seorang gadis yang bernama Abigail Clancy Robinson dia adalah cucu satu satunya dari keturunan Robinson yang akan mewarisi seluruh harta kekayaan Robinson bukan hanya perusahaan dan aset lainnya melainkan klan mafia yang sudah bertahun-tahun dipimpin oleh Robinson.
Gisel adalah gadis yatim piatu kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan besar yang terjadi dan ternyata itu adalah ulah dari saudara angkatnya, karena harta dan kekuasaan yang akan diwariskan kepada ayah dari Abigail ini saudara angkatnya pun menjadi iri dan ingin memiliki semuanya.
ancam demi ancaman pun dilakukan bahkan teror selalu ditujukan untuk gadis kecil itu,namun karena pelatihan yang sangat keras membuat gadis itu dewasa sebelum waktunya,hingga suatu hari orang yang seharusnya menjadi pelindung bagi gadis itu ternyata menorehkan luka traumatis yang sangat dalam hingga dia sangat anti terhadap laki-laki.
namun kedatangan Maverick sang bodyguard yang dipilihkan kakeknya untuk nya membuat pandangan berubah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tiga
"Coba kau tanyakan pada cucu kesayanganmu,,," sahut Robinson penuh tekanan
Robert jelas tahu ada sesuatu yang terjadi saat ini dan dia akan mencari tahu nanti, Robert melihat Abigail yang masih acuh tak acuh hanya bisa menghela nafas berat.
" Ada apa lagi ini pasti ini ada hubungannya dengan wanita murahan yang sering datang ke apartemen Fathan beberapa waktu yang lalu" batin robert bergumam.
Fathan merasa sudah tak ada harapan sama sekali dia mendesah frustasi akhirnya dia memutuskan untuk pasrah tapi tidak ada salahnya dia mencoba sekali lagi meyakinkan Abigail agar mau menerimanya kembali.
" Ehhmm... Abigail aku ingin meminta maaf atas kejadian siang tadi aku benar-benar,,," belum sempat Fathan melanjutkan kalimatnya kakek Robinson menyahutinya
" Memang ada kejadian apa tadi siang,,, katakan!!" Fathan meneguk ludah dengan kasar dia tidak tahu harus menjawab apa dalam hati dia bertanya apakah Abigail masih belum menceritakannya kepada kakeknya?,bukankah ini suatu keberuntungan berada di pihaknya,. Kini Fathan menyunggingkan senyum lebar diwajahnya seolah-olah mendapatkan angin segar ditengah Padang pasir yang tandus dan gersang.
" Eehhhh,,, tidak ada kejadian apapun kek Abi hanya salah paham saja, iya salah paham saja,,," jawab Fathan sambil menggelengkan kepalanya ribut dia sungguh senang saat ini dalam pikirannya mungkin Abigail tidak mengatakan kepada kakeknya karena Abigail kemungkinan besar mempunyai perasaan yang sama dengan dirinya.
Bibir tebal Fathan tak henti hentinya tersenyum dia mendesah lega kala memikirkannya yah, saat ini dia tengah berpikiran positif dia tidak mau mempunyai pikiran negatif pada gadisnya, Abigail melihat tingkah Fathan tersenyum miring tidak itu bahkan menyerupai seringaian daripada senyuman.
" Tapi yang aku lihat bukanlah kesalahpahaman" tukas Abigail lugas.
Deg
Fathan yang mendengar apa yang diucapkan Abigail kembali diserang rasa panik dan gelisah,dia menoleh kearah kakek nya wajahnya memerah tegang karena takut. Fathan takut apa yang dia lakukan tadi siang terungkap saat ini juga.
Abigail melihat kearah Fathan dengan wajah datar dan seringaian bak iblis yang siap kapan saja menerkam mangsanya, sementara di pihak kakek Robert dan keluarganya masih diam terpaku mendengar ada penjelasan apalagi nanti dari gadis sombong itu menurut keluarga besar Robert.
Kini Robert bisa menangkap menangkap ada kegelisahan dalam diri Fathan, akhirnya Robert sadar jika masalah nya tidak sesederhana itu Robert pun mendesah pasrah bagaimana pun juga jika Abigail sudah berkata seperti itu pasti Fathan melakukan kesalahan yang sangat fatal.
"Bagus deh kalau emang udah akan batal aku jadi senang mendengarnya, melihat wajah gadis sombong itu saja aku sudah sangat muak dan ingin muntah rasanya" batin seseorang dengan ekspresi wajah yang sangat puas.
Dan itu tak luput dari pengamatan Abigail dan kakek Robinson,kini kakek Robinson tahu bahwa sebagian besar dari keluarga Robert tidak menyukai cucunya dan kini Robinson yakin menyetujui agar cucunya segera lepas dari jerat tali pertunangan ini.
" Aku sudah menyetujui permintaan cucuku Robert,. Dan alasan dibalik itu sungguh sangat membuatku sangat ingin marah,,," kakek Robinson melirik kearah Fathan dengan sinis dan jijik.
Fathan menyadari akan hal itu tapi dia menggeleng ribut tidak mau dan tidak akan pernah menyetujui pembatalan pertunangan ini dia sebisa mungkin akan berusaha meyakinkan Abigail agar membatalkan permintaannya.
