Liana Tan 20 tahun
Adalah seorang gadis cantik yang tangguh, memiliki keahlian dalam ilmu bela diri yang sangat hebat, dapat meracik obat tradisional, dan masih banyak lagi keahlian yang di milikinya
Suatu hari karena kesalah pahaman dan iri hati seseorang Liana Tan harus meninggal dunia, tapi bukanya ke akhirat jiwa Liana Tan justru malah melintasi waktu menuju ke jaman Kuno.
Dan masuk kedalam raga seorang putri lemah dari anak ketua klan Gui,
Karena kelemahan nya banyak yang menghina dan membencinya tapi untung saja ayah dan ibu serta kakaknya sangat menyayangi gadis itu, Gadis itu bernama Gui Yue Anhe
Gadis yang memiliki Kekuatan tersembunyi tanpa di ketahui oleh orang lain
Ikuti kisahnya dan temukan keseruan di dalamnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Menyingkirkan
Sesampainya Anhe di luar ternyata haru sudah mulai terang walau masih remang remang.
Saat ini ange duduk di dekat jendela sembari membaca sebuah peta dari seluruh kekaisaran Donghai, ia juga melihat beberapa klan tang ada di kekaisaran itu.
"Sangat menarik juga dunia ini, bagaimana jika aku membuat sebuah organisasi dan juga sebuah perubahan disini pasti akan menarik" ucap Anhe pelan.
"Tapi sebelum itu aku harus mencari seseorang yang dapat aku percaya nanti ya" ucap Anhe berpikir untuk kelanjutan hidupnya.
Saat sedang berpikir terdengar ketukan pintu di luar, tapi Anhe tidak langsung membukanya tapi justru mendengar isi hati dari tamunya itu yang terdengar sangat jelas dan itu membuat Anhe tersenyum miring.
"*Semoga saat aku masuk, gadis bodoh itu sudah mati jadi aku tidak perlu mengotori tanganku sendiri untuk melakukan tugas ini, meracuni si bodoh ini menjengkelkan sekali" ucap pelayan itu dalam hati*
Dengan perlahan Anhe pun berjalan mendekati pintu lalu membukanya, dan tersenyum dingin.
"Ada apa?" tanya Anhe melihat dan mendengar nada Bicara Anhe yang sangat berbeda membuat pelayan itu terkejut aoa lagi penampilan Anhe yang berbeda terlihat cantik dan segar.
"Nona ketiga ini saya membawakan teh untuk anda, dan saya anak membantu anda di sini" ucap pelayan itu gugup.
"Letakkan disana " ucap Anhe dingin
Dengan cepat pelayan itu meletakkan teh itu di meja,
"Silahkan di minum Nona ketiga" ucap pelayan itu menyediakan teh untuk Anhe
"Dengan anggun Anhe duduk di kursinya lalu mengambil teh itu lalu mencium bau teh itu lalu Tanta di sadari gadis pelayan itu Anhe tersenyum miring lalu meminum teh nya dengan biasa.
"Ternyata kau sangat membantu ku sekali ya,,, membantu untuk jalan kematianku" ucap Anhe dingin
gadis pelayan sudah pucat pasih dengan mendengar ucapan Anhe
"Mohon maaf nona ketiga hamba tidak mengerti" ucap gadis pelayan itu gugup.
"Hahaha..." tawa Anhe dingin lalu
wussss.... Dengan cepat Anhe mendekat pada gadis pelayan itu lalu mencekik nya sampai tubuh gadis pelayang itu terangkat tinggi.
Lalu melempar gadis pelayan itu hingga terlempar sangat jauh, semua yang melihat itu terkejut, pelayang itu memuntahkan banyak darah
Sedangkan Anhe tanpa peduli pada orang lain berjalan mendekati Pelayan wanita itu.
"Bagaimana rasanya?... Sakit?" tanya Anhe
"Dengar kalian semua jika ada yang membocorkan hal ini pada orang lain dan membuka mulut dengan apa yang terjadi di kediaman ku, siap siap kalian akan merasakan lebih dari ini" ucap Anhe dengan ancaman dan membuat yang lain terdiam takut dan mematuhi perintah Anhe
"Dan kau berani sekali ingin meracuni ku, kau dan majikan mu itu sama sama bodoh, kalian pikir mudah untuk meracuniku" ucap Anhe dengan mencengkram pelayan itu sangat kuat tidak lama pelayan itu meninggalkan.
"Dasar lemah, begini saja mati baiklah sekarang kau harus pulang ke tempat majikan untuk laporan terakhir" ucap Anhe lalu menghilang dengan membawa jasad gadis pelayan tadi, dari atas awan dengan santainya Anhe berdiri di sana tanpa di lihat siapapun lalu melempar jasat milik gadis pelayan itu tepat di depan kamar Nyonya Ruo istri paman Gui Hong.
