NovelToon NovelToon
Soulmate Surprise From Crush

Soulmate Surprise From Crush

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: DeaIsw31

Menceritakan kisah cinta dari seorang Pemuda yang salah jatuh cinta, karna menyukai istri orang, dan di masa depan dia menikahi anak dari wanita itu.

"Mba, gue suka sama Mba." pernyataan tak terduga dari seorang tuan muda Fazakha Almafriz Widjaya.
" Astaghfirulloh Tuan muda!! kan Tuan muda tau saya udah punya anak sama suami," Jawab kaget Miana Tinada Trihaka.
"Bunda, maksudnya om ini suka sama bunda gitu? " Anzia Almana Trihaka
"Iya emang kenapa? dasar bocil." Jawab ngegas Faza.
"Idih...denger ya om! jan ganjen godain bunda ntar Zia kutuk gak ketemu jodoh ampe kepala 3" Asal ceplos Zia.
.
.
.
.
13 tahun kemudian.
"s
Seneng sekarang ya kamu! dulu aja kamu suka istri saya sekarang anak saya jadi istri kamu." Tutur Vandra Trihaka
"Gak papalah ya om... eh maksudnya ayah mertua," senyum tengil "Dari rival jadi menantu." Tambah Faza dengan senyum kikuk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaIsw31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelepasan

"Apa gue jujur aja ya? Gak etis bangat bohong kek pengecut." Batin Faza. 

"Kamu benar Zia,saya cari tau tentang kamu, bukan maksud kayak penguntit cuman pengen tau aja gimana bocah Julid yang saya rindukan tumbuh besar, " Faza berbicara jujur.

Glek

Zia menelan salivanya kasar, ini jawaban yang diharapkan dan juga jauh dari expektasinya.

"Saya sempat tidak mau mengaku tadi, tapi buat apa bohong kaya bukan pria aja, apa lagi kamu pasti sudah tau saya cari informasi kamu kan?" Faza.

Zia masih diam, matanya menatap Faza lekat. Sampai membuat kuping Faza memerah karna di tatap sedemikian rupa.

"Sejak kapan Zi? kamu tau saya cari tau tentang kamu? " Faza.

"Baru baru ini," Jujur Zia.

Zia baru tau karna banyaknya mata-mata sang kakek makanya dia gak sadar, tapi semenjak 2 minggu lalu kakeknya menghentikan pengawasan sesuai permintaan yang dijanjikan padanya, masih Ada beberapa orang yang ada. Zia mengira kakeknya belum melakukan permintaannya,dia memarahi sang kakek,dan saat itu kakek Zia berkata dia bukan dalang dibalik ini, karna dia sudah menghentikan semua mata-matanya.

Zia langsung mencari tau semua dimarkas sang kakek, karna takut dari pihak musuh yang mengincarnya, dan dalam sekejap Zia tau ternyata orang-orang itu diperintahkan oleh Faza. Kakek Zia sebenarnya sudah tau dari dulu, tapi dia tidak menyingkirkan informan Faza karna Faza berniat baik, pernah pengawalnya lengah dan informan Faza mengecoh agar orang yang akan melukai Zia bingung, sejak saat itu dia membiarkan Faza mengintai cucunya.

"Kamu juga mengenali saya, apa kamu juga mencari tau tentang saya? Sejak kapan?" Tanya Faza.

" Sejak SMP, " Jujur Zia.

Faza cukup terkejut, dia tidak heran. Zia pasti bisa dapat informasi tentang dirinya kapan aja, asal jangan soal data perusahaan.

"Terkejut? Karna aku cari tau tentang kakak?" Zia.

"Sedikit, karna sejauh yang saya tau kamu gak suka sama saya, kan kamu panggil saya om bukan kakak." Faza.

"Takut gak? Setelah tau gue tukang bunuh orang?" Ucap Zia dan batinnya, "Padahal aku gak mau nunjukin sisi gila di depan Faza, tapi emang bagusan dia tau sisi gila ini, biar aku tau reaksi dia gimana.".

"Ngapain takut? kamu tetap bocah julid saya." Faza.

"Gak takut saya hancurin perusahan kakak, mm?" Zia.

"Emang kamu tega? Buat apa coba?" Faza.

