NovelToon NovelToon
Ibu Pengganti : Demi Satu Miliar

Ibu Pengganti : Demi Satu Miliar

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Ibu Pengganti / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: safea

Di tengah kekalutannya, Ayuna malah dipertemukan dengan seorang wanita bernama Lara yang ternyata tidak bisa mengandung karena penyakit yang tengah dideritanya saat ini.

Siapa sangka wanita yang telah ia tolong itu ternyata adalah penyelamat hidupnya sehingga Ayuna rela melakukan apapun demi sang malaikat penolong. Apapun, termasuk menjadi Ibu pengganti bagi Lara dan juga suaminya.

Ayuna pikir Lara dan Ibra sudah nenyetujui tentang hal ini, tapi ternyata tidak sama sekali. Ayuna justru mendapatkan kecaman dari Ibra yang tidak suka dengan kehadirannya di antara dirinya dan sang istri, ditambah lagi dengan kenyataan kalau ia akan memiliki buah hati bersama dengan Ayuna.

Ketidak akuran antara Ayuna dan Ibra membuat Lara risau karena takut kalau rencananya akan gagal total, sehingga membuat wanita itu rela melakukan apapun agar keinginannya bisa tercapai.

Lantas akankah rencana yang Lara kerahkan selama ini berhasil? Bisakah Ibra menerima kehadiran Ayuna sebagai Ibu pengganti?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon safea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 09

Di sinilah Ibra berada saat ini, di sebuah ruangan tertutup yang ternyata sudah Lara pesankan untuk melakukan pertemuan dengan wanita yang telah dipilihnya.

Semalam pasangan suami istri itu memang sempat terlibat adu mulut yang cukup panjang sampai membuat para pelayan tak berani untuk masuk ke ruangan makan sana.

Ibra yang terus saja menolak keinginan Lara yang menurutnya sangat tidak masuk akal itu pada akhirnya luluh ketika melihat bagaimana rapuhnya keadaan Lara yang sudah banjir dengan air mata.

Sial, lagi-lagi Ibra tidak bisa melakukan apapun dan memilih untuk mengalah menerima permintaa Lara agar ia mau menggunakan jasa Ibu pengganti supaya mereka bisa memiliki momongan.

Padahal Ibra tak masalah sama sekali kalau memiliki anak yang diadopsi, toh ia juga sudah pernah memikirkan hal ini tak lama setelah Lara didiagnosa terkena penyakit kanker rahim.

Tadi Ibra mendapatkan pesan dari Lara yang mengatakan kalau ia harus datang ke alamat yang memang Lara kirimkan juga padanya. Mereka harus berangkat secara terpisah karena Ibra harus berangkat dari kantornya sedangkan Lara harus berangkat dari rumah mereka.

"Mari, silakan." Ingatannya tentang kejadian semalam dan pagi tadi buyar begitu saja ketika melihat pintu yang posisinya tak terlalu jauh dibuka dari arah luar.

Ibra pikir yang barusan tiba adalah istri tercintanya, namun salah besar. Karena ternyata yang masuk adalah seorang gadis berpakaian sangat rapi dan juga riasan tipis yang membingkai wajahnya.

"Selamat siang, Pak. Saya Ayuna, orang yang Mba Lara maksudkan." Suasana ruangan ini seketika berubah menjadi suram saat Ayuna menyadari kalau sekarang Ibra sedang menatap ke arahnya dengan sangat tidak suka.

"Ya, duduk." Wajahnya memang sangat menyeramkan sampai membuat tubuhnya gemetar dengan kecil, tapi untungnya pria ini masih berbaik hati dan meminta Ayuna untuk segera duduk.

Jujur saja Ayuna tidak lagi berani untuk membuka mulutnya barang sedikit pun, ia takut kalau akan membuat Ibra muak dan semakin marah padanya. Kemana perginya Lara? Kenapa lama sekali sampainya?

"Halo, maaf ya akunya terlambat hehehe." Itu dia orang yang telah Ibra dan Ayuna tunggu kehadirannya sejak sepuluh menit yang lalu.

"Farah, kamu tunggu di luar aja ya." Pesan itu Lara sampaikan pada asisten pribadinya yang setia berada di sekitarnya kapan pun dan dimanapun.

"Kok tegang banget sih suasananya? Mas juga kenapa mukanya jutek gitu sih, kasihan itu Ayunya jadi nggak nyaman." Apa pedulinya Ibra, ia malah memberikan lirikan tak sukanya pada Lara yang ternyata juga nampak kesal.

"Aku nggak mau mulai ah kalau kamunya jutek begitu, yang ramah dong mukanya. Kamu nanti bakalan sering ketemu sama Ayu loh di rumah, jadi jangan bikin dia takut please?" Melihat bagaimana intimnya Lara dan Ibra saat ini tentu saja membuat Ayuna jadi serba salah sendiri.

Ayuna juga jadi berpikir kenapa Tuhan begitu tega memberikan cobaan yang sangat besar pada pasangan yang sedang berbahagia ini. Mungkin kalau Ayuna berada di posisinya Lara, ia tidak akan bisa terlihat seceria ini.

"Iya udah, maaf. Ayo mulai sekarang aja, aku juga masih harua balik ke kantor setelah ini." Lagi dan lagi, Lara berhasil meluluhkan Ibra si hati dingin itu dengan sangat mudah.

