NovelToon NovelToon
Alea Si Gadis Tersisihkan

Alea Si Gadis Tersisihkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kaya Raya / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Favreaa

"Kamu harus menikah dengan Seno!"

Alea tetap diam dengan wajah datarnya, ia tidak merespon ucapan pria paruh baya di depannya.

"Kenapa kamu hanya diam Alea Adeeva?"

hardiknya keras.

Alea mendongak. "Lalu aku harus apa selain diam, apa aku punya hak untuk menolak?"

***

Terlahir akibat kesalahan, membuat Alea Adeeva tersisihkan di tengah-tengah keluarga ayah kandungnya, keberadaannya seperti makhluk tak kasat mata dan hanya tampak ketika ia dibutuhkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Favreaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

"ALEAAA!" teriak seorang gadis yang berlari ke arahnya ketika ia turun dari angkutan umum.

"Aku sudah menunggumu sejak satu jam yang lalu," ujarnya dengan badan membungkuk serta kedua tangan yang bertumpu pada lutut, napasnya tersengal dengan dada naik turun karena kelelahan.

"Ivy, sorry!" ucap Alea.

"Sudahlah, ayo kita ke taman!" Ivy menarik lengan Alea dan membawanya menuju taman.

Ivy adalah satu-satunya teman yang Alea miliki. Ivy berasal dari kalangan keluarga sederhana, untuk itu Alea lebih nyaman berteman dengannya.

"Ini!" Ivy menyodorkan laptop kepada Alea saat keduanya sudah berada di taman kampus.

Mereka duduk berhadapan setelah lebih dulu menggelar kain kecil sebagai alas, mereka duduk di bawah pohon yang rindang.

"Brand pakaian lokal dari Bandung, mereka tidak menginginkan desain yang rumit tapi ingin yang unik. Mereka juga memakai beberapa jasa desainer freelance seperti kita sebagai perbandingan," terang Ivy.

"Memakai beberapa?" tanya Alea dengan dahi berkerut.

Ivy mengangguk dan mulai menjelaskan. "Dia memesan logo dari beberapa desainer freelance berbeda, dia akan memilih salah satu yang menurutnya cocok. Kalaupun hasil desain kita tak terpakai, dia tetap akan membayar jasa kita. Paham?"

Alea mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. "Aku tidak masalah, yang penting dia membayar. Aku sadar diri kemampuanku di bidang ini sangat minim."

Ivy terkekeh membenarkan ucapan Alea. "Ya dan kita hanya mengandalkan aplikasi desain grafis AI premium."

Alea turut terkekeh. Itu sebabnya ia tak pernah memasang tarif tinggi untuk jasanya. Alea dan Ivy memulainya sejak setahun lalu, mereka berdua menyebar banner di semua aplikasi sosial media juga memasangnya di situs pencari pekerjaan baik di dalam maupun luar negeri.

Sudah ratusan klien yang memakai jasanya, sehingga ia bisa mengumpulkan sedikit pundi-pundi rupiah yang bisa ia tabung walau jumlahnya tidak banyak.

Namun, hampir tiga bulan terakhir Alea dan Ivy tak lagi mendapatkan klien karena tingginya persaingan. Pengguna teknologi juga sudah semakin pintar, mereka memilih mendesain sendiri melalui situs maupun aplikasi yang tersedia gratis di internet.

"Aku akan mengerjakannya mulai sekarang!" ungkap Alea yang mulai mengotak-atik laptop miliknya.

Ivy sendiri bertugas sebagai admin yang bertanggung jawab dalam hal komunikasi dengan klien.

"Alea!" panggil Ivy dengan wajah seriusnya.

Alea hanya berdehem sebagai jawaban, tatapannya tetap fokus pada layar laptop yang sedang menyala.

"Kamu ... Tidak pernah mencari tahu tentang ibumu?" tanyanya pelan dengan ekspresi wajah yang masih saja serius.

Gerakan tangan Alea terhenti sejenak. " Tidak," jawabnya acuh.

"Sejujurnya, aku merasakan sedikit aura berbeda darimu... Kecantikanmu memancar meski aku yakin kamu tak mengenal apa itu make up maupun skincare, perangaimu yang tenang layaknya putri keraton. Ya, kamu seperti putri keraton, Alea!" seru Ivy dengan wajah berbinar.

Alea terkekeh kecil. "Aku tidak yakin kamu sendiri tahu seperti apa itu putri Keraton. Sepertinya memang kamu harus mengurangi hobi menonton film fantasi, agar otakmu tidak terkontaminasi dan menjadi tidak masuk akal."

Ivy mengerucutkan bibirnya cemberut, ia merasa Alea terlalu meremehkan analisanya.

"Tidak, aku yakin kamu bukan dari keturunan orang biasa!" ucap Ivy yang kekeh pada pendapatnya.

Alea menghela napas jengah akan ucapan Ivy yang terdengar seperti pembual ulung. "Aku hanya anak dari seorang pembantu yang menggoda majikannya, Ivy." ucapnya.

