Akhir Cerita Anna

Pagi yang nampak mendung tiba-tiba gerimis pun turun.

Anna masih terbungkus selimut seolah dia sangat malas untuk bangun pagi ini.

Hari libur Anna akan sengaja bangun siang, dia sangat menikmati istirahat nya.

"bunda bangun ayo kita sarapan."Sean terus saja membangunkan bunda nya sambil menarik-narik selimut.

"10 menit lagi boy..bunda ngantuk sekali."jawab Anna dengan mata tertutup.

"bundaaaaaa.."rengek sean

"oke oke bunda bangun." akhir nya Anna mengalah dan langsung membersihkan diri nya lalu turun bersama anak nya menuju ruang makan.

"nikmat nya kalau libur."ledek Anne

"iya apa lagi cuaca nya kek gini.. Bawaan nya pengen narik selimut aja."jawab Anna sambil terkekeh

"iya bunda lebih pilih tidur kan di banding main sama Sean."seru sean sambil tangan di lipat di atas dada nya.

Anna pun menatap anak nya dengan rasa bersalah lalu dengan cepat Anna mengambilkan sarapan untuk Sean.

"untuk pangeran bunda spesial sarapan buatan bunda.. Ups salah buatan oma deh."seru Anna

Anne hanya terkikik geli lihat keponakan nya merajuk ke bunda nya.

"apa bunda bisa masakin Sean makan siang nanti."sambil mengunyah sarapan nya sean bertanya ke bunda nya

"oh tentu bisa dong!! Apa sih yang ngga buat anak bunda ini cuma bikin candi aja yang bunda ngga bisa."sahut Anna asal

Anne menatap kakak nya dengan jengah karna jika kakak nya sedang merayu rasa nya ingin muntah.

Selesai sarapan Anna dan sean memilih menonton tv di ruang keluarga.

Selang beberapa menit Anni kakak nya Anna datang bersama Anggun.

"mama teriak Sean."sambil berlari memeluk Anni

"yaelah giliran sama kak'anni aja di sambut sampe begitu heboh nya tapi giliran emak nya boro-boro malah di suruh mandi."gerutu Anna yang masih di dengar oleh Anni dan Anne

Anni dan Anne saling bertukar pandang lalu mereka tertawa terbahak-bahak.

"terima nasib aja sih kan Sean anak ibu bukan anak kamu.. Kamu cuma lahirin itu bocah aja."ledek Anni

"oh tidak begitu ibu ratu kanjeng!!! Bagaimana pun Sean tetap anak bunda nya yang paling syantik sekerajaan jagat raya ini."ujar Anna

Anne menatap jengah kakak nya sedangkan Anni memutar bola mata nya dengar perkataan adik nya itu.

"pangeran tampan apa hari ini jadi di masakin bunda? Tanya Anna kepada sean yang sedang sibuk bermain dengan Anggun.

"bunda kenapa masak? Sekali-kali ajak anggun makan di luar."pinta Anggun keponakan Anna

"aih princess bunda ingin makan apa? Hayu.. Hayu bunda siap-siap dulu kita akan ke mall."dengan riang Anna berlarian ke kamar nya untuk berganti baju.

Sedangkan bocil 2 menatap kepergian Anna dengan bingung karna baik Sean atau Anggun belum menjawab apa yang dia mau.

"bunda kamu kenapa Sean? Tanya Anggun

"gak tau mungkin kurang garam kali."sahut Sean asal yang membuat Anne tertawa terpingkal-pingkal sambil memegang perut nya.

Anni sang kakak hanya menggelengkan kepala nya aja karena dari dulu Anna memang seperti itu.

Dia anak ceria, pintar, pekerja keras dan penyayang ketika dia terpuruk kemarin baik ibu dan kakak nya sangat sedih sekali.

Beberapa menit kemudian Anna sudah rapih dengan celana jeans pendek selutut dan kaos putih yang terlihat besar di tubuh nya.

dengan pakaian seperti itu Anna terlihat sangat cantik walau pakaian sederhana tanpa make up di wajah nya.

"lah kalian kenapa pada diam aja?? Pada kesambet setan mana sih"ujar Anna sambil memandang satu persatu keluarga nya.

"ayo ngmall ngapain di rumah sih!! Hadeee pada terpukau ya liat aku seperti Ratu."seru Anna

"iya ratu medusa."sahut Anni

Anna hanya memanyunkan bibirnya saja lalu dia meminta dua bocil untuk masuk ke mobil.

Ibu anti pun akhir nya mau ikut juga begitu pun dengan Anni dan Anne.

Sesampai di mall Anna memilih ke wahana bermain dulu karna hanya seperti ini buat dia dan sean bahagia.

Dari jauh Ryan melihat Anna dan keluarga nya mungkin jika tidak ada yanti istri siri nya mungkin dia akan mendekati Anna.