NovelToon NovelToon
Bangkitnya Lady Antagonis

Bangkitnya Lady Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel / Epik Petualangan / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Achaa19

Karin, seorang editor buku yang sibuk, terbangun dalam tubuh Lady Seraphina Ashbourne, seorang karakter antagonis dalam novel percintaan terkenal yang baru saja ia revisi. Dalam cerita asli, Seraphina adalah wanita sombong yang berakhir tragis setelah mencoba merebut perhatian Pangeran Leon dari tokoh utama, Lady Elara.

Berbekal pengetahuannya tentang plot novel, Karin bertekad menghindari takdir suram Seraphina dengan mengubah cara hidupnya. Ia menjauh dari istana, memutuskan untuk tinggal di pinggiran wilayah Ashbourne, dan mencoba menjalani kehidupan sederhana. Namun, perubahan sikapnya justru menarik perhatian banyak pihak:

Pangeran Leon, yang mulai meragukan perasaannya pada Elara, tiba-tiba tertarik dengan sisi "baru" Seraphina.

Duke Cedric Ravenshade, musuh terbesar keluarga Seraphina, yang curiga terhadap perubahan sifatnya, mendekatinya untuk menyelidiki.

Sementara itu, Lady Elara merasa posisinya terancam dan memulai rencana untuk menjatuhkan Seraphina sebelum hal-hal di

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achaa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Bab 19: Ancaman yang Mengintai

Kehidupan di kerajaan mulai pulih dengan perlahan, namun semakin banyak masalah yang muncul, membawa Leon dan Karin pada kenyataan bahwa ketenangan yang mereka rasakan mungkin hanya sementara. Meskipun rakyat mulai percaya kembali pada mereka sebagai pemimpin, ada ancaman yang lebih besar yang mengintai dari jauh. Keadaan yang tenang hanyalah permukaan dari badai yang akan datang.

Leon dan Karin menerima kabar dari utusan mereka bahwa beberapa wilayah tetangga mulai bergerak dengan cara yang mencurigakan. Salah satu kerajaan besar di selatan, yang sebelumnya menjadi sekutu Asteris, mulai mengirimkan pasukan lebih banyak ke perbatasan mereka. Tidak hanya itu, sebuah organisasi misterius yang dikenal sebagai Cahaya Hitam, yang selama ini beroperasi di bawah tanah, mulai menunjukkan aktivitas mereka yang mengarah pada kekuatan yang lebih besar.

"Mereka mulai bergerak," kata Leon, suaranya rendah dan penuh kewaspadaan. "Ini lebih besar dari yang kita kira."

Karin memegang tangan Leon dengan erat, merasakan ketegangan yang mulai menyebar. "Kita tidak bisa membiarkan mereka merusak semua yang telah kita bangun."

Leon menatap peta kerajaan mereka yang terhampar di meja, jari-jarinya menunjuk pada titik yang mencurigakan. "Ada sebuah rencana besar di balik ini," ujarnya, merenung. "Kita harus mengetahui siapa yang menggerakkan semua ini dan apa tujuan mereka. Kita tidak bisa bertindak gegabah."

Dengan ancaman yang semakin mendekat, Leon dan Karin memutuskan untuk membentuk pasukan khusus yang akan bertugas untuk mengumpulkan informasi tentang Cahaya Hitam dan kerajaan yang terancam. Pasukan ini akan terdiri dari orang-orang terbaik dari berbagai penjuru kerajaan, termasuk mantan tentara yang telah lama pensiun, serta para ahli strategi dan mata-mata terbaik yang dapat menyusup ke wilayah musuh.

Salah satu anggota yang mereka pilih adalah Alric, mantan kapten pasukan elit yang telah lama meninggalkan medan perang setelah pertempuran besar yang hampir merenggut nyawanya. Alric memiliki pengetahuan luar biasa tentang taktik militer dan pengalaman bertempur dengan musuh-musuh yang jauh lebih kuat.

"Aku tidak akan kembali ke medan perang tanpa alasan yang jelas," kata Alric dengan suara tegas. "Tapi jika itu untuk melindungi kerajaan ini, aku siap."

Leon dan Karin tahu bahwa pasukan ini akan menjadi kunci untuk mengetahui siapa yang ada di balik semua pergerakan misterius ini. Namun, mereka juga menyadari bahwa mereka tidak hanya berhadapan dengan kekuatan fisik, tetapi juga dengan tipu daya dan intrik yang jauh lebih berbahaya.

