NovelToon NovelToon
SELURUH KELUARGA MENDENGAR PIKIRANKU

SELURUH KELUARGA MENDENGAR PIKIRANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: cerryblosoom

Ivy yang telah terlahir kembali ke-empat kalinya. Dimana disetiap kelahiran ia mati muda. Memilih untuk pasrah pada kehidupan kali ini.

Tapi kenapa kali ini dia kembali saat masih bayi?

[Eeehh, bayi.... Baiklah, aku hanya akan makan dan tidur dengan baik.] Pikir Ivy optimis.

Namun, hatinya tetap tak bisa menahan desahan setiap kali mengingat masalalu.

[Hahh, tak disangka ibukku begitu cantik aslinya. Sayangnya saat ulang tahunku yang setahun Dia akan mati. Hikshh.]

[Ah, ayah begitu tinggi dan gagah. Tapi setelah kecelakaan dia hanya akan duduk di kursi roda.]

[Kakak ketiga yang cantik, saking cantiknya membuat banyak pria jahat mempermainkan nya. Lalu kakak pertama dan kedua yang bodoh, kalian hanya akan berakhir menyedihkan karena jatuh hati pada pemeran utama wanita.]

Tanpa disadarinya, seluruh keluarga mendengar setiap fikiran nya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cerryblosoom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9 GURU PROTAGONIS WANITA

Saat Disya takut teman sosialitanya mengetahui kejadian memalukan yang terjadi di keluarganya hari ini. 

Tanpa Dia diketahui sebuah rumor mulai menyebar di kalangan para pelayan di kediaman Theodore. Dari yang semula hanya berita bos besar mengundang dukun untuk mengusir hal buruk. Menjadi berlebihan sampai dengan mengatakan kekayaan keluarga Theodore adalah karena pesugihan dan dukun yang diundang agar kekayaan mereka terus bertambah. Bahkan sampai merambat pada putri bungsu yang terlahir prematur karena guna-guna seseorang yang iri pada kekayaan mereka. Sebuah imajinasi yang begitu kaya. 

Namun, untungnya tak ada anggota keluarga Theodore yang mendengarnya. Karena jika mereka mendengarnya. Mereka akan tertawa sambil berkata, "Apa yang kalian pikirkan itu terlalu cupu, mana maen. Putri kami terlahir kembali dong."

Kembali ke kamar keluarga Theodore tengah berkumpul. Sekarang tersisa satu orang dengan penampilan yang sangat tidak meyakinkan. Kenapa mereka menyebut tidak meyakinkan. Karena pakaiannya terlalu normal untuk orang yang bekerja di bidang permistisan.

Dua kelompok sebelumnya setidaknya lebih meyakinkan. Walaupun akhirnya tingkah mereka sangat absurd. Tapi mungkin memang begitulah cara kerjanya di bidang macam ini. Hanya keluarga mereka saja yang tak pernah menyaksikan jadi menjadi terlalu terkejut.

Sedangkan pria di depan mereka ini memakai setelan pekerja kantor dengan kaca mata minus bertengger di hidungnya. Apalagi dengan wajah tampannya yang masih muda. Siapa yang bisa percaya dia bekerja di bidang gaib macan ini. Mereka lebih percaya jika orang di depannya bekerja sebagai seorang pengacara. Jika saja buku yang dibawa tidak berjudul seaneh itu. 

Kitab Primbon Terlengkap. 

Mengki tak tahu jelas apa maksudnya. Semua yang bisa membaca juga tahu itu tak mungkin sebuah buku hukum, politik atau bisnis.

"Jadi pak, eh mas," Ethan terlalu bingung memanggil pemuda yang nampak seperti seusianya ini. "Kapan akan dimulai ya, langsung saja, agar cepat selesai. Maaf, tapi karena sudah jam nya baby tidur siang, jadi..." Dia mengatakan yang sebenarnya. Ritual yang dilakukan dua kelompok sebelumnya berlangsung begitu lama. Hingga sampai waktunya bayi mereka tidur siang.

Felix tersenyum tipis, "Saya tahu, boleh saya melihat bayinya dari dekat dulu sebentar."

"Emm...." Ethan sedikit ragu, tapi dia masih mengangguk mengizinkan. "Baiklah."

Pria itu lantas berjalan hingga hanya berjarak satu langkah dari bayi Ivy. Kepalanya sedikit condong memperhatikan garis-garis halus di wajah dan telapak tangan bayi Ivy.

Mata bulat menyambutnya dengan penuh penasaran. Bayi Ivy bukannya merasa takut akan orang asing. Malah mulai bergosip di dalam pikirannya.

[Aku seperti tak asing dengan wajah ini. Hmmm, dimana aku pernah melihatnya yaa....]

[Ohh-ohhh astaga naga. Bukannya dia peramal yang viral dengan ramalannya yang tak pernah meleset itu. Aku saja hampir ingin menemuinya. Saat mendengar kemampuannya itu. Barangkali bisa merubah masa depanku kan.]

[Ehhh, tapi bukannya dia sudah mati.]

Semua mata langsung tertuju pada bayi Ivy, pikiran mereka sama, "Siapa yang mati?" Kecuali Felix yang telah sibuk dengan bukunya.

[Haihh, aku lupa itu terjadi beberapa bulan sebelum aku mengetahui tentang orang ini. Beberapa bulan sebelum aku mati di kehidupan kedua, Hikss....]

