IG: puputhamzah24
Ayunda terpaksa menikah dengan Gunadarma yang sikapnya dingin dan sombong. Guna dan Ayu bekerja di perusahaan yang sama dan ini semakin membuat hati Ayu makel. Ada-ada sajah titah dan tuduhan Guna terhadap Ayu.
Adinda, adiknya Ayu, demi sebuah ponsel mahal, rela didekati seorang pria bertitel CEO. Akankah Adinda berhasil mendapatkan suami CEO seperti saudarinya atau malah nasibnya lebuh apes?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puputhamzah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengesalkan
Guna mempercepat langkahnya dan menuju ruangannya. Namun saat ia membuka pintu ruangannya Ayunda tidak terlihat didalam ruangannya. Guna mengambil ponselnya dan segera menghubungi Ayunda dan ternyata Ayunda tidak menjawab ponselnya. Guna menghembuskan napasnya dan segera meminta sekretarisnya untuk menyiapkan mobilnya karena ia ada janji dengan rekan bisnisnya untuk membahas bisnis mereka dan sekaligus makan siang bersama.
"Jaka siapkan file perencanaan proyek baru pengembangan minuman, kita akan bertemu Pak Panji sekalian makan siang bersama!" ucap Guna.
"Oke, saya sudah menghubungi sekretaris beliau dan kita akan bertemu di W &D pak" jelas Jaka.
Guna segera keluar dari ruangannya diikuti Jaka yang memegang beberapa file di tangannya. Kemudian keduanya masuk kedalam lift menuju lobi kantor. Lift terbuka, Guna dan Jaka segera keluar dari dalam lift. Guna melihat kesekelilinginnya mencoba mencari Ayunda namun ia tidak melihat Ayunda. Jam menujukkan pukul dua belas siang.
"Mobilnya sudah siap Pak!" ucap Jaka.
"Ayo!" ucap Panji mempercepat langahnya menuju mobil yang telah siap tepat didepan pintu utama Candrama cop.
Mereka segera masuk kedalam mobil menuju restauran W&D. Guna segera masuk ke dalam Restauran dan tatapan matanya tertuju pada wanita cantik yang memiliki rambut hitam panjang dan memiliki kulit yang putih. Wanita yang sejak tadi ia coba hubungi tapi sepertinya sengaja tidak mengangkat ponselnya.
"Disana Pak!" ucap Jaka menujuk Panji ysng sedang duduk bersama wanita cantik.
Guna segera mendekati Panji dan menjabat tangan Panji "Apa kabar?" tanya Panji tersenyum ramah.
"Baik Pak Panji" ucap Guna.
"Silahkan duduk!" Panji menpersilahkan Guba dan Jaka untuk segera duduk.
"Saya pikir kamu bakal mengenalkan istrimu Pak Guna" ucap Panji formal.
Guna tersenyum "Nggak usah Formal Nji hehehe" kekeh Guna.
Perempuan yang duduk disebelah Panji hanya tersenyum "Oya, ini istri Saya namanya Dilara, katanya kalian saling mengenal saat di Amerika" ucap Panji.
"Iya, dia salah satu mahasiswa Indonesia yang sangat sibuk karena bisnis dan juga kuliah" ungkap Guna.
"Kak Guna ini yang dulu disukai teman-temanku dikampus!" Jelas Dila.
"Tadinya Dila pengen kenalan sama istri Kak Guna. soalnya Mami kak Guna udah cerita panjang lembar sama Mamaku. Tapi sayang kira nggak diundang" ucap Dila.
Guna tersenyum kikuk "Nanti rencanannya mau diadakan resepsi tapi tidak dalam waktu dekat" jelas Guna.
"Aku sengaja mengajaknya ikut kemari karena dia ingin bertemu kamu dan dia sedang ingin makan di restauran ini, maklum Nji istri saya sedang hamil muda" ungkap Panji membuat Dila mencubit lengan Panji dengan manja.
"Coba kak Guna ajakin istrinya siapa tahu Dila dapat teman baru" ucap Dila mengkerucutkan bibirnya.
"Sebentar lagi kan kamu mau ketemu Winda sayang!" ucap Panji menjelaskan jika istrinya ini akan bertemu Winda sahabat mereka sekaligus istri dari sepupu Dila.
"Sebenarnya istri saya juga sedang berada di Restauran ini. Sebentar saya akan meminta Jaka untuk memanggilnya!" jelas Guna.
Jaka berdiri dan segera medekati Ayunda yang sedang makan bersama teman-teman satu Devisinya. Ayunda tertawa bersama Ratih, Melan, Beni dan Heri. Jaka mendengar jika Melan mengatakan ia melihat Guna dan dirinya juga sedang berada didalam Restauran ini.
"Gila pak Guna makan romantis dama sekretarisnya. Coba nggak bengkok mereka ya... sayang banget padahal. Pak Jaka dan Pak Guna itu sama-sama Tampan tapi sayang nggak doyan cewek" ucap Melan.
"Mungkin sih, karena yang gue tahu Pak Guna itu dingin banget sama ibu Vivian tapi kalau sama Pak Jaka beda banget" jelas Ratih.
"Kayaknya nggak deh, kalau mereka belok pasti mereka suka juga sama gue. Gue kan laki-laki tampan! " ucap Beni membuat Heri dan yang lain terbahak kecuali Ayunda yang saat ini merasa sedang mengingat nama Vivian dan Gunadarma suaminya.
"Permisi" ucap Jaka membuat wajah mereka semua memucat kecuali Ayunda yang menolehkan kepalanya melihat Jaka yang berdiri tepat disampingnya.
"Ada apa?" tanya Ayunda.
"Pak Guna meminta Ny...anda untuk membantu menjelaskan persentasi perencanaan produk baru. Kebetulan beliau sedang berada disini bersama rekan bisnisnya!" ucap Jaka.
"Ini kan jam istirahat aku dapat apa bantuin Pak Guna persentasi" ucap Ayunda membuat Heri, Melan, Ratih dan Beni menatap Ayunda dengan tajam.
"Yunda jangan buat masalah deh, cari kerja susah! " bisik Ratih.
"Yunda sayang, itu CEO kita loh yang minta!" ucap Heri sengaja menekan kata-kata Ceo agar Ayunda sadar dengan posisinya.
"Iya...kalian pulang saja ke Kantor duluan nanti aku pulang naik taksi aja!" ucap Ayunda diangguki ketiga temannya. Tadinya mereka naik mobil miliki Heri dari kantor dan Ayunda harus meronggoh koceknyanya sendiri saat pulang nanti.
Udah sakit hati, bayar ongkos naik taksi pula hari ini.
dikit2 nangis