"Setidaknya, itulah yang selalu aku dengar dari mereka!" lanjut Alea dalam hati.

Ivy terdiam, ia tak lagi membahasnya.

Fakta mengenai status Alea sudah lama ia tahu. Dua tahun lalu, seseorang yang entah siapa menyebarkan berita tentang Alea yang anak seorang pelakor mencuat hingga menjadi trending di kampus. Alea di jauhi anak-anak kampus, banyak pria yang awalnya mengagumi kecantikannya yang natural, perlahan menjauh dan mencemoohnya.

Ivy tak lagi mengungkit tentang ibu kandung Alea, ia membiarkan Alea fokus menyelesaikan pekerjaannya.

***

Sedangkan di tempat berbeda, dua orang pria berbeda generasi sedang memperhatikan seorang wanita paruh baya yang terlelap di atas ranjang rumah sakit, melihat bagaimana wanita itu perlahan membuka matanya.

"Mom! ... Mommy sudah sadar?" seru seorang pria pada wanita paruh baya yang masih terpasang selang infus di pergelangan tangannya.

"Kenapa? Kamu berharap aku tidak sadar?" tanyanya ketus.

"Sudahlah, Paman Emir. Mendengar suaranya yang penuh energi, aku yakin dia baik-baik saja!" Seorang pria muda yang sedang duduk di kursi roda berujar sinis.

"Tapi, Seno. Eyangmu benar-benar tak sadarkan diri saat paman datang!"

"Paman yakin dia tidak bersandiwara?" tanyanya sinis.

Eyang Elaine melotot tak terima ke arah Seno. "Dasar cucu durhaka!"

Seno bergeming sembari melengos membuang wajahnya ke samping.

Perdebatan keduanya terhenti saat seorang dokter masuk bersama seorang suster.

"Nyonya Elaine, anda sudah diperbolehkan pulang dua jam lagi," ucap Dokter setelah selesai memeriksa.

"Benarkah?" tanya Paman Emir memastikan.

Dokter mengangguk. "Tidak ada luka serius yang Nyonya Elaine terima. Mengenai wajah serta tubuhnya yang bersimbah darah, ketika kami bersihkan ternyata darah tersebut bukan berasal dari tubuh Nyonya Elaine."

Mendengar penjelasan dokter, Paman Emjr dan Seno menghela napas lega.

Namun, detik berikutnya mereka mengerutkan alis bingung lalu memandang Eyang Elaine dengan mata memicing penuh curiga.

Eyang Elaine membuang pandangan ke arah lain, menghindari tatapan penuh selidik dari anak dan cucunya.

"Juga ...," ucap dokter seakan ragu untuk melanjutkan.

Eyang Elaine menoleh cepat ke arah dokter dan memberinya pelototan mata seakan mengancaman agar dokter tidak Dokter setelah selesai memeriksa.

Paman Emir yang menyadari perlakuan Eyang Elaine, segera menggeser tubuhnya ke hadapan dokter agar dokter tidak lagi melihat wajah Eyang Elaine.

"Lanjutkan, dok!" titah Paman Emir sembari mengangkat sebelah tangannya dengan gestur mempersilahkan.

"Darah tersebut bukanlah darah manusia, melainkan darah ayam," jelas dokter dengan perasaan tidak enak.

Paman Emir tercengang dengan mulut terbuka lebar. Ia lalu berbalik cepat menghadap Eyang Elaine. "Mommy sudah gila?" hardiknya dengan mata melotot.

"Aku sudah bilang, orang seperti Eyang akan berumur panjang. Kekhawatiran Paman hanyalah hal yang sia-sia," ujar Seno yang semakin menambah bara api pada kekesalan Paman Emir.

Paman Emir mengabaikan ucapan Seno, ia berkacak pinggang sembari memijat pelipisnya yang berdenyut. Eyang Elaine memang sering bertingkah aneh, itu sebabnya Eyang Elaine tidak pernah akur dengan Seno cucu semata Eyang dari mendiang kakaknya.

Dokter yang tidak ingin terlibat perdebatan keluarga kalangan atas tersebut, memilih undur diri bersama suster yang sejak tadi mendampinginya.

"Apa sebenarnya yang ada di pikiran Eyang kali ini?" tanya Paman Emir gemas, ada saja tingkah ibunya yang bikin pusing.

"Eyang menemui paranormal beberapa hari yang lalu, minta solusi bagaimana caranya kalian berdua cepat menikah dan menghasilkan cucu dan cicit. Lalu dia meminta syarat, harus membawa darah ayam untuk persembahan ritual!" jelas Eyang Elaine santai tanpa rasa bersalah.

Sudah kepalang basah, Eyang Elaine memilih jujur saja. Ia hanya merutuki kesialannya pagi ini, akibat pengendara yang mengendarai motor secara ugal-ugalan, ia harus terserempet dan berakhir di sini.

