NovelToon NovelToon
Setelah Talak Tiga

Setelah Talak Tiga

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Cerai / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aina syifa

Setelah menjatuhkan talak pada Amira, Reifan menyesalinya. Reifan ingin merujuk Amira, setelah dia tahu kalau perceraian mereka terjadi hanya karena kesalahpahaman. Selama ini Amira hanya di fitnah oleh ibu mertuanya. Dan setelah Reifan mengetahui hal itu, Reifan menyesal dan ingin menebus kesalahannya dengan merujuk Amira. Namun tanpa sadar Reifan telah mentalak Amira sebanyak tiga kali, sehingga tidak bisa membuat mereka rujuk lagi kecuali Amira menikah lagi dengan lelaki lain dan bercerai dengan lelaki itu.
Apa yang akan Reifan lakukan untuk bisa kembali dengan Amira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Khwatir

Setelah Reifan pergi, Desti mendekat ke arah ibunya.

"Ma, gimana nih Ma, sepertinya Kak Reifan sudah nggak percaya sama kita lagi deh."

Bu Rianti mengepalkan tangannya geram. Entah dengan cara apa lagi untuk Bu Rianti  membujuk  Reifan agar Reifan mau bertunangan dengan Hana.

"Tunggu, kenapa Reifan tiba-tiba mau rujuk dengan Amira. Apakah selama ini mereka masih berhubungan baik," ucap Bu Rianti. 

"Bisa jadi Ma, kenapa kita tidak cari Amira saja. Kita beri Amira pelajaran agar dia kapok dan nggak berani deketin Kak Reifan lagi," usul Desti. 

Bu Rianti tersenyum. 

"Ide kamu bagus juga. Mama harus selidiki dan cari tahu, di mana keberadaan Amira saat ini."

"Iya Ma." 

Bu Rianti mengambil ponselnya. Dia menekan nomer seseorang untuk menelponnya. 

"Halo bos..."

"Halo, saya punya tugas untuk kamu."

"Tugas apa Bos?"

"Saya mau kamu cari tau keberadaan Amira mantan menantu saya"

"Baik bos. Tapi saya tidak tahu seperti apa rupanya."

"Saya akan kirimkan foto Amira lewat chat."

"Baik bos. Yang penting imbalannya dulu."

"Masalah itu kamu tidak perlu khawatir. Saya akan transfer untuk uang muka."

"Siap Bu Bos. Siap laksanakan."

Bu Rianti kemudian menutup saluran telponnya. Setelah itu dia menatap Desti lekat 

"Kali ini Amira tidak akan lolos dari kita Desti."

"Iya Ma. Kita harus samperin Amira dan buat dia menyesal karena udah merayu Kak Reifan lagi."

****

Pagi ini Amira dan Aditya masih berbaring di atas tempat tidurnya. Amira mengerjapkan matanya dan melihat ke sampingnya. Ternyata Aditya masih tertidur. Biasanya Aditya yang lebih awal bangun. Tapi entah mengapa jam setengah enam, Aditya masih tertidur. 

"Mas, bangun Mas. Sudah pagi ini. Kamu nggak subuhan," ucap Amira mencoba membangun Aditya. 

Aditya mengerjapkan matanya. 

"Amira, kepalaku sakit banget Amira," ucap Aditya sembari beringsut duduk. 

"Mas, kamu kenapa? kamu sakit?" tanya Amira.

Amira memegang kening Aditya. 

"Mas, kamu demam. Badan kamu panas banget Mas," ucap Amira. 

"Aku nggak apa-apa Amira. Aku cuma nggak enak badan aja."

"Mas, kalau kamu sakit, ngga usah ke kantor dulu. Kamu istirahat dulu."

Aditya mengangguk. 

"Iya Amira. Aku akan izin dulu hari ini."

Amira turun dari ranjangnya. 

"Mas, aku ke dapur dulu ya. Aku mau bantuin Bik Atun sekalian mau nyiapin keperluan Kayla."

"Iya Amira."

Amira keluar dari kamarnya. Setelah itu dia pergi ke dapur untuk menemui Bik Atun. 

Amira tersenyum saat melihat Kayla sudah bangun. Kayla saat ini sudah duduk di ruang makan menunggu Bik Atun memasak.

"Kayla, kamu sudah bangun," ucap Amira sembari mendekat ke arah Kayla. 

Kayla tersenyum menunjukan gigi putihnya. 

"Mama, Om Adit mana? kenapa dia belum keluar kamar?" 

Amira menghela nafas dalam. Setelah itu dia duduk di dekat Kayla. 

"Kay, bisa nggak Kayla panggil Om Aditya ayah. Walau bagaimanapun juga, Om Adit itu sekarang  suami Mama. Dan Om Aditya sekarang sudah menjadi ayah Kayla."

Kayla diam. Sebenarnya Kayla tidak suka dengan kehadiran ayah baru dalam kehidupannya. Karena selama ini Kayla hanya menginginkan ibunya bisa kembali dengan ayah kandungnya. 

"Mama, aku nggak mau panggil Om Adit ayah. Karena ayah Kayla cuma Papa Reifan. Ngga akan bisa tergantikan oleh siapapun. Walau Om Adit baik, tapi dia tidak bisa menggantikan Papa Reifan di hati aku."

Amira menghela nafas dalam. Entah bagaimana caranya membujuk Kayla agar Kayla mau memanggil Aditya ayah. Sepertinya pengaruh Reifan terlalu besar di hati Kayla.

