Setelah kepergian kedua orang tua tercinta yang meninggalkan sebuah pesan wasiat, Lolly diminta tinggal bersama kakaknya Bella yang sudah menikah dengan Vadel. tidak pernah terbayangkan sebelumnya jika sang kakak ipar menjadikan dirinya sebagai objek pemuas gairahnya. mampukah Lolly bertahan dengan segala pesona yang dimiliki Vadel? atau malah sebaliknya? yuuuk...ikutin kelanjutan cerita author ya!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bakalan ketagihan
Vadel bertindak cepat, begitu mendapatkan informasi dimana Lolly dibawa pergi oleh Aldo. Meskipun dia sempat dihalang-halangi oleh petugas, dengan gertakan dan ancaman dari Vadel yang akan menuntut hotel tersebut, jika terjadi sesuatu yang buruk pada Lolly, akhirnya mereka memberikan kunci cadangan kamar yang disewa Aldo pada Vadel.
"Hentikan!"
Suara teriakan kemarahan Vadel bergema, begitu melihat perjuangan Lolly dengan tenaganya yang lemah melawan pria yang akan melecehkan dirinya.
Tidak rela melihat Lolly disentuh pria lain, Vadel langsung menghajar tanpa ampun tubuh Aldo.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
"Sudah mas, dia bisa mati jika terus dipukuli." teriak Lolly ketakutan.
"Laki-laki brengsek ini pantas mendapatkannya, karena sudah berani melecehkanmu."
"Tapi aku tidak ingin mas masuk penjara gara-gara aku." Lolly langsung menghambur memeluk tubuh Vadel.
"Inilah alasanku melarang mu untuk pergi, Lolly."
"Iya mas, Lolly salah dan keras kepala... maafkan Lolly..hick...hick." menangis terisak-isak dalam pelukan Vadel dengan kondisi separuh sadar karena pengaruh alkohol.
"Mari kita pulang, berlama-lama disini, membuatku ingin menghabisi laki-laki brengsek ini." ucap Vadel, namun Lolly tiba-tiba ambruk.
"Lolly... Lolly bagun."
Vadel akhirnya mengendong tubuh Lolly menuju mobilnya. Tiba-tiba Lolly menceracau tidak jelas seraya berusaha untuk melepaskan pakaiannya sendiri.
"Panas!... panas!, aku kepanasan sekali mas." Lolly mulai bersikap agresif, bahkan dia berhasil mencium bibir Vadel.
Tidak butuh waktu lama, mobil yang dikendarai Vadel sudah masuk ke gerbang utama rumah besarnya, lalu mengangkat tubuh Lolly menuju kamarnya.
"Lolly, tubuhmu ternyata berat juga ya." gumam Vadel menidurkan Lolly di atas ranjang. Saat hendak berbalik tiba-tiba Lolly menarik Vadel hingga tubuh tegap itu terjerembab jatuh menindih tubuh Lolly yang sudah polos bagian atasnya.
Terutama wajah tampan Vadel, tepat diantara dua gundukan indah milik Lolly yang padat berisi. Sebagai pria dewasa yang normal, tidak dipungkiri pikiran nakal Vadel mulai kemana-mana. apalagi setelah disuguhi penampilan Lolly yang seperti orang primitif. Bahkan ke-dua benda kenyal tersebut seakan memangilnya minta untuk disentuh.
"Lolly kendalikan dirimu, saat ini kamu dalam pengaruh obat. Kamu akan menyesal dan marah padaku jika sampai benteng pertahananku roboh." ucap Vadel karna Lolly terus memaksa dan memancingnya.
Lolly tidak menghiraukan sama sekali penolakan Vadel, karena gadis itu tidak menyadari lagi sikap dan tindakannya saat ini. Yang terpenting bagi Lolly bisa melepaskan hasrat yang tidak mampu dia kendalikan lagi. Benteng pertahanan Vadel mulai goyah, bahkan dia membalas ciuman Lolly, sedangkan tangannya tidak bisa dikondisikan lagi, bahkan Vadel sudah tidak memperdulikan lagi hajinya pada Bella untuk menjaga Lolly dengan baik.
"Panas....! Tolong aku mas Vadel."
"Baiklah sayang, aku akan menuruti keinginanmu...tapi jangan salahkan aku dan marah setelah ini." bisik Vadel.
Lolly memejamkan matanya, menikmati setiap sentuhan Vadel, meskipun beberapa kali gagal dan kesulitan memasuki perawan, berkat kegigihan dan perjuangan keras. Vadel akhirnya bisa menikmati tubuh Lolly seutuhnya.
Pagi menjelang, Lolly terbangun susah payah dia membuka mata yang masih berat, kepalanya juga terasa sedikit pusing. Tubuh dan persedian Lolly terasa remuk.
"Aaaaggh...!!!"
Lolly berteriak kaget begitu melihat sebuah tangan melingkar indah ditinggalnya. Refleks dia memukul tangan tersebut. Seraya membuka selimut yang hanya menutupi sebagian wajahnya.
"Mas Vadel?"
"Lolly, ada apa sih ribut-ribut?" suara berat khas bangun tidur.
"Ngapain mas tidur di kamarku, dan....dan... kenapa kita tidak memakai baju." Lolly panik.
"Lolly sayang, begitu mudahnya kamu melupakan apa yang telah terjadi diantara kita semalam." ucap Vadel mengangkat sebelah alisnya keatas.
"Apa? Kejadian semalam?" Lolly memijit pelipisnya berusaha mengingat kembali, beberapa adegan semalam melintas sempurna di benaknya, hingga teriakan keras diiringi isak tangis kembali sukses keluar dari mulut Lolly yang masih syok.
"Aaaaggh tidak! Tidak mungkin, kenapa mas tega memanfaatkan kondisi ku hick...hick..."
"Maaf kan mas Lolly, semua sudah terjadi. Mas juga salah karena tidak bisa menahan diri...mas akan bertanggungjawab." ucap Vadel sungguh-sungguh.
"Tidak! Mas adalah kakak iparku... suaminya kak Bella, aku mohon tolong rahasiakan kejadian ini dari kakakku ya mas." ucap Lolly penuh harap.
"Baiklah Lolly, aku rasa belum saatnya juga kamu tahu."
"Apa maksudmu mas?"
"Tidak apa-apa, sesuai keinginanmu aku akan merahasiakan semua ini dari Bella. tapi aku sangat yakin jika kamu bakal ketagihan dengan punyaku." Vadel tersenyum mesum lalu bangkit.
"Tidak akan mas."
dlm agama Islam tdk di benarkan seorang wanita memiliki suami lebih dari 1,bahkan setelah bercerai pun wanita harus menunggu masa Iddah jika mau menikah lagi, berbeda dg laki-laki yg memang boleh beristri lebih dari 1