NovelToon NovelToon
Secreet Mission With You

Secreet Mission With You

Status: tamat
Genre:Action / Misteri / Tamat / Mafia / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:82.5k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Pertemuan tanpa sengaja, membawa keduanya dalam sebuah misi rahasia.

Penyelidikan panjang, menyingkap tabir rahasia komplotan pengedar obat terlarang, bukan itu saja, karena mereka pun dijebak menggunakan barang haram tersebut.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Akankah, Kapten Danesh benar-benar menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#2. Sebuah Misi•

#2

Beberapa bulan sebelum kejadian.

Sunyinya malam, dipecahkan dengan rentetan bunyi tembakan beruntun, saling serang dari kedua belah pihak, bahkan sesekali terdengar suara sepasang manusia berkelahi karena sudah kehabisan amunisi senjata, tapi dia memang tak terkalahkan, dia yang tercepat dan terkuat, karena itulah ia selalu menjadi pemimpin dari sebuah misi penting. 

Kali ini, D dan beberapa anak buahnya membantu pasukan khusus menyelesaikan sebuah misi rahasia, perintah penting dari atasan. Yakni membebaskan 5 orang sandera yang menjadi penentu sebuah perjanjian rahasia, jika sandera tak selamat, maka perjanjian penting 2 negara bisa gagal total. 

Segerombolan teroris itu tak menghendaki adanya peletakkan pasukan di garis batas kekuasaan mereka, karena akan menghambat pergerakan mereka melintasi perbatasan kedua negara, dan secara otomatis akan betpotensi mengurangi pemasukan mereka. Karena itulah mereka menyandera 5 orang penting dari negara tetangga tersebut, agar misi mereka tetap berjalan lancar. 

Tak mau kalah dari ancaman teroris, pemerintah menurunkan pasukan rahasia terbaiknya yang dikomandoi langsung oleh sang pemimpin terbaik. Dan D ikut diperbantukan mengingat ia adalah salah satu prajurit andalan di kesatuannya. Dan D adalah namanya ketika sedang bergabung di dalam misi rahasia negara. 

Bersama salah seorang partner terbaiknya, D terus bergerak maju, setelah merobohkan 2 orang penjaga bersenjata di pintu depan D dan R2 merangsek masuk, mengabaikan suara tembakan, lorong tempat persembunyian para sandera nampak gelap dan remang remang, hanya ada lampu kecil dengan jarak masing-masing dua meter. 

"Jalan di depan! Aku akan mengawasimu dari belakang." 

R2 mengangguk, tubuh nya berjalan lincah, namun kewaspadaan tetap yang utama, misi ini tak boleh gagal karena ini misi terakhir sang pemimpin, setelah ini D akan pensiun karena panggilan dari keluarga, yang memintanya untuk segera berhenti dari pekerjaannya saat ini sebagai seorang pemimpin pasukan khusus agen rahasia negara. 

Mereka tiba di sebuah ruangan gelap dengan jeruji besi, tanpa penjaga, kelima sandera tengah duduk lesu menunggu bantuan datang membebaskan mereka. 

Jleb 

Jleb 

Jleb

3 kali tembakan tanpa suara, melesat menghancurkan pengaman pintu, kelima sandera segera bergerak ke pintu sesuai instruksi R2, dan mereka pun bergerak kembali ke depan, kali ini D yang memimpin, menuju rute terakhir kebebasan para sandera. 

D bergerak cepat memimpin para rombongan, hanya ada satu jalur menuju pintu keluar jadi mereka kembali melalui rute semula, di tengah kesunyian dan ketegangan, tiba-tiba terdengar suara dering ponsel, masing-masing orang saling tatap, pertanda mencari-cari asal suara tersebut. 

D merogoh kantong Celananya, ia ingat 3 jam sebelumnya ia menggunakan ponselnya untuk menerima telepon dari kakak kembarnya, sesudah itu ia lupa untuk kembali mematikan daya, dan kini ia hanya bisa menarik nafas, melihat nama yang tertera di layar ponselnya, jika diangkat, kemungkinan ia bisa gagal bertugas, jika tak diangkat ia akan dapat predikat anak durhaka, karena menolak panggilan sang mommy. 

“Iya mom?” jawab D. 

R2 dan kelima sandera saling tatap, entah apa yang ada di pikiran pemimpin pasukan tersebut hingga ia menerima panggilan di tengah tengah misi menjalankan tugas. 

