NovelToon NovelToon
Can I Dream Of Something Beautiful? (STRAIGHT STORY)

Can I Dream Of Something Beautiful? (STRAIGHT STORY)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Mengubah sejarah / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Littlesister

Sandra, gadis yang hidup sengsara di keluarga kaya Hartawan. Sejak kecil, ia diperlakukan kejam oleh orang tuanya, yang sering memukul, menyalahkannya, dan bahkan menjualnya kepada pria-pria tua demi uang agar memenuhi ambisi keuangan orang tuanya. Tanpa Sandra ketahui, ia bukan anak kandung keluarga Hartawan, melainkan hasil pertukaran bayi dengan bayi laki-laki mereka

Langit, yang dibesarkan dalam keluarga sederhana, bertemu Sandra tanpa mengetahui hubungan darah mereka. Ketika ia menyelidiki alasan perlakuan buruk keluarga Hartawan terhadap Sandra, ia menemukan kenyataan pahit tentang identitasnya. Kini, Langit harus memilih antara mengungkapkan kebenaran atau tetap bersama Sandra untuk melindunginya. Sementara Sandra, cinta pertamanya ternyata terikat oleh takdir yang rumit bersamanya.
#foreducation

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Littlesister, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Konsekuensi

Setelah kembali dari Jogja, hadiah dari Langit akhirnya tiba di rumah Sandra. Sandra tersentuh dengan perhatian Langit, tetapi saat Damar mengetahui hal ini, ia langsung marah besar.

"Apa-apaan ini?! Langit lagi? Sampai kapan dia terus ada di hidup kita, Sandra?!" bentak Damar.

"Dia cuma kasih hadiah, Mas. Ini bukan apa-apa kok. Dan dia cuma... teman." jelas Sandra.

"Teman?! Ini udah lebih dari sekadar teman! Aku nggak mau lihat kamu terima apa pun dari dia lagi!" sambung Damar.

"Mas, itu cuma sepatu. Hadiah ulang tahun. Nggak ada maksud apa-apa dari dia, aku yakin." jawab Sandra.

"Bukannya kamu paham situasi kita? Kamu masih terima barang dari dia?! Buang sekarang juga!" perintah Damar.

"Mas, dengar aku dulu. Sepatu itu cuma hadiah sederhana. Aku bahkan nggak pernah minta. Lagipula, seumur hidupku, ini hadiah ulang tahun pertama yang aku dapat. Aku nggak pernah punya hadiah ulang tahun sebelumnya." jelas Sandra, air matanya mulai turun.

Mendengar ucapan Sandra membuat Damar semakin emosi. Ia merasa tersinggung, menganggap kejutan dinner ulang tahun di Jogja tidak dihargai.

"Oh, jadi kejutan dinner di Jogja itu nggak berarti apa-apa buat kamu? Aku mati-matian bikin semuanya sempurna, tapi ternyata kamu lebih menghargai sepatu dari Langit!" Damar semakin meradang.

"Itu nggak benar, Mas. Aku sangat menghargai kejutanmu, aku bahkan nggak pernah menyangka kamu akan melakukan itu. Tapi hadiah ini—itu hal kecil yang menyentuhku. Tolong jangan salah paham." ucap Sandra, tangisnya tak bisa ia tahan lagi.

"Aku nggak peduli. Simpan atau buang, tapi jangan pernah pakai itu di depanku!" perintah Damar.

Akhirnya, dengan berat hati, Sandra menyimpan sepatu itu di laci paling bawah, tempat ia menyimpan barang-barang yang jarang digunakan.

Beberapa hari kemudian, Langit menelepon Sandra untuk memastikan hadiah ulang tahunnya sudah diterima.

"Sandra, gimana? Sepatunya udah sampai? Kamu suka nggak?" tanya Langit.

"Iya, Langit. Sepatunya udah sampai. Aku suka banget, makasih ya. Tapi... aku minta maaf." jawab Sandra.

"Minta maaf? Kenapa, Sandra? Ada apa?" selidik Langit.

"Hadiahnya bikin masalah di sini. Aku harus simpan sepatu itu di laci, supaya nggak ada masalah lagi. Maaf ya, Langit. Aku nggak bisa pakai sepatunya." jelas Sandra.

"Aku yang harusnya minta maaf. Ini salah aku. Aku nggak dengerin saran teman-teman aku. Aku cuma... pengen kamu tahu kalau aku peduli." ucap Langit.

"Terima kasih, Langit. Aku tetap menghargai niat baikmu. Tapi... situasinya memang rumit." jelas Sandra.