Zia hanya diam.

"Tuh kan, kamu diam. Berarti saya bukan salah satu target kamu." Ucap Faza sembari mengelus puncak kepala Zia, "sekarang kamu manggil  saya kakak nih? Tadi di mobil manggil om, jadi panggilan saya sekarang apa?" Faza mencoba mencairkan suasana.

"Terserah gue nanti." Zia, dan batinnya, "Baru sadar aku kalo manggil dia bukan om tapi kakak, kenapa lisan dan otakku berbeda."

Faza tersenyum tipis, "Lucu,kok kaya deja vu ya? " batinnya. Lalu, "Atau mau panggil Faza sayang kaya pas di kantor tadi? ".

"Gila!!!" Batin Zia. Lalu, "Jangan senyum-senyum gak jelas," Zia mencoba menutupi kegugupan-nya.

"Zia,Zia," Faza, dia kembali mengelus puncak kepala Zia.

"Jangan sentuh puncak kepala gue, gue bukan anak kecil." Zia.

"Iya iya, kamu udah gede,udah hebat juga bisa berantem." Faza dangan nada meledek.

"Sialan! " Zia dengan muka memerah.

"Cil, bocil, "Faza meledek Zia lagi.

Zia merasa kesal, malu! masa udah segede Ini Faza gak nganggep dia perempuan? dianggepnya masih bocah.

"Diem gak? Kakak ngeselin bangat, dah." Zia.

"Cil, makan gih, udah marahnya." Faza.

" Gak nafsu!" Zia.

"Terus mau makan apa cil? " Faza seneng bangat godain Zia.

Zia dengan kesal menarik kerah Faza lalu mengecup bibir Faza.

"Makan elo," Ucap Zia setelah selesai mengecup bibir Faza.

"Astaghfirulloh cobaan apa ini, " Batin Faza. 

"Kan diem, bagusan diem jadi gant-" Suara Zia terpotong lantaran Faza menciumnya kembali.

Zia langsung membalas ciuman itu, mereka saling melumat bibir satu sama lain, mengecap dan menghesapnya, lalu mengatur nafas sebentar dan lanjut ciuman kembali.

Tidak ada penolakan dari Zia,otaknya memperingati untuk berhenti dan menikah, tidka dengan tubuhnya yang mengikuti lumayan Faza, Faza menidurkan Zia di kasur, menindih tubuh Zia. Mereka saling memandang mengunci tatapan penuh kerinduan, terlihat jelas kerinduan di mata keduanya, Faza mencium Zia kembali dengan penuh kelembutan, Bahkan tangan Zia melapaskan Jaz Faza, dia membuka kancing kemeja Faza di tengah ciuman mereka, tangan Faza juga tak tinggal diam, tangannya mulai meremas payudara Zia,

"Ugh shh..." Desah Zia merasakan payudaranya diremas.

Faza membuat kismark di leher Zia di dua tempat saking berjejer, Faza ingin meninggalkan jejak bahwa Zia miliknya. instingnya sebagai lelaki dewasa susah untuk di kendalikan, dia ingin menghentikan kegiatan ini malah dia terus menciumi Zia sampai ke payudaranya dan meninggalkan kissmark di sana.

Zia tak tinggal diam, dia membuat kismark di leher Faza juga, dia menciumi jakun Faza,tangannya ia kalungkan dileher Faza, menikmati sensasi Faza yang mencumbunya, tubuhnya bergetar kaka Faza menyentuh pahanya, Zia juga merasakan gesekan keras di pahanya, milik Faza bereaksi.

"Ziii...," Suara Faza mulai parau dan sangat rendah.

"Mmm..." Zia.

Mereka saling memandang penuh hasrat ingin saling memiliki, mereka saling mengecup,mekumat dan berciuman panas kembali, ketika Bibir Faza kemabli turun akan menghisap payudara Zia,

Terdengar suara ketukan diluar yang membuat mereka kaget. Zia langsung mendorong Faza sampai jatuh dari ranjang.

"Astaghfirulloh," Secara bersamaan mereka menyebut, namanya manusia kalo udah kaya tadi baru inget tuhan, tadi ngelupain tuhan dan hampir keblabasan.

"Apa yang aku lakuin tadi! " Batin Zia merutuki dirinya.

