anak perempuan yang melihat ayah nya meningal di depan mata nya, kini sudah menjadi wanita yang dewasa dan penuh dengan amarah,
dia tidak akan puas sampai dia membalas dendam dengan orang yang membunuh ayah nya, bahkan ia rela menjadi istri penganti agar bisa bakas dendam dengan pelaku yang sudah mengambil nyawa ayah nya,
Risa hanya ingat satu hal yang pasti dalam kejadian alam itu, anak kecil bernama Kenzo juga ikut menghabisi ayah nya, dia kini ia tumbuh dengan dendam yang membara,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rumah sakit
Risa sedang bersiap untuk pulang, namun dari kejauhan terlihat Akbar yang perlahan berjalan mendekati nya, langkah kaki yang terdengar jauh, kini mulai mendekat, hingga sampailah Akbar di hadapan Risa,
Akbar menatap Risa dan juga barang bawaan nya, tampak nya semua barang sudah ia rapikan, " kau akan pulang sekarang? " ucap nya,
Risa menatap wajah Akbar, memang ia tak pandai dalam membaca raut wajah, tapi ini terlihat sangat jelas bahwa Akbar sedang bahagia, " iya pak, saya akan pulang sekarang, apakah ada pekerjaan yang bisa saya bantu lagi pak? " ucap nya sambil menatap Akbar dengan senyuman di wajah nya,
Akbar menundukkan kepala nya, tanda ia malu menatap wajah Risa " saya tidak butuh bantuan apapun, hanya saja saya ingin meminta waktu kamu sebentar, apakah boleh? "
Risa menatap jam tanggan nya, tak sempat memeriksa handphone nya padahal ada pesan dari Kakak nya, Lyona, tetapi Risa merasa tidak ada hal atau kegiatan yang akan dia lakukan sepulang kerja jadi aman saja, " baik pak saya akan menemani bapak, tapi mau kemana kita pak? " penasaran
" Kita akan ke rumah sakit, saya akan menjenguk seorang wanita yang sudah merawat saya sejak saya kecil, saat ini dia berada di rumah sakit dengan kondisi yang kritis " jelas Akbar,
Risa merasa mual, mungkin ini karena usia kandungan nya yang memasuki tahap awal, dia menahan nya, dan hanya menatap Akbar dengan senyuman di wajah nya,
Mereka berdua pergi ke rumah sakit, dengan alasan Akbar ingin melihat wanita yang sudah merawat nya sejak dulu, atau mungkin saja Akbar sudah diberitahu bahwa Kenzo dan viola berada di rumah sakit sekarang?,
Tiba di rumah sakit, Risa masih merasa mual, dia meminta ijin ke toilet tanpa berlama-lama dia pergi, dan benar dia muntah, wajah nya pucat, dokter sudah bilang pada nya, bahwa ibu hamil tak boleh bekerja terlalu berat,
Setelah membersihkan diri nya, dia keluar dan melihat Akbar yang sedang menunggu nya di depan pintu toilet " kenapa bapak menunggu saya? Bapak bisa masuk lebih dulu "
Akbar menatap Risa, " kamu berkeringat, apakah kau sedang sakit? " menatap wajah Risa dengan seksama,
Di mata Akbar terlihat seolah Risa merupakan bunga mawar yang gagal mekar, dia kehilangan keindahan nya, karena rasa tidak nyaman yang menyelimuti nya, ingin pergi dari sana, namun Risa tak berdaya, Akbar adalah atasan nya, " maaf pak " ucap nya singkat,
Akbar berhenti menatap Risa, dia berbalik badan " ayo masuk " ucap Akbar,
Sampai di dalam, Akbar masuk kedalam kamar nomor 405, entah siapa wanita yang berada di balik pintu ruangan itu, Risa sama sekali tidak tahu, karena dia tidak pernah ingin tahu dengan urusan siapapun,.
