NovelToon NovelToon
Merindu Jodoh

Merindu Jodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Hamil di luar nikah / Diam-Diam Cinta / Identitas Tersembunyi
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Kamila gadis yatim piatu mencintai Adzando sahabatnya dalam diam, hingga suatu malam keduanya terlibat dalam sebuah insiden.

Adzando seorang artis muda berbakat.
Tampan, kaya, dan populer. Itulah kata-kata yang tepat disematkan untuknya.

"Apapun yang kamu dengar dan kamu lihat, tolong percayalah padaku. Aku pasti akan bertanggung jawab dengan apa yang aku lakukan. Kumohon bersabarlah."

Karena skandal yang menimpanya, Adzando harus kehilangan karier yang ia bangun dengan susah payah, juga cintanya yang pergi meninggalkannya.

"Maafkan aku, Do. Aku harus pergi. Kamu terlalu tinggi untuk aku gapai."

"Mila... Kamu di mana? Aku tidak akan berhenti mencarimu, aku pasti akan menemukanmu!"

Kerinduan yang sangat mendalam di antara keduanya, membuat mereka berharap bahwa suatu hari nanti bisa bertemu kembali dan bersatu.

Bagaimana perjalanan cinta mereka?
Mari baca kisahnya hanya di sini ↙️

"Merindu Jodoh"

Kisah ini hanya kehaluan author semata

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

...*...

 Zando mendatangi apartemen miliknya yang sudah beberapa hari ia biarkan kosong. Begitu masuk ke dalam unit huniannya, ia langsung membawa langkahnya menuju ke sebuah ruangan yang dijadikannya sebagai studio mini. Di tempat inilah ia bebas berkreasi dan berimajinasi menciptakan lagu. Bahkan dirinya betah berlama-lama jika sudah berada di ruangan tersebut.

Zando mengambil gitarnya, lalu mendudukkan dirinya pada kursi putar. Kemudian dia mulai menyusun melodi dan harmoni menggunakan pitch (nada) dan ritme (ketukan) untuk menciptakan rangkaian nada musikal yang menarik.

Selanjutnya ia menentukan struktur lagu seperti intro, verse, bridge, dan lain-lain, lalu menyesuaikan lirik dengan melodi dan memastikan setiap baris lirik memiliki suku kata yang sama, dan ritme tetap terkendali.

Selesai dengan itu semua, Zando lantas mendemokan lagu tersebut dengan merekamnya, serta memastikan tidak ada yang kurang ataupun salah.

"Selesai, besok tinggal datang ke studio dan memberikan contoh rekaman ini. Semoga mereka tertarik dan suka dengan lagu yang kutulis," ucapnya berharap.

Zando segera meraih ponselnya, ketika benda pipih yang ia letakkan di atas meja berdering, lalu menekan tombol hijau dan mengangkatnya saat tahu siapa yang menelponnya.

"Hallo, assalamualaikum. Apa kabar, Kan?" tanya Zando.

"Waalaikumsalam. Yang jelas kabar baik," jawab Hakan dari seberang telepon.

"Apa itu artinya kamu sudah bertemu dengan Kamila?" tanya Zando.

"Kalau soal itu sih, belum ada kabar. Aku hanya mau menyampaikan kalau dua minggu lagi aku akan menikah. Jika berkenan datanglah ke pernikahanku," ucap Hakan.

"Haahhh ... kamu mau menikah? Sama siapa?"

"Yang jelas sama perempuan lah, Do! Nanti aku kirim kartu undangannya. Sudah ya, cuma itu yang ingin aku sampaikan. Terimakasih atas kedatangannya, wassalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam." Sambungan telepon terputus.

Lalu terdengar notifikasi pesan masuk, dan Zando dengan segera membukanya.

"Riyanti?" Zando terkejut melihat dengan siapa Hakan akan menikah.

"Bukankah dia itu teman Kamila dulu waktu di sekolah?" gumam Zando.

"Aku sebaiknya datang ke pernikahan mereka, siapa tahu Kamila juga diundang, dan semoga aku bisa bertemu dengannya di sana," sambungnya kemudian.

"Apa sebaiknya aku bergabung saja dengan BJ Entertainment? Agensi itu cukup besar dan populer."

Zando lantas mencari kontak Nino, untuk menanyakan berkas dari BJ Entertainment.

Berdering

"Ya hallo, assalamualaikum," sapa Nino dari seberang telepon.

"Waalaikumsalam. No ... di mana kamu simpan berkas dari BJ Entertainment?" tanya Zando.

"Di laci meja bawah tivi," jawab Nino dari seberang.

"Oke, thanks. Wassalamu'alaikum." Zando langsung memutus sambungan telepon, sebab dia tahu Nino sedang bekerja dan dia tidak mau mengganggu.

Namun tanpa Zando tahu, di tempatnya Nino sedang mengumpatinya, ketika sambungan telepon langsung diputus begitu saja olehnya.