Tiba-tiba, Damar masuk ke kamar dan mendengar percakapan itu. Ia langsung mendekati Sandra dan merebut ponselnya.

"Langit, lo nggak ngerti batasan, ya? Lo pikir lo siapa ngirim-ngirim hadiah ke istri gue?" bentak Damar.

"Damar, gue cuma ngasih hadiah ulang tahun. Nggak ada maksud lain. Kalau lo merasa terganggu, gue minta maaf." ucap Langit.

"Minta maaf? Lo pikir maaf lo cukup? Lo cuma bikin hidup gue ribet, Langit. Jangan pernah ganggu istri gue lagi."

Damar mematikan telepon tanpa menunggu jawaban.Langit. Ia melempar ponsel ke tempat tidur dan keluar dari kamar dengan wajah marah.

Setelah menelepon Sandra, Langit menceritakan kejadian tersebut kepada Raffi, Gina, dan Leo di grup chat.

"Gue nggak ngerti lagi. Gue cuma ngasih hadiah kecil, tapi jadinya begini. Sandra jadi korban, dan gue malah bikin masalah besar di rumah tangganya." tulis Langit.

"Makanya, Ngit, gue udah bilang jangan kirim hadiah apa pun. Lo tahu situasi di sana rumit." balas Raffi.

"Iya, lo bikin kesalahan besar. Lo bukannya bantu, malah memperburuk keadaan." tulis Gina.

"Gue tahu ini salah gue. Tapi gue nggak tahan lihat Sandra terus-terusan di posisi kayak gitu." balas Langit.

"Semua ini salah gue. Gue cuma mau kasih hadiah kecil, tapi malah bikin hidup Sandra makin ribet." sambung Langit.

"Gue udah bilang, Ngit. Situasinya rumit. Lo nggak bisa sekadar ngasih hadiah tanpa mikir konsekuensinya." tulis Gina.

"Lo tahu gue jarang marah, tapi kali ini lo salah, Ngit. Lo tahu Damar kayak gimana." sambung Raffi.

"Gue paham niat lo baik, Ngit. Tapi lo harus lebih hati-hati. Jangan sampai lo malah bikin Sandra makin susah." jelas Leo.

"Gue ngerti sekarang. Tapi gue cuma nggak tahan lihat Sandra terus di posisi kayak gitu." balas Langit.

Langit menghela napas panjang. Ia merasa menyesal, tetapi rasa pedulinya kepada Sandra masih terlalu besar untuk diabaikan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Seminggu berlalu, Damar masih mendiamkan Sandra. Sandra merasa bersalah dan mencoba meminta maaf. Ia perlahan mendekati Damar yang sedang duduk di ruang tamu.

"Mas, aku minta maaf. Aku nggak bermaksud buat kamu marah. Aku cuma ingin semuanya baik-baik saja di antara kita." jelas Sandra.

"Kalau kamu benar-benar menyesal, buktikan. Jangan pernah bikin aku ngerasa seperti ini lagi." jawab Damar dingin.

"Iya, Mas. Aku janji." janji Sandra

Damar tersenyum tipis, merasa menang. Ia tahu rasa bersalah Sandra adalah cara terbaik untuk memastikan Sandra tetap berada di bawah kendalinya. Setelah pertengkaran panjang antara Sandra dan Damar tentang hadiah sepatu dari Langit, Damar mengakhiri perdebatan dengan nada dingin.

"Kamu bilang mau minta maaf, kan? Kalau kamu benar-benar menyesal, buktikan malam ini. Layani aku seperti istri seharusnya. Mungkin itu bisa nebus kesalahan kamu." ucap Damar.

Sandra terdiam. Ia tahu tidak ada pilihan lain. Jika ia menolak, Damar akan semakin marah, dan ia takut hubungan mereka semakin memburuk.

"Iya, Mas." jawab Sandra.

Malam itu, Sandra melayani Damar di ranjang meskipun hatinya terasa berat. Keesokan paginya, Sandra masih tertidur pulas karena kelelahan, tubuhnya diselimuti selimut tebal. Di sisi lain, Damar yang sudah bangun lebih dulu menatap istrinya dengan tatapan penuh kemenangan. Ia mengambil ponsel di meja samping, lalu memotret Sandra yang sedang tidur.

Damar memposting foto Sandra yang sedang tertidur, diselimuti dengan selimut tebal, dengan caption:

"Hukuman untuk istri yang berani menerima pemberian dari laki-laki lain. Langit, terima kasih untuk inspirasinya. Kamu harus tahu batas, Bro."