Risa duduk di salah satu bangku, dan menatap sekeliling nya, di lorong rumah sakit yang terasa dingin dan sunyi bagi Risa itu, tiba-tiba saja Risa berdiri dan membeku, suami nya dengan raut wajah yang tak pernah ia lihat sebelum nya, campuran cemas dan kasih yang bukan milik nya, menggenggam tanggan wanita lain, hati nya pecah perlahan seperti kaca yang pecah tanpa suara,
Dan yang semakin membuat nya sedih tak tertahankan adalah, kedua nya melewati dirinya yang sedang diam membeku, dia hanya sebuah tembok yang diam saja, dan tak dianggap oleh siapapun,
Mereka semua melaju ke dalam ruangan gawat darurat, sementara Risa, terduduk meneteskan air mata, melihat semua itu " apa ini? Dia adalah suami ku, aku istri pertama nya, tapi kenapa wajah nya sangat khawatir dengan keadaan madu ku? " batin Risa,
Tak selang lama, Akbar keluar dari ruangan itu, dia melihat Risa yang sedang menangis terisak, mungkin dia sudah tau mengapa Risa menangis, karena dia sengaja membawa Risa datang ke sini, untuk melihat semua adegan yang sudah ia susun,
" Risa " ucap nya memegang bahu Risa yang terlihat lemas,
Risa menatap wajah Akbar, yang perlahan kabur, dia mengedipkan mata nya beberapa kali, namun tetap saja, pandangan nya kabur, dia melakukan nya berulang kali, dengan suara Akbar yang bersahutan memangil nama nya, namun dia merasa mata nya sangat berat dan tatapan mulai gelap, dia menutup mata nya,
Akbar mendong Risa, bridal style, dia tidak memangil dokter, dia hanya berlari membawa Risa menuju ruangan gawat darurat dimana Kenzo dan viola berada, semua mata yang berada di rumah sakit' tertuju pada mereka
Akbar sama sekali tidak menyangka bahwa Risa akan pingsan, ini diluar prediksinya, dia juga merasa panik, karena tidak tau apa yang harus ia lakukan, untung nya mereka berada di rumah sakit jadi, ia tak begitu bingung,
Saat Akbar masuk dengan posisi Risa yang masih ia gendong, dia berhadapan dengan Kenzo yang ingin keluar membayar tagihan rumah sakit Viola,
Kenzo menatap Akbar dengan gadis yang ia gendong, karena Kenzo tidak melihat jelas wajah nya " siapa gadis yang kau bawa ini ? "
Akbar sama sekali tidak bisa bicara sekarang, karena dia gugup dan takut terjadi apa-apa kelas Risa, dia melihat ada seorang suster yang membawa Stretcher, dia meletakkan Risa di atas nya " tolong dia, tolong dia suster " ucap Akbar dengan nada bicara yang gugup,
Kenzo melihat jelas sekarang, wajah gadis yang datang bersama Akbar adalah isteri nya, Risa, " Risa " ucap nya, ingin mendekati Risa namun ia mendengar suara seseorang yang sedang memangil nama nya,
Dia hanya bisa menatap istri nya di bawa oleh pria lain, ke dalam ruangan rawat, dia hanya bisa diam saja,
Akbar duduk menunggu kabar dari dokter, dia tak bisa tenang, kaki nya terus ia goyang kan, tanda ia gugup,
Kenzo mendekati Akbar dengan bon pembayaran biaya pengobatan viola di tangan nya " apa yang terjadi pada istri ku? Dan kenapa dia bersama mu? " ucap nya lantam,
Akbar berdiri " istri? Kau sebut wanita yang ada di dalam sana, wanita yang Shok melihat mu bersama wanita lain, kau sebut dia istri? " bicara tak kalah lantam dari Kenzo
" Apa maksud mu, Risa,.,..,. " belum sempat ia bicara, Akbar memotong ucapan nya,
" sttt, jangan pernah kau sebutkan namannya dengan mulut mu yang kotor itu " mengepal kedua tanggan nya, menunjukan dia sangat kesal dan marah
" apa yang kau katakan? Kau tidak berhak mengambil istri dari suami nya " membentak, hingga,
" permisi, siapa di antara kalian yang bernama Akbar? " suster menatap Akbar dan Kenzo bergantian,
Akbar menatap suster ini " saya sus, kenapa? apakah ada masalah? " khawatir,
" pasien di dalam terus memangil nama anda, tolong masuk dan tenangkan pasien " ucap suster lalu masuk ke dalam lagi,
Sebelum Akbar masuk dia menatap Kenzo " kau dengar, bahkan Risa saja tidak sudi menyebutkan nama mu " pergi setelah ia mengatakan nya,
...Happy reading guyss...
...jangan lupa rate dan like...