"Hah...,gue bener-bener gila, lama-lama Zia beneran gue nikahin dari pada kaya gini." Batin Faza. 

"Permisi, Pak Faza, ini pesanan baju bapak." Suara resepsionis diluar.

"Ya, tunggu." Faza bangun dari duduknya berjalan sambil mengancing kemeja nya.

Zia merapikan tali bajunya yang hampir lepas, mengambil Jas Faza ya g ia lempar sembarangan juga, tak lama Faza datang mendekati Zia dan memberikan baju ke Zia.

" Maaf," Ucap Zia.

"Kenapa kamu minta maaf, Saya yang salah karna menanggapi bercandamu dengan serius, padahal saya sudah dewasa, lain kali jangan bersikap seperti tadi ke orang lain, itu sangat bahaya, pakailah bajumu, saya akan tunggu di parkiran,akan saya antar kamu pulang," Faza.

"Iya," Zia.

"Saya tunggu di parkiran," setelah mengucapkan itu, Faza buru-buru keluar dari kamar, telinganya masih memerah wajahnya juga, dia harus pergi! takut kehilangan kendali lebih dari tadi,pasalnya miliknya masih berdiri tegak terus, dia harus menenangkan pikirannya, "Sialan," Gumam Faza sambil menuju mobil.

Sementara Zia, dia bergegas memakai baju dres dari Faza, tak lupa dia bawa barang-barang pentingnya, termasuk baju penub darah yang ia kucek dan masukan ke dalam paper bag, dia menatap kearah ranjang sebelum melangkah pergi, "Lebih baik gue jauhin Faza dari pada kelepasan, gak tau diri kaya tadi,untung ada mbak-mbak resepsionis, kali ini alloh ngingetin aku dan nyelametin aku lagi, buat diriku jangan mancing-mancing dan bertingkah gila kaya tadi, sekalipun keblabasan kamu yang salah,kamu yang kegesitan kaya wanita gatel! ingat Zia jangan kaya gitu! " Batin Zia. 

Selama di mobil tidak ada pembicaraan,Zia hanya meminta dibawa kekantor Faza,dan diangguki oleh Faza, karna motor Zia ada disana, sesampainya disana...

"Kamu gila? mau bawa motor pake dres? Rok kamu nanti terbang kemana-mana." Faza.

"Udah biasa, gak udah khawatir,"Zia.

" Saya antar!"paksa Faza.

"Gak usah," Zia.

"Jangan ngeyel," Faza.

"Please, gue udah biasa dan soal rok bisa pake jacket di lingkarin di pinggang jadi gak terbang, karna ketindihan." Zia.

"Gak, gak, gila kamu." Faza.

"Gue butuh waktu sendiri, kak Faza urus kantor saja, please gue butuh waktu sendiri! soalnya bisa khilaf kalo dekat lo," Ucap Zia, sambil buru-buru pake helm, menyalakan motor dan ninggalin Faza secepetnya, Tampa mendengar atau melihat reaksi Faza.

"Apa katanya?" Ucap Faza, dengan bibir tersenyum.

Widjaya home

Monica dan Widjaya Frans sedang nonton TV lalu orang suruhan Monica datang kerumah.

"Siapa mah?" Frans.

"Biasa, " Monica.

"Siapa yang kamu cari tau kali ini?" Frans.

"Calon mantu, "Jawab Monica, dengan semangat mengambil berkas dari orang suruhan nya.

Frans lanjut menonton, melihat tingkah istrinya dia tidak kaget. Sudah biasa istrinya mencari calon mantu jadi gak kepo.

"Makasih, " Monica.

"Ya bu, saya izin pamit."Orang suruhan Monica.

"Anak siapa? Apa aku kenal? " Frans, bertanya menoleh ke arah Monica.

"Kenal," jawab Monica, sambil mangut-mangut membaca alamat rumah Zia, pekerjaan Mia dan Vandra serta Zia yang sering keluar malam dan membunuh orang karna dia di didik jadi mafia sekaligus pewaris perusahaan AMBW nanti-nya.

"Bodo amat mafia, malah bagus." Batin Monica.

"Dia anak orang kaya,Apa biasa?" Frans.

"Mliyader," Monica.

