Dimohon sangat ini khusus berumur 21 tahun ke atas!
Dimohon pengertiannya permisa terimakasih
Nalendra Harry Xavier seorang mafia sekaligus psikopat yang sikapnya kejam, berdarah dingin benci pengkhianat dan juga sangat dingin pada Wanita
Namun saat malam kelam itu tiba saat ia mengisi acara pernikahannya ternyata kejadian tak disangka oleh Nalendra sendiri meniduri wanita dengan keadaan pingsan. Saat keesekon harinya wanita itu kabur dan tidak kembali lagi.
Regina Tyas Wijayanto adalah gadis desa yatim piatu berusia 18 tahun kini ia berada di Jakrta namun sayang dia mengalami hal tragis sehingga ia harus pergi dan kembali lagi ke desa tempat dimana Ayah dan Ibunya tinggal dan juga makam mereka. Karena kejadian malam itu Regina hamil dan mempunyai 4 orang kembar anak sepasang 2 laki laki 2 perempuan dan semuanya tidak menyerupai ibunya.
apakah mereka akan bertemu kembali?
■Hay sobat jangan plagiat boleh dikit asal jangan semua, ini hasil karya orang jangan seenaknya mengamb
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nina Hamidah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12 PERNIKAHAN REVA DAN PAK AGUNG
Akhirnya sudah 1 bulan berlalu, kini ketiga wanita sedang berada di kamar lebih tepatnya di hotel Bintang lima. Diantara mereka ada satu wanita sedang berbahagia karena hari ini adalah spesial. Sekarang adalah tepat dihari Pernikahan antara Reva dan Agung. Agung sendiri adalah guru bahasa Indonesia di SMA HARAPAN PALSU tempat dimana Reva dan Gina menuntut ilmu.
Pernikahan yang cukup dibilang Mewah karena Pak Agung juga sebagai anak kaya juga namun mereka tidak terlalu sombong. Kini Pernikahannya di Hotel berbintang kepunyaan keluarga Xavier. Kebetulan memang keluarga mereka sangat dekat dengan Keluarga Xavier dan perusaahaan mereka pun bekerja sama, sudah lama dan bekerja dengan baik.
"Reva ya ampun gak nyangka banget ya kamu akhirnya melepas lajang". sambil memeluk Reva yang sudah berdandan cantik dengan gaun putih serta singer sunda.
Yang memang akan diadakan memakai adat sunda sesuai keinginan Reva dan juga Pak Agung yang punya darah sunda dari sang ibu.
"Ih kamu bisa aja deh gin, kamu kapan dong?". ia pun balik memeluk erat dan sambil memukul punggung Gina, lalu melepas. Tak sengaja ia menoleh ke arah wanita disamping Gina tampak asing baginya.
Gina melihat ke arah siapa yang Reva lihat akhirnya paham dia pun langsung memperkenalkan Nayra sebagai kakak angkatnya.
"Oh aku lupa perkenalan ini Kak Nayra panggil aja kak Nay". ucap Regina sambil menepuk jidat
"Oh hai kak, aku Reva". sapa Reva dengan tersenyum
"Nayra panggil saja Nay". Perkenal diri Nay
"Kebetulan banget loh pak agung itu siswanya bapak Kak nay". timbal ucap Gina
"Wah memang nya guru apa bapak Ka Nay?" Reva
"Kalau waktu sama pak Agung, bapak ngajar di SMPnya sebagai guru Bahasa Indonesia dan Matematika kalau sekarang bapak pindah ke SD karena memang harus linear sesuai dengan jurusan Bapak waktu kuliah". jelas panjang lebar Nay
"Kalo kak Nay ngajar juga". tanya Reva
"Ya rencana sih mau ngajar tapi di tunda dulu, sekarang masih kerja di Restoran terus nanti bentar lagi semester depan mau KKN, jadi sayang kalau resign tengah jalan, nanti kalau mau KKN aja.
"Oh kakak udah semester berapa emang?".
"7".
"Awas kak nanti ke desa penari terus di ajak sama badarawuhi terus langsung di suruh nari" mencoba mengajaknya becanda
"Ya nanti gua jadi si Ayu yang berjoged eh nari napa joged sih ya Ampun ". dengan menimpali candaan Reva dengan tangan bergerak seolah menari dengan konyol. Reva dan Gina pun tertawa karena tingkah Nay.
"hahhahah" tawa mereka berdua
"Gua jadi Nur aja deh" timbal canda Gina
"Widih kalau gitu gua jadi Widia aja, dan lo Ayu kita saingan". dengan menunjuk pada Nay dengan candaan yang dibuatnnya.
Mereka bertiga tertawa lepas sambil bercanda, tak nyangka ternyata Reva dan Nay mudah akrab mungkin karena Nay menyenangkan.
Kini tibalah acara akad nikah dimulai, terlihat banyak tamu undangan yang hadir bahkan artis artis serta guru guru ikut hadir dalam pesta tersebut.
Terlihatlah 3 pria dan salah satu pria tampan dengan jas putih dengan mantapnya dia mengucapkan ijab kabul yang di wali oleh hakim serta satu saksi yaitu Ayah dari pak Agung. Karena Reva tak memiliki ayah jadi walinya oleh Hakim.
