NovelToon NovelToon
Aku tahu kau selingkuh

Aku tahu kau selingkuh

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Selingkuh / Dendam Kesumat / Tamat
Popularitas:4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Itha Sulfiana

"Tidak semudah itu kamu akan menang, Mas! Kau dan selingkuhanmu akan ku hancurkan sebelum kutinggalkan!"

~Varissa
_____________________


Varissa tak pernah menyangka bahwa suami yang selama ini terlihat begitu mencintainya ternyata mampu mendua dengan perempuan lain. Sakit yang tak tertahankan membawa Varissa melarikan diri usai melihat sang suami bercinta dengan begitu bergairah bersama seorang perempuan yang lebih pantas disebut perempuan jalang. Ditengah rasa sakit hati itu, Varissa akhirnya terlibat dalam sebuah kecelakaan yang membuat dirinya harus koma dirumah sakit.

Dan, begitu wanita itu kembali tersadar, hanya ada satu tekad dalam hatinya yaitu menghancurkan Erik, sang suami beserta seluruh keluarganya.

"Aku tahu kau selingkuh, Mas!" gumam Varissa dalam hati dengan tersenyum sinis.

Pembalasan pun akhirnya dimulai!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kena tipu

Rasa gelisah membuat Harun tak dapat memejamkan mata. 1 Milyar. Itu angka yang cukup besar yang sangat sayang untuk dilewatkan. Apalagi, saat ini dia memang membutuhkan uang yang banyak.

"Kalau aku dapat uang 1 Milyar itu, separuhnya bisa ku pakai untuk buat usaha baru dan separuhnya lagi untuk senang-senang. Akh! Gimana ya?"

Lelaki paruh baya itu tak bisa tenang. Ia ragu mempercayai Gisam namun uang 1 Milyar itu juga tak dapat hilang dari otaknya.

Keesokan harinya, Harun memutuskan pergi ke alamat yang katanya adalah kantor Gisam. Ia ingin mengecek sendiri apakah kantor itu benar-benar milik Gisam atau bukan. Tiba di lobby, ia bergegas menuju ke meja resepsionis untuk bertanya.

"Ada yang bisa kami bantu?" tanya resepsionis itu ramah.

"Apa benar kalau ini Kantor milik Pak Gisam?" ujar Harun bertanya balik.

Resepsionis itu mengangguk dengan senyuman yang sedari tadi tak pernah luntur dari wajahnya. "Benar sekali, Bapak! Perusahaan ini memang milik Pak Gisam Butena. Apa Bapak ingin bertemu dengan beliau? Sudah buat janji?"

Harun lekas menggeleng. "Ah, tidak! Saya tidak ingin bertemu Pak Gisam. Saya hanya sekadar bertanya saja. Kalau begitu, saya permisi!"

Resepsionis itu menatap kepergian Harun dengan tatapan bingung. Ada apa? Kenapa lelaki itu hanya sekadar menanyakan nama atasannya lalu pergi? Aneh namun ia enggan menggubris lebih jauh. Toh, tugasnya hanya sekadar menyambut tamu dan bukan untuk mencari tahu urusan setiap orang.

"Jadi, Pak Gisam benar pemilik perusahaan ini, toh?" tukas Harun tersenyum. Segera, ia lalu menelepon Gisam kembali. Meminta nomor cek yang katanya di bawa oleh sekretaris lelaki itu untuk ia periksa kebenarannya.

Setelah mendapat nomor cek dari Gisam, Harun segera menelepon pihak perusahaan yang mengeluarkan cek itu untuk mengkonfirmasi.

"Memang benar, Pak! Cek atas nama penerima Bapak Harun Evansyah sebesar 975 juta memang sudah di keluarkan. Ada yang bisa kami bantu perihal itu?"

Senyum Harun terbit seketika. Lelaki itu tersenyum cerah membayangkan masa depannya yang juga akan secerah senyumannya. Tanpa mau buang-buang waktu lagi, ia segera menelepon Gisam kembali. Meminta lelaki itu untuk bertemu dengannya untuk memulai negosiasi ulang.

"Sudah saya tandatangani!" ucap Harun tersenyum puas.

"Apa isinya tidak ingin dibaca dulu, Pak Harun?"

"Tidak usah! Saya percaya pada Pak Gisam," jawab Harun menggeleng. Tatapan matanya yang seolah lapar hanya terus tertuju pada amplop cokelat di samping tangan kanan Gisam. Untuk apa dibaca lagi? Bukannya kemarin Harun sudah membacanya? Toh, itu kan kertas yang sama.

Gisam meraih kertas yang telah ditandatangani oleh Harun. Lelaki yang selalu terlihat rapi itu tersenyum saat tujuannya kini telah tercapai.

"Ini Dp-nya!" Gisam menyerahkan kembali uang 25 juta kemarin. "Sisanya, akan saya berikan begitu Melia datang."

