remaja cantik namun sederhana yang mencintai seorang murid baru yang sangat tampan. dirinya mencintai dalam diam, karena dirinya yang sadar diri. walaupun begitu, ternyata pria itu merasakan kalau gadis cantik itu menyukainya , dan malang untuk si gadis.karena cintanya tetap tidak terbalaskan. dan semakin tragis buat si gadis, setelah pria itu tahu kalau wanita yang punya rasa padanya itu ternyata adik dari musuhnya .bahkan seakan-akan nasib buruk itu selalu berpihak pada gadis itu. karena pada akhirnya pria itu malah menjadi saudara tirinya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
terluka
Di tempat Calvin, yelse masih saja bermanja dengan kakaknya. dia selalau menyinggung soal pacar pada sang kakak. membuat Calvin malah menjadi curiga pada adik kecilnya itu.
" Kamu dari tadi bertanya dan selalau membahas soal pacar dan kekasih.! apa kamu ada menyukai seseorang? " tanya Calvin terus terang dan serius.
" Tidak! " jawab yelse.
" Jangan bohong,, aku melihatmu bersinar ketika bertanya dan ingin tahu! " kata Calvin.
" Tidak,, aku hanya penasaran saja! " bantah yelse.
" Siapa dia? " tanya Calvin.
" Siapa? " tanya yelse yang tidak tahu maksud kakaknya.
" Orang yang kamu sukai? " Calvin menjelaskan.
" Tidak ada kakak! kamu yang sudah tua , seharusnya kamu yang pacaran dulu! " kata yelse .
" Tapi aku ingin melihatmu pacaran dulu! " balas Calvin.
" Aku masih kecil untuk itu. aku ingin sukses dulu baru pacaran! "
Calvin mengusap kepala sang adik " cepat makan dan habiskan. setelah itu pulang! " kata sang kakak.
Dan setelahnya yelse benar-benar bersiap pergi . namun baru sampai di luar pintu seseorang dengan tergesa-gesa datang menghampiri Calvin. dan memberitahu dirinya kalau ada penyerangan ke tempatnya.
Membuat Calvin langsung terkaget. kepanikan Calvin bukan karena penyerangan itu. namun datangnya penyerangan itu karena masih ada yelse di tempatnya. " siapkan semuanya.! " kata Calvin pada orang itu. kemudian orang itu pergi lagi.
" Ada apa kak? " tanya yelse yang melihat ada keseriusan pada laporan teman kakaknya tadi.
" Emm,,, kamu sembunyi di sini. dulu! " ajak Calvin sambil menarik adiknya.
" Ada apa kak? " tanya yelse masih tidak paham.
" Masuklah! " kata Calvin seperti orang panik.
Yelse yang tidak paham hanya menurut saja. kemudian Nathan menatap adiknya penuh. " ingat kata-kataku. jangan pernah keluar kalau tidak aku yang menyuruhmu. dan jangan pernah keluar apapun yang terjadi. pastikan hanya aku yang menyuruhmu untuk keluar dari sini. kamu paham. abaikan apa yang kamu dengar dan lihat, paham!" kata Calvin. dan yelse hanya mengangguk seperti orang bodoh. setelah itu Calvin benar-benar meninggalkan yelse di tempat itu.
Akhirnya penyerangan sengit itu benar-benar terjadi. kedua kubu tampak saling serang. namun Nathan masih belum menampakkan batang hidungnya . karena di antara semua yang di sana Calvin hanya menunggu Nathan.
Dan tidak lama yang di tunggu akhirnya datang , pertarungan dengan pistol langsung semakin sengit . Calvin hanya mengincar Nathan seorang. karena Nathan adalah pemimpin mereka , walau mereka adalah lawan yang tidak imbang.
Usia Nathan dan Calvin memang lebih matang Calvin. namun Nathan tidak pernah ciut ketika menghadapi musuh . ketika semuanya tumbang kini Nathan pun harus mundur. itu karena dirinya yang memang tanpa persiapan apapun. bahkan pistol hanya berisikan beberapa peluru saja.
Karena kakinya yang tertembak membuat Nathan harus mengakui kekalahannya. dia bersembunyi di balik baru besar di jalanan. Untuk menetralkan kondisi tubuhnya.
Karena di rasa sudah lama , juga sisa pertarungan sudah di bereskan, Calvin kembali menghampiri adiknya .
" Yelse! " panggil Calvin sambil mengetuk pintu persembunyian adiknya itu.
" Kenapa,, apa sudah aman? " tanya yelse.
Calvin tersenyum, " sudah.. sekarang pulanglah. ! kamu pergi sendiri dulu ya. kakak masih ada urusan. Hati-hati di jalan jangan lupa kalau ada apa-apa langsung hubungi kakak. juga kalau sudah sampai ke rumah! " pesan Calvin.