“Jadi kapan kamu pulang? … Mommy sudah menunggu kabar darimu sejak seminggu yang lalu! … jangan bilang kamu mangkir dari janji yah!?” sembur mommy Bella. 

“Tidak mom … aku anak mommy  yang paling baik, kan?” jawab D tak berani membalas dengan perkataan kasar, seberapapun ia kesal pada sang mommy. 

Sementara R4 tersenyum simpul, garang di lapangan ketika sedang bertugas, ternyata tak membuat sang kapten menjawab panggilan sang mommy dengan kalimat tegas, seperti ketika bicara dengan anak buahnya. Sebaliknya, D menjelma jadi anak penurut dan cenderung takut menyakiti hati wanita yang melahirkannya. 

“Ya sudah, segera pulang!!! Mommy sudah seperti Ibu tanpa anak, padahal punya 2 anak laki-laki gagah dan tampan.” Gerutuan tersebut masih Ia dengar sebelum sang mommy mengakhiri panggilan. 

D dan R2 berhasil membawa para sandera keluar dari tempat penyekapan, D tetap meminta R2 untuk memimpin barisan, dan tetap berjalan mengendap-endap. 

Tiba-tiba… 

BOOM!! 

Terjadi ledakan di ruangan yang baru saja mereka tinggalkan, membuat D dan R2 serta para sandera yang baru saja mereka selamatkan terlempar beberapa meter dari titik ledakan. 

BOOM!! 

BOOM!! 

BOOM!! 

Ponsel D kembali berbunyi, sementara ledakan terus berlangsung, tak mengherankan, karena ruangan tadi, bukan hanya tempat mengurung para sandera, tapi juga tempat menyimpan beberapa bahan peledak. 

D mengabaikan panggilan tersebut, ia menggunakan sisa-sisa tenaganya untuk merayap mencari tempat berlindung, entah bagaimana nasib R2 dan para sandera yang mereka selamatkan. Pasalnya mereka terlempar ke arah yang berlawanan. 

Ponsel D yang sesaat lalu mati kini kembali berdering, membuat D semakin kesal saja, entah siapa yang meneleponnya. 

Dan ketika sudah bersembunyi di tempat aman, D kembali membuka ponselnya, “JIKA BISA AKU AKAN MELEMPAR BOM KE TEMPATMU BERADA SAAT INI!!” teriak D tanpa bisa ditahan. 

Dor! 

Dor! 

Dor! 

Suara tembakan beruntun kembali terjadi, membuat si penelepon kembali iseng bertanya. “Waahh kamu sedang main game perang-perangan? Suaranya terdengar sangat nyata,” tanya Darren.

“Katakan padaku, kamu pakai sound system merk apa?” Daniel ikut menimpali.

“Yaakk!! Aku sedang bertugas, bukan sedang bermain!!” maki D pada kedua kakak sepupunya. Disaat ia tengah menghadapi hujan mesiu, bisa-bisanya kedua sepupunya mengatakan ia sedang bermain game perang-perangan. 

“ … “ 

Sunyi, kedua sepupunya tak berani bersuara, Kemudian D mematikan daya ponselnya, agar tak lagi menerima gangguan. 

“Sesekali aku ingin menyeret mereka ke medan perang, agar tahu bagaimana rasanya berada di tengah bahaya.” D kembali menyimpan ponselnya sambil menggerutu kesal. 

“Kapt, are You okay?” 

D menoleh, rupanya R2 menghampirinya. “Ah, syukurlah Kamu selamat, bagaimana para Sandera?” tanya D.

“Mereka selamat, Kapt, hanya seorang saja yang mengalami luka di lengan serta kakinya ketika terlempar beberapa saat yang lalu.” mendengar jawaban tersebut, D bernafas lega. 

“Ayo, kita pindahkan mereka ke tempat aman.” 

Bug! 

Belum sempat mereka bergerak menjauh, bom kembali jatuh tak jauh dari tempat D dan R2 berada.

“Menjauh, Ra!!!” Danesh berteriak keras seraya mendorong tubuh Rara menjauh dari tempatnya berdiri saat ini. Dan … 

Boooom!!! 

Ledakan keras kembali terjadi, membakar semak belukar di sekitar mereka, Danesh dan Rara kembali terlempar beberapa meter dari tempat mereka semula. 