" Tidak tidak kakek, Abi aku mohon jangan batalkan pertunangan ini aku sangat mencintaimu sungguh aku sangat mencintaimu,tadi siang aku hanya sedang khilaf,,," mohon Fathan sambil berlutut didepan Abigail dan kakek Robinson.
" Fathan apa yang kau lakukan hah,,," bentak papa nya dia tidak terima melihat Fathan yang memohon-mohon seperti seorang pengemis begitu seakan akan perempuan hanya Abigail saja, sungguh dia sangat tidak menyukai gadis sombong itu justru masih banyak gadis cantik diluar sana yang tak kalah cantik dari gadis sombong itu.
" Khilaf kamu bilang,,," tatapan Abigail tajam dan sinis senyuman miring tercetak dibibir nya.
"Berbagi peluh selama tiga jam lebih kau bilang khilaf,,, hebat kau Fathan bahkan kau melakukan itu kurang lebih selama dua tahun lamanya right,,,,!!" Fathan membola bagaimana Abigail bisa tahu akan hal itu bahkan dia bermain sangat rapi dia bisa menjamin kalau tak ada seorang pun yang tahu.
Sementara Kakek Robert menggelengkan kepalanya berat akhirnya apa yang dia khawatirkan terjadi juga ,dia sudah memperingatkan Fathan agar menjauh dari wanita murahan itu.
" Dan kau harus bertanggung jawab atas kehamilannya bukan??" Kembali Abigail mengatakan sesuatu yang semakin membuat jantung kakek Robert seakan akan lepas dari tempatnya.
" Baguslah,aku jadi tidak mempunyai saudara ipar yang songong kek kamu" sahut seorang gadis yang sedari tadi diam sambil mengamati dan kini justru menunjukkan taringnya, ' Hhmm menarik ' batin Abigail.
" Baiklah nak kakek setuju dengan permintaan mu, dan kakek minta maaf atas kelakuan cucu kakek" ujar kakek Robert kemudian sambil memegang dada sebelah kirinya, mulutnya mendesis lirih seperti menahan rasa sakit yang luar biasa.
" Baiklah terimakasih kakek..." Abigail mengangguk pelan kemudian dia berdiri menghampiri kakek Robert kemudian dia berjongkok hendak memapah kakek Robert.
"Mari saya antar ke rumah sakit kakek,.." Abigail peka dia tahu kakek Robert tengah mengalami sakit jantung saat ini dia tidak mau kakek Robert kenapa Napa karena berita pemutusan pertunangan ini.
"Kakek,,, " Fathan yang sadar akan keadaan kakeknya berusaha mengambil alih kakeknya dari Abigail tapi dengan cepat tangan Fathan ditepis oleh kakek Robert dengan kasar.
" Jangan menyentuh ku sial*** aku tidak Sudi kau sentuh" sarkas kakek Robert dia benar-benar malu dan kecewa dengan kelakuan Fathan rasa marahnya kini lebih cenderung ke kecewa yang luar biasa.
" Ayah,,, " kini Julian ayah dari Fathan mencoba mengambil alih memapah ayahnya tapi lagi dan lagi kakek Robert tidak Sudi disentuh satupun oleh keluarganya.
" Jhon,,, kau siapkan mobil sekarang" perintah Abigail pada asisten nya yang kini tengah menunggu didepan parkiran mansion milik Robert.
Setelah berbicara pada asisten nya Abigail kembali memasukkan ponselnya kedalam saku blazernya, sementara Kakek Robert kinibtengah lemah tubuhnya semakin lama semakin berat dan akhirnya kakek Robert kehilangan kesadaran nya.
Tanpa mau menunggu lama lagi Abigail menggendong kakek Robert menuju parkiran depan tanpa meminta bantuan dari para penjaga ataupun bodyguard yang ada disana, gadis itu sungguh sangat tangguh dia begitu ringan dalam menggendong kakek Robert seakan akan dia mengangkat bantal atau guling saja.
Keluarga besar Robert cengo melihat Abigail yang begitu kuat mereka secara tidak sadar membuka mulutnya lebar saking kagetnya, sementara Kakek Robinson mengikuti cucunya dari belakang Fathan dan ayahnya yang telah sadar dari cengonya kini juga mengikuti Abigail.
Setelah sampai dirumah sakit kakek Robert berada diruang ICU nampaknya kakek Robert memang terserang jantung,setelah Abigail menyelesaikan semua surat surat dan berkas administrasi untuk kakek Robert kini dia pun berniat akan pulang tanpa berpamitan kepada keluarga kakek Robert.
Dalam perjalanan pulang Abigail tiba-tiba diserang oleh beberapa kelompok bandit atau pembunuh bayaran kelas atas karena melihat tampilannya saja dia sudah bisa menebak siapa mereka karena Abigail sendiri adalah ketua mafia di dunia bawah.
"Sialan... Tubuhku sudah sangat lelah tapi ada saja halangan nya" gumam Abhisya pelan.
"Keluar,,, " salah satu pembunuh bayaran itu mengetok pintu dengan kasar menyuruh Abigail agar mau keluar dari dalam mobilnya.
Abigail memutar bola mata malas dia benar-benar sangat muak melihat semuanya, " okay let's play the game,,,"