NovelToon NovelToon
Waiting For You 2

Waiting For You 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga
Popularitas:910
Nilai: 5
Nama Author: Uppa24

novel ini adlaah adaptasi dari kelanjutan novel waiting for you 1

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uppa24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

keluarga el bara!!

Di lain sisi, di negara C, malam menjelang perjamuan besar yang dinanti oleh keluarga-keluarga ternama. Di sebuah kastil megah yang memancarkan kemewahan, seorang pria berdiri di dekat jendela, mengamati kesibukan di halaman istana dengan mata tajam. Dia adalah kepala keluarga El Bara, ayah Elena, yang selama ini mengendalikan segala urusan keluarga dari balik bayang-bayang.

“Tuan, acara perjamuan akan dimulai besok,” ucap seorang asisten dengan penuh hormat.

“Baiklah, jalankan sesuai rencana. Apa kau sudah memberitahukan hal ini kepada Elena untuk bersiap menghadiri acara besok?” tanyanya, tak mengalihkan pandangan dari jendela.

“Sudah, Tuan,” jawab asisten itu cepat.

“Baik. Pastikan Elena menjadi pusat perhatian dalam perjamuan besok. Para tikus yang selama ini berkeliaran harus tahu posisi mereka,” ucap pria itu dengan nada dingin. Matanya sesekali menatap seorang wanita muda di taman istana yang sedang bermain dengan seorang anak kecil.

“Bagaimana dengan Tuan Muda Kecil, Tuan?” tanya asistennya lagi.

“Alvio El Bara... Dia adalah penerus selanjutnya setelah Elena. Tentu saja dia juga harus tampil menawan sebagai cucuku,” jawab pria itu penuh keyakinan.

“Oh iya, Tuan, kedua keluarga besar dari negara A juga akan hadir di perjamuan,” ucap asisten itu ragu-ragu.

“Biarkan saja. Cepat atau lambat, Elena harus menghadapi mereka. Pastikan Elena dan Alvio tidak terluka sedikit pun selama acara itu,” ucap pria itu serius, nada suaranya menyiratkan dendam yang terpendam.

“Tuan... Tuan Muda keluarga Hermawan datang menemui Anda,” lapor seorang pelayan dari balik pintu.

“Biarkan dia masuk,” jawab pria itu santai, lalu melanjutkan, “Kau boleh pergi.” Ia melambaikan tangan, mengisyaratkan asistennya untuk meninggalkan ruangan.

“Permisi, Paman,” sapa Bagas, Tuan Muda keluarga Hermawan, sambil memasuki ruangan.

“Ada apa, Bagas?” tanya pria itu sambil mendekati sofa dan mempersilakan Bagas duduk.

“Besok keluarga El Bara akan keluar dari persembunyian dan mengumumkan Elena sebagai penerus keluarga. Apakah itu tidak berisiko?” tanya Bagas dengan nada serius.

“Kau tahu apa yang terjadi pada putriku tiga tahun lalu,” jawab pria itu tajam. “Itu tidak boleh terjadi lagi. Itulah alasan keluarga El Bara menutup diri selama ini, dan besok, kita akan menunjukkan siapa yang berkuasa agar tidak ada lagi tikus yang berani mencoba menggigit putriku.”

“Baik, Paman, saya mengerti,” ucap Bagas dengan anggukan hormat.

“Sebagai satu hal lagi, kau akan kuperkenalkan sebagai tunangan putriku,” ucap pria itu tegas.

“Baik, Paman,” jawab Bagas. Ia ragu sejenak sebelum bertanya, “Elena ada di mana sekarang?”

“Dia sedang berada di taman bersama putranya,” jawab pria itu. Nada suaranya sedikit melunak saat berbicara tentang anak dan cucunya. “Putriku yang polos itu masih saja memakai marga pria sialan itu di belakang nama cucuku.”

“Mau bagaimana lagi, Paman. Itu sudah keputusan Elena, meskipun nama itu tidak pernah dipublikasikan,” kata Bagas menenangkan.

“Hah... semakin kuingat, semakin kesal saja,” ucap pria itu menghela napas panjang. “Pergilah temui Elena. Aku masih ada beberapa hal yang perlu disiapkan untuk besok.”

“Baiklah, Paman. Sampai bertemu di aula perjamuan besok,” kata Bagas sebelum keluar dari ruangan.

Bagas berjalan menuju taman, tempat Elena sedang duduk termenung di bawah naungan pohon besar, mengawasi putranya yang sedang bermain dengan beberapa pelayan.

“Dasar gadis ceroboh itu, masih saja suka melamun,” gumam Bagas saat melihat Elena.

“Hey, Nona Besar, apa yang kau lamunkan?” sapa Bagas sambil mendekat. “Kalau kau terus melamun seperti itu, putra kecilmu akan kuculik,” tambahnya bercanda.

“Diam kau,” sahut Elena, tersadar dari lamunannya.

“Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Besok adalah panggungmu. Lagi pula, siapa yang berani menyentuh keluarga El Bara?” kata Bagas menenangkan.

“Hah, entahlah. Aku masih merasa cemas. Aku takut mengungkapkan diriku di dunia luar setelah kejadian tiga tahun lalu,” ucap Elena lirih, menatap putranya yang sedang bermain.

“Itu tidak akan terjadi lagi. Lagi pula, siapa yang akan mengenali tampilan barumu yang sudah diubah 100 persen, Elena,” kata Bagas dengan nada meyakinkan. “Aku saja butuh waktu untuk mengingat wajah baru dan penampilan barumu,” tambahnya sambil tersenyum.

“Hahaha, kau selalu saja, Bagas,” jawab Elena sambil tersenyum kecil.

“Kau tidak seru, Elena. Lebih baik aku bermain dengan Alvio saja. Sepertinya lebih menyenangkan daripada ibunya yang terus memikirkan pria sialan itu,” ucap Bagas sambil berjalan ke arah Alvio.

“Vio, Paman ikut bermain, ya!” seru Bagas kepada bocah kecil itu.

“Baik, kemarilah, Paman,” jawab Alvio dengan penuh semangat.

Bagas pun bergabung dengan Alvio. Namun, sepuluh menit kemudian, ia kembali ke Elena dengan napas tersengal.

“Kenapa kau kabur dan tidak bermain dengan Vio?” tanya Elena sambil tertawa melihat wajah Bagas yang nampak lelah.

“Hah... Putramu tidak seperti anak seusianya. Mana mungkin ada bocah yang bermain persidangan dan membahas pasal-pasal serta kasus pembunuhan berantai yang akhir-akhir ini terjadi di negara B,” keluh Bagas sambil menggeleng.

“Hahaha... Bukankah dia hebat untuk anak seusianya? Lagi pula, dia adalah calon penerusku,” jawab Elena sambil tertawa geli.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!