••• 

Beberapa waktu berlalu, dan pagi ini disambut dengan berita tewasnya semua teroris, karena mereka menolak menyerah hingga detik terakhir. 

Walau banyak pasukan terluka parah, namun tak sampai ada yang meninggal, dan mereka patut berbangga karena berhasil menjalankan tugas dari atasan. 

D sendiri kembali bugar usai menerima perawatan, padahal lukanya cukup berat, namun ia bukan tipe prajurit cengeng, menderita luka-luka sudah hal biasa. Tapi tetap Danesh berprinsip, luka sekecil apapun harus diobati, karena rawan terinfeksi. Dan D tak mau itu terjadi. 

Baru saja D merapikan pakaiannya, pintu ruangannya tiba-tiba di ketuk. 

“Kapt, Ada yang ingin menemui Anda.” 

•••

Remang-remang cahaya membuat wajah dia orang itu tersamarkan, jika tidak saling mengenal, tentu siapapun tak akan tahu siapa orang yang tengah dihadapi. 

“Keadaan semakin genting, Mr. X tak bisa lagi kita anggap enteng, karena kepolisian internasional sudah mulai menargetkan untuk menangkap dirinya.”

Sementara sang pemimpin memberi arahan, si penerima mandat, berdiri dengan sikap tegas, dengan kedua tangan terlipat di belakang punggung. 

“Berapa lama kamu bisa menyelesaikan tugas ini? Aku menerjunkan agen terbaikku, karena aku sangat puas dengan kinerjamu selama ini.” 

“Saya juga belum yakin. Tapi jika melihat medan pertempuran, sepertinya waktu 2 bulan masih kurang.”

“Bagaimana jika 6 bulan, tapi pastikan kamu juga membersihkan seluruh antek-anteknya yang tersebar di Jakarta.” 

“Laksanakan!!

1
DozkyCrazy
nafasss dulu baca nyaaa tegang broo
DozkyCrazy
sampah
DozkyCrazy
pintar pertanyaan bagusss
DozkyCrazy
kerrrenn 🤘👊
DozkyCrazy
Luar biasa
DozkyCrazy
seruuuuuuuuuuu
yuni ati
Keren bangett/Good/
Sulis Tyawati
sumpah thor kamu keterlaluan setelah bikin jantung aq maraton karena tegang, sekarang bikin mata aq perih karena mewek
Sulis Tyawati
kalo g salah, danesh nikah sama dhera deh. soalnya istri danesh hobby balap mobil
Sulis Tyawati
dan terjadi lah hal yg d inginkan🤣😀😀
Sulis Tyawati
males bgt kalo tar dhera juga sampai meninggoi,trs danesh balikan sama Renata lagi. tpi semua ceritanya othor selalu balik k cinta pertama.
moon: kalo baca sinopsisnya dengan benar, pasti tahu endingnya gimana/Smirk/
total 1 replies
Sulis Tyawati
lama bgt sih tim danesh nolongin dhera. keburu aq habis nafas ini thor
moon: beli tabung oksigen kak/Joyful/
total 1 replies
Sulis Tyawati
yg ngeracik cherry pil dan liquid bearti komandannya dhera.
Sulis Tyawati
sama aja kyk su rara, danesh ini g cepat tanggap. nunggu ada korban baru bergerak
Sulis Tyawati
apa komandan nya dhera berhianat y
Sulis Tyawati
haduhh jantung q kerjanya 2x lipat thor. y othor jgn sampai aq jd gangguan irama jantung gegara tegang baca tulisanmu ini. sehat y jantung.. amin
Sulis Tyawati
nyesal kan,,, makanya jgn terlalu keras kepala. dan merasa diri paling benar dan suci
Sulis Tyawati
bego memang si rara, percuma jd Intel tapi g peka. rasakan sekarang kehilangan Fadly.
Sulis Tyawati
y allah thor bulan,,, aq sampe ketar ketir lho bacanya. aq berasa lg nonton film. kamu hebat thor. aq masih deg2 an ini
moon: semoga masih bisa dinikmati kak, othor cuma modal nekat nulis cerita bergenre misteri kejahatan begini, agak ketar-ketir takut salah /Pray/
total 1 replies
Sulis Tyawati
nah lho dhera,,, hahahahaha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!