Mendengar penuturan Eyang Elaine, sekali lagi Paman Emir terkejut dan rasa keterkejutannya berubah menjadi rasa frustasi. Berbeda dengan reaksi Paman Emir, Seno malah tertawa terbahak-bahak dengan wajah mencemooh ke arah Eyangnya.

Eyang mendengus, inilah alasan Eyang tadi pagi pergi secara sembunyi-sembunyi. Jika cucu laknatnya tahu, ia pasti ditertawai habis-habisan dan sekarang adalah buktinya.

"Sudahlah, Eyang. Kami tidak akan menikah, wanita terlalu merepotkan!" ujar Seno setelah tawanya mereda.

Eyang Elaine menyunggingkan senyum aneh yang membuat perasaan Seno tidak enak. "Tidak bisa, Eyang sudah menemukan calon istri yang tepat untukmu!"

"Tidak bisa, Eyang. Aku ...."

"Sstt," sela Eyang mendesis sembari menaruh jari telunjuknya ke atas bibir meminta Seno diam. Eyang lalu beralih menatap Paman Emir. "Aku tidak akan mengganggumu mengenai urusan perusahaan dan mengizinkan jika ingin menetap di London, asal bantu aku membuatnya menikah dengan gadis pilihanku!"

Paman Emir merasa seperti baru saja mendapat harta karun berlimpah karena dewi fortuna sedang berpihak padanya. Ia lalu menatap Seno dengan pandangan memuja membuat Allan bergidik ngeri.

"Baik, Eyang. Aku setuju," ujar Paman Emir senang, matanya berbinar karena bahagia.

Seno menatap Paman Emir penuh permusuhan, ia merasa pamannya itu sedang berkhianat dengan menumbalkan dirinya untuk kesenangannya sendiri.

Sedang Eyang Elaine tersenyum lebar, seolah satu musuhnya telah berubah menjadi sekutu.

"Sekarang, apa yang harus aku lakukan untuk membantu Eyang?" tanya Paman Emir antusias, mengabaikan ekspresi wajah Seno yang sudah berubah masam.

"Minta Ilyas untuk menyelidiki latar belakang gadis yang membawaku ke rumah sakit!" titah Eyang pada Paman Emir.

"Ohhoo!" Paman Emir menjentikkan jarinya dengan wajah berbinar. "Jadi, gadis yang membawa Mommy ke rumah sakit sekaligus membayar tagihannya adalah gadis yang akan dinikahkan dengan Seno?"

Eyang Elaine mengangguk mantap. "Tapi, tunggu ... Benarkah dia juga membayar tagihan rumah sakitku?" tanya Eyang Elaine dengan mata berbinar.

"Benar, Mom. Suster yang berjaga memberitahuku. Hanya saja suster tersebut lupa menanyakan namanya!" jelas Paman Emir tak kalah antusias.

"Lihat, dia gadis yang baik bukan?" Sekali lagi Paman Emir mengangguk antusias.

"Pilihan Eyang tidak akan salah!" ujar Eyang Elaine yakin.

Paman Emir mengangkat kedua jempolnya ke arah Eyang dan membuat Eyang tersenyum senang.

Seno hanya bisa mendengus dan memperhatikan obrolan keduanya dengan wajah masam.

"Sepertinya setelah ini aku harus benar-benar merelakan hariku yang tenang." Keluh Seno dalam hati dengan wajah nelangsa.

1
Mariaangelina Yuliana
iklannya shopee bikin jengkel
Mariaangelina Yuliana
aduh kok kayak nyium bau bau pelakor yaaaa🤭
Giandra
enaknya diapain ni art g jelas banget
Retno Harningsih
up
Giandra
jangan gegabah mengambil keputusan sendiri Alea bicarakan baik baik seolah olah bertanya ''mau dibawa kemana pernikahan ini" pada Seno
Adinda
semoga ibu kandungnya Alea masih hidup
Adinda
semoga ibu kandung alea masih hidup, kasihan alea thor.
Giandra
bagus
Giandra
tetap waspada Alea jangan sampai lengah orang orang disekitarmu
Anonymous
suka banget sama karakter alea, ga pernah ngeluarin air mata buat orang jahat & dia tetap tegar
Giandra
ada lagi yang cari penyakit
Retno Harningsih
up
Giandra
ayo Alea perjalanan hidupmu baru dimulai tunjukkan ketegasanmu jangan biarkan orang orang terutama para pelakor menindasmu
Giandra
zea dan Bianca mencari penyakitnya sendiri
Retno Harningsih
up
Giandra
momen canggung malah kepergok ada yang masuk pasti salah paham
Giandra
semoga lancar acaranya
Giandra
kau menggali kuburanmu sendiri ana siapapun itu kalau dia customer perlakukan dengan baik sesuai prosedur
Giandra
semoga aman sampai acara pernikahan terlaksana dan seterusnya
Giandra
semoga Alea kalau sudah menikah dengan Seno pribadinya berubah lebih tegas dan cerdik tidak mudah ditindas karena sudah mendapatkan pelajaran hidup yang keras
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!