Saat pasukan khusus disiapkan, Leon dan Karin terus menggali lebih dalam ke dalam sejarah kerajaan. Mereka memutuskan untuk mencari lebih banyak informasi tentang Cahaya Hitam dan pengaruhnya. Karin, dengan keterampilannya dalam membaca naskah kuno dan peta rahasia, menemukan sebuah catatan lama yang menyebutkan sebuah organisasi yang beroperasi dalam bayang-bayang kerajaan sejak berabad-abad lalu. Organisasi ini memiliki tujuan untuk menggulingkan setiap penguasa yang mereka anggap lemah dan menggantinya dengan pemimpin yang lebih kuat—mereka yang percaya pada kekuatan mutlak.

"Ini lebih gelap dari yang kita kira," kata Karin setelah membaca catatan itu. "Mereka bukan hanya kelompok kriminal. Mereka adalah sebuah kekuatan yang berakar dalam sejarah kerajaan."

Leon memikirkan kata-kata itu dengan serius. "Jika ini benar, maka kita bukan hanya berhadapan dengan satu musuh. Kita berhadapan dengan ideologi yang sudah lama berkembang."

Di tengah pencarian mereka, Karin dan Leon menerima undangan yang tidak mereka harapkan—sebuah pertemuan dengan seorang sosok misterius yang mengaku mengetahui banyak tentang Cahaya Hitam. Sosok ini, yang menyebut dirinya Seraph, mengklaim memiliki informasi yang sangat berharga tentang jaringan organisasi itu dan bagaimana mereka beroperasi di seluruh kerajaan.

Namun, meskipun dia menawarkan bantuan, Leon dan Karin merasa tidak nyaman. Seraph datang tanpa jejak yang jelas, dan mereka tahu bahwa berurusan dengan orang-orang seperti dia selalu berisiko. Tetapi, dengan tekanan yang semakin meningkat dan ancaman yang semakin nyata, mereka tidak punya pilihan lain selain mendengarkan apa yang dia katakan.

"Cahaya Hitam tidak hanya ingin menguasai kerajaan kalian," kata Seraph, matanya bersinar dengan misteri. "Mereka ingin menghancurkan ideologi kalian, meruntuhkan keyakinan rakyat pada pemimpin yang benar. Mereka beroperasi di antara bayang-bayang, dan kalian akan membutuhkan lebih dari sekadar tentara untuk mengalahkan mereka."

"Apa yang kalian inginkan dari kami?" tanya Leon, waspada.

Seraph hanya tersenyum samar, "Saya ingin kalian menyadari bahwa musuh kalian tidak hanya di luar, tetapi juga di dalam diri kalian sendiri. Terkadang, kebenaran yang paling gelap datang dari tempat yang paling tak terduga."

Saat Leon dan Karin berusaha untuk memahami kata-kata Seraph, mereka tahu bahwa mereka harus mengambil tindakan dengan hati-hati. Cahaya Hitam bukan hanya sebuah kelompok yang ingin merebut kekuasaan—mereka adalah musuh yang lebih berbahaya, karena mereka tahu bagaimana cara memanipulasi perasaan rakyat dan mengguncang fondasi kerajaan.

Leon dan Karin memutuskan untuk mempercepat rencana mereka untuk mengumpulkan informasi dan mempersiapkan pertahanan kerajaan. Mereka mengirimkan pasukan khusus ke wilayah-wilayah yang paling rawan, sambil terus berusaha mengungkap identitas dari kelompok yang telah lama bersembunyi ini.

Namun, meskipun langkah-langkah ini telah diambil, Leon tidak bisa mengabaikan kekhawatiran yang terus membayangi pikirannya. Jika Cahaya Hitam memiliki kekuatan yang mereka klaim, maka ini bukan hanya masalah pertempuran fisik. Ini adalah peperangan untuk jiwa kerajaan, dan mereka harus siap untuk menghadapinya, tidak hanya dengan senjata, tetapi dengan kecerdasan, hati, dan keberanian yang lebih besar dari yang pernah mereka bayangkan

Di malam yang gelap, ketika kerajaan beristirahat dalam ketenangan semu, Leon dan Karin berdiri di balkon istana, memandang bintang-bintang di langit. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka belum selesai—bahkan baru saja dimulai. Ancaman yang mengintai belum sepenuhnya terungkap, dan banyak hal yang masih harus mereka pelajari.

