NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua Pasti Aku Kuat

Kesempatan Kedua Pasti Aku Kuat

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Matabatin / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Bepergian untuk menjadi kaya
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: kenanga Rb

cerita ini adalah cerita fiksi yang menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Aulia. Dia diberi kesempatan hidup sang pencipta untuk memperbaiki hidupnya yang selalu menderita. Bagaimana kisah Aulia dalam hidupnya yang kedua.
Apabila ada kesamaan nama dan tempat itu tidak ada unsur kesengajaan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

"Kak, itu sepertinya ada jahitan yang bisa dibawa pulang. "Ucap Aulia sambil menunjuk kearah sebuah kendaraan yang membawa sekarung jahitan.

"Bagaimana, kalau kamu mencobanya. "

"Apa aku berhasil?" Ucap kak Rindu ragu.

Kak Rindu, coba kamu menjahit dulu."

"Permisi, saya mau tanya apa disini masih membutuhkan orang untuk mengambil jahitan dan dibawa pulang. "

".. .. "

Kedua orang dari toko itu saling berbisik, mereka sama-sama berbicara cukup lama.

"Kami akan mencoba kakak kamu, tapi kami hanya bisa memberikan sedikit barang. "

"Bagi kakak saya asal bisa dibawa pulang dan mengambil jahitan ditempat di sini. "

Kak Rindu mencoba menjahit barang yang diberikan pemilik itu.

Namun Aulia bisa mendengar suara Sapta Aji "Mereka masih ragu dengan kalian, tetapi orang disamping itu adalah tetangga kamu."Helaan napas Aulia.

"Aku tidak mengenal dia sama sekali, bahkan sampai saat ini masih belum mengenali tetangga aku disana. Hanya satu dua orang saja."

"ha ha ha"

"Kenapa kamu tertawa Sapta Aji. "

"Iya, aku tahu itu kamu masih belum sembuh secara keseluruhan."

Tentu saja kepingan ingatan kamu belum bisa sepenuhnya, bersabarlah Aulia.Sepuluh menit kemudian mereka berbicara dengan Aulia dan Kak Rindu.

Aulia hanya tersenyum dan kak Rindu menjahit sebuah sarung bantal.Setengah jam kemudian mereka berdiskusi kembali.

"Aku lihat mbak ini terbiasa menjahit, aku akan memberi kalian beberapa sarung bantal dan dua pasang sprei. "

"Aku ingin kamu mengisi data ini dan aku meminta salinan identitas kamu."

Setelah melakukan semua itu kak Rindu dan Aulia membawa sejumlah barang untuk dijahit dirumah.

"Kak, kita kembali dulu. Setelah itu kita ke sekolah Arga. Kalau mereka masih mengijinkan Arga biar nanti dia sekolah disana. "

"Jika tidak besok kita cari tempat untuk sekolah Arga. "

Kak Rindu menganggukkan kepalanya dalam hatinya dia bersyukur dengan adanya pekerjaan ini. Dia bisa melakukan berpisah dengan suaminya agar tidak menyakiti adiknya Aulia.

"Kalian darimana saja? , Jihan menangis terus dan apa yang kamu bawa itu?" Ucap ibu Hanum khawatir pada kedua anaknya itu.

"Bu, ini adalah pekerjaan kak Rindu."

"Semua ini akan aku jahit dirumah, sekalian aku menerima jahitan dirumah bu. "

"Tidak mungkin kita merepotkan Aulia terus...."Ucap kak Rindu lirih.

"Kami mau pergi sebentar, nanti kalau ada mesin obras yang datang ibu terima saja ya. "Ucap Aulia pada ibu Hanum.

".... "

"Susu Jihan masih kan Bu? " Ucap Aulia pada ibu Hanum.

"Masih, tadi aku khawatir kalau Rindu.... "

"Rindu ketemu dengan penagih hutang itu kan bu?. "

Mereka berdua pergi meninggalkan rumah dan menemui kepala sekolah Arga.

"Jadi kalian akan melunasi kekurangan biaya pendaftaran Arga dan membayar sekolah Arga setahun ini. "

"Iya."

Aulia mengurusi semua administrasi sekolah Arga. Diperjalanan pulang dia bertemu dengan seseorang sepertinya dia takut pada Aulia.

"Aulia, kak Rindu merasa kamu sudah terlalu banyak membantu ku.. "

"Sudah aku katakan pada kak Rindu, ini bukan memberi tapi nanti kakak membayarnya setelah kak Rindu mempunyai uang. "

"Kak, kita pulang saja ya. Aulia merasa sedikit pusing. "

Disaat sampai di rumah Aulia pergi ke kamar nya. Dia melihat dengan jelas orang yang bertemu dengan dirinya adalah salah satu temannya dulu di koperasi.

Kepingan ingatan dia tentang pekerjaan dia sepenuhnya teringat.Disamping itu ada kepingan tentang ingatan saat bersama dengan Arga.

