Grizella yang sangat menantikan ulang tahun ke 6 nya di hari itu, malah menjadi hari dimana adik yang sangat ia sayangi meninggal dunia, menjadikan papa dan mama Grizella tidak lagi menyayanginya, bahkan mereka membenci Grizella, hanya karna satu kesalah pahaman yang tidak ia perbuat.
Sampai dimana Grizella yang sedang di hukum oleh keluarganya dengan di tinggalkan di gubuk kecil yang ada di tengah hutan.
Disana, Grizella bertemu dengan Clarissa, yang akan mengubah semua kepribadian buruk Grizella saat ini.
Tetapi, Clarissa yang sudah membangun kepribadian Grizella menjadi lebih kuat dan sudah banyak berjasa padanya, malah pergi meninggalkan Grizella untuk selamanya.
Clarissa meninggalkan banyak kenangan, jasa, dan organisasi mafia yang sudah ia bangun.
Karna Clarissa sang pemimpin sudah tidak lagi memimpin organisasi itu, Grizella lah yang menjadi orang kepercayaan Clarissa untuk menggantikannya, menjadi the next Queen.
ikuti kelanjutan ceritanya yukk (つ≧▽≦)つ
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deby Dindarika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23 Calogero family 2
Sesampainya di kediaman Graxcie, Syakira pamit kepada Maxim dan Claudia jika ia ingin tidur lebih awal, karna mengantuk dan merasa cape.
Drrt drrtt ....
Suara telepon genggam Syakira berbunyi, ia melihat siapa yang menghubunginya.
"Sayang, kapan kesini?" tanya Gio--sugar Daddy Syakira di sebrang sana.
Gio menelpon Syakira ingin menagih janji yang Syakira janjikan tadi.
Saat ini Gio juga sudah berada di apartemennya, menunggu sang bayi gula datang ke apartemen yang selalu mereka tinggali itu.
"Tunggu aku, 15 menit, okay?" jawab Syakira menyuruh Gio menunggunya sebentar.
Tidak lama, Syakira keluar kamarnya dengan pakaian minim, menyelinap keluar rumah, sebisa mungkin tidak mengeluarkan suara agar tidak ada pelayan dan satpam yang curiga padanya.
Saat sudah berjalan menjauhi gerbang rumahnya, satu mobil sport menghampiri Syakira, menjemputnya untuk ke apartemen milik Gio.
"Gimana ... Kamu dapet dokumennya?" tanya Gio saat Syakira sudah berada di apartemennya, kini sedang menikmati minuman alkohol yang ada di masing-masing tangan mereka berdua.
"Susah, ruangan itu selalu di kunci," jawab Syakira setelah meneguk minuman di tangannya.
Gio menganggukkan kepala mendengar jawaban Syakira.
Gio diam-diam menyuruh Syakira mengambil salah satu dokumen penting milik perusahaan Graxcie, ia ingin menghancurkan perusahaan Graxcie agar dirinya tidak mempunyai saingan.
Syakira di iming-iming akan diberikan apa saja yang Syakira mau, asal dirinya mau menuruti perintah dan permintaan Gio, termasuk jika Syakira diminta untuk melayaninya.
Setelah habis beberapa botol minuman alkohol, mereka mulai kehilangan kesadaran, obrolan mereka sudah melantur kemana-mana.
Gio menuntun Syakira menuju kamar, lalu mendorong Syakira kasar ke atas kasur.
Dan ... Yap, kalian tau kelanjutannya.
Sementara itu, tempat Grizella berada sekarang, ia sedang jalan-jalan bersama keluarga Calogero.
Semua orang memberikan jalan untuk keluarga terpandang itu, siapa yang tidak tahu Calogero? Semua yang berada di mall pasti mengetahui siapa itu Calogero.
Saat ini mereka berada di toko brand ternama, semua pegawai terlihat begitu ramah dan sangat berhati-hati saat melayani Keluarga Calogero, mereka tidak ingin memiliki masalah dengan keluarga terpandang No. 1 di Eropa itu.
"Chloe, coba pake," ucap Lucia menyodorkan jepit rambut berwarna putih dengan beberapa permata kecil di atasnya, salah satu koleksi brand ternama itu.
Grizella memakai jepit rambut itu di rambut lurusnya.
"Cantik banget ...," puji Lucia melihat Grizella yang semakin cantik saat rambutnya di pakaikan jepit rambut.
Penampilan Grizella cukup sederhana, celana panjang putih ,baju crop top hitam dengan memakai blazer di luarnya, rambut panjang lurus, dipadukan dengan jepit pilihan Lucia yang tidak jomplang dengan outfit Grizella.
Grizella melepas kembali jepit rambut itu. "Tolong yang ini dua ya," ucap Lucia meminta dua jepitan yang sama kepada pegawai disana.
Selain membeli jepit rambut, Lucia juga membelikan bando, gelang, gantungan tas dan aksesoris lainnya untuk Grizella.
Baju, sepatu, dan dress juga Lucia belikan untuk Grizella pakai, Lucia sengaja membelikan dress untuk Grizella, agar anak gadisnya ini juga memakai baju yang lebih berwarna, tidak selalu warna hitam yang ia lihat.
"Makasih Mom, Dad," ucap Grizella berterima kasih kepada Lucia dan Alexander karna sudah membelikan banyak barang untuk Grizella
Karna mereka juga tahu jika Grizella tdak akan membeli apapun jika tidak benar-benar diperlukan, apalagi Grizella memang tidak suka belanja barang-barang seperti itu.