"Waalaikumsalam. Dasar sahabat tidak ada akhlak, main mutusin telepon begitu saja." Nino mendengus kesal.

"Apa dia sudah mau comeback lagi? Baguslah, biar tidak berlarut- larut memikirkan Kamila terus. Kalau cuma dipikirkan doang juga tidak bakalan ketemu," ujarnya kemudian.

Pemuda itu lantas menggelengkan kepala sambil tersenyum, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

Sementara Zando segera mencari berkas di laci seperti yang dikatakan oleh Nino.

"Nah, ini dia akhirnya ketemu!" Zando mengambil berkas itu, lalu kembali ke ruang studio mini.

Kemudian dia duduk di kursinya, dan mulai mempelajari proposal yang diajukan oleh BJ Entertainment. Pemuda itu menimbang-nimbang dan membandingkannya dengan agensi tempat dulu dia bernaung.

Merasa cocok dengan apa yang ditawarkan oleh BJ Entertainment, Zando memutuskan untuk bergabung dengan agensi yang dipimpin oleh Adam Khan tersebut.

Ia lantas kembali mengaransemen lagu yang baru saja dibuatnya. Dan kali ini dia mencoba mengiringinya dengan menggunakan alunan piano. Sebuah lagu bergenre ballad, dengan sedikit sentuhan R n B sangat cocok dinikmati oleh mereka yang sedang galau, karena merindukan seseorang.

Zando tersenyum puas dengan hasil karyanya, ia yakin lagunya ini akan disukai oleh penggemarnya.

Lalu ia mengambil ponselnya, dan kembali menghubungi Nino.

Berdering

"Hallo, Do! Ada apa lagi, aku lagi kerja ini?" sahut Nino dari seberang.

"Minta ijin setengah hari kerja, aku mau kamu menemaniku ke agensi BJ Entertainment. Tidak ada penolakan. Kalau perlu kamu resign sekalian!" tegas Zando.

"Eh, Do! Aku kerja di sini baru dua bulan. Kontrak tertera enam bulan. Terus aku---" ucapan Nino terpotong.

"Tidak peduli, atau aku akan mencari manager yang baru untuk menggantikanmu!" Zando memotong ucapan Nino.

"Eeeh ... mana bisa begitu? Kamu serius mau comeback?"

Klik

Zando langsung memutuskan sambungan teleponnya begitu saja, tidak perduli pada Nino di seberang sana yang lagi-lagi merasa kesal dibuatnya.

Sedangkan Zando, ia kembali menghubungi seseorang.

"Iya, hallo, assalamualaikum, Bang?" Terdengar suara Adzana dari seberang.

"Waalaikumsalam. Kak, tolong pecat Nino sekarang juga. Aku membutuhkannya mulai besok," ujar Zando to the point.

"Haaah ... maksudnya?" Adzana nampak bingung di seberang sana.

"Aku sudah membutuhkan tenaga dan pikiran Nino, mulai besok. Jadi, tolong pecat dia sekarang juga!"

"Astaga Abang! Ya tidak bisa begitulah, semua ada prosedurnya. Dan dia sudah menandatangani kontrak selama enam bulan," protes Adzana.

"Tapi Kakak waktu itu bilang, kalau Nino hanya bantu-bantu di sana. Kenapa harus tandatangan kontrak?" tanya Zando kesal.

"Hehehe ... emmm ... itu---" Ucapan Adzana terpotong

"Apa jangan-jangan karena kinerja dia bagus dan Kakak ingin merekrutnya menjadi karyawan di kantor, Kakak?" tuduh Zando.

"Emmm.... mungkin?" gumam Adzana.

"Tidak bisa! Pokoknya, mulai besok Nino sudah tidak bekerja lagi di sana!"

Klik

Lagi-lagi Zando memutuskan sambungan telepon sepihak. Namun kali ini berbeda reaksi. Jika Nino terkesan kesal bahkan sampai mengumpat, maka lain halnya dengan Adzana. Wanita hamil itu hanya mengerutkan keningnya sejenak lalu mengedikkan bahunya cuek. Mungkin hormon kehamilan.

Di ruangannya Zando nampak kesal. Ia meraup mukanya kasar, lalu mengacak-acak rambutnya hingga berantakan.

"Apa-apaan si Kakak itu, enak banget dia. Kenapa tidak merekrut saja dari karyawan Papa. Kan banyak karyawan Papa yang kompeten," gerutu Zando.

*

Nino mendatangi ruangan Rima, usai dirinya mendapatkan panggilan melalui telepon. Dia mengetuk pintu lalu masuk ke dalam, setelah mendapat perintah untuk memasuki ruangan atasannya tersebut.

Sebenarnya Nino bertanya-tanya dalam hati, mengapa dirinya dipanggil. Seharusnya dia yang datang untuk meminta ijin. Akan tetapi justru dia mendapat panggilan terlebih dahulu..

Dia juga sibuk menerka-nerka apa dirinya melakukan kesalahan. Akan tetapi dia tidak merasa melakukan kesalahan apapun.