Di Kanada, ponsel Langit terus berbunyi, menerima banyak notifikasi dari pesan dan panggilan teman-temannya. Ia membuka salah satu pesan dari Raffi.

"Lo liat statusnya Damar? Dia udah mulai main kasar, Ngit. Lo harus hati-hati."

Setelah Damar memposting status tersebut, ponsel Langit terus berbunyi. Banyak pesan masuk yang isinya penuh cibiran.

Pesan dari Nomor Tak Dikenal:

"Kok lo ganggu rumah tangga orang sih? Malu nggak, jadi cowok?"

Pesan dari Teman Lama:

"Langit, gue nggak nyangka lo masih ngejar istri orang. Lo harusnya sadar diri."

Pesan dari Orang Asing:

"Jadi ini cowok yang digosipin gangguin istri orang? Nggak tahu malu banget."

Pesan dari Teman Kuliah:

"Ngit, apa kabar? Gue liat status Damar, lo ada masalah sama dia? Jangan bikin situasi makin buruk, Bro."

Pesan dari Orang Asing:

"Kayak banci lo! Sukanya ngerusak hubungan rumah tanga orang."

Langit langsung membuka status Damar. Wajahnya memerah melihat foto Sandra dengan caption penuh sindiran. Ia langsung menghubungi Damar melalui panggilan WhatsApp.

"Halo, Langit. Ada apa? Lo liat status gue ya?" tanya Damar santai

"Damar, apa maksud lo unggah foto itu? Lo pikir lo bisa main-main dengan nama gue di depan publik?" bentak Langit.

"Itu bukan main-main, Ngit. Itu peringatan. Lo nggak ngerti batasan, dan gue harus kasih tahu konsekuensinya." sambung Damar.

"Lo bisa ngomong apa aja, tapi jangan bawa Sandra ke dalam permainan lo. Dia nggak pantas diperlakukan kayak gitu!" jelas Langit.

"Oh, lo peduli banget sama dia, ya? Gue cuma ingetin lo, Ngit. Selama lo nggak nyentuh hidup gue dan istri gue lagi, gue nggak akan ganggu lo. Jadi jauhi dia." timpal Damar.

Langit memutuskan telepon dengan wajah penuh kemarahan.

Setelah percakapan itu, Langit langsung curhat ke Raffi, Gina, dan Leo melalui grup chat.

"Lo tahu nggak, Damar sengaja bikin status yang memojokkan gue. Sekarang ponsel gue penuh sama pesan-pesan nggak jelas dari orang-orang yang nyalahin gue." tulis Langit.

"Ini yang gue bilang, Ngit. Lo nggak bisa sembarangan lagi ngasih perhatian ke Sandra. Damar bakal pakai itu buat nyerang lo." balas Raffi.

"Ngit, lo harus fokus sama diri lo sendiri. Sandra punya masalahnya sendiri, lo nggak perlu ikut campur terlalu jauh." timpal Gina.

"Ngit, kita ngerti lo peduli, tapi ini udah rumit banget. Lo nggak akan menang lawan Damar kalau dia main licik kayak gini." tulis Leo.

"Gue ngerti, tapi gue nggak tahan lihat dia terus-terusan ngejatuhin Sandra. Gue cuma pengen bantu." balas Langit.

Percakapan berakhir dengan Langit memutuskan untuk lebih berhati-hati ke depannya, meskipun hatinya masih gelisah memikirkan nasib Sandra.

Setelah bangun dan bersiap di kamar mandi, Sandra mengecek ponselnya. Ia langsung terkejut ketika melihat status WhatsApp Damar. Wajahnya memerah antara malu dan marah. Ia keluar kamar dan langsung menghampiri Damar yang sedang duduk di ruang tamu sambil minum kopi.

"Mas! Apa-apaan kamu? Kenapa kamu unggah foto aku dengan caption seperti itu?" tanya Sandra.

"Kenapa? Itu cuma pengingat buat kamu dan Langit. Jangan coba-coba main-main di belakangku lagi." jawab Damar santai.

"Itu privasi aku, Mas! Kamu nggak punya hak mempublikasikan sesuatu yang bersifat pribadi seperti itu." jelas Sandra.

"Privasi? Kamu pikir ada privasi di antara kita? Kamu istri aku, dan aku punya hak untuk memastikan orang lain tahu konsekuensinya kalau kamu masih berhubungan sama Langit." balas Damar.

"Kamu keterlaluan, Mas. Aku udah minta maaf dan aku udah terima hukumanmu. Tapi ini—ini nggak adil." ucap Sandra.

