Di awal kecelakaan yang menuntun dia harus pergi ke badan seorang wanita yang sebenarnya yang dia tidak ketahui.Membuat wanita itu mulai membiasakan hidup sebagai pemilik badan ini,sampai semuanya ia ketahui betapa berat penderitaan yang dialami pemilik badan ini.
Disaat itulah wanita itu bertekad merubah jalan kehidupan lebih baik dan tak akan tertindas oleh orang-orang yang membenci dirinya.
" Aku janji padamu,akan memberikan kehidupan yang lebih baik dari ini." batin Misya yang saat itu berjanji akan memberikan kehidupan yang lebih baik dari ini.
Bahkan akan memberikan kebahagiaan untuk dirinya walaupun ini bukan tubuh miliknya tapi milik orang lain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kehidupan baru Misya ####
"Pantas saja papamu sifatnya seperti itu,aku yakin kamu pasti sakit hati dengan perlakuan papamu selama ini." Gumam Misya yang begitu terharu dengan kehidupan tragis pemilik badan ini.
"Baiklah,akan ku ubah kehidupanmu lebih baik lagi.Apalagi aku sudah muak jika aku hidup seperti ini." Ucap Misya yang mencoba bangun dari tidurnya.
Misya segera membuka lemari baju miliknya,dan sayangnya lagi baju didalam lemari hanya ada 4 potong ditambah beberapa baju daster yang sudah kusam.
"Kenapa baju miliknya seperti ini, bajunya terlihat sangat kuno ." Gumam Misya yang kaget baju miliknya seperti ini.
Misya mencoba cari cara lain agar dia terselamatkan dari kehidupan yang begitu membuat dirinya menderita.Ia mencoba mencari barang miliknya di laci kamarnya,matanya tertuju pada sebuah handphone yang terlihat jadul.
"Yakin ini handphone miliknya,jadul amat. Berbeda dengan handphone milikku." Gerutu Misya yang kaget bukan main .
Tapi untungnya handphone itu masih bisa digunakan,diam-diam Misya menghubungi seseorang yang ingin dia temui.
"Halo Arya, ini aku Misya. Kita bisa bertemu ditempat biasanya kita bertemu?, ada sesuatu hal yang ingin aku bicarakan denganmu .Ingat jam 9 pagi jangan sampai telat." Baru saja bicara tiba-tiba handphone miliknya mati.
Misya pun kaget dan mengecek handphone miliknya,dan pantas saja mati pulsa miliknya sudah habis untuk dia telepon sebentar.
"Yah habis pulsaku,begini amat hidupku susah sekali." Keluh Misya yang kesal sendiri.
Misya pun mengembalikan handphone miliknya kedalam laci.
"Aku harus bertemu Arya ,mana aku mau hidup menderita seperti ini.Dasar orang tua tidak bisa mengurus anaknya sendiri. Hanya bisa menyalahkan anaknya sendiri." Misya benar-benar kesal dengan perilaku orang tuanya yang tak pernah memberikan kasih sayang pada putrinya sendiri.
Misya pun pergi ke kamar mandi yang ada diluar,Misya pun melihat sekeliling ruangan yang ternyata rumah yang dia tempati cukup besar walaupun tak ada apa-apa dengan yang dia milik sebenarnya.
Baru saja selesai mandi ada seorang wanita menghampiri dirinya .
"Hey kamu." Wanita itu melempar baju kearah Misya.
"Cuci baju milikku,awas sampai rusak.Baju itu harganya mahal tahu." Ucap wanita itu dengan nada kesal.
"Terus kenapa?" Tanya Misya yang berani bertanya.
"Apa kamu tuli,baju itu mahal bahkan kamu pun tak akan mampu membeli baju seperti itu." Senyuman sinis wanita itu pada Misya.
"Begitu ya,tapi aku pernah dengar ada baju paling mahal dari ini katanya merk terkenal dari Paris bahkan edisi terbatas kabarnya ." Jawab santai Misya.
Mendengar itu wanita langsung kaget." Apa benar apa yang barusan kamu bilang?" Tanya wanita itu yang kaget dengan ucapan Misya.
"Benar,bahkan harganya tak terlalu mahal hanya Sekitar 100 juta bahkan ada yang lebih dari itu." Jawab Misya yang di kehidupan sebelumnya ditaburi kemewahan dari yang dia miliki.dan semua dari hasil kerja kerasnya.
"Jangan asal bicara kamu."