Frans langsung merebut berkas tentang Zia.

Setelah membaca itu dia bakar.

"Kok di bakar," Monica.

"Takut ketauan Faza," Frans lalu lanjut nonton TV.

"Kirain marah, anaknya mau dijodohin sama anak mafia." Monica.

"Terserah mau anak mafia, tukang bakso, gak bakal ayah larang mah, ya g penting cepet nikah aja tuh anak, soal bibit, bobot, bebet gak terlalu ayah urusin yang penting baik aja, atau Faza suka." Frans.

"Zia bunuh orang loh, " Monica.

"Namanya juga mafia ya gak luput dari bunuh orang." Frans.

"Kamu kaya aku ya, Yah, jadi makin cinta,,pen punya mantu sama punya cucu secepatnya." Monica mencium pipi suaminya.

"Enggak, cuman pengen liat Faza kena karma darah tinggi bilangin anaknya, biar dia rasain kaya apa yang ayahnya rasain," Frans menjawab dengan muka bangga.

"Ih, kok ayah gitu? gak asik amat!" Monica.

"Hahahahha." Frans malah ketawa jahat.

Monica hanya menggeleng karna kelakuan suaminya kek dendam bangat sama putranya sendiri, Monica tak habis pikir, tapi dengan respon Frans tadi, Monica menyimpulkan dari awal emang dia suka sama Zia buat jadi mantunya, karna Monica tanpa sengaja melihat berkas-berkas berkaitan tentang Dia di meja kerja Frans, ternyata suaminya lebih dulu ingin tau kegiatan Zia selama 13 tahun ini. Cuma Monica diam saja sengaja mancing buat memastikan pendapat suaminya.

Vila

"Akhirnya bro lo pulang juga," Gibran.

"Gue rindu bangat sama lo,Za." Qion.

"Tambah ganteng aja lu bro." Fingga.

"Kalian juga tambah ganteng, hebat juga kalian merintis perusahaan masing-masing sampe sukses," Faza.

"Mending lo ngaca Za!" Gibran, Fingga, Qion bersamaan.

Diantara mereka kan sudah jelas kalo Faza yang hebat, cabang dimana-mana, di luar negeri juga buat perusahaan sendiri. Sementara Faza hanya merespon dengan cara menahan senyumnya

Ya. 4 sohib itu tengah berkumpul setelah 13 tahun tak bertemu, emang biasanya mereka berkunjung ke tempat Faza tapi satu-satu gak bareng-bareng karna jadwal kuliah dan jadwal perusahan masing-masing.

"Gimana perasaan lo pas pulang?" Fingga.

"Gimana apanya, ya biasa aja orang tanah air ya malah seneng dengan segala keindahan dan kerusuhannya," Faza.

"Gak bawa cewe lo ke sini, Za?cewek bule gitu, "Fingga.

" Enggak, boro-boro cewe, gue tuh sibuk belajar sama kerja gak mikirin cewek," Faza.

"Masa? " Qion dengan nada meledek.

"Gak percaya, mang gue pria apaan!" Faza.

"Lo pasti butuh lah, pelepasan buat burung lo, Za." Qion.

"Eh emang gue elo, yang bisa nyelup kesana sini, gue mau istri gue doang yang nikmatin kejantanan gue," Faza.

"Terus lo kalo ereksi gimana? Gak mimpi basah lo?" Fingga.

"Olahraga apa lepasin sendiri lah," Faza.

"Anjir, ngapain lo pada bahas gituan si? udah pada bangkotan kek remaja aja." Gibran geleng-geleng kepala.

"Gib, gimana pernikahan lo? " Faza.

"Alhamdulilah baik, Za. " Gibran .

"Ya baik orang ada yangg ngurusin tiap hari, " Qion menaik turunkan alisnya.

Gibran yang tau maksud Qion ke arah apa langsung mencubit perut Quon keras.

"Ya alloh, Astaghfirulloh sakit," Qion.

"Inget lo katholik," Gibran.

"Eh iya lupa," Qion tertawa, disusul yang lain.

Kalo soal agama, Gibran, Faza Islam, kalo Qion katholik, dan Fingga Kristen, walo beda agama mereka mah sohib dunia akhirat, mau badai menerpa mereka sohib yang saling mengerti satu sama lain.