"Apakah kita siap?" tanya Karin, matanya yang tajam menatap langit.

Leon menatapnya dengan tekad. "Kita harus siap. Tidak ada jalan mundur sekarang."

Dan dengan itu, mereka berdua mempersiapkan diri untuk mengungkap kebenaran yang lebih gelap dan menghadapi ancaman yang semakin nyata—sebuah ancaman yang bisa mengubah masa depan kerajaan mereka selamanya.

Sebagaimana Leon dan Karin semakin menggali informasi mengenai Cahaya Hitam, mereka merasakan betapa tipisnya batas antara kebenaran dan kebohongan. Setiap petunjuk yang mereka temukan membuka lebih banyak misteri, mengarah pada sebuah jaringan yang lebih besar dan lebih berbahaya dari yang mereka bayangkan. Seraph bukanlah satu-satunya sosok misterius yang datang kepada mereka. Di dalam kerajaan, mereka mulai mendengar kabar tentang seorang wanita yang dikenal dengan nama Lysandra—seorang mata-mata dari kelompok Cahaya Hitam yang sangat berbahaya dan cerdik.

Lysandra adalah sosok yang tak pernah dilihat, tapi selalu dikenal. Setiap langkahnya seperti bayang-bayang yang menyelinap di antara cahaya, hampir tidak bisa diprediksi. Namun, satu hal yang diketahui adalah kemampuannya dalam memanipulasi informasi dan merusak struktur kerajaan dari dalam. Lysandra bukan hanya seorang mata-mata; dia adalah seorang ahli dalam membalikkan aliansi dan membuat keraguan muncul di antara sekutu.

Suatu malam, Karin menerima kabar dari salah satu informannya yang mengatakan bahwa Lysandra berada di salah satu kota kecil yang jarang dilalui. Leon dan Karin memutuskan untuk bertindak cepat. Mereka perlu menginterogasi Lysandra, atau lebih tepatnya, menggali informasi dari wanita itu sebelum Cahaya Hitam menyebarkan kekacauan lebih lanjut.

"Lysandra harus kita tangkap," kata Leon dengan suara tegas. "Dia memiliki informasi yang bisa merubah arah perang ini."

Karin, yang lebih berhati-hati, mengingatkan, "Namun, dia tidak akan mudah dijebak. Jika kita berbuat ceroboh, kita hanya akan memainkan permainan mereka."

Tanpa membuang waktu, Leon, Karin, dan pasukan khusus mereka melakukan perjalanan malam ke kota tempat Lysandra diyakini bersembunyi. Kota ini terletak di tepi hutan yang lebat, jauh dari jalur perdagangan utama, namun tetap cukup dekat dengan perbatasan kerajaan. Ketika mereka tiba, mereka menemukan kota itu tampak tenang—terlalu tenang, seolah ada sesuatu yang mengintai di dalam bayang-bayang.

"Jangan lengah," peringatan Leon saat mereka memasuki kota. "Ini bisa jadi jebakan."

Karin memimpin pasukan dengan hati-hati, merasakan adanya ketegangan di udara. Setiap sudut kota seakan menyembunyikan rahasia, dan mereka tahu mereka tidak sendirian. Beberapa kali mereka mendengar suara berbisik, namun saat mereka berbalik, tidak ada siapa pun di sana. Ketegangan di hati mereka meningkat seiring langkah mereka mendekati rumah yang diduga sebagai tempat persembunyian Lysandra.

Setibanya di sebuah rumah tua yang terisolasi, mereka menemukan bahwa Lysandra sudah menunggu. Dengan ketenangan yang luar biasa, Lysandra muncul dari balik pintu, mengenakan jubah gelap yang hampir menyatu dengan bayangan malam. Senyum licik muncul di wajahnya, dan meskipun dia tidak mengeluarkan sepatah kata pun, aura yang ditinggalkannya cukup untuk membuat pasukan Leon dan Karin waspada.

"Ternyata kalian datang juga," kata Lysandra dengan nada santai, meskipun situasi yang mengancam. "Tapi, apa kalian benar-benar siap untuk menghadapi kebenaran yang akan aku ungkapkan?"

Karin menatapnya dengan tajam. "Kami datang bukan untuk mendengarkan kebohongan. Kami ingin informasi yang nyata—sebelum kerajaan ini jatuh ke tangan kalian."