[....Hey, aku ingat sekarang, bukannya itu pengaturan novel. Setelah bertemu dengan protagonis wanita, lalu menjadikannya seorang murid, tak lama Felix mati. Menurut rumor itu karena dia terlalu stres dengan apa yang dia ramal. Di novel juga tidak menjelaskan lebih lanjut alasan sebenarnya kematian sang peramal.]

[Yang pasti karena kematian gurunya itu, semua klien penting yang telah dibantu gurunya, menjadi modal awal rencana balas dendamnya. Orang-orang itu bahkan begitu penurut hanya karena tahu protagonis wanita adalah murid dari penolong mereka.]

[Mungkin ini yang dinamakan keistimewaan menjadi protagonis wanita. Aku jadi iri😐]

Mendengarkan kata demi kata yang bayi Ivy ceritakan. Seluruh keluarga mulai khawatir dengan kemampuan protagonis wanita ini. Tapi karena mereka mengetahuinya lebih dulu. Bukankah lebih baik jika mereka mengambil modal awal protagonis wanita yang bayi mereka sebutkan. Maka pandangan  jijik seolah melihat seorang penipu, yang semula mereka berikan saat menatap pemuda di depan mereka, menjadi penuh hinar binar. Seolah menatap bongkahan emas.

Felix yang merasakan serangan tak kasat mata, mengangkat kepala dengan aneh bertanya, "Yaa!? Apa ada yang salah."

"Hehehe, tidak-tidak silahkan tuan lanjutkan. Santai saja tak perlu terburu-buru."

"Ya, benar. Santai saja, Tuan bisa mengambil waktu sebanyak mungkin. Ohh, sebaiknya kita duduk Tuan pasti lelah. Kami akan siapkan camilan juga."

"....?" Mendengar panggilan yang berubah menjadi tuan, rasa yang aneh menghinggapi hatinya, "Ada apa dengan keluarga ini?" batinnya bingung.

Memang Dia memiliki sedikit kemampuan tapi itu bukan lah membaca fikiran. Tapi meski merasa aneh, Dia masih menanggapi dengan sopan, "Ehem, tidak perlu, saya tidak lelah dan lapar. Tapi kalau kalian ingin duduk kalian bisa duduk."

"Ohh, tidak kami suka berdiri."

"Ya-ya benar kami suka berdiri."

"Emm, baiklah."

Sambil membaca lembar buku yang semenjak tadi Dia bawa, dia mulai bertanya, "Kapan bayi kalian lahir, tahun, tanggal, hari, jam, jika bisa sampai ditail detiknya," lanjutnya tanpa memandang ke depan. Sibuk dengan buku ditangannya.

Pertanyaan ini, jawabannya paling jelas adalah pada Disya. Maka yang lainnya hanya bisa diam mendengarkan sambil mencatat nya dalam hati.

Disaat keluarga tengah memikirkan cara menarik Felik ke kubu mereka. Disini bayi Ivy mulai menguap, entah karena pertunjukan yang ketiga terlalu membosankan, atau dia terlalu lelah dengan keaktifan sebelumnya. Yang jelas lambat laun matanya mulai memberat. Dan berakhir menutup mata sepenuhnya, tertidur di pelukan sang ayah.

[Apakah saat aku bayi guru protagonis wanita ini menemuiku. Sayang sekali aku belum bisa bicara dan memperingatkannya. Hoamm, sudahlah lagipula memang nasib tak bisa diubah. Hoammm....]

'Tukk' Kepalanya jatuh di dada sang ayah.

Suara-suara pertanyaan dan jawaban dari ibunya seolah menjadi dongeng yang membuatnya semakin terlelap dalam mimpi.

Baiklah, kita tinggalkan bayi kecil kita untuk tidur siang, agar dia bisa tumbuh tinggi. Mari kita kembali pada pembicaraan orang dewasa.

"-Detiknya aku tak tahu. Apa ibu mengingatnya," Disya menoleh pada ibunya, melihat sang ibu menggeleng, kejadian itu memang sudah lama, wajar jika tak mengingat detik spesifiknya, Dia kembali membuang muka. "Apa kelahiranku juga hal penting Tuan? Ini kan hanya menyangkut bayi kami??"

"Tentu saja penting. Jika nasib anak tidak terbaca. Maka nasib orang tuanya bisa menjelaskan semuanya," jawab Felix dengan raut muka serius.

"Tunggu, apa maksudnya nasib putri kami tidak terbaca," Ethan dan Disya saling bertukar pandang.

Felix menutup buku ditangannya, mengatensikan pandangan pada pasangan suami istri di depannya.

"Bayi kalian sudah tidur, lebih baik kalian menidurkan dulu di kamarnya."

Tak ada waktu untuk menanyakan bagaimana Dia bisa mengetahui ini bukan kamar bayi mereka yang sebenarnya. Ke ingin tahuan mengapa takdir bayi mereka tak bisa dibaca. Membuat mereka langsung bergerak cepat.

1
cerry
Akhirnya setelah seminggu/Sob//Facepalm/
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶: /Sneer/
total 1 replies
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶
Wah, baru kali ini niat membaca tulisan fiksi orhir lain kembali hadir. lucu, menarik, mengandung ajakan untuk kembali menjadi bayi.🥴
otomatis bepikir, "Seandainya aku bisa mengingat memori saat aku masih bayi."🥴
Tulisannya rapih kk Thor. Ceritanya santai, menghibur.😂😏😏
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶: /Sneer/
cerry: Jangan lanjut ya kak, authornya up sesuai mood/Facepalm/
total 2 replies
Miea™
lanjut
Arietyy
aku mampir, jangan lupa mampir dikaryaku
cerry: Maaf ya kak, belum bisa mampir/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!