Aulia melihat saat Arga dilahirkan dia diberi sebuah minuman oleh mertua kakaknya Rindu.Dia membacakan sesuatu padanya.

Selanjutnya terlihat Aulia selalu menuruti semua yang diinginkan kakak iparnya. Bahkan dia terlalu terobsesi pada keponakan itu sampai kejadian dia dibawa kembali oleh suaminya itu.

"Sekarang kamu sudah mengetahui kebenaran nya bukan. Apa kamu akan selalu membantu kakak kamu itu? " Ucap Sapta Aji yang hanya mampu didengar olehnya.

".... "

"Aku belum tahu, saat ini aku masih bingung dengan semua ini. "

"Di satu sisi aku merasa suamiku tidak menyukai keluarga aku dan sisi lain aku masih mempunyai tanggung jawab tersendiri. "

Sore harinya dia pulang bersama Arya ke rumahnya, disana terjadi keributan didepan rumah antara kak Erna dan pembeli padi Arya.

"Aku kakak nya, kamu berikan saja uangnya padaku bukankah itu sama saja dan letakkan saja gabah dan berasnya dirumah sana bukan dirumah sini. "

"Maaf, aku cuma bisa memberikan ini semua pada nak Arya atau Aulia. "

Perdebatan mereka berlangsung lama,ibu Ningrum dan ayahnya hanya diam saja.Mereka belum mengerti persoalan kenapa anak dan orang itu bertengkar.

"Pak Herry apa kabar? " Ucap Arya menghentikan pertengkaran. Dia tahu kalau kakaknya mau merebut uang hasil panen.

"Nak, kalian sudah datang.Lain kali kalian tinggalkan saja nomor telepon, biar nanti aku hubungi kalian jika kesini kedepannya. Biar tidak ada yang berani seenaknya. " Ucap pak Herry sambil menatap Kak Erna dengan rasa kebencian.

Arya menatap ayah dan ibunya, terlihat mereka begitu santai. Membuat Arya mengerti kalau mereka tidak terlibat.

"Ayo masuk pak Herry !. "

"Baik, nak Arya. "

Saat masuk kerumah mereka Arya dan pak Herry duduk di kursi tamu, sedangkan Aulia menyiapkan makanan dan minuman yang seadanya.

"Begini,nak aku mengantar gabah dan beras yang kamu inginkan. Aku taruh dimana ya? "

"Bawa saja masuk saja pak. "

Pak Herry menyuruh anak buahnya membawa masuk kedalam dan meletakkan dekat kamar mereka.

setelah itu mereka menghitung semua pendapatan dari menjual padi.

"Aulia, kamu hitung dan simpan uang itu. "

Aulia mengangguk dan mengerti dengan maksud suaminya itu.

Keesokan harinya Aulia dan ibu Ningrum menata rumah sesuai dengan barang yang ada. Beberapa barang milik ibu Ningrum yang sudah tidak terpakai diganti dengan barang yang masih kayak pakai milik Aulia.

Sedangkan Arya yang diantar ayahnya pergi menemui mandor tembakau. Disana mereka menandatangani perjanjian sewa areal sembako.

"Nak, Arya ini uang sebesar lima ratus ribu. Nanti jika kurang bisa kamu bicarakan padaku lagi."

"Biasanya aku memberikan uang itu sepetak sawah, apa itu tidak kurang nak Arya. "

"Aku rasa aku akan hubungi bapak jika masih kurang. "

Mandor itu menyukai cara bicara Arya yang sopan. Berita tentang Arya yang akan menanam tembaku tersebar sedemikian rupa.

Beberapa tetangga yang tidak menyukai Arya dan iri atas perubahan hidupnya yang dahulu meremehkan Arya.

"Aulia, aku pulang! . "

"Mas, kamu tahu kalau belum sampai dirumah saja sudah banyak yang membicarakan dirimu.... " Ucap Aulia lirih yang hanya didengar suaminya.

Arya hanya tersenyum mendengar ucapan istrinya itu.

"Memang enak kalau mempunyai seorang istri yang bisa mendengarkan banyak hal tanpa harus keluar rumah... " Ucap Arya dengan lirih.

Melihat sekeliling rumah yang sudah berubah sesuai keinginan Aulia dan ibunya membuat Arya lega.

"Ini semua karung milik siapa ya kok sudah dibagi begini. "

"Oh, ini untuk dibagi ke keluarga kita yang lain. "Ucap Aulia memberikan pengertian pada suaminya.

Arya senang melihat semua ini dan dia merasa kalau Aulia telah banyak berubah.Saat akan memeluknya ada peringatan dari Aulia.

1
Andira Rahmawati
lanjut
RB
😊😊
Tukang baca
👍semakin seru
Tukang baca
Semakin seru nih
Tukang baca
bagus lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!