"Kaya lo gak iya aja Qion, lo kan udah punya tunangan," Fingga.

"Iya,tapi beda kalo udah ada ikatan kan? Gibran udah nikah, gue punya tunangan, Fingga punya orang yang di incer, lah elu mau ngejomblo sampe kapan Za? duit lo cari sampe numpuk buat siapa?" Qion.

"Nanti lah mikirnnya, focus cari duit yang banyak! " Faza.

"Nunggu bujang lapuk lo, inget umur, duit lo udah banyak gitu, " Fingga.

"Ya kagak gitu, nanti dulu maksudnya," Faza.

"Duit lo udah banyak Za, cari istri lah! nikah emang gak gampang tapi banyak manfaatnya nikah masih muda,bukan cuman buat Lo Za tapi buat kalian juga, Tinggal sama Qion, umur kalian udah mantep buat nikah." Gibran.

Faza hanya diam memikirkan omongan Gibran, Fingga sama Qion emang mikir nikah, Walau baru- baru ini, Faza yang belum mikir nikah sedikit memikirkannya, tapi kalo sama Zia.

"Apa coba aja ya solat isthikarah biar tau jodoh gue, " Batin Faza. 

"Kalian gak usah pusing,bulan ini gue bagi undangan jantungan ntar kalian pada." Faza sambil tertawa.

"Kaya lo punya calon aja," Gibran.

"Eh, tunggu! leher lo kenapa Za? kek bekas cupang." Qion.

"Sa ae lo Za..." Fingga memegang cupang yang di maksud Qion, "Bilangnya entar, taunya lo jamah- jamahan sama cewek," Lanjut Fingga.

Tanpa Faza sadari kupingnya merah,.

"Halalin Za, jangan buat dosa," Gibran, yang melihat kuping sohibnya memerah.

"Kalian mikir apa si? ini cuman di isep kucing tau," Faza.

"Kucing sexy yang pinter kismark maksud lo? "Fingga.

"Damm! diem, males bahas." Faza.

"Males bahas, tapi bibir lo berkedut seneng gitu, sampe buat lengkungan." Gibran ngikut godain Faza.

"Tapi bener loh Za, soal perkataan Fingga, gue yang selaku sepuh soal cewek ya, Jarang loh cewek pinter buat kismark sampe jelas bangat kaya milik lo ini, " Qion.

"Siapa dia, Za? " Fingga.

"Tega amat lo sama kita, yang sohib dari TK, main rahasia-siaan sekarang." Qion.

"Lo mau main rahasia-rahasiaan, Za?" Gibran.

"Oke,oke, gue bilang. Gue emang ciuman hampir saja kelepasan malah." Faza.

" Serius lo, sama siapa? "Gibran.

" Zia." Faza.

"Anjir, Zia yang kita kenal apa siapa nih?" Qion , masih ingat Decan, Degemnya walau udah 13 tahun.

"Yang lo semua kenal,"Faza.

"Za, lo pedofil, macarin remaja? " Gibran.

"Gila lo, Za. Lo diem-diem menghanyutkan dan selalu bawa kejutan." Fingga.

Faza lalu mulai menjelaskan semua , membuat 3 sohib nya makin tercengang.

Rumah Vandra

Zia baru pulang dan Mia memperhatikan Zia.

" Kenapa, bun?" ucap Zia sambil salim lalu meletakkan sepatu di rak.

" Sayang? kamu punya pacar? Kenalin ke bunda dong,"Mia.

Zia tersenyum, "Bunda kenapa nanya pacar ke Zia? Pengen punya mantu? gak kaya biasanya." Zia.

Mia tertawa, "Anak gadis bunda udah besar ternyata, " Lalu, mencium kening Zia.

"Kenapa tiba-tiba bunda nanya itu," Tanya Zia, sambil mengecup pipi bundanya.

"Nih!" Mia, menyentuh leher Zia yang terdapat bekas cupang, "Kismark di leher ada dua gitu, jangan sampe keblabasan ya sayang." Zia.

Muka Zia langsung merah dia gak memeriksa kalo ciuman Faza tadi bakal meninggalkan bekas, maksudnya Cupang.