Kini Agung sudah memulai ijab kabul dan akhirnya resmi sah sebagai Suami dari Reva
Tak lama terlihat 3 bidadari yang diantaranya Regina Reva dan Nayra. Mereka tampak sangat cantik terutama Pak Agung melihat Reva yang kini sudah sah menjadi istri, dan terpaku melihat istrinya yang cantik bak princes di negeri dongeng.
Reva yang menyadari tatapan Pak Agung yang tak henti hentinya menatapnya, menjadi merah merona.
Di sisilain ....
Melihat kedua putrinya yang sangat cantik, dia adalah Pak Budi alias bapak kandung Nay sangat senang melihat kedua putrinya yang cantik.
Regina sudah di anggap oleh Bapak Budi sebagai anaknya, kini ia tinggal bersama keluarga Nay tidak ngotrak lagi.
Kemudian Pak budi pun melangkah pada dua gadis tersebut.
"Hai anak anak gadis bapak ayo jangan makan dulu kita ke mereka berdua yuk" mengajak kedua anaknya
"Tapi pak Gina mau nyanyi boleh ya pak". dengan wajah yang memelas ekspresi yang imut.
Melihat putri bungsunya ini tersenyum kemudian menggangguk
" Boleh, Tapi tidak sekarang ya, ayo kita ke sana dulu dan kalau sudah dari sana, baru boleh kamu bernyanyi tapi jangan terlalu lama ya nak, Nay tolong nanti di jaga adikmu ya". ucap Pak Budi namun ia harus memastikan dan mengajak Nay untuk menjaga putrinya.
Meski Gina adalah anak angkat namun dia sudah menyayangi layaknya seperti anak anaknya, dan merasa khawatir pada Gina yang usianya masih belia.
"Baik Pak, aku jaga anak nakal ini". canda Nay, Gina yang dibilang anak nakal pun cemberut dan mengadu pada Bapak layaknya seperti bapak sendiri.
"Pak liat Ka Nay bilang aku anak nakal". adu Gina dengan ekpresi lucu
"Sudah sudah ayo kita ke sana jangan dengerin kakak kamu ya". ucap dengan mengelus rambut Gina. Gina merasa senang diperlakukan manis dan manja oleh seseorang.
Nayra melihat interaksi Bapaknya dan Gina tak merasa cemburu. Justru ia senang karena melihat Gina diperlakukan dengan baik.
Entalah Nayra merasa menjadi sosok kakak yang bijak dan penyayang. Memang Nayra ingin sekali memiliki adik namun tak mungkin karena Ibu sudah meninggalkan selamanya.
Saat Gina datang di tengah keluarga, hatinya mulai menghangat karena ada sosok wanita dalam rumahnya, sebagai pengganti sang ibu. Begitipun Regina menganggap mereka adalah orangtua penggantinya.
Kini Regina beserta keluarga barunya menghampiri ke tempat pelaminan untuk mengungkap selamat pada kedua mempelai.
"Reva akhhhh samawa ya rev" girang Gina dan langsung menghambur peluk
"Reva selamat kakak doain supaya kamu menjadi istri yang baik dan juga ibu dari anak anakmu yang baik" ucap serta doa Nayra pada Gina
" Amiin makasih kak"
"Nak Reva selamat ya bapak doakan kalian menjadi pasanga suami istri yang harmonis dan diberikan anak anak yang cantik ganteng dan berbakti pada kalian berdua". gini giliran Pak Budi memberi selamat tak lupa kata kata saran dan juga doa harapan.
"Terimakasih pak atas doanya". ucap Reva
"Pak budi pak terima kasih banget udah hadir di nikahan saya pak". langsung menghambur pelukan hangat Agung pada Pak Budi, pak Budi membalas pelukannya
"Ya bapak doakan kamu cepet punya anak ya" bisik Pak Budi dan di bales cengengesan oleh Agung
"Hahha kalu itu mah gas". Agung
Matanya kini melihat di samping Pak Budi ternyata dia mengenali wanita itu yang tak lain Nayra.
"Eh si Nayra udah gede lagi". goda Agung karena mengetahui Nayra kecil
"Ya masa Nay kecil terus kak". cibir Nay sementara Agung dan Pak Budi terkekeh
"Hahaha eh ada siapa ini ada Gina juga kalian barengan". terkejut saat melihat Gina berada dibarisan mereka berdua dan langsung beralih pada Nay dan Pak Budi untuk memastikan bahwa Gina bersama mereka.
"Iya Gina itu udah saya anggap anak saya sendiri, sekarang tinggal di rumah saya, kasian atuh tinggal sendiri". ucap tulus Pak Budi yang sudah mantap menyebut Gina sebagai anaknya
"Ya pak jaga dia ya pak saya juga sudah menganggap gina sebagai adik saya sendiri". syukur Agung sembari menatap sendu pada Gina
"Pasti lah". dengan yakin Pak Budi
Lalu mereka bertiga pun sudah turun, kemudian Regina tak sengaja melihat meja panjang dan itu adalah para teman temannya semasa SMA dulu kumpul di meja itu. Lalu ia meminta ijin pada Bapaknya, ternyata diijinkan namun harus bersama Nayra. Entahlah Pak Budi merasa tidak enak hati jika Gina ditinggal sendiri.
"Ya tuhan kenapa aku ya, kenapa gelisah sekali" batin Pak Budi merasakan tidak tenang entah kenapa itu semua mengarah pada Gina
bersambung......
tinggalkan like vote dan komen
makasih
koreksi
semangat terus dalam berkarya 💪
km