"Kalian berdua udah kenalan belum?" Berbeda sekali dengan dua orang lainnya, Lara justru terlihat begitu tak sabaran sampai kedua sudut bibirnya terangkat tinggi membentuk sebuah senyuman.

"Tadi saya cuma sebutkan nama saja ke suaminya Mba Lara." Kalau Ayuna ini memang tidak perlu diragukan lagi, kalau suaminya sih tidak usah ditanyakan lagi.

"Saya Ibra, suaminya Lara." Setelah mendapatkan sikutan pelan dari Lara, barulah Ibra kembali membuka mulutnya hanya untuk mengucapkan satu kalimat yang teramat pendek itu.

"Nah Mas, dia yang bakalan jadi Ibu pengganti buat anaknya kita nanti. Cantik kan orangnya? Ayuna juga baik banget loh orangnya Mas, pasti kamu juga bakalan mikir yang sama kalau udah akrab sama dia." Akrab? Bahkan sampai saat ini pun Ayuna belum merasa seakrab itu dengan Lara.

"Ayuna besok udah bisa pindah ke rumah aku sama Mas Ibra ya, nanti pindahannya bakalan kita bantuin kok. Besok ada beberapa orang yang datang buat angkutin barang-barang yang mau kamu bawa ya." Secepat ini? Ayuna kira mereka akan melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu baru membahas kelanjutan dari rencana ini.

"Langsung pindah, Mba? Bukannya harus medical check up dulu?" Kepala Lara hanya menggeleng dengan pelan, dan itu tak membuat senyumannya luntur sama sekali.

"Check upnya lusa, aku juga udah bikin janji sama dokter. Jadinya kita tinggal datang aja ke rumah sakitnya." Keren sekali, padahal Lara sedang dalam keadaan tidak sehat tetapi ia sudah menyiapkan segalanya agar memudahkan Ayuna nantinya.

"Mas kok kamu diam aja sih? Nggak ada yang mau kamu tanya kah?" Andai saja Lara tahu kalau kediamannya Ibra sejak tadi karena ia tengah sibuk memberikan penilaian pada Ayuna.

Dari sanalah Ibra bisa mendapatkan jawaban kenapa Lara begitu yakin pada gadis bernama Ayuna ini. Menurut pengamatan yang ia lakukan, Ayuna ini tipikal gadis yang penurut dan Lara sangat menyukainya.

"Kenapa kamu mau menjadi Ibu pengganti untuk saya dan Lara? Kamu dibayar berapa sama istri saya?" Tepat setelah menyelesaikan kalimatnya, Ibra kontan saja mendapatkan pukulan yang rasanya cukup pedas dari Lara yang terlihat tidak suka mendengar pertanyaan itu.

"Apasih, kok nanya kaya gitu. Nggak sopan banget kamu, jelek banget ih Mas Ibra." Karena sedang sibuk memarahi sang suami, Lara jadi tidak sadar kalau ada perubahan yang terjadi pada diri Ayuna saat ini.

Tadinya Ayuna duduk dengan kepala yang tegak karena ia sedang menunggu pertanyaan seperti apa yang akan Ibra lontarkan, tetapi sekarang kepalanya menunduk dengan sangat dalam.

Ternyata Ibra benar-benar membenci dirinya. Kalau seperti ini, bagaimana bisa Ayuna mengandung anak dari suami dari Lara itu?

"Ayu, jangan didengerin ya. Mas Ibra tuh memang suka ngomong jelek, tapi aslinya dia baik banget kok asalkan udah akrab. Tenang aja, dia juga gampang kok didekati jadi kamu nggak perlu khawatir ya." Mana mungkin hal itu bisa terjadi pada Ayuna.

Di kepala Ayuna saja sudah mendapatkan gambaran bagaimana hubungan antara dirinya dan Ibra setelah tinggal di satu rumah yang sama nanti, dan itu pasti akan sangat menyulitkan Ayuna.

"Beneran deh, nanti kalau Mas Ibranya nakal bakalan aku marahin supaya dianya kapok dan nggak jahati kamu lagi." Untuk saat ini biarlah Ayuna menganggukkan kepalanya lalu mengembangkan senyumannya sehingga kedua lesung pipinya terlihat.

Ini bukan apa-apa, Ayuna pasti bisa melewatinya. Dulu juga ia hidup bersama dengan pria yang sangat membenci dirinya, bahkan Ayuna juga mendapatkan kekerasan dari pria itu.

Jadi, Ayuna tidak akan takut lagi jika hal yang sama akan kembali terulang padanya. Ayuna sudah terlatih, jadi hatinya pun sudah dipastikan sangat kuat untuk menghadapi segala macam cobaan di masa depan nantinya.

1
Muhammad Irpan
lanjuuuut thoor
Yona Panai
bgus
Rafly Rafly
Luar biasa
yani suko
pakai sistem bayi tabung khan bisa, jadi ndak harus tidur bareng
Ahmad Rezky
aku sudah mampir mampir juga ya
miilieaa
beruntung ayuna
siskaa putri
ttp semangat thor jgn lupa utk mampir yahh
Jihan Hwang
hai aku mampir... ceritanya bagus
mampir jg dikarya aku ya jika berkenan/Smile//Pray/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!