"Sama badan kamu tuh bau parfum cowo tau, tumben juga kamu mau pakai dress, biasanya ogah- ogahan, mau cantik depan siapa sayangnya bunda?" ucap Mia dengan lembut.

"Maaf ya bun, Zia jadi nakal, maaf bun bukan maksud Zia kaya gini tadi kelepasan aja sampe terjadi buat cupang." Zia dengan mata berkaca-kaca karna merasa mengecewakan bunda nya.

"Yang penting jangan sampai mahkota kamu diambil Za, kalo kamu suka suruh dia Lamar kamu,itu lebih baik" Mia.

"Bunda takut kamu jatuh cinta sama target kamu Zia," Batin Mia.

"Bunda..." Zia dengan suara sedih.

"Kenapa sayang,"Mia.

"Dia gak suka balik ke Zia," Tuturnya.

"Loh kok bisa buat kismark kaya gini kalo gak suka? Jangan sampai terbawa nafsu kamu Zia, ingat ya sayang, kamu harus jaga diri." Mia.

"Mia suka sama Kak Faza, Bun." Zia jujur.

"Apa? Fa-faza, Faza yang bunda kenal?" Mia.

Zia akan menjawab tiba-tiba terdengar suara hentakan dari arah pintu.

"APA!"

"Ayah?" Zia.

Ya. pemilik suara itu adalah Vandra, Vandra langsung duduk menatap anaknya.

"Zia, sini nak duduk sama ayah." Pinta Vandra.

Zia mendekati ayahnya, sementara Mia kedapur membuat minum untuk suaminya yang baru pulang.

"Dengerin pendapat Zia dulu ya mas," Bisik Mia sebelum pergi.

"Kamu udah besar ya tanpa ayah sadari , udah suka aja sama lawan Jenis, kirain kamu gak tertarik sama cowo." Vandra.

Zia terdiam mendengarkan ayahnya.

"Ucapan tadi apa benar nak? " Vandra.

"Iya yah, Zia suka sama Faza dari sekolah menengah, " Zia.

"Kok bisa suka padahal kalian gak ketemu? Apa tanpa sepengetahuan ayah kamu tukar kontak sama dia?" Vandra.

"Enggak, Yah. Tapi Zia jatuh cinta liat foto Faza, awalnya cari kabar karna penasaran, terus berkelanjutan, Jadi rada rindu,terus kagum dan tanpa sadar Zia naruh hati sama dia padahal kita tidak pernah bertemu." Zia.

"Apa yang kamu liat dari dia nak? Dia itu 13 tahun lebih dewasa dari kamu, kamu yakin? Apa iya kamu mandang dia dari wajahnya? Kalo iya misal kita masuk ke dunia kita yang asli banyak pria tampan, Zia." Vandra.

"Gak bisa dijelasin kalo udah suka, Yah." Zia.

"Kamu yakin bukan cinta monyet? " Vandra.

"Mana ada cinta monyet hampir 6 tahun, Yah. " Zia.

Vandra terdiam lalu menatap Mia yang baru saja duduk sambil meletakkan kopinya.

"Huff..." Vandra menghela nafas panjang, "Mmisal Zia dan Faza jodoh, kamu gak papa bun," Tanyanya.

"Loh kok nanya aku, ya tanya ke anaknya dong, sayang." Mia tersenyum.

"Kan dulu dia suka sama kamu," Vandra dengan wajah sulit diartikan.

"Itu dulu, sekarang beda." Mia tersenyum, "Kalo hati udah nentuin pemiliknya, gak bakal bisa di ganggu gugat, aku si setuju-setuju aja, dia pintar, ganteng, mapan." Mia

Mendengar perkataan Miia,Vandra bisa berpikir jernih.

"Sekarang aku tanya kamu gimana?" Mia ke Vandra.

"Kalo Zia bahagia aku setuju," Vandra.

Mia tersenyum ke suaminya, lalu ke Zia.

"Udah disetujuin Zi, kejarlah dia kalau kamu yakin dia pantas buat kamu." Mia.

"Ayah yakin, gak tantrum dulu gitu? Kaya pas awal SMP Zia di taksir kakak kelas."Zia.

" Ya itu kan dulu nak, ayah udah pinter gak tantrum kok sekarang, ayah tau juga kamu sering di tembak cowo buktinya ayah diem." Vandra lalu tersenyum.