Setelah itu Anhe pun kembali dan mengumpulkan semua pelayan yang ada disana, lalu ia melihat satu persatu, dan ternyata banyak kali yang di pikirkan Oleh para pelayan di kediaman nya.
" Kau berdiri di sebelah kiri dan kau kanan" ucap Anhe hingga satu persatu sudah terbagi dua kelompok.
"Kalian yang ada di sebelah kiri saya, keluar dari halaman ku, kalian aku bebaskan dari perbudakan di sini" ucap Anhe dingin
"Maaf nona ketiga tapi kenapa kami di berhentikan" tanya salah satu pelayan mewakili yang lain
"Karena aku tidak suka jika pekerjaan ku atau pelayanan ku tidak menyukai ku dan berhati busuk, jadi kalian mau pergi atau kalian mau aku antar dengan peti mati" ucap Anhe
"Nona maafkan kami, kami menyesalinya" ucap para pelayan itu
" Tidak ada kata kesempatan bagiku karena hasilnya tetep sama, telan ini sebelum pergi" ucap. Anhe
Karena takut semuanya pun dengan cepat mereka menelan pil yang ada di sana dan menghilang tiba tiba
Lalu mereka semuan hilang.
"Jadi kalian yang tersisa, ingat setialah padaku maka kalian akan mendapatkan perlindungan dari ku" ucap Anhe pada pelayan kediaman nya.
"Kami mengerti nona, kami akan selalu setia pada nona " jawab serempak mereka
"Baiklah bagus jika begitu dan simpan apapun yang kalian lihat dan dengan dari kediaman kita hanya untuk kita, sekarang kalian boleh bubar, aku akan mencari pekerja baru untuk membantu kalian nantinya dan kau kemarilah" ucap Anhe
Gadis yang di tunjuk Anhe pun maju mendekat pada Anhe
"Hamba nona" ucap nya dengan hormat
"Mulai sekarang kau akan menjadi pelayan pribadiku dan yang lainya bekerja lah dengan baik aku akan memberikan kalian pelajaran untuk menjaga diri kalian sendiri dari seorang musuh nantinya, " jelas Anhe
"Baik nona kami mengerti dan terima kasih banyak atas kebaikan nona" ucap mereka lalu pergi dari sana dan hanya tersisa satu gadis pelayang.
"Siapa nama mu?" tanya Anhe
"Menjawab nona nama hamba Lulu" jawab Nya tegas tapi penuh hormat.
"Baiklah Lulu, ayo ikut masuk kita akan berbicara di dalam ucap Anhe
"Baik nona" jawab Lulu dan lalu mengikuti langkah Anhe untuk masuk kedalam kamar.
"Duduklah Lulu, aku ingin bertanya padamu" ucap Anhe
"Baik nona" jawab Lulu
"Aku ingin tau, apa kau ingin membalas kematian kedua orang tuamu dan menemukan dimana kakak mu berada?" tanya Anhe serius
Mendengar pertanyaan dari Anhe membuat Lulu kaget setengah mati dan juga bingung.
"Nona Hamba...." ucapan Lulu terpotong
"Jawab dengan jujur ia atau tidak" yang Anhe dengan dingin
"Iya nona saya yang ingin melakukan itu tapi saya tidak bisa pergi kemana pun karena kontrak budak itu" jawab Lulu akhirnya
"Bagus jika begitu aku akan membantu mu, tapi kau juga akan membantuku jadi kita sama sama mendapatkan keuntungan. Nanti kita bicarakan lagi setelah sarapan pagi karena sudah ada yang datang untuk menjemput kita" jelas Anhe
Mendengar itu Lulu seakan memiliki harapan baru dan ia sangat bahagia.
"Terima kasih nona, saya berjanji akan selalu setia pada anda dan juga akan selalu mendampingi anda yang saya butuhkan hanya dua hal itu saja" ucap Lulu dengan bersujud berterima kasih.
"Sudah bangunlah aku tidak suka jika orang ku bersujud seperti itu pada siapa pun jadi tidak perlu begitu" ucap Anhe
"Maaf nona, baik saya mengerti" jawab Lulu lalu terdengar suara ketukan pintu lulu segera pergi untuk membuka pintu.
"Ada apa?" tanya Lulu
"Nona ketiga di mohon untuk ke ruangan sarapan karena sudah di tunggu oleh yang lainya tapi jika nona masih kurang sehat maka akan di siapkan makanan untuk di bawa kemari" ucap pelayan utama
"Tidak perlu bibi, aku akan datang kesana sendiri, terima kasih kau boleh pergi' ucap Anhe dari dalam
"Baik nona jika begitu saya permisi" pamit pelayan utama kediaman Gui
"Lulu ayo kita harus pergi kesana dan berhati hatilah pada ketiga nenek sihir itu dan para pelayannya" ucap Anhe
"Baik nona saya mengerti" ucap Lulu
Bersambung
Ho'oh thor sedikit, kurang aku 😉 🥰🥰🥰🥰