Lysandra hanya tertawa, suara halus yang menggema di ruangan sepi. "Kerajaan ini sudah lama berada di ujung jurang," katanya. "Tapi kalian, kalian adalah bagian dari masalah ini. Kalian berdua... kalian hanya bagian dari roda yang tak bisa dihentikan."

Sebelum mereka bisa bertindak, Lysandra dengan gesit menghindar dari serangan pasukan mereka, menciptakan kebingungan dengan teknik yang memanipulasi bayangan. Dia bergerak dengan kecepatan luar biasa, meninggalkan pasukan mereka terpecah-pecah dalam kegelapan yang tiba-tiba. Leon dan Karin berusaha mengejarnya, tetapi Lysandra begitu lihai dalam melarikan diri, seakan menyatu dengan malam.

"Kalian tidak akan pernah menang," serunya dari jauh. "Cahaya Hitam tidak bisa dihentikan."

Walaupun Lysandra berhasil lolos dari kejaran mereka, dia meninggalkan sebuah petunjuk yang sangat penting. Di tanah yang ditinggalkan di sekitar tempat persembunyian, mereka menemukan simbol yang sama dengan yang pernah mereka lihat di artefak yang ditemukan sebelumnya—sebuah lambang Cahaya Hitam.

Leon menatap simbol itu dengan marah dan keputusasaan. "Ini lebih besar dari yang kita kira," katanya pelan. "Lysandra bukan hanya seorang mata-mata. Dia adalah bagian dari sesuatu yang jauh lebih besar."

Karin, yang memandang simbol itu dengan cermat, berkata, "Kita harus lebih berhati-hati. Mereka memiliki pengaruh yang jauh lebih dalam di dalam kerajaan daripada yang kita kira. Mereka bisa merusak kita dari dalam."

Leon mengangguk, wajahnya serius. "Kita tidak bisa terus berlarian tanpa arah. Kita harus mengetahui lebih dalam lagi siapa yang menggerakkan mereka dan bagaimana mereka bekerja."

Namun, mereka menyadari bahwa satu-satunya cara untuk menghadapi ancaman ini adalah dengan lebih banyak informasi. Mereka memutuskan untuk kembali ke istana dan merencanakan langkah berikutnya. Kali ini, mereka tahu bahwa musuh yang mereka hadapi bukan hanya kekuatan gelap, tetapi juga perang melawan waktu—sebuah perjuangan untuk mempertahankan kerajaan dari kehancuran yang lebih besar.

Saat Leon dan Karin kembali ke istana, mereka tidak tahu bahwa langkah mereka akan membawa mereka pada jalan yang tak terduga. Cahaya Hitam mulai mengungkapkan wajahnya yang lebih berbahaya, dan kini, lebih dari sebelumnya, Leon dan Karin harus bersiap untuk menghadapi ancaman yang mengancam lebih dari sekedar kerajaan mereka—ini adalah peperangan untuk masa depan mereka, untuk seluruh dunia.

1
Aster
Kenapa semua orang takut pada pilihan karin?, Seakan-akan mereka sudah tau masa depan, dan takut Karin mengubah nya?
Aster
Dia tiba-tiba berubah, siapa yg tidak penasaran, hemmm
Aisyah Suyuti
menarik
Frando Wijaya
entah knp gw jd alergi denger kta takdir....
Frando Wijaya
cih 😒....gw dh duga bkl terjadi yg sgt menjengkelkan
Frando Wijaya
HA! seakan2 Tau masa dpn apa yg bch ini lht.... bner2 konyol....segituny ingin antagonist jd boneka? HA! bner2 bch krg ajar tdk Tau malu
dea febriani: ijin promosi cerita silhoute of love
total 1 replies
Frando Wijaya
....... mencurigakn 😒😒😒
Frando Wijaya
ini jls2 ada seseorang yg awasi antagonist harus di takdirkn hidup antagonist
Frando Wijaya
gk heran putri kandung sendiri saat mati gk sedih....heh 😏....sampah bht
Frando Wijaya
semua berawal keslhan bpk antagonist sialan itu...yg sdh biarkn anakny mati gara2 Dia
Cha Sumuk
MC ceweknya kurg cerdas jg lemah
Achaa19
bagus
Hikam Sairi
mulai baca
Retno Isma
semangat nulisnya thorrr....💪💪💪💪
Rahman Hayati
masih lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!