"Amira, jangan paksa Kayla untuk panggil aku ayah. Kayla sudah terbiasa panggil aku Om. Kalau sudah biasa panggil Om, itu akan sangat sulit untuk dirubah. Jadi terserah Kayla saja Amira." 

Amira terkejut saat melihat Aditya. 

"Mas, kenapa kamu keluar. Kamu kan lagi sakit. Apa tidak sebaiknya kamu istirahat saja di kamar.' 

"Aku mau ambil air putih hangat." 

"Oh, aku ambilin ya. Kamu duduk dulu saja di sini sama Kayla."

Aditya mengangguk. Dia kemudian duduk di dekat Kayla duduk. Sementara Amira pergi ke dapur untuk mengambilkan suaminya minum.

Amira mengambil  gelas dan menuang segelas air panas  ke dalam gelas itu. 

Hoek...Hoek...Hoek...

Amira tiba-tiba mual-mual. Seperti biasanya setiap pagi dia selalu  mual saat berada di dapur dan mencium bau masakan. 

Bik Atun terkejut saat melihat Amira. 

"Bu, ibu kenapa? ibu ngga apa-apa kan?" tanya Bik Atun. 

"Bau masakan bibik terlalu menyengat. Membuat aku mual-mual."

"Bibi kan sudah bilang, pekerjaan dapur biar bibik yang mengerjakan. Bu Amira fokus saja dengan kehamilan ibu."

"Aku nggak betah kalau nggak ngapa-ngapain Bik."

Aditya yang mendengar  Amira mual-mual di dapur, segera menghampiri Amira. 

"Amira, apa yang terjadi? kamu mual lagi?" 

Amira mengangguk. 

"Ayo kita ke kamar. Istirahat saja kalau kamu mual," ucap Aditya sembari merangkul bahu Amira. 

Sebelum pergi, Aditya menatap Bik Atun lekat. 

"Bik, tolong bantu Kayla siap-siap ya.  Karena dia harus sekolah. Mulai sekarang, urusan Kayla saya serahkan ke bibi. Karena Amira untuk  saat ini tidak bisa mengurus Kayla. Dia harus fokus dengan kehamilannya. Apalagi kehamilan Amira masih sangat muda."

"Baik Pak Aditya. Serahkan semuanya sama bibik. Mulai sekarang, urusan rumah dan urusan Kayla adalah urusan bibik."

"Makasih ya Bik."

Aditya kemudian membawa Amira ke kamarnya. Sementara Bik Atun menghampiri Kayla di ruang makan. 

"Kayla mandi dulu ya. Nanti setelah mandi, kayla sarapan. Bibik sudah memasak untuk  sarapan Kayla, dan bibi juga sudah menyiapkan bekal untuk Kayla bawa ke sekolah."

Kayla menatap Bik Atun lekat. 

"Bik, Mama sebenarnya kenapa sih? apa Mama lagi sakit? dari kemarin Mama muntah-muntah terus," ucap Kayla. Tampaknya Kayla belum tahu kalau ibunya sedang hamil. 

Bik Atun tersenyum. 

"Mama belum memberi tahu Kayla, kalau sebentar lagi Kayla mau punya adik?" 

Kayla terkejut saat mendengar ucapan bibiknya. 

"Apa! aku mau punya adik?"

"Iya. Kayla senang kan mau punya adik?"

Kayla diam. Dia tidak tahu harus bahagia atau tidak saat mendengar kabar itu. 

Seandainya itu bayi milik Papa Reifan dan Mama Amira, aku pasti akan lebih bahagia lagi. Tapi sayangnya adik itu anaknya Om Aditya. Pasti setelah punya anak, Om Aditya akan berubah sama aku. Dia pasti akan lebih sayang sama adik dari pada sama aku. Aku kan bukan anaknya Om Adit. Tapi anaknya Papa Reifan, batin Kayla. 

"Kay, ayo mandi sayang. Mulai sekarang Kayla jangan rewel ya. Kayla harus nurut sama bibik. Kasihan Mama dan Om Aditya kalau Kayla rewel.  Biarkan mereka fokus dengan adik yang ada di dalam perut Mama kamu."

"Bik, kalau adik sudah lahir, apa Mama dan Om Aditya akan mengabaikan aku?" tanya Kayla degan tatapan sendu. 

"Kenapa Kayla tanya seperti itu?"

"Aku kan bukan anaknya Om Adit. Om Adit pasti tidak akan perduli lagi sama aku kalau dia sudah punya anak sendiri."

"Menurut bibik, Om Adit bukan tipe orang seperti itu. Bibik aja yang bukan siapa-siapa Om Adit, disayang juga sama Om Adit. Bibi selalu di kasih bonus setiap bulan.  Om Adit juga sering memberikan bibik hadiah." 

"Apa menurut bibi kasih sayang Om Adit dan Mama nggak akan berubah kalau ada adik?"'

"Ngga akan lah. Percaya deh sama bibi. Om Adit dan ibu kamu pasti masih akan tetap menyayangi kamu walau nanti adik kamu sudah lahir."

1
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
lah kmu gimn sih mir, klo emng mau rujuk ya kmu hrs melakukn HB sm suami yg bru ga cm asal stuts nikah² aja,🙄
Putri Chaniago
jgn bilang Aditya ada rasa dg Amira, jgn bilang pula Aditya yg d jadikan muhalil antara Amira n suaminya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!