Jadi, mumpung sedang bersama mereka, Lucia dan Alexander akan memanjakan Grizella.
"Apapun untukmu, Sayang," ucap Alexander.
"Itu benar, kita akan melakukan apapun untukmu," tambah Lucia menimpali ucapan Alexander.
Grizella menatap Alexander dan Lucia bergantian, tersenyum mendengar jawaban dari mereka.
Grizella menggenggam tangan Lucia dan Alexander, seolah Grizella dituntun oleh mereka, lalu berjalan sembari sedikit melompat-lompat bak anak kecil.
Xavier, Diego dan Larenzo hanya bisa terkekeh melihat kelakukan Grizella yang seperti anak kecil jika sedang bersama mereka.
Setelah mereka puas jalan-jalan juga berbelanja, mereka memutuskan untuk mengisi perut yang sudah keroncongan itu di salah satu restoran mewah disana.
"Malam ini aku pulang," celetuk Grizella saat semua orang sudah menghabiskan makanan masing-masing
Grizella menatap mereka satu persatu, "kenapa?" tanya Grizella karna melihat semua orang hanya menatapnya, tidak ada yang menimpali ucapan Grizella.
"Cepet banget sih," ucap Lucia lirih, tidak ingin Grizella pulang lebih cepat, belum sehari penuh Grizella disana, malam ini Grizella harus sudah pulang ke Indonesia.
Grizella memegang tangan Lucia, "Nanti, aku akan sering-sering kesini lagi kok, okei Mommy?" ucap Grizella lembut, menatap netra Lucia, lalu merentangkan tangannya memeluk sang Mommy, dibalas oleh Lucia juga elusan lembut diberikan pada Grizella.
"Kamu baik-baik disana, jangan sakit. Kalo mereka terlalu jahat sama kamu, pulang kesini, mansion Calogero akan selalu terbuka untukmu, juga kita yang akan selalu ada untukmu" ucap Lucia lembut, masih memeluk Grizella.
Grizella tersentuh akan ucapan Lucia, tak sadar dirinya meneteskan air mata.
Keluarga kandung yang seharusnya menjadi rumah untuk Grizella, tidak bisa membuat Grizella merasa pulang ke rumah.
Justru ia menemukan rumah yang sesungguhnya itu di rumah yang lain, rumah yang ikut serta dalam perkembangan Grizella, rumah yang membuatnya bisa seperti saat ini, rumah yang bisa membuatnya merasa pulang dan merasakan kenyamanan juga kehangatan.
Keluarga Calogero, keluarga itu benar-benar bisa membuat Grizella merasakan apa itu keluarga yang sesungguhnya, keluarga yang selalu ada untuknya, keluarga yang bisa memperlakukan nya sebagaimana seorang anak diperlakukan.
Grizella berjanji tidak akan membuat mereka kecewa, Grizella akan melakukan apapun untuk melindungi mereka.
Grizella akan selalu menyayangi juga melindungi Lucia dan Alexander, pasangan yang sudah melahirkan sosok penolong untuk Grizella.
Meski seseorang yang membawa Grizella ke rumah itu sudah tiada, Grizella tidak akan melupakan semua jasa beliau, Grizella akan membalas itu semua dengan selalu menjaga keluarga yang sudah melahirkan dan membesarkan Clarissa.
"Makasih Mommy, Daddy, Bang," ucap Grizella terisak-isak, menangis di pelukan Lucia.
Alexander, Xavier, Diego dan Larenzo hanya melihat dua wanita kesayangan mereka yang dua-duanya sudah banjir dengan air mata.
"Sudah-sudah, kita ke mansion sekarang, Chloe malam ini akan kembali ke Indonesia," ucap Alexander, berhasil melepaskan pelukan antara Lucia dan Grizella.
Mereka pun pulang ke Mansion kediaman keluarga Calogero.
Sebelum Grizella kembali ke Indonesia, mereka bercanda riang gembira terlebih dahulu di ruang keluarga.
Menceritakan kejadian-kejadian lucu yang pernah mereka alami masing-masing, membuat ruang keluarga yang biasanya sepi itu menjadi hangat dan ramai dengan gelak tawa dari mereka.
Sampai dimana Grizella harus kembali ke Indonesia, raut wajah yang asalnya begitu ceria kini menjadi sendu, kala Grizella harus kembali meninggalkan mereka.
Mereka mengantar Grizella sampai depan pesawat pribadi Grizella.
Tiba-tiba, Xavier memberikan kalung yang ia beli kemarin saat mereka jalan-jalan.
Grizella menatap kotak kalung yang sudah Xavier buka itu, menunjukkan betapa cantiknya kalung yang Xavier berikan.
"Untukmu," ucap Xavier singkat, tersenyum kepada Grizella.
Xavier mengambil kalung itu dari kotaknya, langsung memakaikan kalung indah nan cantik itu ke leher jenjang milik Grizella.
"Cantik banget, makasih bang," ucap Grizella berterima kasih, melihat betapa cantiknya kalung itu jika sudah di pakaikan.
Xavier tersenyum, mengelus lembut rambut Grizella, senang melihat Grizella yang tersenyum bahagia karena nya.
"Abang juga ada," celetuk Diego, lalu merogoh sakunya, diikuti Larenzo yang juga merogoh saku.
Mereka berdua mengeluarkan barang yang berbeda untuk diberikan pada Grizella.
Bersambung ~
...Xavier Fiore Calogero...
...--...
...Diego Fiore Calogero...
...--...
...Larenzo Fiore Calogero...
Maaf guys telat, Author agak sibuk🙏