Sejak awal pernikahan,kehadiran Deandra tak pernah di anggap oleh suaminya, bagi athar dia hanyalah istri di atas kertas, terlebih statusnya hanya sebagai "pengganti" kakaknya yang seharusnya menikah dengan athar namun menghilang di hari pernikahan dan Dea lah yang akhirnya menjadi istrinya athar.
Berbagai usaha telah Deandra lakukan untuk meluluhkan hati sang suami, namun tak pernah terlihat sama sekali di mata athar.
Hingga akhirnya kesabaran Deandra mulai terkikis dan dia memilih untuk menyerah lalu mulai merubah sikapnya sama seperti sikap athar padanya, hal itu membuat athar merasa kehilangan, seperti ada sesuatu yang kurang yang selalu mengisi kesehariannya.
Perlahan sikap athar mulai berubah untuk meluluhkan sikap deandra kembali, di tambah persaingan cinta yang tanpa diduga muncul, membuat keduanya mulai menyadari perasaan masing-masing, lalu bagaimana kah akhirnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
09
Sepanjang malam Dea memikirkan kata- kata ranty, hati dan tubuhnya kini tak bisa di ajak kompromi, dia memang lelah tapi jiwanya selalu merasa tak tenang.
Teringat tujuh bulan yang lalu saat dirinya di paksa oleh sang ibu tiri untuk menggantikan Ranty- kakaknya yang kabur di hari pernikahan. Dea yang saat itu tak bisa menolak mau tak mau menjadi mempelai wanita pengganti untuk Athar.
Dea mengenal athar sebagai pribadi yang baik meski mereka jarang berinteraksi, namun keduanya cukup mengenal satu sama lain. Takdir memang lucux Dea dan athar yang awalnya tak pernah memperhatikan satu sama lain kini malah terjebak dalam ikatan pernikahan.
Namun ikatan pernikahan itu sebentar lagi akan musnah, seiring dengan hadirnya kembali sang calon pengantin wanita yang sesungguhnya.
Di saat seperti ini Dea mulai merindukan ayahnya, belum ada dua bulan semenjak ayahnya berpulang untuk selamanya, rasa sedih dan rindu itu masih setia menghinggapi hati Dea sampai saat ini.
Ranty juga pasti sudah mendapatkan kabar meninggalnya ayah mereka kan, namun kenapa dia nampak biasa- biasa saja? tidakkah sang kakak merasakan apa yang dia rasakan?atau kah selama menghilang tujuh bulan ini, kakaknya itu tak lagi mempunyai hati nurani hingga tidak bersedih dengan kematian sang ayah.
Dea sontak menggeleng, menyadari otaknya semakin jauh dalam berfikir Dea segera membuang jauh pikir itu. Tidak mungkin kan Ranty biasa- biasa saja, dia pasti juga sedih hanya saja kakaknya itu tidak menunjukkannya.
Brak!
Dea yang sedang berbaring seketika terperanjat saat pintu kamarnya di buka dengan kasar.
"Kaluar lo! " pekik Ranty yang masuk secara tiba-tiba.
"Apa maksudnya kak? kenapa masuk kesini sambil marah- marah. "
"Gue kesel, karena athar gak mau satu kamar sama gue! dan dia malah nyuruh gue tidur di kamar tamu ini dan lo-- ck, lo suruh balik ke kamarnya. "
Beberapa saat sebelumnya, Athar, ranty dan ibu athar berunding tentang di mana ranty akan tinggal, sementara rumah ini hanya memiliki tiga kamar, satu kamar utama dan dua kamar tamu.
Satu kamar tamu sudah di pakai ibu dan adik athar, satu lagi di pakai oleh Dea yang memang memilih untuk berpisah kamar.
Tadinya Ranty dan ibu athar sudah merencanakan agar ranty bisa tidur di satu kamar dengan athar, mengingat mereka juga akan segera melangsungkan akad pernikahan kembali setelah awalnya sempat tertunda.
"Tidak! " kata tegas dan tak bisa di ganggu gugat itu keluar dari mulut athar.
"Bisa- bisanya ibu memiliki rencana seperti itu? sedangkan aku adalah pria yang sudah bersuami bu, bagaimana bisa ibu menyarankan aku untuk tidur bersama wanita yang bukan mahromku?!"
Athar mulai murka, sudahlah kedatangan Ranty kesini tidak memberitahukannya terlebih dahulu dan kini ibunya dengan seenak jidat menyuruhnya untuk tidur bersama wanita itu.
"Ck kamu kenapa sih athar? bukankah kamu sangat mencintai ranty? jangan bilang selama tujuh bulan hidup bersama pengganti itu kamu jadi berpindah hati? "
"Ck bukan begitu bu, jangan libatkan Dea dalam masalah ini! "
Athar bukannya kesal dengan pertanyaan sang ibu namun dari arah pembicaraan ibunya yang mulai melibatkan Dea membuatnya tak bisa menahan diri untuk tidak emosi.