"Makasih ya,Yah." Zia tersenyum senang.

"Maunya si kamu nikah kalo udah 40 tahun aja,Zi. Kamu masih bayi," Vandra.

"Gak mau lah, ketuaan. Kan Zia juga pengen punya bayi," Zia meledek ayahnya.

Mata Vandra melotot tak percaya, Zia sama Mia mah ketawa.

Zia lalu pergi kekamar, dan Vandra mulai meneteskan air mata.

"Gak usah nangis sayang, namanya juga anak pasti bakal punya kehidupan sendiri." Mia.

"Waktu sangat cepat berlalu, " Vandra memeluk manja istrinya.

"Kitakan pernah muda juga, pernah ngalamin fase kayak gini, bedanya kita membuat semua terbuka, anak kita bisa bercerita ke kita dengan mudah, tidak seperti kita dulu." Mia.

" Bisa gak si Zia taro perut kamu lagi aja, biar jadi bayi lagi." Vandra.

Mia tertawa sambil mengelus rambut Vandra.

"Kamu ada-ada saja," Mia.

Vandra sebenarnya sudah tau dari dulu kalo Zia kepoin Faza, dia gak sengaja nemuin semua berita  tentang Faza di laci dari prestasi sampai scandal Faza. Dia biarin aja mungkin cuman iseng, taunya jadi cinta.

1
Aisyah Sitv
agak gak masuk akal sih ini nebak nya 😭
DeaIsw31: Amena Udah pro soal cium, dan kolop mengokop kak😭😭😭


semoga betah y,. Terima kasih udah datang. oh iya. maaf kalo banyak typo lagi di revisi tiap hari👋👋👋
total 1 replies
AnlaziStar
Zia.. gantian yok, 😭😌
AnlaziStar
🌚🌚🌚ada dimana mana... aku suka gak bohong gak munafik.
AnlaziStar
qoutes-nya kak.... 😭
Bintang malam
ihh baperr... 🌚🌚🌚 btw covernya ganti ya kak?
Bintang malam: wkwkwkwk.,, puasa sebelum bulan puasa ya kak bulan sadran?
AnlaziStar: 🌚🐥🤪.. besok mau puasa.. takut bangat aku baca adegan gini di part selanjutnya
total 2 replies
Erikha_disty
semangat thor
SicantikJelita
izin share qoutes nya Thor, 😭😭😭
DeaIsw31: silahkan 😭😭😭
total 1 replies
SicantikJelita
menyala Thor.. lanjutkan
AnlaziStar
ngakak woy! dari pada ngomong di belakang mending ngomong depan suaminya langsung 🤣 plot cerita mereka jadi mertua lu Za.
AnlaziStar
wih... dah rame aja.. alumi Warren Citra banyakan ya😌
AnlaziStar
bagus Thor.. kurang suka mafia, tapi aku gas karna ini cerita kak Dea😌🤩🤩🤩😍 malah buat penasaran.
Bintang malam
cmimwww...
gak tau lah Thor. aku jadi seneng gini. gak bisa aku gak komen tiap bab.. tau sendiri padahal aku paling anti.. aku jatuh cinta nih
Bintang malam
ih baper masa.. 🤣 kelilipan lalat😭
Bintang malam
sedikit menangkap, sesuai judul. kayaknya nanti Faza nikah sama dia sesuai blurb 🤣
Nuha_sage
baperrrrrrr. apa ini dihh...😢 tanggung jawab thorr aku baper..wkwkwkwk
Bintang malam: sama ih...
total 1 replies
Nuha_sage
cepetan up thorr..penasaran
Nuha_sage
😉 i'm comingg
Nuha_sage
apa ini😄😆😆😆 aku sukaaa.... bagus..aku terperangkap dan jatuh cinta dalam setiap karyamu kak
Bintang malam
ih,,,, cerita baruu.... aku sukaaaaaa.... jangan lupa ya kak, Warren sama Citra di update.. aku gak sabar nunggu lanjutan mereka.

btw ini asik kak.. penasaran lanjutannya.
Bintang malam: iya Thor.. rutin update ya Thor🙏
Bintang malam: dapat laporan kak. 🤣
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!