Fujimoto Peat, aktris papan atas yang dimanja oleh dunia glamor berlibur ke pulau tropis. Di sana ia bertemu Takahashi Fort yang merupakan kebalikan sempurna dari dunianya.
Pertemuan mereka memicu percikan antara pertemuan dua dunia berbeda, keanggunan kota dan keindahan alam liar.
Fort awalnya menolak menjadi pemandu Peat. Tapi setelah melihat Peat yang angkuh, Fort merasa tertantang untuk ‘’mengajarinya pelajaran tentang kehidupan nyata.’’
Di sisi lain, ada satu pasangan lagi yang menjadi pewarna dalam cerita ini. Boss, pria kocak yang tidak tahu batasan dan Noeul, wanita yang terlihat pemarah tapi sebenarnya berhati lembut.
Noeul terbiasa menjadi pusat perhatian, dan sikap santai Boss yang tidak memedulikannya benar-benar membuatnya kesal. Setiap kali Noeul mencoba menunjukkan keberadaannya yang dominan, Boss dengan santai mematahkan egonya.
Hubungan mereka berjalan seperti roller coaster.
Empat orang dalam hubungan tarik ulur penuh humor dan romansa, yang jatuh duluan, kalah!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bpearlpul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 Reaksi
Fort membuang wajahnya dengan pelan.
Tenang, Fort. Fokus ke pekerjaan. Jangan lihat lagi. Jangan mulai hal-hal bodoh, katanya dalam hati.
Namun, sebuah ide tiba-tiba muncul di pikirannya. Dengan senyum kecil yang licik, Fort berbalik menghadap Peat yang sedang menatapnya dengan alis terangkat.
‘’Apakah ini semua rencana kamu?’’ tanyanya dengan ekspresi menggoda.
Peat menyipitkan mata. ‘’Rencana apa maksudmu?’’
Fort menyilangkan tangan di dada, memasang senyuman nakal. ‘’Kau sengaja, kan? Membiarkanku menemukan naskah itu dan membaca bagian-bagian panasnya, sehingga aku melakukan hal-hal aneh padamu.‘’
Peat mendengus pelan, mendekati Fort dengan langkah ringan. Wajahnya menunjukkan kesan santai. ‘’Kalau aku benar-benar mau memancingmu, aku tidak akan repot-repot menggunakan naskah. Aku punya cara yang jauh lebih efektif daripada itu.’’
Fort tersenyum lebar, terpukul oleh jawaban telak Peat. ‘’Lalu bagaimana dengan itu?’’
Ia mengarahkan pandangannya ke arah depan tubuh wanita itu, memberi kode dengan dagunya.
Peat yang baru menyadari loose kimono pantainya sedikit terbuka, buru-buru menutupinya sambil mendelik. ‘’Kau bajingan gila.’’
Ia berbalik hendak pergi, tapi Fort bergerak cepat meraih tangannya. Dalam satu gerakan, keduanya jatuh ke kasur.
Peat meronta-ronta di bawah tubuh Fort yang menindihnya. Namun, sekeras apapun usahanya, tubuh pria itu terlalu kuat dan berat.
Pria ini... kenapa dia sekuat ini? Tubuhnya seperti binatang buas. Beratnya hampir membuatku tidak bisa bernapas. Dan senyum itu... astaga, senyumnya lebih berbahaya daripada tubuhnya, katanya dalam hati.
Fort tersenyum lebar. Tatapannya penuh godaan membuat suasana semakin aneh. ‘’Kau mau aku jadi pelayan atau teman main? Pilih, Nona Manja.’’
Perlahan, ia menundukkan kepala menyusuri leher Peat dengan gerakan yang lembut namun penuh niat menggoda.
Setelah beberapa detik, Fort berhenti, mengangkat kepalanya, dan menatap wajah Peat dengan alis terangkat. ‘’Kenapa kau tidak bereaksi sama sekali?’’
Sebuah senyuman kecil muncul di wajah Peat. Dengan gerakan santai, ia membuka sedikit loose kimono-nya, memperlihatkan bahunya yang halus. Salah satu tangannya terangkat, menyentuh leher Fort dengan gerakan lembut namun tegas.
‘’Kau ingin reaksi?’’ bisiknya pelan dengan suara yang terdengar seperti tantangan.
Tangan Peat yang lain perlahan bergerak, dari dada Fort yang keras hingga ke bagian bawah perutnya, memberikan sentuhan ringan namun penuh maksud.
‘’Aku bisa membantumu... kalau itu yang kau inginkan,’’ lanjutnya dengan suara serak yang terdengar sangat menggoda.
Tubuh Fort menegang. Wajahnya memerah dan ia langsung berdiri. ‘’Dengar, urus sendiri barang-barangmu. Nanti, aku akan datang lagi untuk memandumu.’’
Setelah itu, ia melangkah cepat keluar dari kamar.
Peat yang masih terbaring di kasur, bangkit perlahan dengan santai sambil menarik kembali loose kimono-nya. Ia menarik napas panjang dengan wajah merona bahwa ia juga tidak sepenuhnya tenang.
......................
Fort berjalan pulang dengan langkah santai, senyum kecil masih tersungging di wajahnya.
‘’Eh? Ada apa denganmu, Kak? Beberapa jam yang lalu, kau pergi dengan wajah seperti banteng yang siap menyeruduk. Sekarang kenapa kembali sambil senyum-senyum seperti orang gila?’’ tanya Boss.
Fort kembali kesal setelah melihat wajah adiknya itu. Tanpa peringatan, ia mendorong kepala Boss ke depan dengan kasar.
‘’Astaga, kenapa lagi aku kali ini?’’ gerutu Boss sambil mengusap kepalanya.
‘’Ini balasan atas konspirasimu bersama Kak Lisa. Tapi, aku memaafkanmu kali ini,’’ kata Fort.
‘’Hmm~ apakah karena wisatawan eksklusifmu itu? Dia baru datang beberapa saat yang lalu, tapi rumor mengenai dirinya sudah menyebar ke seluruh pulau sangat cepat,’’ kata Boss.
‘’Aku akan mengajaknya jalan-jalan malam ini. Jadi, pergi dan dekorasi ulang bar dengan sempurna. Kalau ada kesalahan, aku akan membuatmu tidur di luar.’’
‘’Tapi aku habis mengajak tamumu berkeliling dan sekarang aku merasa sangat lelah, Kak.’’
Fort tidak peduli. Ia mendorong kepala Boss sekali lagi sebelum melangkah pergi. ‘’Buat dirimu berguna, bocah sialan!’’
Boss melepas sebelah sandalnya dengan gerakan cepat dan hendak melemparkannya pada Fort yang menjauh. ‘’Kenapa aku harus punya kakak yang suka main perintah seperti raja?’’
Fort tidak menggubris, tapi senyuman kecil masih tersungging di wajahnya.