"Kamu berubah mas " Ranty menatap sendu, berharap cinta itu masih bersemayam di hati athar.
Dia tahu kesalahannya memang fatal meninggalkan akad yang hendak di laksanakan. Tapi bukankah setiap manusia itu memiliki kesempatan kedua? Ranty menyadari kesalahannya dan ingin kembali bersama athar tapi respon pria itu benar-benar jauh dari dugaannya.
Ranty kira dengan kembalinya dia, Athar akan senang dan tak sabar akan menjadikannya istri seutuhnya, namun ternyata semua itu hanya ada dalam bayangannya saja.
Apakah semua ini karena Dea, hingga lelaki yang di cintainya ini mulai berubah?
"Dea masih berstatus sebagai istri ku, dan hanya dia berhak untuk tidur sekamar dengan ku!" tegas Athar tanpa di ganggu gugat.
"Tak ada yang berubah disini hanya waktu saja yang terus berjalan. Jika kau lupa, dulu kau yang meninggalkan ku di saat aku sangat ingin menjadikan mu sebagai istri ku seutuhnya, tapi kini semua berubah. Dea lah istri ku sekarang!"
Penjelasan itu athar beberkan panjang lebar pada Ranty berharap wanita itu mengerti. Dulu memang athar sangat mencintainya namun perasaan itu perlahan hilang, tepat di saat ranty pergi bersama pria lain saat athar benar-benar membutuhkannya, kini tak ada lagi nama wanita itu dalam hatinya.
"Athar kamu kelewatan berkata seperti itu pada ranty! "
"Apanya yang kelewatan bu? selama ini aku sudah cukup sabar dengan semua tingkah laku ibu yang seenaknya menentukan kehidupan ku, tapi sekarang tidak lagi!"
"Jika ibu berniat untuk menampung Ranty disini sampai dia bisa menemukan tempat tinggalnya sendiri aku masih bisa mentoleransi, namun jika ibu mempunyai rencana lain maka silahkan untuk dia angkat kaki dari rumah ini!"
Setelah mengatakan itu athar pergi meninggalkan dua wanita yang melongo menatap kepergiannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dea terdiam setelah mengetahui apa yang sedang terjadi. Kenapa athar melakukan itu? bukankah harusnya dia senang dengan kehadiran Ranty kembali? kenapa semua tak sesuai dugaannya.
Sementara Ranty dia terpaksa menerima keputusan athar yang memerintahkan dia harus tinggal di kamar tamu yang di tempati dea atau dia angkat kaki dari rumah ini.
Sebagai seorang wanita yang masih memiliki kewarasan tentu saja dia memilih opsi pertama, tidak apa- apa dirinya harus menempati kamar tamu sementara dia sendiri harus menahan cemburu karena dea kembali satu kamar bersama athar daripada dia harus pergi dari rumah ini.
Yang terpenting selama Ranty masih di rumah ini dia akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan perhatian dan cinta athar kembali.
"Ya udah beresin barang- barang lo, gue bakal tempatin kamar ini! "
Melihat dea yang hanya diam saja membuat Ranty semakin di rundung kesal.
"Kenapa lo cuma diem aja? budek lo?!" sentaknya membuat Dea tersadar dari lamunan.
Sekonyong-konyong athar datang menghampiri, menyadari athar berada disini buru- buru dia merubah raut wajahnya.
Ranty tersenyum dengan wajah sendu.
"Athar kamu disini? "
Namun pertanyaannya justru di abaikan dan athar hanya menatap dea saja.
Diam- diam Ranty menggertakkan giginya, kesal.
"Aku sudah bilang ke Dea dan dia setuju untuk kembali ke kamar kalian dan aku menempati kamar tamu ini, jadi tolong jangan usir aku. "
"Benarkah?" athar menatap Ranty sekilas lalu kedua matanya kembali fokus kepada Dea.
"Baiklah Dera, kemasi barang- barang mu."
"Dera? " Ranty yang tak sengaja mendengar athar memanggil nama Dea dengan sebutan berbeda membuatnya mengernyit heran.
"Ya Dera, itu nama khusus dari ku untuk nya, " terang athar.
Grrr! mendengar alasannya Ranty semakin geram saja.
"Sial! pake segala ada panggilan khusus, sudah sedekat apa hubungan mereka selama ini? "
"Awas kau Deandra, setelah aku berhasil mendapatkan hati athar kembali kau adalah orang pertama yang akan ku usir dari kehidupannya! "
*
*
*
Bersambung
dan awalan nya sy langsung suka