"Adil nggak adil, itu konsekuensi, Sayang. Kalau kamu nggak mau ini terjadi lagi, pastikan Langit nggak ada di hidup kita." sindir Damar.

Setelah percakapan sengit dengan Damar, Langit memutuskan untuk menghubungi Sandra melalui pesan singkat. Ia merasa harus menjelaskan dan meminta maaf atas kekacauan yang terjadi.

"Sandra, aku minta maaf kalau hadiah sepatu itu bikin kamu dan Damar bertengkar. Aku nggak bermaksud bikin masalah. Aku cuma pengen kasih sesuatu untuk ulang tahunmu, karena aku tahu kamu pantas dapat perhatian lebih." tulis Langit.

Langit menunggu beberapa menit dengan perasaan tak menentu. Akhirnya, balasan dari Sandra masuk.

"Nggak apa-apa, Langit. Terima kasih untuk hadiahnya." balas Sandra.

Langit membaca pesan itu dengan perasaan campur aduk.

"Cuma itu? Nggak apa-apa? Padahal aku berharap ada sedikit penjelasan atau apa pun yang lebih dari sekadar itu. Tapi mungkin ini juga salahku. Dia pasti berada di posisi yang sulit." gumam Langit.

Langit menghela napas panjang. Ia kecewa karena Sandra tampak menjaga jarak, tetapi ia juga memaklumi.

"Mungkin dia hanya ingin semuanya tetap damai di rumah tangganya. Aku nggak bisa salahin dia. Aku juga harus belajar untuk nggak terlalu terlibat lagi." batin Langit.

Langit akhirnya meletakkan ponselnya dan memutuskan untuk fokus pada pekerjaannya, meskipun pikirannya terus terbayang pada keadaan Sandra yang sekarang.

Sandra menatap ponselnya lama setelah mengirimkan pesan balasan singkat itu. Hatinya terasa berat karena ia tahu Langit hanya ingin membantunya, tetapi situasi rumah tangganya terlalu rumit untuk dijelaskan.

"Aku nggak bisa jujur ke Langit. Aku nggak mau dia terlibat lebih jauh. Ini masalahku, dan aku harus menyelesaikannya sendiri." batin Sandra.

1
,
meninggalkan atau melepaskan itu maksudnya kak/Scowl/
,: ok kak
Little Sister: menanggalkan berarti melepaskan /Smile/
total 2 replies
,
halo aku mampir nih thor
I'm your.hero
waah ada kesalahpahaman nih, di antara Sandra dan Damar, kira-kira gimana ya cara mereka berbaikan kembali?
IamEsthe
Maaf koreksi untuk dialog tag nya ya. Syarat menulis dialog tag yg benar itu diawali tanda petik dua (") dengan huruf kapital di awal kalimat dan diakhiri dg tanda koma (,), titik (.), seru (!), tanya (?) sebelum ditutup dengan tanda petik dua (").

Misal.
"Aw, rasanya nyeri sekali. Walaupun ini bukan yang pertama kali, tetap saja rasanya sakit. Dia terlalu kasar di atas ranjang," ucap Sandra bla bla bla.
Little Sister: Ayooo, kita saling belajar bersama- sama. Yuk, Baca sekarang! Jangan lewatkan episode selanjutnya, jika kamu menyukai karya ini tolong tinggalkan like, komentar dan subscribenya yaaaa 🫶✨
IamEsthe: sama2. mari saling belajar ya.
total 3 replies
Devv
lanjut thorr
Devv
mampir kakk
Tomat _ merah
semangat thor
mmpir juga ke ceritaku yg "Terpaksa dijodohkan dengan seorang dosen"
Yoona
semangat ya💞💞
I'm your.hero
jangan jangan tio bakal ngerebut Gina dari Leo nih /Brokenheart/
Yoona
semangat terus ya 💞💞
yanah~
kasian Sandra 😔
yanah~
Mampir kak 🤗💪
seftiningseh@gmail.com
aku mampir semata terus
tolong mampir lah ke beberapa novel aku
misal nya istri kecil tuan mafia
I'm your.hero
ditunggu episode selanjutnya
binavebi
kasian sama sandra pdhal Karana uang nya kurang doang sampe harus dipukulin ~🙂
binavebi
oke aku udah mampir kak, semngat kak buat cerita nya 🔥✨/Determined/
Little Sister: terima kasih 🫶
total 1 replies
I'm your.hero
si damar nih ciri-ciri orang yang pengen dikirimkan santet
I'm your.hero
kak update lagi dong, ditunggu episode selanjutnya
Yoona
semangat nulis nya
Yoona
aku mampir kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!