"Baik, Pak!" angguk Harun senang.

"Kalau begitu, saya permisi dulu, Pak Harun! Senang bisa berbisnis dengan Anda!" Gisam berdiri. Mengulurkan tangan kepada Harun yang tentu di sambut antusias oleh Ayah Erik itu.

Selepas kepergian Gisam, Harun kembali menghempaskan tubuhnya di kursi empuk miliknya. Ia bernafas lega sambil berangan-angan akan melakukan apa dengan uang 1 Milyar itu.

"Enaknya bisnis apa, ya? Asal bukan kuliner, pasti aku akan berhasil!" ucapnya penuh optimis.

*****

Dikta menerima sebuah amplop dari seorang pria yang membungkuk hormat padanya. Dibukanya isi amplop itu kemudian membacanya dengan seksama. Detik selanjutnya, pria berambut gondrong tersebut menarik sudut bibirnya. Tersenyum tipis kala melihat satu lagi rencananya berjalan dengan mulus.

"Kerja bagus!" puji Dikta seraya menepuk bahu bawahannya.

Lelaki itu masih menundukkan kepala tanpa menjawab apa-apa.

"Sekarang, kau boleh menikmati liburan bersama keluargamu di luar negeri. Biayanya akan segera ku transfer ke rekeningmu," tutur Dikta melanjutkan.

"Terimakasih banyak, Mas!" ucap lelaki itu tersenyum seraya pamit mengundurkan diri.

Tak berselang lama, Dikta lalu menghubungi seseorang agar melakukan sesuatu untuknya.

"Aku ingin membatalkan cek atas nama Harun Evansyah!" ucapnya dengan senyum miring yang lantas ditanggapi dengan cepat oleh orang yang ia telepon.

"Kira-kira, kegaduhan kedua ini, efeknya akan sebesar apa?" gumam lelaki itu sambil menikmati pemandangan Ibu Kota dari apartemen miliknya.

Ya. Gisam yang menemui Harun adalah orang suruhannya. Satu per satu aset Varissa akan ia rebut dari keluarga Erik. Tentu bukan dengan cara yang jujur. Melainkan, dengan cara yang jauh lebih licik dibanding cara mereka. Uang 25 juta dan cek yang ia sengaja buat pun hanya sekadar pengalihan. Dan, tepat seperti dugaannya, orang serakah itu pasti akan mudah masuk dalam jebakan jika umpan yang diberikan cukup menggiurkan. Mengeluarkan uang sedikit demi sesuatu yang besar bukan masalah bagi Dikta.

"Ini!" Dikta menyerahkan lembar pengalihan kepemilikan restoran kepada Varissa yang diterima oleh wanita itu dengan senyum lebar.

"Kamu kok bisa segampang ini dapat tanda tangan Papa Harun, Ta?" tanya Varissa penuh takjub.

Dikta meletakkan segelas jus jeruk dihadapan Varissa. Setelahnya, ia juga mengambil satu gelas untuk dirinya sendiri sambil duduk di kursi pantry berjarak satu kursi dari wanita itu.

"Prosesnya, kamu nggak perlu tahu. Yang penting 'kan hasilnya," jawab lelaki itu datar sembari meminum jus jeruk miliknya.

Varissa menoleh. Dia mengerti maksud tersirat dari kalimat lelaki itu. Varissa paham bahwa Dikta pasti menggunakan cara kotor dalam mengembalikan aset paling berharga miliknya itu. Ada sedikit rasa bersalah karena dirinyalah yang menjadi penyebab Dikta harus berbuat kriminal seperti ini.

"Maaf karena aku udah ngerepotin kamu, Ta!" Varissa menunduk. Rasa bersalah tiba-tiba menyergapnya.

Dikta mengangkat kedua alisnya heran. "Untuk apa minta maaf? Ini pilihanku sendiri, Va! Sama sekali nggak ada kaitannya dengan kamu," ucap lelaki itu tertawa.

Hah... Tampan maksimal. Gigi gingsul Dikta yang terlihat kala tertawa kian membuat Varissa meleleh. Astaga! Jantung Varissa kembali berdetak kencang macam laju kuda perang.

"Jangan lihat, Va! Bahaya!" gumam wanita itu sambil menundukkan kepala. Sepasang matanya terpejam sementara tangan kanannya sibuk menenangkan debaran jantungnya yang kian hari makin kurang ajar.

"Kenapa, Va? Masih sakit?" tanya Dikta sedikit khawatir. Namun, meski begitu ia tetap menjaga jarak. Berusaha untuk tidak bersentuhan fisik dengan wanita yang seharusnya juga tak boleh ia biarkan masuk ke dalam apartemennya.