Bahkan keberadaannya di kantor itu disambut baik oleh semua karyawan di sana, mengingat dirinya sudah sering wara wiri keluar masuk kantor Ze.A Beauty.

Nino juga dikenal ramah dan tidak jaim pada siapa saja. Apalagi ditunjang dengan parasnya yang lumayan tampan, meski kulitnya tidak seputih Zando. Hal itu membuat beberapa gadis berusaha menggodanya. Namun pemuda itu hanya menanggapinya dengan senyuman.

"Maaf, Bu. Apa ada ya, Anda memanggil saya?" tanya Nino sopan.

Rima meletakkan berkas di tangannya, lalu mengangkat kepala dan menatap Nino.

"Silakan duduk, Mas Nino!" titah Rima.

Nino lantas mendudukkan dirinya di kursi yang ada di hadapan Rima.

"Emmm ... begini Mas Nino. Sepertinya mulai besok Anda tidak perlu lagi datang ke kantor." Rima berkata dengan hati-hati.

"Maksudnya apa ya, Bu? Saya kan, belum resign dari kantor ini?" tanya Nino.

"Sedangkan saya baru merencanakan untuk resign besok," sambung Nino.

"Tapi Nona Adzana sendiri yang meminta saya untuk memberhentikan Anda mulai dari sekarang," jelas Rima.

Wanita itu mendapatkan perintah dari Adzana beberapa saat lalu melalui sambungan telepon, yang mengatakan agar memberhentikan Nino dari segala aktivitasnya di kantor Ze.A Beauty.

"Baiklah, Bu. Saya mengerti. Kalau begitu saya permisi."

Nino bangkit dari duduknya lalu membungkuk pada Rima sejenak, sebagai sikap sopan santun. Setelah itu dia langsung bergegas meninggalkan ruangan Rima.

Nino melangkahkan kaki menuju ruangannya sembari menggerutu dan mengumpat dalam hati.

"Zando syalan! Dasar atasan tidak ada akhlak, main suruh pecat begitu saja!"

"Hahhhh ..." Ia menghela napas kasar. "Beginilah nasib bawahan."

...*...

.......

.......

.......

.......

...^^^.^^^...

Intro adalah bagian awal dari sebuah lagu yang berfungsi sebagai pengantar. Intro berasal dari kata bahasa Inggris 'introduction' yang berarti perkenalan

Verse dalam lagu adalah bagian pengantar lagu sebelum masuk ke bagian chorus, atau yang juga dikenal sebagai bait. Verse merupakan bagian yang menceritakan tema lagu dan berfungsi sebagai penerus intro

Bridge dalam lagu adalah bagian musik yang berfungsi sebagai transisi untuk menghubungkan dua bagian lagu. Bridge biasanya menghubungkan bait dan chorus atau sebaliknya.

Sumber : google

***

1
ora
Siapa tuh? Takut Kamila yang kena tampar😫😫😫
ora
Kamila sangat menjaga dirinya. Tapi kadang ada hal-hal yang terjadi diluar kendali kita, Ikhsan😌😌😌
F.T Zira
siapa?😳
F.T Zira
tapi saat ini Ikhsan sedang terhempas....🤧🤧
F.T Zira
kannn.. denger beneran dia🤣🤣
F.T Zira
ya mungkin lah... lha proses bikinnya aja udah di lalui kok...eehh🤭🤭🤣🤣
Marya Dina
gk komen dulu
absen saja..😁😁
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Moms TZ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Azmi Nazila
emang bagusnya di penjara aja si moreno itu
Azmi Nazila
gilaa sih ini the real keluarga Cemara suka banget sama papa nya zando , yang gak kehilangan peran nya sebagai ayah
Azmi Nazila
kasian Mila nggak tau apa² , jadi korban ,trus musti minggat dari apartemen nya/Frown//Frown/
Azmi Nazila
makan sambil nangis, mana makanan nya pedes , /Frown//Frown/
F.T Zira
kamila hamidun...
jederrr... Ikhsan menjatuhkan minunan dan makanan yg berada di tangannya.. syok berat🤣🤣🤣
F.T Zira
masa lalu Mila ya🥺🥺
F.T Zira
jangan ngomong gitu lah bi.. sampe Zana dengar ntar di hajar lho dirimu. kan gak seru kalo dirimu masuk rumah sakit gegara di hajar istri yg masuk rumah sakit.../Slight//Slight/
F.T Zira
si ibu tiri....
F.T Zira
mungkin aja.. tapi kalian belm di takdirkan bertemu sama bucan
.. aahhh... lama lama aku demo beneran ini/Scream//Scream/
F.T Zira
kann bener zando yg manggil..
F.T Zira
ngak usah... yg ada jleb di hatimu
ora
Lukanya Kamila besar banget, ya. Sampai ngigau begitu🥹🥹🥹
ora
Pertemuan mereka terhalang arus lalu lintas😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!