"Kamu cek saja sendiri ,kamu nanti akan dapat barang yang aku maksudkan." Jawab santai Misya yang pergi meninggalkan wanita itu.
Wanita itu terlihat bingung melihat perubahan dari Misya yang berani menjawab pertanyaan dirinya.Biasanya Misya akan ketakutan pada dirinya tapi malah kebalikannya dia berani dengan dirinya.
"Kenapa dia Sekarang berani denganku." Gumam wanita itu yang tak lain adik tirinya yang bernama Tiara .
Misya langsung masuk ke kamar mencari sisir,ia berdiri didepan cermin." Sayangnya kamu kurang perawatan,lihat wajah kamu yang sedikit berjerawat begini .Kalau sudah seperti ini aku harus perawatan agar wajahnya bersih dari jerawat." Gumam misya yang merasa wajahnya harus diperbaiki dengan perawatan .
Tiba-tiba saja masuklah bibi Mia yang datang membawa sesuatu." nona." Sapa bibi Mia pada misya.
"Iya bibi." Balik sapa Misya.
"Ini untuk non,ada teh hangat buat non." Jawab bibi Mia yang pandangan teralih pada sesuatu barang yang tergeletak ditempat tidur.
"Bukannya itu baju Milik non Tiara?" Tanya bibi Mia yang langsung mengambil baju itu.
"Iya bibi, tadi dia menemui Misya setelah selesai mandi dan memberikan ini untuk di cuci." Jawab Misya yang baru saja selesai merapikan rambut.
"Ya sudah kalau begitu bibi cuci baju non Tiara , nona Misya istirahat saja".Ucap bibi Mia yang begitu menyayangi Misya.
"Iya bibi." Jawab Misya dengan senyuman,karena hanya bibi Mia yang begitu baik pada dirinya, sedangkan orang lain tak begitu menyayangi dirinya malahan dirinya dibenci oleh mereka.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 7 malam,seperti biasanya Misya keluar dari kamarnya menuju ruang meja makan.Saat masuk ke dalam Misya sudah di kejutkan kehadiran mereka semuanya di ruangan itu.
Misya langsung duduk diantara mereka,reaksi mereka semuanya langsung kaget.
"Untuk apa kamu makan disini." Ucap pria itu yang duduk di sebelah kanan Misya.
"Aku mau makan disini." Jawab Misya yang malas berdebat dengan kakak tirinya yang bernama Fendi,Misya langsung mengambil makanan diatas meja tanpa dia memperdulikan mereka.
Tiara nampak marah melihat kehadiran Misya ditempat makan malam mereka.Belum lagi ibu dan kakak tiri laki-lakinya begitu sama tak suka kehadirannya.Sedangkan tuan Mahendra tak menghiraukan putrinya yang saat itu berkumpul satu ruangan.
"Mama,jangan lupa pesan Tiara tadi." Ucap Tiara pada mamanya.
"Iya sayang,nanti mama coba bilang sama papamu."
"Adik pesan apa ma?" Tanya Fendi pada mamanya.
"Itu lho ,adikmu ingin baju seperti yang dia inginkan." Jawab mama Andini pada putranya.
"Kalau dia ingin baju belikan saja." Ucap tuan Mahendra pada istrinya.
"Iya pa." Jawab mana Andini dengan senyuman.
Reaksi Tiara begitu bahagia mendengar akhirnya dia memiliki apa yang dia inginkan."Makasih pa." Ucap Tiara pada papanya.
"Iya sayang." Jawab tuan Mahendra pada putri tirinya.
Mendengar perkataan itu, diam-diam Misya tersenyum."Benar-benar tak habis pikir,putrinya sendiri diabaikan sedangkan dia bukan anak kandungnya sendiri malah begitunya dimanja seperti itu." Batin Misya yang hanya bisa menahan tawa.
Tiara pun melihat Misya hanya tersenyum makin membuat dirinya bingung."Kenapa kamu tersenyum begitu,kamu iri ya ?" Tanya Tiara dengan nada sedikit kesal.Misya pun memilih diam tak menjawab, apalagi posisi dia sedang makan.
"Bisa tidak kamu jawab,apa kamu tuli?" Tanya Fendi yang terlihat marah.
Mendengar dirinya ditanya,Misya langsung menghentikan makannya." Bisa tidak saat makan tidak berbicara,kamu tahu kan kode etik cara makan yang benar." Jawab Misya dengan tatapan tajam kearah kakak tirinya.
Fendi yang mendengarnya langsung kaget,mendengar Misya yang bisa-bisa ia berani membalas pertanyaan dari Fendi.