" Iyya,,, aku pergi dulu! " pamit yelse dengan bahagianya. dia tidak ingin bertanya lebih pada sang kakak tentang apa yang barusan terjadi. setidaknya dia sedikit paham apa yang sekiranya terjadi.
Yelse pulang dengan berjalan santai sampai ke halte bus. namun baru di tengah jalan tiba-tiba yelse di kagetkan dengan tangan seseorang yang keluar dari balik batu.
Dengan sangat ketakutan yelse mencoba mendekat " apa itu orang? " kata yelse ingin memastikan.
" Iy,,, iyya! " jawab orang itu dengan suara yang sangat berat . setelah itu orang itu langsung menampakkan kepalanya.
Yelse yang seakan merasa tidak asing dengan sosok itu langsung berjalan semakin mendekat. "apa kamu sedang terluka? " tanya yelse yang memberanikan mendekat.
Pria itu masih tampak diam namun dirinya mencoba untuk menampakkan dirinya. setelah yelse benar-benar melihat siapa pria itu dia seketika shock dan terkaget , sampai dia langsung menutup mulutnya dengan mata yang melebar. untuk mengekspresikan kekagetannya.
" Nathan! " panggil yelse.
Pria itu langsung mendongak untuk melihat orang yang mendekat dan memanggilnya itu. " yelse, ! " panggil Nathan dengan suara yang sangat berat. selang beberapa detik Nathan langsung tersungkur karena lemas .
Seketika yelse langsung berlari untuk mendekatinya. " Nathan,, apa kamu masih mendengarku? " tanya yelse dengan panik.
" Iya,,! " jawab Nathan.
Tanpa pikir panjang yelse langsung memapah Nathan untuk di bantu untuk berdiri. " eeghhh! " yelse sampai ngeden untuk mengangkat Nathan yang memang lebih berat.
" Nathan memang apa yang terjadi.? " tanya yelse dalam kepanikannya. namun selang beberapa saat terdengar suara guntur dan sekelebat kilat. yelse menatap langit . dia merasa akan turun hujan.
" Nathan,, apa kamu masih bisa berjalan? kita harus segera mencari tempat berteduh,, sepertinya akan turun hujan! " kata yelse.
" Iyya! " jawab Nathan.
Dengan langkah yang sama-sama terseok, keduanya menuju sebuah gubuk yang tidak jauh dari sana. walau sangat melelahkan akhirnya keduanya sampai juga.
" Yelse! " panggil Nathan dengan suara yang lirih.
" Buka dulu bajumu. aku mau melihat lukamu? " kata yelse yang dengan cepat membuka baju Nathan. seakan tanpa rasa canggung dia langsung menyusuri tubuh pria itu untuk mencari lukanya. dan di sana yelse hanya melihat luka sabetan dan terdapat luka memanjang. juga di bagian lengannya.
" Minumlah ini dulu! " kata yelse memberikan obat yang di berikan Nathan tadi siang . tanpa drama Nathan langsung meminumnya.
" Bagaimana kamu bisa terkena luka seperti ini.? apa kamu habis tawuran tadi? " tanya yelse sambil berusaha mengobati luka Nathan dengan obat yang di berikannya.
" Iyya,,! " jawab Nathan asal .
" Kenapa kamu harus ikut tawuran. mereka itu hanya orang bodoh yang tidak tahu arti masa remaja. di usiamu ini seharusnya kamu belajar dan bukannya malah meluapkan emosional yang tidak penting , kalau kamu ikut dengannya artinya kamu juga membuang waktu dengan percuma! " omel yelse dengan tangan yang terus bekerja.
" Akhh..! " Nathan meringis sambil mengangkat kakinya.
Yelse yang mendengar langsung melihat ke arah Nathan. " apa lagi yang sakit ? " tanya yelse.
" Apa kamu bisa merobek celanaku sampai ke lutut! " kata Nathan.
Yelse melihat kaki Nathan " ini dari bahan jens sangat tebal ,, bagaimana aku bisa merobeknya!" jawab yelse.
" Kalau begitu bantu aku melepasnya! " kata Nathan.
Yelse langsung shock mendengar permintaan Nathan tadi. " bagaimana aku bis__! "
" Aku memakai celana pendek di dalamnya! " sahut Nathan cepat , seakan tahu apa yang ada di pikiran yelse.
" Baiklah! " .
Setelah itu yelse benar-benar membantu Nathan melepaskan celana panjangnya. dengan Nathan yang membantu dengan mengangkat sedikit pantatnya untuk memudahkan yelse melepaskannya.
Namun ketika Nathan menurunkan kembali tubuhnya. dan yelse yang belum siap menyeimbangkan tubuhnya sendiri, langsung jatuh di tubuh kekar Nathan. dan membuat keduanya saling menelan ludah . dan kedua mata yang saling tatap.