangan sampai ada kesalahan sedikitpun. varro papa serahkan semua padamu."
"Baik" jawab varro
Rapat selesai, semua orang berangsur meninggalkan ruang rapat, termasuk mertuanya.
Hanya tersisa varro bersama jimmy
"Ingat rencana kita. Semua harus berjalan sesuai rencana" ucap varro
"Nanti malam datang ke apartemen, aku akan membawa berkas-berkasnya ke sana." pinta varro
"Baiklah"
.
.
Malam hari pukul 7 malam varro sudah bersiap hendak pergi. Sela yang melihat itu tentu saja dibuat penasaran
"Mau kemana kamu?" sela bertanya dengan tatapan menyelidik
"Ada urusan" sahutnya kemudian berlalu dari sana
"Varro tunggu aku belum selesai bicara. varro.." sela berteriak memanggil, namun varro tidak memperdulikannya tetap melanjutkan langkahnya keluar dari rumah bergegas menaiki mobilnya dan pergi dari sana.
"Arrghhh kurang ajar" teriak sela melempar barang-barang yang ada di kamarnya
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya, like komen kalau kalian suka sama cerita aku🤗
Maaf banget kalo aku up nya gak menentu waktunya, tapi aku usahain untuk selalu up tiap hari😊