Dikta sadar bahwa Varissa adalah seorang wanita yang sudah bersuami. Meskipun, suami wanita itu adalah pria yang jahat, namun Dikta cukup tahu diri untuk tidak masuk dan memanfaatkan celah itu untuk mendapatkan hati wanita yang memang sedari dulu tak pernah beranjak dari dalam hatinya itu. Dikta ingin menjaga kehormatan Varissa sebagai wanita bermartabat sampai ketukan palu hakim di pengadilan agama memutus hubungan Varissa dengan Erik.

"Aku baik-baik aja," jawab Varissa.

Dikta menghela nafas. "Makanya, lain kali kalau mau keluar malam, bawa jaket biar nggak masuk angin. Ngerti?"

Tatapan lelaki itu terlihat sendu. Tertampung banyak kecemasan yang tidak pernah Varissa lihat di mata suaminya sendiri. Kenapa Dikta harus sebaik ini padanya? Kenapa lelaki ini tak membencinya saja setelah semua hal buruk yang sudah Varissa lakukan dan katakan kepadanya dimasa lalu? Kenapa?

"Boleh aku tanya sesuatu, Ta?" tanya Varissa dengan netra berembun.

Meski sedikit bingung, Dikta tetap mengangguk memberi izin.

Varissa menarik nafas panjang. Pertanyaan ini sudah tersimpan lama didalam kepalanya.

"Kamu tahu darimana kalau aku kecelakaan waktu itu?"

1
Dewii Ratna Daffa'rizkiansyah
tamat ny gini amat ka... berasa gak nyambung
Endang Supriati
hampir 1 juta pwrsen rumah pengusaha setiap sudut ada cctv nya, rumah bos saya dirunah ada 20 titik, diperusahaannya ada 55 titik.
Endang Supriati
P
mauren pintar juga yg dibeli berlian. kejar varisa berliannya. jgn bodoh
Lesmana
security nya oon.. org / tamu yg pertm x dtng , maen diksh msk aja , kaga ada nanya2 / ijin sama majikan dulu..untung ternyt kerabat , coba kalo bukan.. ckckck
Lesmana
nih si retno insyap2 nya tunggu kesamber gledek x yah ckckck🥴🥴
Lesmana
aneh deh.. emang rmh besar varissa gak ada pagar besinya & pintu kayu yg msk ke ruang tamu yah ?? juga bukannya jg ada 1-2 security ?? kog tau2 udah nyelonong masuk & duduk di sofa yah ?? apa gunanya security kalo tamu bs nyelonong msk tnp ijin ?? 🤔🤔
Lesmana
jari manis nya udah di isi cincin yg wkt dilamar yg wkt ngobrol didekat kolam , yg ke gap sama om imran..😅 wah mantap , dpt cincin 2
Lesmana
akhirnya rmhnya disitu jg /Grin/
Lesmana
tarik rmh yg ditnggalin sama tuh benalu tua
Lesmana
bloon erik.. gak mau hub buruk sama varissa , tp neken varissa mulu.. malah belain pelakor tua gak jelas..
Lesmana
btw..rmh kel si erik kan pemberian dr varissa , kog gak ada bahasannya lg yah ?? bnran itu rmh udah atasnama kel nya erik gitu ?? kalo msh atasnama varissa , knp gak diusir2in itu parasit smua ?? erik jg blm ditendang dr perusahaan , lama amat action nya , thor.. pdhl udah sah cerai..
Lesmana
bingung yah.. berdasarkan apa gitu erik sekeluarga bs jumawa lepas dr varissa sang tambang emas ?? udah ky pny perusahaan sndr aja sih , lupa diri msh krj di perusahaan varissa ckckck..
Lesmana
sangat2 pantas diremehkan lelaki macam erik , krn emang doyan harta istri..kalo gak mau diremehin yah krj keras lah buat perusahaan sndr , tentunya tnp modal dr istri..kalo cm berganti status pemilik doang mah gak efek lah , dasar laki mokondo yah mikirnya culas bgni nih../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lesmana
varissa sopan amat , pelakor dipanggil mbak..lngsng panggil juminten aja kek
Lesmana
bnr varissa ternyt bodoh.. ngapain jg capek2 belaga koma slama 2 bulan , hrsnya pd saat si erik selingkuh di apartmn , rekam kek.. trus lngsng gugat cerai..babat abis tuntas konco2nya si erik di perusahaan.. tamat dah 😂😂
Ninik Setia Ningsih
yaahhhhhh.....🤭
Cinta Rodriques
mkn tuh diselangkangan...murahan,mimpi KLO varissa balik km,laki2 tak tau bersyukur rasain....
Ndo Ndoe lumut
hemmm.. tambahin 20% banyolannya.. plot good. soal si Butena dan tika sepertinya cocok dikupas agar mereka berjodoh 😇😇
Heejin Park
ya Allah coba aj aku kenal gisam dari dulu, pasti aku gaperlu repot" pay later buat perlengkapan anakku (berbicara dengan nada mengantuk)
Bunda Iwar
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!